You are on page 1of 22

HIPERPIGMENTASI

Widyasari
406148011
Kepaniteraan Penyakit Kulit Kelamin
RSUD KUDUS
Dr. Endang S, SpKK

Warna kulit manusia


dapat dibagi menjadi
lima:

Hitam
Negroid
:
tipe V
Coklat
Melanesia : tipe
IV
Merah
Indian
: tipe
III
Yang
menentukan
kulit tersebut
Kuning
warna
Mongoloid
: tipe :
pigmen
Melanin+Hemoglobin
II
+Betacaroten
Putih
Kaukasoid : tipe
I
Melanin berfungsi sebagai protektor
dari sinar ultraviolet (UV), pigmen
ini berada pada organel : melanosom.
Telah ditemukan gen-gen penentu
pembentukan pigmen, namun faktor
utama penyebab warna kulit bervariasi,
masih menjadi teka-teki.

Mekanisme
pembentuk
an Melanin

Proses pembentukan melanin

KELAINAN PIGMENTASI
Hiperpigment
asi

Hipopigmenta
si
Vitiligo
Albinisme
Sindrom
Alezandrini
Sindrom ChediakHigashi
Piebaldism
Leukoderma
Inkontinensia
Pigmenti

Pigmentasi
coklat

Melanosis
Melasma
Lentiginosis
Efelid
Lentigo Senilis
Melanosis Riehl

Melanoderma
Pasca Radang
Acne
Luka bakar
Pasca Inf. Bakteri

Lain-Lain

Hemokromatosi
s
Likopenemia
Karotenosis
Panu coklat

Karena peningkatan produksi melanin, bukan


peningkatan melanosit.
Hiperpigmentasi sering terjadi pada tempat
yang sering terlihat.
Lebih banyak di muka hasil dari terpajan
sinar matahari. Bisa juga berhubungan
dengan kehamilan dengan hormone
kontrasepsi. Wanita yang menopause yang
mencegah osteoporosis menggunakan
esterogen dan progesterone.
Banyak terjadi pada wanita asia yang punya
kulit sawo matang.

Patogenesis: Tidak diketahui.


Pemeriksaan: Lampu Wood: gambaran lebih
gelap
Prognosis: hilang setelah penghentian
kontrasepsi dan setelah melahirkan

Gambaran Klinis
Melasma
Makula berwarna coklat kehitaman
Batas tegas tetapi tepi tidak teratur
Simetris
Pipi, hidung (pola Malar), dagu (pola
Mandibular),
pelipis, dahi, alis, bibir atas (pola
Centrofacial)

DD
/

Hiperpigmentasi pasca
radang /Melanoderma
Efelid / Freckles / Sproeten

Topikal
Krim Hidroquinon 2- 5%
Asam Retinoat (Tretinoin) 0.05%
Asam Azeleat 20%, Asam Kojic 5-10%, Arbutin
Sodium Ascorbyl Phospate 10%

Sistemik

Terapi

Antioksidan: vitamin A, C, E, Glutathion, OPC


Antioksidan enzim : SOD (Super Okside Dismutase)

Khusus
Chemical peeling Glicolic Acid, Lactic Acid , TCA.
Laser Resurfacing Rejuvenation

Makula coklat/ coklat kehitaman


berbentuk bulat atau polisiklik
Lentiginosis : keadaan timbulnya
lentigo
dalam jumlah banyak, di tempat
terbuka

Etiologi

: wajah , leher , lengan dan tungkai


bwh

Bertambahnya jumlah Melanosit (proliferasi


fokal) pada dermoepidermal junction.

Kulit lengan pada usia 40 thn dan 70


tahun

LENTIGO SENILIS

Gambaran klinis
LENTIGO
Makula berbentuk oval sampai
bulat
Diameter 5 15 mm,
permukaan rata
Pinggirannya berbentuk
bergerigi/ rata

DD/

Warna bervariasi dari coklat s/d


hitam
Actinic Keratosis
Ephelids
(Freckles)
Seborrheic
Keratosis

Seboreik Keratosis
Permukaan kasar =Vegetasi

Lentigo + seboroik keratosis

Actinic
keratosis

DD/ Lentigo
Seboroik keratosis

Penatalaksanaan

LENTIGO
Sunblock SPF 15 - 30

Krim Hidroquinon 5%, Azelaic


Acid 20 %

Chemical peeling AHA , GA , TCA

Makula hiperpigmentasi
miliar berwarna coklat
terang yang timbul pada
kulit yang sering terkena
sinar matahari

Gambaran Klinis Efelids


Biasanya ada di muka anak dan remaja, kulit putih
Makula Hiperpigmentasi miliar 1-5 mm
multipel
Tidak mengenai mukosa.
Terdapat bercak coklat muda di daerah
tubuh yang terpajan sinar
matahari
Mekanisme : bertambahnya produk
melanin
melanosit.

tanpa pertambahan

DD
/
Melasma
Fotodermatitis kontak
Hiperpigmentasi Pasca Radang

Penatalaksanaan
Sun block dgn nilai SPF > 20
Vit. C Serum topikal + vit C Oral
Anti Oksidan lainnya

Pasca Acne
Pasca Luka Bakar
Pasca infeksi
bakteri
Pasca Dermatitis
kontak

Luka bakar

Hipermelanosis post inflamasi


Bisa terjadi bersamaan dengan acne, psoriasis,
lechen planus, DA, Dermatitis kontak, atau setelah
trauma.
Lesi sifatnya khas pada inflamasi, berbatas tegas.
Sifatnya bisa persisten, tidak ada terapi

Melanodermatitis toxic: hasil dari


sensitivitas kontak dengan bahan
kimia, biasanya pengharum
kosmetik

Prinsip dasar pengobatan hiperpigmentasi post inflamasi


a)
Mengelola atau mengendalikan kondisi kulit yang mendasari
peradangan
b)
Hentikan semua iritasi potensial seperti parfum, kosmetik, dan
alkohol
c)
Sunscreen dan sun protection untuk semua pasien,
diutamakan yang mengandung zink
atau sunblock berbasis titanium untuk menghindari iritasi.
d) Kesabaran
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan
hiperpigmentasi post inflamasi, termasuk lokasi pigmen (epidermal atau
dermis), perawatan yang memadai dari
setiap penyakit radang mendasari, kepatuhan pasien, dan respon terhadap
pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi V, cetakan
kedua, 2007. FK UI Jakarta, hal 289-300
Arnold, Odom, James: Andrews disease of the skin, Clinical
Dermatology;8th edition. W.B Saunders Company, 1990
hal
991-1007
Mallory, Susan Bayliss MD with Susana Leal-Khouri MD: An
Illustrated dictionary of dermatologic Syndromes.
Parthenon
Publishing. Hal 116,200
R.S. Siregar, Prof.Dr.sp KK(K):Saripati penyakit kulit
(Atlasberwarna);
edisi 2. EGC. Hal 250-258

You might also like