Professional Documents
Culture Documents
Perundang-undangan
Farmasi
Farmasi di
di RS
RS
Hendy
Hendy Ristiono,
Ristiono, MPH.,
MPH., Apt
Apt
Referensi :
1) PMK No.58 tahun 2014
2) PMK No.68 tahun 2010
Kasus Kasus di
Rumah Sakit
Kasus I
Apoteker DS bekerja di Apotek rawat jalan
di sebuah rumah sakit pemerintah. Suatu
hari Apoteker DS menerima suatu resep.
Dengan alasan permintaan pasien obat
generik bermerk yang ada dalam resep
diganti dengan obat generik. Bagaimana
pendapat saudara?
Pasal 24
PP No. 51 tahun 2009
Apoteker dapat mengganti obat merek
dagang dengan obat generik atau
merek dagang lain atas persetujuan
dokter dan/atau pasien
Pasal 4
PMK No.68 tahun 2010
1) Dokter yang bertugas di fasilitas pelayanan
kesehatan pemerintah wajib menulis resep obat
generik bagi semua pasien sesuai indikasi medis.
2) Dokter dapat menulis resep untuk diambil di
Apotek atau di luar fasilitas pelayanan kesehatan
dalam hal obat generik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak tersedia di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Pasal 10
PMK No.68 tahun 2010
(1) Pemerintah, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
dapat memberi peringatan lisan atau tertulis kepada
dokter, tenaga kefarmasian dan pimpinan fasilitas
pelayanan kesehatan pemerintah yang melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan
Menteri ini.
(2) Peringatan lisan atau tertulis sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan paling banyak 3
(tiga) kali dan apabila peringatan tersebut tidak
dipatuhi, Pemerintah dan Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menjatuhkan sanksi
administratif kepegawaian kepada yang
bersangkutan.
Kasus II
Pasien BG ingin menebus copy resep ke
apotek. Copy resep pasien dapatkan
dari salah satu RS di DIY. Diketahui
obat yang belum diambil adalah obat
tablet narkotika. Tetapi Apoteker
diapotek menolak melayani karena
berpendapat bahwa narkotika harus
dengan resep asli. Bagaimana
pendapat saudara?
Nuwun dan
Semoga Sukses