You are on page 1of 22

EDEMA PULMO

WIDYASARI
ANNE MARSHA
MARIO L

Pembimbing: dr. Sri Hartati,


Sp.Rad

Definisi
Edem paru akut adalah akumulasi cairan di
interstisial dan alveoulus paru yang terjadi
secara mendadak.
Disebabkan oleh tekanan intravaskular
yang tinggi (edem paru kardiak)
Peningkatan permeabilitas membran
kapiler (edem paru non kardiogenik)
terjadinya ekstravasasi cairan secara cepat
gangguan pertukaran udara di alveoli
hipoksia

Anatomi

anatomi

Penyebab
Kardiogenik atau edem paru
hidrostatik atau edem hemodinamik.
infark miokark, hipertensi, penyakit
jantung katup, eksaserbasi gagal
jantung sistolik/ diastolik dan lainnya.

Nonkardiogenik/ edem paru


permeabilitas meningkat.
ALI dan ARDS.

patofisiologi

Manifestasi klinis menurut stadium

sesak nafas
adanya ronkhi pada saat inpsirasi
karena terbukanya saluran nafas yang
tertutup saat inspirasi.
Batas pembuluh darah paru menjadi
kabur, demikian pula hilus juga menjadi
kabur dan septa interlobularis menebal
(garis kerley B).
Takipnea.
Edem alveolar.
Nampak sesak sekali dengan batuk
Sianiosis

Diagnosa

Anamnesa

Pemeriksa
an fisik

Pemeriksa
an
penunjan
g

Anamnesi
s
adanya riwayat sakit jantung,
riwayat gejala yang sesuai dengan gagal jantung
kronik kejadiannya sangat cepat, batuk-batuk dan
seperti seseorang yang akan tenggelam
Khas pada edem paru non kardiogenik mengeluh
tentang kesulitan bernapas atau perasaan tertekan
atau perasaan nyeri pada dada, batuk yang sering
menghasilkan riak berbusa dan berwarna merah
muda.
Terdapat takipnue serta denyut nadi yang cepat dan
lemah, biasanya penderita tampak sangat pucat dan
mungkin sianosis

Pemeriksaan
fisik

Takipnea
ortopnea
Takikardia
hipotensi atau teknan darah bisa meningkat.
JVP meningkat
Pada pemeriksaan paru akan terdengar ronki basah setengah
lapangan paru atau lebih dan terdapat wheezing.
Pemeriksaan jantung dapat ditemukan ditemukan gallop, bunyi
jantung 3 dan 4.
Terdapat juga edem perifer, akral dingin dengan sianosis
Pada edem paru non kardiogenik didapatkan khas bahwa Pada
pemeriksaan fisik: pada perkusi terdengar keredupan dan pada
pemeriksaan auskultasi di dapat ronki basah pada bagian bawah
dada

Pemeriksaan
penunjang

Pemeriksaa
n Darah

Pemeriksaan
hematologi/ darah rutin
Fungsi ginjal
Elektrolit
Analisa gas darah
Enzim jantung (CK-MB,
troponinI)
Brain Natriuretic Peptide
(BNP).

PEMERIKSAAN
RADIOLOGI

Perbedaan edema pulmo

Gambaran radiologi edema


pulmo

Kedua garis Kerley A dan B mewakili penebalan


septum interlobular.
Garis Kerley A mewakili penebalan septum
interlobular namun relatif jarang dibandingkan
dengan garis Kerley B.Garis Kerley A mempunyai
gambaran opak linear oblik dengan panjang
beberapa sentimeter, memancar keluar dari sentral
atau perihilar paru-paru.Garis Kerley A memiliki
gambaran yang agak berbeda dari garis Kerley B
karena susunan yang berbeda dari lobulus sekunder
pada sentral paru-paru.
Garis Kerley B adalah garis opak linear horisontal, 1
sampai 2 cm, berhubungan dengan permukaan
pleura GarisKerley B paling mudah terlihat pada
daerah toraks inferior dan lateral, dekat sulkus
kostofrenikus

Perihilar haze adalah istilah yang dulu kadang-kadang


digunakan untuk merujuk kepada sesuatu yang tidak berbatas
tegas dan terdapat sedikit peningkatan opasitas yang
mengelilingi pembuluh darah;
kesuraman pembuluh darah perihilus dengan hazy or groundglass appearance

CT scan: Ground glass opacity


appearance

Kesimpulan

Edema paru merupakan salah satu kelainan yang memiliki


beragam gambaran radiologi berdasarkan tahapan kelainan.
Untuk edema paru interstitial, gambaran radiologi yang
sering adalah Garis Kerley A dan B, Peribronchial cuffing, dan
Perihilar haze pada radiografi thoraks, dan Ground-Glass
Opacity pada CT-Scan thoraks. Sedangkan pada edema paru
alveolar, gambaran radiografi thoraks adalah konsolidasi
yang sering membentuk pola seperti bat wing or butterfly
distribution. Oleh sebab itu penting bagi seorang dokter
untuk mengetahui berbagai gambaran radiologi edema paru,
agar dapat menjadi penunjang dalam membuat diagnosa
yang tepat.

Daftar
pustaka
Harun S dan Sally N. EdemParuAkut. 2009. In: Sudoyo AW, Setiyohadi
B, Alwi I, Simadibrata M, SetiatiS,editor. BukuAjarIlmuPenyakitDalam
5th ed. Jakarta:Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p. 1651-3.
Soemantri. 2011. Cardiogenic Pulmonary Edema. NaskahLengkap PKB
XXVI IlmuPenyakitDalam 2011. FKUNAIR-RSUD DR.Soetomo, p.113-9.
Alasdair et al. Noninvasive Ventilation in Acute Cardiogenic Pulmonary
Edema. N Engl J Med 2008; 359: 142-51.
Lorraine et al. Acute Pulmonary Edema. N Engl J Med. 2005; 353:278896.
Maria I. 2010. PenatalaksanaanEdemParupadaKasus VSD dan Sepsis
VAP. Anestesia& Critical Care. Vol 28 No.2 Mei 2010 p.52.
Koga dan Fujimoto. Kerleys A, B and C Line. N Engl J M 2009;360:15.
Ho Vincent. Cardiovascular Imaging. 1 st ed. Elsevier; 2011. p. 1373

You might also like