Professional Documents
Culture Documents
Pabrik,
Gudang,Ruang
serbaguna, lapangan Futsal, Rumah tingga, Rumah
Ibadah,Perkantoran, Rumah makan dll.
Turbin gas memiliki compresor yang dipasangkan dengan dirinya sendiri dan
juga ada sebuah ruangan pembakaran di tengahnya. Selain pada pesawat
terbang, turbin gas ini juga biasa digunakan pada power plants untuk
menghasilkan listrik. Prinsip kerja dari turbin gas ini tidak jauh berbeda dengan
turbin-turbin yang lain. Putaran rotor turbin diakibatkan oleh adanya energi
panas yang bertekanan dan melewati sudu-sudu turbin. Energi panas ini
tentunya didapatkan dari hasil pembakaran natural gas dengan udara sesaat
sebelum masuk turbin.
Turbin gas menggunakan udara atmosfer sebagai salah satu media kerjanya.
Udara masuk melalui sisi inlet akibat terhisap oleh compressor lalu compressor
memampatkan udara hingga mencapai tekanan tertentu lalu udara bertekanan
ini masuk ke combustion chamber (ruang bakar). Di ruang bakar inilah akan diinjeksikan fluida bahan bakar sehingga terjadi proses pembakaran dengan udara
dan menghasilkan ledakan. semakin tinggi tekanan yang dihasilkan compressor
maka ledakan hasil pembakaran juga akan semakin tinggi. Dari hasil ledakan ini,
volume fluida akan meningkat karena proses pemanasan yang sangat cepat dan
mengakibatkan fluida berekspansi ke sisi turbin. Tepat setelah itu, turbin akan
menyerap beberapa energi fluida yang dibutuhkan untuk menggerakkan
compressor. sekarang bagian terakhir dimana fluida dengan energi tinggi
diperluas di bagian nozzle untuk menghasilkan Jet Kecepatan Tinggi.
Turbin air adalah turbin yang merubah tenaga potensial air menjadi tenaga mekanis.
Turbin air adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi kinetik dari arus air.
Turbin air dikembangkan pada awal abad ke-19 dan digunakan secara luas untuk tenaga
industri sebelum adanya jaringan listrik. Sekarang mereka digunakan untuk pembangkit
tenaga listrik. Mereka mengambil sumber energi yang bersih dan terbaharui.
Sejarah
Ide untuk memanfaatkan tenaga air untuk di manfaatkan menjadi tenaga mekanis sudah
dimulai dari abad yang samar-samar pada zaman prasejarah. Pada tahun 2200 SM,
bangsa india selatan sudah berhasil untuk merubah tenaga air menjadi tenaga mekanis
yaitu dengan menggunakan kincir air. Air yang ada di alirkan melalui saluran dan
langsung menumbuk kincir air yang di pasang pada ujung saluran. Tenaga yang
ditimbulkan oleh aliran air dapat menyebabkan kincir air tersebut berputar, berputarnya
kincir diteruskan ke poros kincir dan dengan dibantu oleh susunan roda gigi dapat
digunakan untuk memutar generator atau alat yang lain, seperti penumbuk padi, jagung
atau lain sebagainya. Pada mulanya kincir air dibuat dari kayu, tetapi lama-kelamaan
dibuat dari bahan yang lebih baik, sehingga efisiensi yang dihasilkan memuaskan. Dari
model PLTA yang dibuat itu kemudian diikuti oleh Negara lain seperti Eropa, Amerika dan
Negara lainnya. Para ahli yakin bahwa kincir air mulai digunakan sekitar 500 tahun
sebelum digunakknnya di Negara india. Baru kemudian tepatnya pada abad ke 18 kincir
air mengalami perkembangan yang sangat pesat dan dapat diubah menjadi turbin air.
Kemajuan yang sangat pesat dari turbin air dilakukan oleh francis. Tepatnya tahun 1855
francis berhasil membuat turbin dan meraih sukses pada tahun 1910.
1. TURBIN IMPULSE
Turbin impulse umumnya menggunakan kecepatan
dari air untuk menggerakkan runner dan dilepaskan
pada tekanan atmosfir. Aliran air menyemprot
setiap piringan pada runner. Tidak ada bagian yang
menghisap dibawah turbin dan air mengalir
kebawah rumah turbin setelah mengenai runner.
Turbin impulse umumnya cocok untuk yang
memiliki head tinggi dan volume air rendah.
a. TURBIN PELTON
Turbin Pelton ditemukan pada tahun 1870an
oleh Lester Allan Pelton. Jenis Turbin ini
memiliki satu atau beberapa jet
penyemprot air untuk memutar piringan.Tak
seperti turbin jenis reaksi, turbin ini tidak
memerlukan tabung diffuser.
Ketinggian air (head) = 200 s.d 2000 meter.
Debit air = 4 s.d 15 m3/s
Turbin Cross Flow Turbin Cross Flow juga disebut Turbin Banki-Mitchel atau Turbin Ossbeger,
dikarenakan jenis turbin ini disebut-sebut ditemukan oleh ilmuwan Australia Anthony
Michell, Ilmuwan Australia Donat Banki, Ilmuwan Jerman Fritz Ossberger. Mereka masingmasing memiliki patent atas jenis turbin ini.
Tak seperti kebanyakan turbin yang beputar dikarenakan aliran air secara axial maupun
radial, pada turbin Cross Flow air mengalir secara melintang atau memotong blade turbin,
Turbin Cross Flow didesain untuk mengakomodasi debit air yang lebih besar dan head yang
lebih rendah dibanding Pelton. Headnya kurang dari 200 meter.
2. TURBIN REAKSI
Turbin REAKSI menghasilkan daya dari
kobinasi tekanan dan pergerakan air.
Runner di letakkan langsung pada aliran
arus. turbin reaksi biasanya digunakan
untuk lokasi PLTA/PLTMH yang memiliki head
yang lebih rendah dan debit yang lebih
besar dibandingkan dengan turbin IMPULSE.
Turbin propeller pada umumnya memiliki runner dengan 3 sampai dengan 6 blade dimana air
mengenai semua blade secara konstan. Pitch dari blade dapat fix atau diadjust. Ada
beberapa macam turbin propeller yaitu : turbin bulb, turbin Straflo, turbin tube dan turbin
KAPLAN
Turbin Kaplan adalah Turbin Air, jenis baling baling, yang memiliki pisau atau sirip, yang
dapat disesuaikan. Turbin ini dikembangkan pada tahun 1913 oleh Profesor Austria Viktor
Kaplan, yang dikombinasikan bilah baling-baling otomatis yang dapat disesuaikan, dengan
gerbang gawang otomatis yang juga dapat disesuaikan, untuk dapat mencapai efisiensi
melalui berbagai tingkat aliran dan air.
Turbin Kaplan merupakan Evolusi dari Turbin Francis. Penemuan yang memungkinkan
produksi listrik yang efisien di negara tertentu, yang memiliki head yang relatif rendah, yang
tidak mungkin diterapkan untuk Turbin Francis.
Head Kaplan berkisar 10 - 70 meter dan Output Daya 5-120 MW. Diameter Runner adalah
antara 2 dan 8 meter. Kecepatan putar Runner turbin adalah 79-429 rpm. Turbin Kaplan saat
ini sudah banyak digunakan di seluruh dunia dalam High Flow, Low Head.
Turbin Kaplan lebih disarankan untuk Implementasi Pembangkit Listrik yang memiliki tinggi
jatuh atau terjunan air yang lebih rendah daripada turbin Francis.
Turbin Turbo Propeller. Tipe Turbin ini memiliki sifat khas, seperti Debit Besar, Kecepatan
Aliran Tinggi, Efisiensi Tinggi dan Hemat Penggalian, dll.
Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun
cakram yang disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan
dari uap bertekanan yang berasal dari ketel uap, yang telah dipanasi
terdahulu dengan menggunakan bahan bakar padat, cair dan gas.
Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan control valve
yang akan dipakai untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung
dengan pompa dan juga sama halnya dikopel dengan sebuah
generator singkron untuk menghasilkan energi listrik.
Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur
tinggi tadi muncul menjadi uap bertekanan rendah. Panas yang sudah
diserap oleh kondensor menyebabkan uap berubah menjadi air yang
kemudian dipompakan kembali menuju boiler. Sisa panas dibuang
oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas semula yang
masuk. Hal ini mengakibatkan efisisensi thermodhinamika suatu
turbin uap bernilai lebih kecil dari 50%. Turbin uap yang modern
mempunyai temperatur boiler sekitar 5000C sampai 6000C dan
temperatur kondensor 200C sampai 300C.