You are on page 1of 41

PRESENTASI KASUS GERIATRI

Fakultas Kedokteran Universitas


Tarumanagara
Panti Werdha Kristen HANA - Ciputat

Pembimbing :
dr. Noer Saelan Tadjudin Sp.KJ
Edward Julio S
(406100076)

IDENTITAS

Nama lengkap
: Oma Shinta Rahayu
Nitiarta
Jenis kelamin
: Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 3 Febuari
1927
Usia
: 84 tahun
Alamat
: Jl. Kopi, Muara Karang,
Jakarta Utara
Agama
: Kristen Protestan
Pendidikan terakhir : SD kelas 6
Status perkawinan : Menikah
Tanggal masuk PWK : 6 Juli 2008

RIWAYAT MEDIS
Diperoleh dari : Autoanamnesa (2-3 Maret 2012)
Keluhan Utama : Sesak nafas
Keluhan tambahan

Penglihatan buram
Pendengaran kurang jelas
Badan sering pegal (punggung, tangan dan kaki)

Riwayat Penyakit Sekarang

Pada tanggal 2 Maret 2012, Oma S mengeluh sesak nafas sejak hari
Rabu, 29 Februari 2012. Keluhan sesak nafas sebenarnya sudah sering
dirasakan sejak 4 tahun yang lalu, setelah masuk Panti Werdha Hana
tahun 2008, tetapi keluhan dirasakan hilang timbul. Oma S mengaku
sesak nafas dirasakan terutama ketika melakukan aktivitas, seperti
merapikan kamar dan jika lelah berjalan. Dahulu Oma pergi ke dokter
dan diberi obat Symbicort inhaler dipakai 2x sehari 1x hisap dan
Euphyllin Retard 2 tab/hari. Saat ini, oma S lebih memilih
menggunakan Seretide apabila sesak nafas timbul, oleh karena oma S
merasa sesak lebih berkurang jika menggunakan Seretide
dibandingkan dengan Symbicort

Pada tanggal 30 Januari 2012 oma S mengeluh sesak dan

memeriksakan diri di RS Sari Asih. Oma mendapatkan obat


Seretide 250mg, Furosemid 2x1 tab, KSR 2x1 tab.
Oma mengeluh sering pegal pegal pada badan, lengan dan kaki
sejak beberapa tahun terakhir (oma tidak ingat sejak kapan).
Pegal-pegal dirasakan hampir setiap hari dan tanpa dipengaruhi
aktivitas.
Selain itu oma S juga mengeluh penglihatan terasa buram ketika
melihat dekat sehingga oma menggunakan kacamata ketika
membaca dan menulis. Tetapi oma juga mengaku kurang jelas
melihat tulisan saat menonton ataupun melihat jauh. Keluhan ini
sejak beberapa saat setelah masuk panti dan sudah pergi ke
dokter mata tetapi oma lupa hasilnya. Oma mengaku pernah
menjalani operasi katarak pada mata kanan tahun 1995 dan mata
kiri tahun 1990.
Pendengaran oma kurang jelas pada kedua telinga terutama pada
telinga kiri. Keluhan ini oma sadari waktu mengikuti kebaktian di
gereja panti ini. Sehingga oma konsul ke dokter THT dan
dianjurkan untuk membeli alat bantu dengar untuk telinga kirinya
tetapi oma tidak memakainya karena tidak nyaman.

Riwayat Penyakit Dahulu

OP Usus buntu pada tahun 1951


OP Gondok tahun 1972
Hipertensi sejak tahun 1980an
Asam Urat pada tahun 2007 dan 2009
Dermatitis Kontak Sekunder (Desember 2008)
Hipertrigliserida tahun 2009
Herpes Zooster (Oktober 2010)
Alergi detergen dan alergi Sulfa
Kencing manis : disangkal
Jantung : disangkal
Ginjal : disangkal
Jatuh pada tanggal 30-05-2010

Riwayat Penyakit
Keluarga
Gondok : diakui diderita oleh ayah

Oma S
Darah tinggi : diakui diderita oleh ibu
Oma S
Jantung : diakui diderita oleh ibu
Oma S
Kencing manis : disangkal
Sakit ginjal : disangkal
Asma : disangkal

Riwayat Makan dan Minum

Makan 3x sehari, awalnya nafsu makan agak

kurang ketika masuk panti karena oma S


mengaku tidak menyukai makanan di panti tetapi
sekarang oma S sudah menyukai makanan panti
walaupun terkadang memesan makanan dari luar.
Gizi cukup.

Riwayat BAK
Lancar, warna kuning jernih, darah (-), nyeri

waktu kencing (-),lebih sering pada malam


hari.

Riwayat BAB
Teratur, konsistensi sedang, tidak sakit,

darah (-), lendir (-).

Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Riwayat prenatal, perinatal, masa kanakkanak dan remaja
Oma S lahir di Jakarta pada tanggal 3 Febuari
1927. Oma lahir sebagai anak ke-6 dari 9
bersaudara. 3 saudara oma meninggal saat kecil.
Ayah oma S meninggal saat oma masih kecil
pada tahun 1938. Kemudian ibu oma S meninggal
pada tahun 1975 karena penyakit jantung. Kini
hanya tinggal 2 orang yaitu oma dan adiknya.
a. Riwayat Pendidikan
Oma S memiliki jenjang pendidikan hingga
Sekolah Dasar kelas 6. Oma sekolah di SD khusus
perempuan.
Oma
S
tidak
melanjutkan
pendidikannya
dikarenakan
ayah
oma
S
meninggal sehingga harus membantu menjaga
toko karena anak laki-laki merupakan adik oma
yang paling kecil.

2. Riwayat Masa Dewasa


a. Riwayat Pekerjaan
Oma S pernah bekerja di suatu
perusahaan
milik
Belanda
yaitu
Perusahan P&K bagian surat. Kemudian
pindah ke kantor dagang Yavastal
Stokvist yang merupakan kantor import
mesin-mesin. Pada tahun 1953 ketika
oma S sedang mengandung, oma
mengeluh sering mengantuk sehingga
akhirnya oma S berhenti. Pada saat
muda penghasilan oma tergolong lebih
dari cukup karena oma S mengakui
orang Belanda royal.

b. Riwayat Perkawinan

Oma S menikah pada bulan Maret tahun 1953 dan


dianugerahi 2 orang anak.
c. Riwayat Keluarga

Oma S mempunyai 2 orang anak. 1 anak laki-laki


dan 1 perempuan. Anak laki-laki sering bolak balik
Bandung dan Jakarta sehingga jarang mengunjungi
oma dan dianugerahi 5 orang anak dari istri
pertama dan 2 orang anak dari istri kedua. Tetapi
sekarang anak laki-laki oma sudah meninggal
sejak tahun lalu. Sedangkan anak perempuannya
dianugerahi 3 orang anak dan tinggal di jakarta
sehingga
setiap
1
bulan
sekali
datang
mengunjungi oma sehingga oma merasa senang.

d. Riwayat Kehidupan Sosial


Semasa hidup, oma dikenal sebagai orang yang ramah dan aktif mengikuti
kegiatan di gereja. Oma suka menyanyi dan bermain drama untuk acara di
gereja. Pada bulan Oktober kemarin, oma S merasa dikucilkan oleh oma R
karena terjadi kesalahpahaman dan oma S dikira tidak mau bergaul
padahal sebenarnya oma S merasa oma R-lah yang tertutup.

e. Riwayat Agama
Kedua orangtua oma bukanlah seorang Kristen melainkan menganut
kepercayaan Kong Hu Cu, namun oma menjadi Kristen pada tahun 1969.
Dulu oma sering pergi ke GKI dan aktif di sana. Ketika masuk panti werdha
Hana, oma pun sering mengikuti kegiatan yang diadakan oleh gereja.
f. Situasi Kehidupan Sekarang
Sejak masuk pertama kali hingga sekarang, Oma S berada di Graha Panti
Werdha Hana. Namun pada bulan Mei 2010 oma S jatuh di kamar sehingga
dipindahkan ke Ruang Perawatan selama 3 hari. Tetapi karena oma tidak
betah dan merasa panas juga berisik sehingga oma minta untuk kembali
ke Graha dan dirawat di kamar.
Oma S mengaku masuk ke panti dengan keinginan sendiri karena di rumah
oma hanya sendiri. Suami oma sudah meninggal. Akhirnya oma menjual
rumahnya dan pindah ke panti ini. Oma merasa nyaman dan senang
karena di panti ini pun memiliki banyak kegiatan.

g. Persepsi Oma S Tentang Diri dan


Kehidupannya
Oma S menyerahkan diri seluruhnya
kepada Tuhan. Oma S juga merasa sudah
puas dengan kehidupan yang sudah
dijalaninya selama ini. Oma juga selalu
semangat dalam menjalani hidupnya
sehari-hari.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LANJUTAN


STATUS INTERNIS
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 130 / 80 mmHg (pernah mencapai
160/100 mmHg)
Nadi : 84 x / menit
Pernapasan : thoraco-abdominal
Berat badan : 51,5 kg
Tinggi badan : 1,55 m
IMT : 21,436 (normoweight)
Kesan : normoweight, Hipertensi Grade II terkontrol

B. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala

: bentuk bulat, tidak teraba benjolan,


rambut hitam keputihan terdistribusi merata, tidak
mudah dicabut, tidak tampak kelainan kulit kepala.
Mata : bentuk normal, simetris, konjungtiva tidak
hiperemis, sclera tidak ikterik, palpebra superior et
inferior tidak edema, IOL +/+, pupil bulat, isokor,
3 mm, arkus senilis +/+, refleks cahaya +/+,
fungsi penglihatan mata kanan dan kiri agak
terganggu, sekret -/Telinga: bentuk normal, simetris, sekret -/-,
serumen -/-, fungsi pendengaran kanan dan kiri
kurang baik terutama telinga kiri.
Hidung: bentuk normal, septum nasi di tengah,
mukosa tidak hiperemis, sekret -/-.

Mulut : bentuk normal, kebersihan mulut cukup,

memakai gigi palsu, arkus faring simetris, letak


uvula di tengah, perioral sianosis -, lidah kotor -,
faring tidak hiperemis, tonsil T1 T1 tenang.
Leher : trakea di tengah, tidak dijumpai struma.
Kel. getah bening : retroaurikuler, submandibula,
cervical, supraclavicula, inguinal tidak teraba
membesar.
Kulit : secara keseluruhan kulit normal, warna putih
kecoklatan cenderung pucat, ikterus (-), sianosis
(-).
Kesan : arcus senilis, gangguan penglihatan,

gangguan pendengaran, gigi ompong


(missing dental)

THORAX
Pulmo
Inspeksi : simetris dalam diam dan pergerakan
nafas.
Palpasi : stem fremitus kanan lebih kuat dari
kiri, depan belakang sama kuat.
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : vesikuler, ronkhi +/+, wheezing +/+.
Kesan : stem fremitus kanan lebih kuat dari
kiri yang menandakan adanya bronkus
yang tersumbat atau efusi pleura kiri,
wheezing +, ronkhi +.

Jantung
lnspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba.
Perkusi : Redup
Batas atas di ICS III parasternal line sinistra
Batas kanan di V parasternal line dextra
Batas kiri di ICS VII anterior axillary line
sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I-II normal, reguler,
murmur (-), gallop (-).
Kesan : kardiomegali

ABDOMEN
Inspeksi : Tampak cembung, tidak

tampak gambaran vena dan usus.


Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium (-),
hepar dan lien tidak teraba membesar.
Perkusi : timpani.
Auskultasi : bising usus normal.

EKSTREMITAS
Ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat
oedem.
Kesan : tidak ditemukan kelainan pada
abdomen maupun ekstremitas.

C. STATUS NEUROLOGIS

Kesadaran : compos mentis


Rangsangan meningeal : ( - )
Peningkatan TIK : ( - )
Pupil : bulat, isokor, 3mm, reflek cahaya +/+
Nn. Cranialis: baik,
Motorik: baik
Sensorik : baik
Sistem otonom : baik
Fungsi cerebellum&koordinasi : baik
Fungsi luhur : baik
Reflek fisiologis : +/+
Reflek patologis : ( - )
Tanda regresi & dementia: ( - )

Kesan : Tidak ada kelainan yang bermakna


pada pemeriksaan neurologik

D. STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang wanita berusia 83 tahun, berperawakan tinggi
sedang, agak bungkuk, rambut hitam agak keputihan,
terdistribusi merata, berpakaian bersih, rapi, higienis diri baik.
2. Pembicaraan
Oma S berbicara dengan suara yang jelas

3. Sikap terhadap pemeriksa


Oma S bersikap sangat kooperatif terhadap pemeriksa. Bicara
jujur apa adanya, ceria, semangat, dan bersahabat.
4. Pengendalian Motorik
Oma dapat menggerakkan ekstremitas superior dan inferior
dengan baik.
5.Kemampuan Baca Tulis
Cukup baik, tidak ada kesulitan dalam hal membaca dan
menulis. Hanya oma perlu menggunakan kacamata.

b. Keadaan Mood. Afektif dan


Keserasian
1. Mood
: baik
2. Afek
: luas
3. Keserasian : serasi
c. Gangguan Persepsi dan Gangguan
Kognitif
1. Halusinasi auditorik: tidak ada
2. Halusinasi visual : tidak ada
3. Ilusi
: tidak ada
4. Depersonalisasi : tidak ada
5. Apraksia
: tidak ada
6. Agnosia
: tidak ada

d. Pikiran
1. Arus Pikir
a. Produktivitas : cukup
b. Kontinuitas pikiran : cukup
c. Hendaya dalam bahasa : tidak ditemukan kelainan
2. Bentuk Pikir
a. Asosiasi Longgar : tidak ada
b. Ambivalensi : tidak ada
c. Flight of Ideas : tidak ada
d. Inkoherensi : tidak ada
e. Verbigerasi : tidak ada
f. Persevarasi : tidak ada
3. Isi Pikir
a. Fobia : tidak ada
b. Obsesi : tidak ada
c. Kompulsi : tidak ada
d. Ideas of referance : tidak ada
e. Waham : tidak ada

e. Sikap terhadap pemeriksa


Oma S bersikap sangat kooperatif terhadap pemeriksa. Bicara
jujur apa adanya, ceria, semangat, dan bersahabat.
f. Pengendalian Motorik
Oma dapat menggerakkan ekstremitas superior dan inferior
dengan baik.
g.Kemampuan Baca Tulis
Cukup baik, tidak ada kesulitan dalam hal membaca dan
menulis. Hanya oma perlu menggunakan kacamata.
h. Taraf Dapat Dipercaya
Secara umum didapatkan kesan bahwa Oma S dapat dipercaya.
Kesan : Ditemukan mood baik, afek luas, produktivitas pikiran
baik, kontinuitas pikiran baik, memori segera, jangka pendek,
jangka sedang, dan jangka panjang baik , daya konsentrasi dan
kalkulasi baik.Tidak ada ambivalensi dan inkoherensi. Status
mental baik.

Short Portable Mental Status Questioner

(SPMSQ)
Benar semua Fungsi intelektual utuh

Skor MMSE 30

tidak ada gangguan kognitif.


Penilaian GDS

Score: 5 tidak depresi


Nilai ADL

Score: 19 ketergantungan ringan


IADL

Score: 13 mandiri, tanpa bantuan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium tanggal 13 Oktober 2009
Kimia Nilai normal
- Asam Urat : 7,1 mg/dl
< 5,7
Kolesterol Total : 173 mg/dl
< 200
Trigliserid : 189 mg/ dl
< 150
Kolesterol HDL : 45 mg /dl
> 40
Kolesterol LDL : 96 mg/ dl
< 100

EKG tanggal 27 April 2009


Kesan : sinus rhythm dan normal ECG

Radiologi Thorax AP/PA 27 April 2009


Kesan : cardiomegaly dan effusi pleura sinistra (DD/ Pleuritis
sinistra.

Radiologi Pelvis AP 31 Mei 2010 ( setelah jatuh )

Kesan : curiga diskontinuitas os pubis kanan kiri.

Laboratorium tanggal 11 November


2011
Normal
Leukosit : 14,3 x 103/mL 3,6-11 x 103/mL
Eritrosit : 4,42 x 106/mL3,8-5,2 x 106/mL
Hemoglobin: 13,3 g/dl 11,7-15,5 g/dl
Hematokrit: 39 %35-47 %
Trombosit
: 362 x 103/mL 150-440 x 103/mL
Cholesterol Total : 216 mg/dl < 200 mg/dl
Holesterol LDL Direk : 83 mg/dl <100 mg/dl
Cholesterl HDL Direk : 50>40 mg/dl
Trigliserida: 499 mg/dl <150 mg/dl
Asam Urat : 7,9 mg/dl <5,7 mg/dl

Laboratorium tanggal 4 Januari 2012


Normal
Leukosit : 12,7 x 103/ml 3,6-11,0 x 103/ml
Hemoglobin : 13,5 g/dl11,7-15,5 g/dl
Hematokrit : 40 % 35 47%
MCV : 89 fL 80-100 fL
MCH : 30 pg 26 34 pg
MCHC : 34 g/dl 32-36 g/dl
Trombosit : 428 103/mL150 440 x 103/ml
LED : 55 mm/jam 0 30 mm/jam
Cholesterol Total : 229 <200 mg/dl
Cholesterol LDL Direk : 124 <124 mg/dl
Cholesterol HDL Direk : 80 >40 mg/dl
Trigliserida : 111<150 mg/dl
Asam Urat : 4,5 <5,70 mg/dl

Laboratorium tanggal 1 Februari 2012


Normal
Leukosit : 11,7 x 103/ml 3,6-11,0 x 103/ml
Hemoglobin : 13,6 g/dl 11,7-15,5 g/dl
Hematokrit : 40 % 35 47%
MCV : 87 fL 80-100 fL
MCH : 30 pg 26 34 pg
MCHC : 34 g/dl 32-36 g/dl
Trombosit : 393 103/mL150 440 x 103/ml
LED : 38 mm/jam 0 30 mm/jam
Cholesterol Total : 237 <200 mg/dl
Cholesterol LDL Direk : 133 <124 mg/dl
Cholesterol HDL Direk : 54 >40 mg/dl
Trigliserida : 305 <150 mg/dl
Asam Urat : 7,9 <5,70 mg/dl

RESUME
Telah diperiksa seorang wanita berusia 83 tahun yang

merupakan anak ke 6 dari 9 saudara masuk panti


tanggal 6 Juli 2008 dengan keluhan utama adalah sesak
nafas yang dirasakan terutama setelah beraktivitas.
Selain itu os juga mengeluh penglihatan terasa buram
ketika melihat dekat ataupun melihat jauh.
Pendengaran os kurang jelas pada kedua telinga
terutama pada telinga kiri. Badan terasa pegal, pegal
dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi
aktivitas.
Riwayat BAK dan BAB normal, nafsu makan baik,
minum cukup.

Keadaan Umum :
Keadaan umum baik, kesadaran compos
mentis, tidak dyspneu, tidak anemis,
tidak sianosis, status gizi baik.
Tanda Vital :
Tekanan darah 130 / 80 mmHg
Nadi 84 x / menit
Pernafasan thoraco abdominal
Berat badan 51,5 kg, tinggi badan 155cm
Status gizi = 21,436 (Normoweight)

Pemeriksaan fisik :

Didapatkan

pembesaran
jantung,
stem
fremitus kanan lebih kuat dari kiri yang
mungkin dikarenakan efusi pleura kiri, Ronkhi
+/+, Wheezing +/+, arcus senilis, IOL+/+,
gangguan
penglihatan,
gangguan
pendengaran, gigi ompong (missing dental)

Pemeriksaan status mentalis :

Ditemukan mood baik, afek luas, produktivitas

pikiran baik, kontinuitas pikiran baik, memori


segera, jangka pendek, jangka sedang, jangka
panjang baik , daya konsentrasi dan kalkulasi
baik. Pasien kooperatif dalam melakukan
wawancara atau pemeriksaan ini

MASALAH
Biologis : Sesak nafas, penglihatan buram,

pendengaran kurang jelas dan badan pegal


Psikososial : Tidak ada
Lingkungan : Tidak ada

DIAGNOSA KERJA
Diagnosa Utama
PPOK e.c Asma Bronkiale
Diagnosa tambahan
Hipertensi Grade II Terkontrol
CHF grade II compensated
Suspek osteoroposis
Suspek defisiensi vitamin B kompleks
Hiperkolesterolemia
Hipertrigliseridemia
Hiperurisemia terkontrol dengan diet
Presbiopi
Gangguan Pendengaran e.c suspect Presbikusis

PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN


Foto rontgen Thorax untuk follow up efusi

pleura sinistra
Test Fungsi Paru, Spirometri, Analisa Gas
Darah
Cek Laboratorium darah rutin, Profil Lipid,
Asam Urat
Echo jantung untuk menilai anatomi jantung
(kelainan katup, LVH)
Kontrol ke dokter mata
Pemeriksaan Audiogram
Pemeriksaan Bone Mineral Density

RENCANA
PENGELOLAAN
PPOK e.c Asma Bronkiale
Farmakologis :
Seretide disk (fluticasone propionate 125mcg / salmeterol 25mcg) 2 x per

hari
Euphyllin Retard (Anhidrous theophylline 250mg) 1 x1 tab

Non Farmakologis :
Hindari faktor pencetus (aktivitas berlebih)
Olahraga yang teratur (menguatkan otot nafas)

Hipertensi Grade II Terkontrol


Farmakologis :
Amlodipine 5 mg 1 x 1 tab / hari

Non Farmakologis :
Teratur mengkonsumsi obat dan membatasi asupan garam dengan
mengurangi makanan yang terlalu asin

CHF Grade II Terkompensasi


Farmakologis :
Isosorbite Dinitrate 5mg, 2 x 1 tab

Non Farmakologis :
Batasi asupan cairan 1500ml / hari.

Suspek Osteoporosis
Farmakologis :
Bifosfat : actonel (risedonat Na 35mg) 1x/minggu
Hi-Bone (bonisitein 15mg, ca fosfat 250mg, vit K 0,1mg,

vit D3 200iu) 1x1kapsul/hari

Non Farmakologis :
Aktivitas fisik teratur untuk memelihara kekuatan,
kelenturan dan koordinasi sitem neuromuskular
Hindari hal-hal yang menyebabkan jatuh misalnya lantai
licin

Suspek defisiensi vitamin B


kompleks
Farmakologis :
Neurobion 5000, 1 x 1 tab

Non Farmakologis :
Makan makanan yang bergizi

Hiperkolesterolemia
Farmakologis :
Simvastatin 10 mg, 1 x 1 tab malam

hari

Non Farmakologis :
Kurangi makanan berlemak
Olah raga teratur

Hipertrigliseridemia
Farmakologis :
Fenofibrat 100mg, 2 x 1 tab

Non Farmakologis :
Kurangi makanan berlemak
Olah raga teratur

Hiperuricemia Terkontrol Dengan Diet


Diet rendah purin (tempe, kacang)
Hindari puasa (hambat ekskresi asam urat di ginjal)
Presbiopi
Kontrol dokter mata (trial lens untuk membantu diagnosa)
Menggunakan kacamata bifocal untuk melihat jauh dan dekat (adisi
spheris +3)
Hearing Loss (Gangguan Pendengaran)
Konsul ke dokter THT
Rehabilitasi : Menggunakan alat bantu dengar (hearing aid)

PROGNOSA
PPOK e.c Asma Bronchial

Ad vitam : dubia ad bonam

Ad functionam : dubia ad malam

Ad sanationam : dubia ad malam

Hipertensi Grade II Terkontrol

Ad vitam: dubia ad bonam

Ad functionam : dubia ad bonam

Ad sanationam : dubia ad bonam

CHF grade II Compensated

Ad vitam: dubia ad bonam

Ad functionam : dubia ad bonam

Ad sanationam : dubia ad malam


Suspek Osteoporosis

Ad vitam: ad bonam

Ad functionam : dubia ad bonam

Ad sanationam : dubia

Suspek defisiensi vitamin B


kompleks

Ad vitam : ad bonam

Ad functionam : ad bonam

Ad sanationam : ad bonam
Hiperkolestrolemi

Ad vitam: dubia ad bonam

Ad functionam : dubia ad bonam

Ad sanationam : dubia ad bonam

Hearing Loss e.c susp Presbikusis

Ad vitam : bonam

Ad functionam : dubia ad bonam

Ad sanationam : dubia
Presbiopi

Ad vitam : bonam

Ad functionam : bonam

Ad sanationam : dubia

Hipertrigliseridemia
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
Hiperuricemia Terkontrol Dengan
Diet
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam

TERIMA KASIH

You might also like