Professional Documents
Culture Documents
Identitas Penderita
Nama
: Ny. A
Umur
: 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status
: Menikah
Pendidikan: SD
Alamat
: Kudu baru/Genuk
Tanggal MRS : 4 Juni 2016 jam
11.00
Tanggal KRS : 9 Juni 2016
Daftar Masalah
1. Anggota gerak kiri terasa lemah
SUBJEKTIF: Anamnesis
1.
2.
ANAMNESIS
3.
4.
5.
OBJEKTIF
Status Presens
. Kesadaran : Compos mentis, GCS E4M6V5
. Tekanan Darah: 180/90 mmHg
. Nadi : 92 x/menit
. Suhu : 36.8C
. RR : 20 x/menit
. Kepala: normocephal
. Leher : dalam batas normal
. Thorax : simetris
. Jantung : Bunyi jantung I dan II reguler
A.
OBJEKTIF
Status Presens
. Paru paru : SDV +/+, rh -/-. Wh -/. Abdomen : dalam batas normal
. Genitalia: tidak diperiksa
A.
Status Psikis
. Cara berpikir : tidak ada gangguan dalam isi
dan proses berpikir
. Perasaan hati : eutimik, afek sesuai
. Tingkah laku : kooperatif, tenang
. Ingatan : daya ingat jangka pendek, menegah
dan panjang baik.
B.
Status Neurologika
Kepala
Bentuk
: normocephal
Simetris
: simetris
Nyeri tekan : (-)
Pulsasi
: (-)
Leher
Sikap
: simetris
Pergerakan : dalam batas normal
Kaku kuduk : (-)
Status Neurologika
N. Cranialis (SSP)
Kanan
Kiri
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
N. II Opticus
Tajam penglihatan
Lapang pandang
Melihat warna
Fundus Oculi
Tidak dilakukan
Sesuai pemeriksa
(+)
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Sesuai pemeriksa
(+)
Tidak dilakukan
N. III Occulomotorius
Sela mata
Pergerakan bulbus
Strabismus
Nistagmus
Eksoftalmus
Pupil bentuk & ukuran
Reflek Cahaya
Reflek Konvergensi
Diplopia
Simetris
(+) ke segala arah
(-)
(-)
(-)
Bulat, 3 mm
(+)
(+)
(-)
Simetris
(+) ke segala arah
(-)
(-)
(-)
Bulat, 3 mm
(+)
(+)
(-)
N.I Olfactorius
Subjektif
Dengan bahan
Status Neurologika
N. Cranialis (SSP)
Kanan
Kiri
N.IV Trochlearis
Pergerakan mata (bawah
lateral)
Sikap bulbus
Diplopia
Dbn
Simetris
(-)
Dbn
Simetris
(-)
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Simetris
(-)
Dbn
Simetris
(-)
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
N. V Trigeminus
Membuka mulut
Mengunyah
Menggigit
Reflek kornea
Sensibilitas wajah
N. VI Abducens
Pergerakan mata (lateral)
Sikap bulbus
Diplopia
N. VII Facialis
Menggerakan Dahi
Menutup mata
Menyeringai
Status Neurologika
N. Cranialis (SSP)
Kanan
Kiri
(+)
(+)
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Simetris
Dapat
Dapat
dbn
Simetris
Dapat
Dapat
dbn
N. XI Aksesorius
Mengangkat bahu
Memalingkan kepala
(+)
(+)
(+)
(+)
N. XII Hipoglossus
Pergerakan lidah
Tremor lidah
Artikulasi
Simetris
(-)
Dbn
Simetris
(-)
Dbn
N.VIII Vestibulocochlearis
Detik arloji
Suara berbisik
Tes Webber
Tes Rinne
N. IX Glosofaringeus
Perasaan lidah 1/3 belakang
Sensibilitas laring
N. X
Arcus faring
Berbicara
Menelan
Nadi
Status Neurologika
Badan dan anggota gerak
Badan: Motorik
Respirasi
Duduk
Bentuk kolumna vertebralis
Pergerakan kolumna
vertebralis
Sensibilitas
Taktil
Nyeri
Diskriminasi
Lokalis
Reflek
Reflek kulit perut atas
Reflek kulit perut tengah
Reflek kulit perut bawah
Reflek kremaster
Anggota gerak atas
Motorik
Pergerakan
Kekuatan
Tonus
Kanan
Kiri
Dbn
Tidak dilakukan
Dbn
Tidak dilakukan
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Tidak dilakukan
Dbn
Dbn
Dbn
Tidak dilakukan
(+)
5/5/5
Normotoni
(+)
2/2/2
Normotoni
Status Neurologika
Badan dan anggota gerak
Anggota gerak atas
Sensorik
Taktil
Nyeri
Diskriminasi
Lokalis
Reflek
Biceps
Triceps
Hoffman-Trommer
Anggota gerak bawah
Motorik
Pergerakan
Kekuatan
Tonus
Trofi
Sensorik
Taktil
Nyeri
Diskriminasi
Kanan
Kiri
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
+
+
(-)
+
+
(-)
(+)
5/5/5
Normotoni
Eutrofi
(+)
2/2/2
Normotoni
Eutrofi
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Status Neurologika
Kanan
Kiri
+
+
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
>70
> 135
+
+
(+)
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
>70
> 135
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Status Neurologika
Gerakan Abnormal
Tremor
Athetasis
Miokloni
Khorea
Alat vegetative
Miksi
Vegetatif
Ereksi
Tes Tambahan
Tes Nafziger
Tes Valsava
Kanan
Kiri
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Tidak dilakukan
Tidak
dilakukan
Pemeriksaan
Laboratorium
Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
Hemoglobin
12,0 g/dL
11 15,5
Hematokrit
37,2 %
35 45
Leukosit
7,2
3,5 10
Trombosit
343
150 400
121 mg/dL
75 115
Ureum
16,6 mg/dL
17,0 49,0
Creatinin
0,8 mg/dL
0,3 0,6
Kolesterol total
221 mg/dL
<200
94
< 130
140,0 mmol/L
135 147
Kalium
3,60 mmol/L
3,50 5
Calsium
1,24 mmol/L
1,12 1,32
Hematologi
Kimia klinik
Trigliserida
Natrium
Ringkasan
Telah
pemeriksaan
laboratorium
didapatkan
hiperkolesterolemia (Kolesterol total : 221 mg/dL)
Diagnosa
Diagnosa
klinis
Topis
etiologis
Rencana Awal
Masalah
Rencana Awal
Rx
Penanganan ABC
Infus Nacl 0,9% 20 tpm
Inj citicholine 2 x 1000
selama 3 hari 2 x1000
mg (PO) selama 3 minggu
Aspilet 325 mg dosis awal
1 x 80 mg (PO)
Amlodipine 1 x 10 mg
Valsartan 1 x 80 mg
Simvastatin 10 mg (0-0-1)
Fisioterapi
Rencanakan CT-scan kepala,
EKG
Mx
Monitor
keadaan
umum pasien
Monitor tandatanda vital pasien
Monitor respon
pasien terhadap
pengobatan
Rencana awal
Ex
Menjelaskan
kepada
pasien dan keluarga
tentang penyakit
yang diderita
Menjelaskan tentang
faktor resiko penyakit
dan cara
mengontrolnya
Menjelaskan
pentingnya minum
obat dan kontrol
secara teratur
Prognosis
Ad
vitam: dubia
ad bonam
Ad functionam:
dubia ad malam
Ad sanationam :
dubia ad malam
Stroke non-hemoragik
Stroke
Sindrom
Gejala
Klasifikasi
Faktor Resiko
Bisa
dimodifikasi
Tidak
bisa dimodifikasi
Hipertensi
Penyakit
kardiovaskuler
Diabetes
Hiperlipidemia
Kurang olahraga
Merokok
Alkohol
Usia
Jenis
kelamin
Ras
Keturunan
Etiologi
Stroke
hemoragik
Perdarahan
intraserebrum
hipertensif
Ruptur aneurisma
Ruptur malformasi
arteriovena
Stroke
nonhemoragik
Trombus
. Aterosklerosis
. Gangguan darah
Emboli
. Penyakit jantung:
fibrilasi atrium,
infark miokard,
penyakit katup
jantung
. Keadaan
hiperkoagulasi
Patofisiologi SNH
3 mekanisme utama:
1. Oklusi pembuluh darah
intracranial oleh embolus
yang berasal dari lokasi lain
(kardiogenik, AF, plak
aterosklerotik pembuluh
darah intrakranial).
2. Trombosis in situ pada
pembuluh darah
intracranial, biasanya pada
percabangan pembuluh
darah besar.
3. hipoperfusi akibat stenosis
pembuluh darah besar
ekstrakranial (A. carotis)
Patofisiologi
pembuluh darah intracranial akut
penurunan
Penurunan aliran darah otak:
Oklusi
iskmiemik jaringan
disfungsional iskemik reversibel yang
mengelilingi daerah infark infark bila
tidak ada perubahan dalam ADO.
Penumbra
Patofisiologi SNH
Manifestasi klinis
Defisit
neurologis fokal:
hemoragik
SH
Onset
SNH
Mendadak
Saat onset
Sedang aktif
Saat istirahat
Warning
Nyeri kepala
+++
Kejang
Muntah
Penurunan
+++
Emboli Cerebri
Gejala mendadak
Sering terjadi waktu
kegiatan
Umumnya kesadaran
bagus, namun dapat
menurun bila emboli
besar
Sering mengenai usia
dekade 2 -3 dan 7
Harus ada sumber
emboli (umumnya dari
jantung)
Diagnosis
Anamnesis
fisik
Tanda vital
Pemeriksaan kepala dan leher cedera, dll
Pemeriksaan fisik umum
Pemeriksaan fisik neurologis: kesadaran,
nervus kranialis, kaku kuduk, motorik, refleks,
sensorik, pemeriksaan fungsi kognitif, afasia.
Diagnosis
Pemeriksaan
penunjang:
Elektrokardiografi
Laboratorium: kimia darah, elektrolit,
hematologi
Foto toraks kardiomegali
CT-scan/MRI: gambaran
hipodens/hipointens (stroke iskemik)
atau gambaran
hiperdens/hiperintens pada stroke
hemoragik
Analisis cairan serebrospinal bila
CT
CT
Penatalaksanaan
Pra-rumah
sakit
Time is brain & golden hour angka
kecacatan stroke < 30%
1. Deteksi pengiriman pasien
Penatalaksanaan umum
.
.
Terapi umum
Stabilisasi jalan napas dan pernapasan
.
.
.
.
Penatalaksanaan Umum
Stabilisasi hemodinamik
. Berikan kristaloid/koloid IV
. Dianjurkan pemasangan CVC target 5 12 cmH2)
Penatalaksanaan Umum
Pengendalian
kejang
Diazepam
Pengendalian
Asetaminofen
suhu tubuh
650 mg bila suhu > 38,5C
Penatalaksanaan khusus
SNH
Tekanan
darah
Penatalaksaan khusus
SNH
Gula
darah
Penatalaksanaan Khusus
Terapi
trombolisis
Penatalaksanaan Khusus
Pemberian
trombolitik:
Kriteria inklusi
a. Usia > 18 tahun
b. Diagnosis klinis stroke dengan defisit neurologis
yang jelas
c. Awitan dapat ditentukan secara jelas (<3 jam, AHA
guideline 2007 atau <4,5 jam, ESO 2009)
d. Tidak ada bukti perdarahan intrakranial dari CTScan
e. Pasien atau keluarga mengerti dan menerima
keuntungan dan resiko yang mungkin timbul dan
harus ada persetujuan secara tertulis dari penderita
atau keluarga untuk dilakukan terapi rTPA
Penatalaksaan Khusus
Kriteria eksklusi
a. Usia>80 tahun
b. Defisit neurologi yang ringan dan cepat membaik atau
perburukan defisit neurologi yang berat
c. Gambaran perdarahan intrakranial pada CT Scan
d. Riwayat trauma kepala atau stroke dalam 3 bulan terakhir
e. Infark multilobar (gambaran hipodens > 1/3 hemisfer
serebri
f. Kejang pada saat onset stroke
g. Kejang dengan gejala sisa kelainan neurologis post iktal
h. Riwayat stroke atau cedera kepala berat dalam 3 bulan
sebelumnya
i. Perdarahan aktif atau trauma akut (fraktur) pada
pemeriksaan fisik
j. Riwayat pembedahan mayor atau trauma berat dalam 2
minggu sebelumnya
Penatalaksaan Khusus
Kriteria eksklusi
k. Riwayat perdarahan gastrointestinal atau traktus urinarius
dalam 3 minggu sebelumnya
l. Tekanan darah sistolik > 185 mmHg, diastolik >110 mmHg
m. Glukosa darah <50 mg/dl atau > 400 mg/dl
n. Gejala perdarahan subarcahnoid
o. Pungsi arteri pada tempat yang tidak dapat dikompresi
atau pungsi lumbal dalam 1 minggu sebelumnya
p. Jumlah platelet <100.000/mm3
q.Mendapat terapi heparin dalam 48 jam yang berhubungan
dengan peningkatan aPTT
r. Gambaran klinis adanya perikarditis pascainfark miokard
s. Infark miokard dalam 3 bulan sebelumnya
t. Wanita hamil
u. Tidak sedang mengkonsumsi antikoagulan oral atau bila
sedang dalam terapi antikoagulan hendaklah INR < 1,7.
Penatalaksanaan Khusus
Pemberian
antiplatelet
neuroprotektor:
Rehabilitasi Stroke
Rehabilitasi