You are on page 1of 48

Pembimbing : dr.

Noer Saelan Tadjudin


Sp.KJ
disusun oleh

:Irenne Ferlanika (405100091)

I. IDENTITAS

Nama lengkap: Oma Shinta Rahayu Nitiarta


Jenis kelamin: Perempuan
Tempat/tanggal lahir: Jakarta, 3 Febuari
1927
Usia: 83 tahun
Alamat: Jl. Kopi, Muara Karang, Jakarta
Utara
Agama: Kristen Protestan
Pendidikan terakhir: SD kelas 6
Status perkawinan: Menikah
Tanggal masuk PWK: 6 Juli 2008

Keluhan Utama

kadang sesak nafas (sejak 3th lalu)


Keluhan tambahan
Penglihatan kurang jelas saat membaca tulisan dari jarak dekat
Pendengaran kurang jelas
Badan sering pegal2 (punggung, tangan dan kaki)

Riwayat Penyakit Sekarang

Pada tanggal 15 April 2011, Oma S mengeluh kadangkadang suka sesak nafas. Sesak nafas dirasakan sejak 3th
yang lalu,. setelah masuk Panti Werdha Hana. Keluhan sesak
tidak disertai sakit dada. Sesak nafas kebanyakan timbul
setelah oma S melakukan aktivitas (seperti mengangkat
barang berat, berjalan terlalu lama). Sesak napas juga
timbul saat oma S emosi dan marah. Demam dan keringat
malam tidak ada. Oma S berobat ke dokter, dan diberi obat
nebu 2x/hr (ventolin 1A, fulmicort 1A, NaCl 1cc) sampai
sesak hilang.

Dan obat rutin Symbicort 160/4,5 inhaler 2x sehari 1x


hisap (dipakai selama 2th). Oma mengaku bahwa saat
muda, oma tidak menderita asma, tp selama 50th
menikah dengan opa, oma S sering terpapar asap rokok
karena opa adalah pecandu rokok (1hr menghabiskan
1bungus). Setelah mengkonsumsi obat, oma merasa
keluhan membaik. Sehingga oma sempat berhenti
mengkonsumsi obat. Namun 1th terakhir keluhan sesak
nafas makin sering, terutama setelah oma didampingi
oleh seorang care giver yang sering membuat oma
marah. Tetapi kini sesak nafas sudah berkurang, sejak
oma pendamping oma diganti oma menjadi jarang
marah, oma merasa sudah lebih baik dari sebelumnya.
Oma bisa datang secara rutin ke gereja, dan melakukan
hobinya menyanyi. Sehingga pada beberapa hari
terakhir oma dianjurkan untuk berhenti memakai
obatnya (symbicort).

Saat ini oma menggunakan kacamata ketika

membaca dan menulis karena oma S merasa


kesulitan membaca dari jarak dekat tanpa
menggunakan kacamata. Oma mengaku
pernah menjalani operasi katarak pada mata
kanan tahun 1995 dan mata kiri tahun 1990.
Pendengaran oma kurang jelas pada kedua
telinga terutama pada telinga kiri. Keluhan ini
oma sadari waktu mengikuti kebaktian di
gereja panti ini. Sehingga oma konsul ke
dokter THT dan dianjurkan untuk membeli alat
bantu dengar untuk telinga kirinya tetapi oma
jarang memakainya karena tidak nyaman.

Oma mengeluh sering pegal pegal pada badan, lengan

dan kaki. Sejak beberapa tahun terakhir (oma tidak


ingat sejak kapan. Setengah taun terakhir, setelah oma
jatuh aktivitas oma menjadi terhambat pegal pegal
makin sering dirasakan. Pegal-pegal dirasakan hampir
setiap hari dan tanpa dipengaruhi aktivitas
Saat ini oma memakai alat bantu jalan (kursi roda) sejak
oma jatuh pada bulan Mei 2010, sebelumnya oma
memakai tongkat saat berjalan. Dan sejak saat itu oma
dianjurkan oleh dokter agar memakai kursi roda untuk
berpindah tempat, agar oma tidak cepat lelah. Saat ini
Oma S didampingi oleh seorang care giver (sejak 1thn
lalu,setelah oma jatuh) yang membantu oma
menyediakan kebutuhan oma sehari-hari seperti
menyiapkan sabun, pakaian, makanan, dan mendorong
kursi roda. Tapi aktivitas sehari-hari seperti berjalan ke
tempat yang dekat, makan, mandi, BAB, BAK oma masih
dapat melakukannya sendiri.

Saat ini oma minum obat rutin:


amlodipine 5mg 1x1 (sejak 3th lalu)
euphylin retard mite 1x1tab (anhydrous

theophiline 125mg)
vitalux plus (-caroten , vit C, tocoperol acetate,
nicotinamode, riboflavin 20mg, copper 2mg,
lutein 4mg, Zn-soya lesitin, beeswax, gelatin,
wheat germ oil) glukonate, selenium kaya ragi,)

Riwayat Penyakit Dahulu


OP Usus buntu pada tahun 1951
OP Gondok tahun 1972 (hipertiroid)
Dermatitis Kontak Sekunder (Desember 2008)
Tinea corporis (Agustus 2009)
Herpes Zooster (Oktober 2010)
Kencing manis : disangkal
Jantung : disangkal
Ginjal : disangkal
Jatuh pada tanggal 30-05-2010

Gondok : diakui diderita oleh ayah Oma S


Darah tinggi : diakui diderita oleh ibu Oma

S
Jantung : diakui diderita oleh ibu Oma S
Kencing manis : disangkal
Sakit ginjal : disangkal
Asma : disangkal

Riwayat Makan dan Minum


Makan 3x sehari diselingi snack. Kadang oma S
mengaku tidak menyukai makanan di panti jadi
oma sering memesan makanan dari luar. Gizi
cukup.
Minum 6-7gelas sehari. (gelas 250ml
Riwayat BAK
Lancar, warna kuning jernih, darah (-), nyeri
waktu kencing (-),lebih sering pada malam hari.
Riwayat BAB
Teratur, konsistensi sedang, tidak sakit, darah
(-), lendir (-).

Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Riwayat prenatal, perinatal, masa kanak-kanak dan
remaja
Oma S lahir di Jakarta pada tanggal 3 Febuari 1927.

Oma lahir sebagai anak ke-6 dari 9 bersaudara. 3


saudara oma meninggal saat kecil. Ayah oma S
meninggal saat oma masih kecil pada tahun 1938.
Kemudian ibu oma S meninggal pada tahun 1975
karena penyakit jantung. Kini hanya tinggal 2 orang
yaitu oma dan adiknya.

a. Riwayat Pendidikan
Oma S memiliki jenjang pendidikan hingga Sekolah

Dasar kelas 6. Oma sekolah di SD khusus perempuan.


Oma S tidak melanjutkan pendidikannya dikarenakan
ayah oma S meninggal sehingga harus membantu
menjaga toko karena anak laki-laki merupakan adik
oma yang paling kecil.

2. Riwayat Masa Dewasa


a. Riwayat Pekerjaan
Oma S pernah bekerja di suatu perusahaan
milik Belanda yaitu Perusahan P&K bagian surat.
Kemudian pindah ke kantor dagang Yavastal
Stokvist yang merupakan kantor import mesinmesin. Pada tahun 1953 ketika oma S sedang
mengandung oma S berhenti. Setelah menikah
oma S membuka usaha wiraswasta sendiri di
rumahnya, yaitu memotong kantong plastik dan
memperkerjakan 3-5orang.

b. Riwayat Perkawinan

Oma S menikah pada bulan Maret tahun 1953 dan


dianugerahi 2 orang anak. Anak pertama laki-laki dan
anak yang kedua adalah perempuan. Pada tahun 1997
opa meninggal dunia karena kanker paru-paru
c. Riwayat Keluarga
Oma S mempunyai 2 orang anak. 1 anak laki-laki dan 1

perempuan. Anak laki-laki yang tinggal di Bandung,


hubungan oma dengan anak laki-lakinya kurang begitu
baikm sehingga oma jarang dikunjungi oleh anak lakilakinya.
Sedangkan anak perempuannya tinggal di Tebet
Jakarta. Hubungan Oma dengan anak perempuanya
dekat, sehingga setiap 1 bulan sekali datang
mengunjungi oma atau kadang berhubungan melalui
telpon. Setiap kali anaknya datang berkunjung oma
merasa senang. Oma memiliki 10 cucu, namun hanya 3
cucu dari anak perempuanya yang sering berkunjung.

d. Riwayat Kehidupan Sosial


Semasa hidup, oma dikenal sebagai orang yang ramah dan aktif
mengikuti kegiatan di gereja. Saat tinggal di rumah oma rutin ke
gereja. Oma suka menyanyi dan bermain drama untuk acara di
gereja. Sejak masuk PWK HANNA oma tetap rutin ke gereja. Hampir
setiap ada acara di gereja oma selalu hadir, kecuali saat Oma
merasa tidak enak badan. Oma aktif dalam berbagai acara di PWK
HANNA, salah satunya oma memiliki grup menyanyi yang bernama
KUARTET NAOMI sejak 2th lalu, yang beranggotakan 4org, yaitu oma
dan teman-teman oma yang tinggal di asrama Graha. Pada bulan
Oktober kemarin, oma S merasa dikucilkan oleh oma R karena terjadi
kesalahpahaman. Oma S dikira tidak mau bergaul dengan oma R
padahal sebenarnya oma S merasa oma R-lah yang tertutup.
E, Riwayat agama
Kedua orangtua oma bukanlah seorang Kristen melainkan menganut
kepercayaan Kong Hu Cu, jadi masa kecil oma, oma sering beribadah
di klenteng. Pada tahun 1969 oma dibabtis di gereja kristen. Dalam
kegiatan gerejani oma tergolong aktif pelayanan dan rutin mengikuti
acara yang ada gereja GKI, pada tahun 1966-1976 oma sempat
menjadi salah satu panitia gereja. Ketika masuk panti werdha Hana,
oma tetap sering mengikuti kegiatan yang diadakan oleh gereja.

f. Situasi Kehidupan Sekarang


Sejak 6 Juli 2009 pertama kali hingga sekarang, Oma S

berada di Graha Panti Werdha Hana. Oma S masuk PWK


Hana atas kemauanya sendiri. Karena setelah opa
meninggal oma S tinggal sendiri. Rumah oma S dijual.
Semua kebutuhan Oma S selama tinggal di PWK Hana
ditanggung oleh oma sendiri. Oma S saat ini tinggal di
Graha PWK Hana. Oma tinggal satu kamar bersama seorang
pendamping. Oma mengenal penghuni lain di asrama lama
dan asrama baru. Oma senang berada di PWK Hana
Oma S bersosialisasi dengan penghuni panti lainya,
khusunya dengan oma-oma di graha PWK Hana, setiap pagi
dan siang oma S rutin mengikuti acara di gereja. Oma S
juga sering mengobrol dan latihan menyanyi bersama
teman-temanya. Sehari-harinya oma mau secara rutin di
ukur tekanan darah dan frekuensi nadinya oleh para dokter
muda, setiap pagi dan sore.

Namun pada bulan Mei 2010 oma S jatuh di kamar sehingga

dipindahkan ke Ruang Perawatan selama 3 hari. Tetapi


karena oma tidak betah dan merasa panas juga berisik
sehingga oma minta untuk kembali ke Graha dan dirawat di
kamar dan sejak saat itu oma didampingi oleh seorang care
giver.
Saat ini oma merasa nyaman dan senang karena di PWK
Hana cukup memiliki banyak kegiatan. Walaupun kadang
terjadi cek-cok antara oma dan teman-temanya tapi secara
keseluruhan oma merasa bahagia tinggal di PWK Hana.

G.Persepsi Oma S Tentang Diri dan


Kehidupannya
Oma S menyerahkan diri seluruhnya kepada

Tuhan. Oma S juga merasa sudah puas dengan


kehidupan yang sudah dijalaninya selama ini.
Oma juga selalu semangat dalam menjalani
hidupnya sehari-hari.

III. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LANJUTAN


A. STATUS INTERNIS

Keadaan umum

: baik
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan darah : 130 / 70 mmHg (pernah mencapai 150 /
100 mmHg)
Nadi
: 84 x / menit
Pernapasan
: thoraco-abdominal
Berat badan
: 48 kg
Tinggi badan
: 1,55 m
Status Gizi
: IMT = BB ( kg )
= 48 = 19,979
TB2(m)

(1,55)2

Normoweight, Hipertensi grade I terkontrol dengan


obat

B. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala

: bentuk bulat, tidak teraba benjolan,


rambut hitam keputihan terdistribusi merata,
tidak mudah dicabut, tidak tampak kelainan
kulit kepala.

Mata

: bentuk normal, simetris, konjungtiva


tidak hiperemis, sclera tidak ikterik, palpebra
superior et inferior tidak edema, IOL +/+, pupil
bulat, isokor, 3 mm, arkus senilis +/+, refleks
cahaya +/+, fungsi penglihatan mata kanan dan
kiri kurang baik, sekret -/-

Telinga: bentuk normal, simetris, sekret -/-,

serumen +/+, fungsi pendengaran kanan


dan kiri kurang baik terutama telinga kiri.
Hidung: bentuk normal, septum nasi di
tengah, mukosa tidak hiperemis,
sekret -/-.
Mulut : bentuk normal, kebersihan mulut
cukup, memakai gigi palsu, arkus faring
simetris, letak uvula di tengah, perioral
sianosis -, lidah kotor -, faring tidak
hiperemis, tonsil T1 T1 tenang.
Leher : trakea di tengah, tidak dijumpai
struma.

Kel. getah bening : retroaurikuler, submandibula,


cervical, supraclavicula, inguinal tidak teraba
membesar.
Kulit : secara keseluruhan kulit normal,
warna putih kecoklatan cenderung pucat,
ikterus (-), sianosis (-).

Kesan : arcus senilis, gangguan


penglihatan, gangguan
pendengaran, gigi ompong
(missing dental)

THORAX
Pulmo
Inspeksi : simetris dalam diam dan
pergerakan nafas, inspirasi=ekspirasi.
Palpasi
: stem fremitus paru kanan
dan kiri sama kuat,
depan belakang sama kuat.
Perkusi
: sonor pada kedua lapang
paru.
Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-,
wheezing +/+.
Kesan :wheezing +/+ , inspirasi=ekspirasi ,
terdapat keterbatasan aliran nafas.
Menandakan adanya obstruksi saluran nafas.

Jantung
lnspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba.
Perkusi : Redup
Batas atas di ICS III parasternal line sinistra
Batas kanan di parasternal line dextra
Batas kiri di ICS VII anterior axillary line sinistra

Auskultasi : bunyi jantung I-II normal, reguler,


murmur (-), gallop (-).

Kesan : kardiomegali

ABDOMEN
Inspeksi : Tampak cembung, tidak tampak

gambaran vena dan usus.


Palpasi
: supel, nyeri tekan epigastrium (-),
hepar dan lien tidak teraba membesar.
Perkusi
: timpani.
Auskultasi
: bising usus normal.

EKSTREMITAS
Ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat oedem.

Kesan : tidak ditemukan kelainan pada


abdomen maupun ekstremitas.

C. STATUS NEUROLOGIS

Kesadaran

: compos mentis

Rangsangan meningeal : ( - )

Peningkatan TIK

Pupil

Nn. Cranialis

: baik, N. VIII belum dinilai

Motorik

: baik

Sensorik

: baik

Sistem otonom

: baik

Fungsi cerebellum&koordinasi : baik

Fungsi luhur

: baik

Reflek fisiologis

: +/+

Reflek patologis

:(-)

Tanda regresi & dementia

:(-)
: bulat, isokor, 3mm, reflek cahaya +/+

:(-)

Kesan : tidak ada kelainan yang bermakna pada


pemeriksaan neurologik

D. STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang wanita berusia 83 tahun, berperawakan

tinggi sedang, agak bungkuk, rambut hitam agak


keputihan, terdistribusi merata, berpakaian bersih,
rapi, higienis diri baik.

2. Pembicaraan
Oma S berbicara dengan suara yang jelas

3. Sikap terhadap pemeriksa


Oma S bersikap sangat kooperatif terhadap

pemeriksa. Bicara jujur apa adanya, ceria,


semangat, dan bersahabat.

4. Pengendalian Motorik
Oma dapat menggerakkan ekstremitas superior

dan inferior dengan baik.

5.Kemampuan Baca Tulis


Cukup baik, tidak ada kesulitan dalam hal

membaca dan menulis. Hanya oma perlu


menggunakan kacamata.


b. Keadaan Mood. Afektif dan Keserasian
1. Mood
2. Afek
3. Keserasian

: baik

: luas
: serasi

c. Gangguan Persepsi dan Gangguan


Kognitif
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Halusinasi auditorik
Halusinasi visual
Ilusi
Depersonalisasi
Apraksia
Agnosia

:
:
:
:
:
:

tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak

ada
ada
ada
ada
ada
ada

d. Pikiran
1. Arus Pikir
a. Produktivitas
b. Kontinuitas pikiran
c. Hendaya dalam bahasa
2. Bentuk Pikir
a. Asosiasi Longgar
b. Ambivalensi
c. Flight of Ideas
d. Inkoherensi
e. Verbigerasi
f. Persevarasi

: cukup
: cukup
: tidak ditemukan kelainan

: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada

3. Isi Pikir
a. Fobia
:
b. Obsesi
:
c. Kompulsi
:
d. Ideas of referance
e. Waham
:

tidak ada
tidak ada
tidak ada
: tidak ada
tidak ada

e. Sikap terhadap pemeriksa


Oma S bersikap sangat kooperatif terhadap
pemeriksa. Bicara jujur apa adanya, ceria,
semangat, dan bersahabat.
f. Pengendalian Motorik
Oma dapat menggerakkan ekstremitas superior
dan inferior dengan baik.
g.Kemampuan Baca Tulis
Cukup baik, tidak ada kesulitan dalam hal
membaca dan menulis. Hanya oma perlu
menggunakan kacamata.

h. Taraf Dapat Dipercaya


Secara umum didapatkan kesan bahwa
Oma S dapat dipercaya.

Kesan : Ditemukan mood baik, afek luas,


produktivitas pikiran baik, kontinuitas
pikiran baik, memori segera, jangka
pendek, jangka sedang, dan jangka
panjang baik , daya konsentrasi dan
kalkulasi baik.Tidak ada ambivalensi dan
inkoherensi.
Status mental baik.

Short Portable Mental Status Questioner


(SPMSQ)
Benar semua Fungsi intelektual utuh
skor MMSE 30
tidak ada gangguan kognitif.
Penilaian GDS
Score: 5 tidak depresi
Nilai ADL
Score: 19 ketergantungan ringan
IADL
Score: 13 mandiri, tanpa bantuan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium tanggal 24 Oktober 2008
normal
Trigliserida : 158 mg/dl

Laboratorium tanggal 5 November 2008


Trigliserida : 227 mg/dl

Laboratorium tanggal 13 Oktober 2009


Asam Urat : 7,1 mg/dl
Kolesterol Total : 173 mg/dl
Trigliserid : 189 mg/ dl
Kolesterol HDL : 45 mg /dl
Kolesterol LDL : 96 mg/ dl

nilai
< 150
< 150

< 5,7
< 200
< 150
> 40
< 100

EKG tanggal 27 April 2009


Kesan
: sinus rhythm dan normal ECG

Radiologi Thorax PA 29 Mei 2009

Kesan: kardiomegali dengan suspek pneumonie


kanan
Radiologi Thorax AP/PA 27 April 2009
Kesan : cardiomegaly dan effusi pleura sinistra (DD/ Pleuritis
sinistra)

Kesan : curiga diskontinuitas os pubis kanan kiri.

Radiologi Pelvis AP 31 Mei 2010 ( setelah jatuh )

Radiologi 12 februari 2011

Kesan : pneumonie ringan, susp pleural effusion kanan.


Sklerosis dengan kardiomegali suspek HHD

IV. RESUME
Telah diperiksa seorang wanita berusia 84 tahun yang
merupakan anak ke 6 dari 9 bersaudara. Masuk panti tanggal 6 Juli
2008. Dengan keluhan utama kadang sesak nafas Sesak nafas
dirasakan sejak 3th yang lalu, setelah masuk Panti Werdha Hana.
Sesak nafas kebanyakan timbul setelah oma S melakukan aktivitas
yang terlalu lelah, emosi dan marah. Oma mengaku bahwa saat
muda, oma tidak menderita asma, tapi selama 50th menikah
dengan opa, oma S sering terpapar asap rokok karena opa adalah
pecandu rokok (1hr menghabiskan 1bungus). Setelah mengkonsumsi
obat, dan ganti care giver yang lebih sabar oma merasa keluhan
membaik.
Selain itu oma juga mengeluh penglihatan terasa buram
ketika membaca tulisan kecil dari jarak dekat sehingga oma
menggunakan kacamata ketika membaca dan menulis. Oma
mengaku pernah menjalani operasi katarak pada mata kanan tahun
1995 dan mata kiri tahun 1990.

Pendengaran oma kurang jelas pada kedua telinga


terutama pada telinga kiri, oma memiliki alat bantu
dengar untuk telinga kirinya tetapi oma jarang
memakainya karena tidak nyaman.
Oma mengeluh sering pegal pegal pada badan, lengan
dan kaki. Sejak beberapa tahun terakhir (oma tidak
ingat sejak kapan) tapi pegal makin sering dirasakan
terutama setengah taun terakhir, setelah oma jatuh
aktivitas oma menjadi terhambat pegal pegal makin
sering dirasakan. Pegal-pegal dirasakan hampir setiap
hari dan tanpa dipengaruhi aktivitas.
Riwayat BAK dan BAB normal, nafsu makan baik,
minum cukup.

Keadaan Umum :
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis,
tidak dyspneu, tidak anemis, tidak sianosis, status
gizi baik.
Tanda Vital :
Tekanan darah 130 / 70 mmHg(pernah sampai
150/100)
nadi 84x / menit
pernafasan thoraco abdominal
berat badan 48kg, tinggi badan 155cm
Status gizi = 19,979 (Normoweight)

Pemeriksaan fisik :
Didapatkan pembesaran jantung, wheezing +/+, inspirasi

=
ekspirasi,
terdapat
keterbatasan
aliran
nafas
(menandakan adanya obstruksi saluran nafas). arcus
senilis, , gangguan pendengaran terutama teinga kiri,
fungsi penglihatan mata kanan dan kiri kurang, gigi
ompong (missing dental).
Pemeriksaan status mentalis :
Ditemukan mood baik, afek luas, produktivitas pikiran

baik, kontinuitas pikiran baik, memori segera, jangka


pendek, jangka sedang, jangka panjang baik , daya
konsentrasi dan kalkulasi baik. Pasien kooperatif dalam
melakukan wawancara atau pemeriksaan ini.

Short Portable Mental Status Questioner


(SPMSQ)
Benar semua Fungsi intelektual utuh
skor MMSE 30
tidak ada gangguan kognitif.
Penilaian GDS
Score: 5 tidak depresi
Nilai ADL
Score: 19 ketergantungan ringan
IADL
Score: 13 mandiri, tanpa bantuan

V. DIAGNOSA KERJA
Diagnosa Utama
Penyakit Paru Obstruktif Kronis stabil

Diagnosa tambahan
Hipertensi Grade I Terkontrol (sejak 30th lalu)
Presbiopi
Gangguan Pendengaran e.c suspect Presbikusis
Suspek osteoroposis
Hipertrigliseridemia terkontrol dengan diet
Hiperurisemia terkontrol dengan diet

VI. PEMERIKSAAN YANG

DIANJURKANSpirometri
Foto rontgen Thorax PA, lateral
Cek Laboratorium darah rutin, Profil Lipid, Asam

Urat
Analisa gas darah
EKG (untuk menengetahui komplikasi corpulmonal)
Pemeriksaan Audiogram
Cek ke dokter mata
Cek Bone Mineral Density
Konsul ke dokter paru

VII. RENCANA PENGELOLAAN


Penyakit paru Obstruksi kronis Stabil
Terapi nonfarmakologis:
Rehabilitasi, mengendalikan aktivitas fisik dan emosional
Hindari faktor pencetus : jangan melakukan aktivitas
berat
Olahraga teratur (renang : menguatkan otot nafas,
senam
Diet tinggi kalori, dengan sumber kalori rendah
karbohidrat, tinggi lemak dan tinggi protein

Terapi farmakologis:
Bronkodilator : euphyline retard mite tab 1225mg
1x1tab/hr diberikan bersama dengan makan

Hipertensi Grade I Terkontrol dengan obat


Non farmakologik:
Mengurangi asupan garam, dengan mengurangi
makanan yang terlalu asin.
Farmakologik:
Antagonis AT2: losartan 50mg 1x1tab/hr PO, PC
Atau
Calcium channel blocker : amlodipine 5mg 1x1tab/hr

PC

Presbiopi
Kontrol dokter mata
Menggunakan kacamata bifocal untuk melihat jauh dan
dekat (adisi spheris +3)
Gangguan Pendengaran e.c susp Presbikusis
Konsul ke dokter THT
Rehabilitasi : Menggunakan alat bantu dengar (hearing
aid)

Suspek osteroporis
Terapi non farmakologis:
Aktivitas fisik teratur untuk memelihara kekuatan, kelenturan
dan koordinasi sitem neuromuskular (senam ringan, berjalan 2030menit)
Hindari hal-hal yang menyebabkan jatuh, misalnya lantai licin.
Terapi farmakologis:
Bifosfat : actonel (risedonat Na 35mg) 1x/minggu PO, AC
Hi-Bone (bonisitein 15mg, ca fosfat 250mg, vit K 0,1mg, vit D3
200iu) 1x1kapsul/hari PO, PC
Hipertrigliseridemia terkontrol dengan diet
Terapi non farmakologis:
Diet rendah karbohidrat
Makan makanan yang mengandung omega3, yaitu terkandung
pada ikan.
Hiperurisemia terkontrol dengan diet
Terapi non farmakologis:
diet rendah purin
diet rendah fruktosa
menghindari puasa (menghambat ekskresi asam urat di ginjal)

VIII. PROGNOSA
Penyakit Paru Obstruksi Kronis
stabil
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia

Hipertensi Grade I Terkontrol


Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam

Gangguan Pendengaran e.c susp


Presbikusis
Ad vitam
: bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : dubia

Presbiopi
Ad vitam
: bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : dubia

Suspek osteoporosis
Ad vitam
: bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia

Hipertrigliseridemia terkontrol dengan

diet
Ad vitam
: bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam

Hiperurisemia terkontrol dengan diet


Ad vitam
: bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam

TERIMA
KASIH

You might also like