You are on page 1of 14

ffect of intravenous proton pump inhibitor

egimens
nd timing of endoscopy on clinical outcomes of
eptic ulcer bleeding

Pembimbing :
dr. Dasril Nizam SpPD-KGEH
Disusun oleh :
Desla Citra Ayu (1102012057)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNVIERSITAS YARSI
2016

ABSTRACT
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisien dalam

penggunaan PPI dan waktu optimal endoskopi.


Menilai potensi perdarahan berulang dengan membandingkan antara

dua

regimen

dan

antara

penggunaan

endoscopy

awal

dan

endoscopy di akhir serta membandingkan tingkat keperluan dalam


terapi endoscopy, transfusi darah, rawat rumah sakit, pembedahan
dan mortalitas

Introduction

PUB (Peptic Ulcer Bleeding) merupakan komplikasi yang serius dari


ulkus peptikum, dengan insiden 19.4 sampai 79.0 per 100.000 kasus
setiap tahunnya di Eropa.

Penggunaan obat penekan asam dan waktu penggunaan endoscopy


telah meningkatkan perbaikan dalam penanganan PUB.

Kombinasi antara penggunaan endoscopy dini dan farmakologi


dengan PPI mengurangi keperluaan pembedahan, dan transfusi
darah

Tujuan dari penelitian ini membandingkan efektivitas penggunaan


intravena PPI dengan dosis yang berbeda, dan efek dari endoscopy
dengan waktu yang berbeda pada PUB

Ulkus peptikum
Ulkus peptikum secara anatomi adalah suatu
defek mukosa/submukosa yang berbatas
tegas dapat menembus muskularis mukosa
sampai lapisab serosa sehingga dapat
menyebabkan perforasi.

METODE

Desain studi secara random, single-center, prospective, dan double blind.Studi dilakukan

pada pasien susp Acute peptic ulcer bleeding pada Emergency Department RS. Xijing
Populasi penelitian berusia 18 tahun dengan perdarahan gastrointestinal

(hematemesis/melena) yang
menggunakan endoscopy.

terdiagnosis

ulkus

peptikum

dengan

Dibagi menjadi 2 grup yaitu grup A; standard regimen (bolus intravena

PPI 40 mg, 2x1 dan diteruskan dengan infus saline selama 72 jam) dan
grup b; intensive regimen (bolus intravena PPI 80 mg diawal dan
diteruskan infus 8 mg/h selama 72 jam)

METODE

Waktu penggunaan endoscopy dibagi menjadi dua grup yaitu

grub a; <24 jam dan grub b; 24-72 jam.


Pasien dengan resiko tinggi perdarahan (active bleeding, non-

bleeding visible vessel or adherent clot; Forrest Ia to IIb)


menerima penanganan oleh endoscopist dengan endoscopic
hemostatic

Result

Result
Dari 875 pasien pada penelitian didapatkan perdarahan berulang 11 % pada

standard regimen dan 6,4 % pada intensif regimen


Keperluan endoscopy ulang dilakukan oleh 22 (4,8%) pasien pada standard

regimen secara signifikan lebih tinggi dari intensif regimen 8 pasien (1,9 %)
Kebutuhan rawat inap rumah sakit secara signifikan lebih tinggi pada standard

regimen dibandingkan dengan intensif regimen


Tidak ada perbedaan secara signifikan antara endoscopy dini dan akhir pada

frekuensi perdarahan berulang


Kebutuhan transfusi dan kebutuhan rawat inap rumah sakit secara signifikan

lebih rendah pada penggunaan endoscopy dini dibanding endoscopy akhir

Discussion

Penggunaan infus PPI menunjukkan penurunan perdarahan ulang

klinis, kebutuhan transfusi, dan tinggal di rumah sakit dengan PPI


infus rejimen perdarahan ulkus peptikum akut, meskipun kebutuhan
untuk hemostasis endoskopik, pembedahan dan mortalitas tidak
terpengaruh.
Endoscopy 24 jam pertama memberikan manfaat yang nyata pada

kebutuhan transfusi, dan kebutuhan rawat inap.


Penggunaan PPI pre-Endoscopy menurunkan lesi saat endoscopy

dan kebutuhan akan endoscopy

Discussion

PPI dosis tinggi memberikan hasil yang tidak terlalu signifikan

dengan dosis standard pada PUB dan kebutuhan endoscopy.


Tingkat perdarahan berulang secara signifikan lebih tinggi

pada standard regimen dibandingkan dengan intensif regimen


pada pasien yang menerima endoscopic hemostasis, tingkat

perdarahan ulang adalah serupa antara dua dosis terapi PPI


intravena

KESIMPULAN

penelitian ini menunjukkan bahwa dosis tinggi intravena PPI

mengurangi perdarahan ulang, Volume transfusi darah dan


rawat di rumah sakit
terutama ketika endoskopi tertunda melampaui 24 jam

presentasi; tidak mengubah kebutuhan untuk endoscopy,


perlu untuk tingkat operasi dan kematian bila dibandingkan
dengan standar bolus dosis intravena PPI perdarahan ulkus
peptikum akut.
temuan ini menegaskan peran penting dari endoskopi awal

You might also like