You are on page 1of 50

Analisa ruang

Analisa gigi geligi


Tujuan :
1. Untuk mengetahui kekurangan / kelebihan ruangan
2. Sebagai salah satu informasi dalam membuat rencana perawatan
3. Menentukan berat / ringan suatu kasus

Pendekatan OrientasiMasalah
kuesiner
interviu

Pemeriksa
an klinis

Data
base

Klasifikasi

Analisis
catatan
diagnostik

problem
( perkembangan)
ortodontik A
B
C
D
urutan
DLL
rioritas

Daftar
permasalahan =
Diagnosis

Patologi
(Karies, perio, dll}
Kontrol sebelum
perawatan orto

Kemungki
nan2
solusi
evaluasi
A
B
C
D
DLL

Konsul
Pasienortu
Informed Konse
consent p
Rencana
TP
alternatif

interaksi
Cost/benefit
Input
kompromi
pasien

keefektif
an
efisiensi

Deti
l
TP

Analisa model studi

Orientation Planes
First we need to establish planes of reference in order to

communicate which dimension our problem lies.


Antero Posterior Orientation
Tranversal Orientation
Vertikal Orientation

1. Lengkung gigi ( DentalArch)


Refleksi hub. Mesiodistal mahkota gigi, lidah, bibir, dan fungsi ddg.
Bukal dan sudut inklinasi gigi

2. LengkungAlveolar (AlveolarArch)
Ukuran lengkung dari proc. alveolaris

3. Lengkung Basal ( BasalArch)

Lengkungan yg dibentuk oleh korpus mandibula dan maksila

1. Lengkung gigi ( DentalArch)

2. LengkungAlveolar (AlveolarArch)

3. Lengkung Basal ( BasalArch)

2 langkah mengukur
lengkung gigi
1. Ruang yg tersedia:
a. Bagi jadi 4 segmen
b. Dgn brass wire

2. Ruang yg dibutuhkan
Mesiodistal gigi dgn Boley gauge

Paradigma yg hrs disepakati


Posisi insisif dlm arah anteroposterior
dianggap sesuai
Ruang tersedia tidak berubah seiring
tumbuh kembang

Analisa gigi geligi pada masa gigi bercampur

Mengetahui / memprediksi ruangan yg dibutuhkan utk gigi

Methode pengukuran

Metode berendonk
Metode moyers
Metode Nance
Metode Sitepu
Metode tanaka johnston

Moyers

1.
2.
3.
4.

Ukur besar gigi insisivus permanen mandibula dan jumlahkan


Tentukan besar tempat yang dibutuhkan.
Hitung tempat yang tersedia utk gigi kaninus, P1 / P2
Prediksi gigi Permanen

AVAILABLE SPACE
Ruangan yang tersedia untuk gigi c, m1, m2 yang
diukur dari distal I2 sampai mesial M1 setelah gigi-gigi
I1 + I2 diatur dalam lengkung yang normal.
LEEWAY SPACE
Selisih pengukuran lebar mesiodistal c, m1, m2 pada
model dengan perkiraan jumlah lebar mesiodistal C,
P1, P2 yang didapatkan dari tabelMoyers.
Menurut MOYERS : RA = 1,3 mmdanRB = 3,1 mm
Menurut NANCE: RA = 0,9 mm ( 0,9 1 mm )
RB = 1,7 mm ( 1,7 2 mm )

GIGI-GIGIINSISIFRB
Merupakan gigi anterior yang erupsi
pertama dan memberikan kesempatan
pengukuran secara dini dan tidak
terlalu bervariasi dan lebih dapat
diandalkan daripada gigi-gigi insisivi
RA

PROSEDUR KERJA ( untuk RB )


Ukur lebar mesiodistal tiap gigi I RB => jumlahkan
Menentukan besar ruang yang dibutuhkan untuk pengaturan
insisivi RB yang tepat
Pada kasus insisivi RB berdesakan :
Aturlah alat pengukur sampai nilai yang sama dengan jumlah
lebar gigi I1 dan I2
Tempatkan ujung alat pengukur pada garis median, ujung yang
lain membuat tanda pada sisi didekatnya. Tanda ini
menunjukan bagian distal I2 RB dalam keadaan yang baik.
Lakukan juga pada sisi sebelahnya.
Ukur ruang yang ada pada tiap lengkung gigi untuk 345 dengan
cara mengukur mulai dari tanda (ad. 2) sampai dengan mesial
M1 RB

Moyers

Stage of the
tooth
Development
( Nolla 1960)

Newrath - berendonk
Serupa
4insisif bwh utk bwh
4insisif atas utk atas

METODE NANCE
RO foto diukur secara vertikal .
Ukur jarak lebar c, m1, m2 dengan gigi pengganti yang
ada didalam RO Foto ( jadi gigi-gigi C, P1, P2 ).
Contoh
Jarak/lebar c, m1, m2 RA = 17 mm
Jarak/lebar C, P1, P2
RA = 19 mm
Gigi C, P1, P2 yang akan erupsi tidak akan mendapatkan
tempat yang cukup, jadi akan berdesakan.
Selisih lebar c + m1 + m2 dengan C + P1 +P2

normal ; RA = 0,9 1 mm

RB = 1,7 2 mm
( LEEWAY SPACE )

METODE HUCKABA
Untuk mengkompensasi pembesaran gambaran gigi yang
tampak pada X-Ray foto
Dengan Rumus : X/Y
=
X/Y
X = Lebar sebenarnya gigi permanen yg belum erupsi
X= Lebar dalam RO foto gigi permanen pengganti
Y = Lebar gigi sulung yg diukur pada model studi
Y= Lebar gigi sulung pada RO foto
CONTOH :

Gigi m2 RO
(y) = 10,5 mm

P2 RO
(x) = 7,4 mm

m2 Model (y ) = 10 mm
Lebar P2 sebenarnya (X) = 7,0 mm.

Rumus Prediksi Lebar Mesiodistal 3 4 5 ( oleh


SITEPU )
Untuk kelompok etnik Deutero Melayu
Y = 0,48X + 11,71
(RA)
Y = 0,46X + 10,91
(RB)
Untuk kelompok etnik Cina Indonesia
Y = 0,44X + 11,6
(RA)
Y = 0,44X + 10,29
(RB
Keterangan :
Y = Lebar Mesio - Distal 3 4 5
X = Lebar Mesio - Distal 2 1 1 2

Tanaka Johnston
1,5 mesiodistal 4 insisif bwh+10,5mm
= perkiraan 345 bawah
1,5 mesiodistal 4 insisif bwh+11,0mm
= perkiraan 345 atas

ANALISA GIGI PERMANEN

lundstrom

Analisa Howes :
Tujuan :Apakah basal arch cukup untuk menampung / memberi
tempat kepada seluruh gigi geligi apabila gigi tersebut disusun
dengan rapi
Premolar Diameter (PMD)
Premolar basal arch (PMBAW)
Basal arch length (BAL)

Fossa Canina (PMBAW)


PMD

BAL

Ashley Howes Analysis


Pecentage of premolar diameter to tooth Material

PMD X 100

TTM
Percentage of premolar basal arch to tooth Material

PMBAW X 100

TTM

Percentage of Basal arch Lenght to tooth Material

BAL X 100
TTM
PMBAW > PMD

Basal Arch is Sufficient to allow


expansion premolar

Dont Treat
PMBAW < PMD

Move distally to wider part of the arch

PMBAW

44 %

Ideal

37% - 44%

Border line

< 37%

extraction case

Indeks Pont
Tujuan :
Menentukan lebar suatu lengkung gigi ideal
Dasar :
Jumlah lebar mesiodistal ke empat gigi insisivus maksila

Formula : IP = I X 100
80
IM = I X 100
64

0 5 mm

Ringan

5 10 mm

Sedang

> 10 mm

Berat

Expansion or extraction

KORKHAUS
ANALYSIS

KORKHAUS
ANALYSIS
Ll Lu = -2mm

Careys Analysis

Wirestripping
0-2,5 mmTM - Brass
Proksimal

2,5-5 mm

> 5 mm

Ekstraction 2nd
Premolar

Ekstraction 1st
Premolar

Kesling Diagnostic Set Up.

bolton

You might also like