You are on page 1of 19

TINDAKAN

PREVENTIF

Oleh :
Adelisya Gretyladizna (10064)
Bunga Tiara (10-040)
Veby Ivoni (10-041)

Umumnya pencegahan masih


dikonotasikan sebagai pekerjaan
orang-orang lapangan dan hanya
menyangkut masyarakat luas.
Sebetulnya setiap pekerjaan dokter
gigi juga merupakan pencegahan
untuk meluasnya kerusakan gigi
atau kelainan yang lebih parah
(Sundoro ; 2000).

DEFINISI
TINDAKA
N
PREVENT
IF

Preventive dentistry adalah sebagai


keseluruhan tindakan pelayanan
kedokteran gigi yang di dalam
tindakan pelayanan tersebut
melibatkan peran perorangan maupun
komunitas dalam upaya untuk
meningkatkan status kesehatan gigi
dan mulut (Prihastari;2014).
Sebagai konsep pencegahan,
membatasi diri tidak hanya
untuk pencegahan penyakit,
malah sekaligus bertujuan
mencegah
keparahan
penyakit
dan
membatasi
akibatnya (Abral,dkk ; 2008).

RUANG
LINGKUP
PREVENTIF
DENTISTRY

1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer mencegah seseorang
terhadap suatu penyakit. Tujuan
pencegahan primer adalah untuk
memelihara kesehatan individu dan
populasi
di
masyarakat
dan
meminimalisasi
risiko
terjadinya
suatu penyakit atau kecelakaan. Pada
pencegahan
primer
ini
diimplementasikan program-program,
prosedur maupun pengukuran untuk
mencegah penyakit sebelum penyakit
tersebut terjadi.
Contoh : Promosi kesehatan, pit and
fissure sealant

2. Pencegahan
Sekunder
Tujuan pencegahan sekunder adalah
untuk membatasi perkembangan dan
dampak penyakit sedini mungkin setelah
penyakit tersebut muncul. Untuk
menghentikan perkembangan penyakit,
begitu penyakit muncul dan terdeteksi
maka perlu tindakan untuk mengontrol
dan menghilangkan penyebaran penyakit
lebih lanjut.
Contoh : restorasi / penumpatan gigi
berlubang, pembersihan karang gigi.

3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah upaya
membatasi berkembangnya kerusakan
jaringan atau ketidakmampuan setelah
suatu penyakit menyebabkan terjadinya
keterbatasan fungsi. Pada tahap ini,
proses penyakit telah meluas pada
suatu titik dimana status kesehatan
pasien telah berubah dan tidak dapat
kembali kepada kondisi sebelum
terkena penyakit tersebut.
Contoh : space mantainer

TINGKATAN TINGKATAN
TINDAKAN
PREVENTIF

Leavell dan Clark dalam bukunya


Preventive Medicine for the Doctor in his
Community
,
membagi
usaha
pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan
yang dapat dilakukan pada masa sebelum
sakit dan pada masa sakit.
Usaha-usaha
pencegahan
itu
adalah
(Oktavia,2013) :
a) Masa sebelum sakit
1. Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health
Promotion)
> Upaya promotif dilakukan untuk
meningkatkan
kesehatan
individu,

2. Memberikan Perlindungan Khusus Terhadap Suatu


Penyakit (Specific Protection)
> Usaha ini merupakan tindakan pencegahan
terhadap penyakit-penyakit tertentu yang gangguan
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
b) Pada masa sakit
1. Mengenal dan Mengetahui Jenis Penyakit pada
Tingkat Awal Serta Mengadakan Pengobatan yang
Tepat dan Segera (Early Diagnosis And Prompt
Treatment)
2.Pembatasan Kecacatan dan Berusaha Untuk
Menghilangkan Gangguan Kemampuan Bekerja yang
Diakibatkan Suatu Penyakit (Disability Limitation)
3. Rehabilitasi (Rehabilitation)

PROGRAMPROGRAM
PREVENTIVE
DENTISTRY

Adapun program preventif yang cocok untuk


Indonesia adalah (Prihastari,2014);
1. Melakukan pendataan kadar fluor, kemudian melakukan
ujicoba water fluridasi pada beberapa wilayah dengan
kadar dibawah standar.
2. Program pasta gigi berfluoride untuk daerah-daerah
pedalaman yang masih menggunakan bahan-bahan alam
untuk menyikat gigi.
3. Aplikasi topical fluor oleh dokter gigi pada kasus dengan
indikasi tertentu
4. Menjalankan program konseling dan kontrol diet
terutama makanan yang mengandung gula, pemakaian
tembakau dan jenis2 makanan lain yang merusak
kesehatan mulut baik serta penerapan pola makan yang
sehat dan seimbang terutama makanan- makanan yang
baik untuk kesehatan mulut lewat PUSKESMAS maupun
lewat sekolah dengan UKGS.
5. Pelaksanaan program UKGS yang berkesinambungan
untuk melakukan kontrol kesehatan gigi dan mulut pada
siswa-siswa sekolah. UKGS di Indonesia belum berjalan
dengan optimal terutama di sekolah-sekolah tingkat lanjut
seperti SMP dan SMA.

6. Program kesehatan gigi dan mulut harus berintegrasi

dengan program-program lain di puskesmas misalnya


program KIA dan gizi. Dengan demikian aspek
kesehatan gigi dan mulut dapat dengan lebih mudah
diterima oleh masyarakat karena menyagkut aspek
kesehtan yang lain. Misalnya program preventif BBLR
pada ibu hamil dengan pemeriksaan rutin kesehatan
jaringan periodontal di buku KIA.
7.
Kegiatan-kegiatan Pelatihan dan pemberdayaan
masyarakat untuk ikut serta melakukan tindakan
preventif seperti training Camp untuk para ibu-ibu
kader tentang cara membuat daftar makanan dan pola
makan yang benar untuk bayi, balita dan anak-anak
yang bukan hanya memperbaiki tumbuh kembang dan
mencegah malnutrisi namun juga menurunkan resiko
karies dari pola makan yang salah.

KESIMPULAN

Kedokteran gigi pencegahan adalah


bidang kedokteran gigi yang berfokus pada
prosedur dan praktek-praktek kehidupan
yang
membantu
manusia
untuk
pencegahan awal atau perkembangan
penyakit mulut.
Tindakan kedokteran gigi pencegahan
terbagi tiga yaitu pencegahan primer,
pencegahan sekunder, dan pencegahan
tersier.
Manfaat
kedokteran
gigi
pencegahan
diantaranya adalah dapat mengurangi atau
meminimalisir resiko kelainan-kelainan yang
terjadi di rongga mulut, Menekan biaya
perawatan yang mungkin terjadi apabila
tidak melakukan pencegahan terhadap
kelainan di rongga mulut, dll.

THANK YOU

Pertanyaan dan Jawaban


1. Jeffri Kurniawan

Kapan tindakan preventif bisa tidak dilakukan?


Jawab : Tindakan preventif tidak akan pernah bisa jika tidak
dilakukan, karena kegiatan health promotion sampai kapanpun
akan terus berjalan, sebab setiap individu berhak untuk
menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan
untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.
2. Yelvia Rita
Bagimana cara meyakinkan pihak sekolah agar diberikan izin
untuk melakukan UKGS di suatu sekolah?
Jawab : Melakukan pendekatan kepada pihak sekolah dengan cara
menjelaskan apa saja manfaat, tujuan, serta prosedur dari
kegiatan UKGS tersebut, yang mana kegiatan ini bertujuan untuk
tercapainya kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal. Disini
dilakukan upaya promotif seperti penyuluhan kepada guru dan
murid, preventif seperti melakukan sikat gigi massal, dan kuratif
seperti pengobatan pada gigi yang bermasalah. Kemudian kita
juga bisa memberikan reward kepada murid dan kenangkenangan pada pihak sekolah.

3. Cut Nellya
Berapa kadar fluor yang bisa diterima tubuh? Apa efek
samping penggunaan fluor jika berlebihan, dan umur
berapa fluor dapat diberikan?
Jawab : Fluoridasi air minum, jumlahnya yang dianjurkan
antara 0,7-1,2 ppm.
Pemberian dalam bentuk tablet : untuk bayi sejak umur 2
minggu 2 tahun = 0,25 mg. umur 2-3 tahun = 0.5 mg.
umur 3 tahun keatas = 1 mg.
Fluor topikal : ada NaF = konsentrasi 2%, SnF = 8%, ApF =
2,5%
Fluor dapat diberikan pada pasien anak dibawah 5 tahun yang
memiliki resiko karies sedang sampai tinggi. Jika kadar fluor
berlebihan dapat menyebabkan kerusakan gigi seperti
Fluorosis
4. Yora
Adakah SOP untuk tindakan preventif pada kedokteran gigi?
Jawab : Ada.

You might also like