Professional Documents
Culture Documents
A LER G I (D K A )
Identitas Pasien
Nama
: Tn. M
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 55 tahun
Pekerjaan
: Kuli Batu
Pendidikan Terakhir : SD
Agama
: Islam
Alamat
: Karanglo RT 003/001
Tanggal pemeriksaan: 13 April 2016
Anam nesis
Keluhan Utama : Gatal di tangan kanan, dan kedua paha sejak 1 minggu
yang lalu
Status G eneralis
Kesadaran
Vital Sign
: Compos mentis
: Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi
: 82 x/menit
Pernafasan : 21 x/menit
Suhu
: 36, 5 oC
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Tenggorokan
Thorax
Jantung
Paru
Abdomen
Ef o
l
fresensi
Resum e
Status dermatologis
Lokasi : Ekstremitas superior dekstra regio cubiti et inferior
regio femoralis
Effloresensi : Tampak papul eritematous multiple disertai
likenifikasi dengan batas tidak jelas
Terapi
Non Farmakologi
Edukasi tentang dermatitis kontak alergi, penyebab, dan
carapengobatannya.
Anjuran untuk tidak menggaruk untuk mencegah infeksi
sekunder.
Menghindari faktor pencetus seperti tidak memakai sandal jepit
yang terbuat dari karet.
Pemantauan efek samping obat.
Farmakologi
Kompres basah dengan NaCl
Antihistamin peroral
: loratadin 10 mg tablet 2 kali sehari
Kortikosteroid peroral : metil prednisolon 4mg tab 3 kali
sehari
Kortikosteroid topical
: desoximethason dikombinasikan
dengan
asam salisilat 3%.
Tinjauan Pustaka
D efi
nisi
Dermatitis kontak alergi (DKA) adalah suatu dermatitis (peradangan
kulit) yang timbul setelah kontak dengan alergen melalui proses
sensitisasi (Siregar, 2004).
Etiologidan Predisposisi
Etiologi
Predisposisi
Predisposisi
Berbagai faktor berpengaruh dalam timbulnya dermatitis kontak alergi. Misalnya antara
lain (Djuanda, 2005):
a. Faktor eksternal
1. Potensi sensitisasi alergen
2. Dosis per unit area
3. Luas daerah yang terkena
4. Lama pajanan
5. Oklusi
6. Suhu dan kelembaban lingkungan
7. Vehikulum
8. pH
b. Faktor internal/faktor individu
1. Keadaan kulit pada lokasi kontak
Contohnya ialah ketebalan epidermis dan keadaan stratum korneum.
2.
Status imunologik
Misal orang tersebut sedang menderita sakit, atau terpajan sinar matahari.
3.
Genetik
Faktor predisposisi genetik berperan kecil, meskipun misalnya mutasi null pada
kompleks gen fillagrin lebih berperan karena alergi nikel (Thyssen, 2009).
4.
Tanda G ejala
D iagnosis Banding
Terapi
Kom plikasi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah infeksi
Pem bahasan
P em bahasan
Pembahasan
Kesim pulan
Pasien seoranglaki-laki berusia 55 tahun
D aftar Pustaka
Baratawijaya, Karnen Garna. 2006. Imunologi Dasar. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Djuanda, Suria dan Sularsito, Sri. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 4.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Siregar, R.S,. 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit KulitEdisi 2. Jakarta: EGC
Sularsito, Sri Adi dan Suria Djuanda. 2010. Dermatitis dalam Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin Edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Sumantri, M.A., Febriani, H.T., Musa, S.T. 2005. Dermatitis Kontak. Yogyakarta:
Fakultas Farmasi UGM
Thyssen, Jacob Pontoppidan. 2009. The Prevalence and Risk Factors of Contact
Allergy in the Adult General Population. Denmark : National Allergy Research
Centre, Departement of Dermato-Allergology, Genofte Hospital, University of
Copenhagen .
Trihapsoro, Iwan. 2003. Dermatitis Kontak Alergik pada Pasien Rawat Jalan di
TERIM A KASIH