Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Rahmayani Isma
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Dikenal sebagai nyeri
punggung/pinggang bagian bawah
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP)
merupakan rasa nyeri, ngilu, pegal yang terjadi di
daerah punggung atau pinggang bagian bawah.
Nyeri tersebut dapat bersifat lokal maupun
radikular. Nyeri radikular merupakan nyeri yang
terasa berpangkal pada tingkat tulang belakang
tertentu dan menjalar sepanjang kawasan
dermatomal radiks posterior yang bersangkutan.
Salah satu penyebab LBP adalah HNP.
Definisi
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yaitu
keluarnya nukleus pulposus dari discus
melalui robekan annulus fibrosus hingga
keluar ke belakang/dorsal menekan
medulla spinalis atau mengarah ke
dorsolateral menekan radix spinalis
sehingga menimbulkan gangguan.
HNP
Epidemiologi
HNP paling sering terjadi pada pria dewasa,
dengan insiden puncak pada dekade ke-4 dan
ke-5. HNP lebih banyak terjadi pada individu
dengan pekerjaan yang banyak membungkuk
dan mengangkat.
Karena ligamentum longitudinalis posterior
pada daerah lumbal lebih kuat pada bagian
tengahnya, maka protrusi discus cenderung
terjadi ke arah postero lateral, dengan kompresi
radiks saraf.
Etiologi
Degenerasi diskus intervertebralis
Trauma minor pada pasien tua dengan
degenerasi
Trauma berat atau terjatuh
Mengangkat atau menarik benda berat
HNP
Patofisiologi
Aliran darah ke discus berkurang
Beban berat
Ligamentum longitudinalis posterior menyempit
HNP
DIAGNOSA
Anamnesa
Px Penunjang
Px Fisik
Pemeriksaan LCS
MRI
Myelogram
Foto polos
vertebrae
HNP
Penatalaksanaan
Terapi Konservatif
1. Tirah baring
2. Medikamentosa
. Analgetik dan NSAID
. Pelemas otot
. Opioid
. Kortikosteroid oral
. Analgetik ajuvan
3. Terapi fisik
. Traksi pelvis
. Diatermi/kompres panas/dingin
. Korset lumbal
. Latihan
. Proper body mechanics
Terapi Operatif
Laminectomy
Discectomy
Mikrodiskectomy
Prognosis
Sebagian besar pasien akan membaik dalam 6
minggu dengan terapi konservatif.
Sebagian kecil berkembang menjadi kronik
meskipun sudah diterapi.
Pada pasien yang dioperasi : 90% membaik
terutama nyeri tungkai, kemungkinan
terjadinya kekambuhan adalah 5%
LAPORAN
KASUS
Identitas Pasien
Nama
: M. Husin
Umur
: 67 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
No. CM
: 1094188
Alamat
: Desa Suak Buluh,
Simeulue Timur
Tanggal masuk
: 16 Agustus 2016
Tanggal Pemeriksaan : 17 Agustus 2016
Vital Sign
suhu
Compos
Mentis
110/70
mmHg
86 kali
/menit
18 kali/
menit
36,50C
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Rambut: hitam
Wajah: kesan simetris, edema (-), deformitas (-)
Mata : konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera
ikterik (-/-), sekret (-/-)
Telinga : kesan normotia, sekret (-/-)
Hidung : sekret (-/-), cavum nasi hiperemis (-), napas
cuping
hidung (-)
Mulut : mukosa kering (+), sianosis (-)
Pemeriksaan Fisik
Leher
Inspeksi : Simetris
Palpasi : TVJ R 2 cmH2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax
Inspeksi
Statis : Simetris, cardiac bulging (-), bentuk
Dinamis : Retraksi suprasternal (-)
Retraksi intracostal (-)
Retraksi epigastrium (-)
normochest
Pemeriksaan Fisik
Kanan
Kiri
Palpasi
Fremitus N
Fremitus N
Perkusi
Sonor
Sonor
Auskultasi
Vesikuler (+)
Vesikuler (+)
Ronki(-),
Ronki(-),
wheezing (-)
wheezing (-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V, linea
midcalivularis kanan .
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: BJ I > BJ II, reguler (+), bising (-), gallop (-),
murmur (-),
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi : simetris, distensi (-), vena kolateral (-), scar
(-)
Palpasi : organomegali (-), nyeri tekan (-), defans
muskular (-), turgor kembali lambat
Perkusi : timpani, shifting dullness (-), undulasi (-)
Auskultasi: peristaltik kesan normal
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas
Superior
Inferior
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Sianosis
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Oedema
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Fraktur
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
GCS E4M6V5
Pupil bulat isokor ukuran 3 mm/3 mm; RCL +/+, RCTL +/+
TRM: kaku kuduk tidak ada,
N.cranialis: kesan parese nervus tidak ada.
Motorik : k.otot superior 5555/5555
inferior 4444/4444
RF Biseps +2| +2 ; Trisep
+2| +2
Patella +2| +2 ; Achilles +2| +2
RP Babinsky group -/Sensorik : superior +/ +
inferior + / +
Otonom : dalam batas normal
Laboratorium
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Hasil
Nilai Normal
Satuan
Hemoglobin
13,3
14,0-17,0
gr/dL
Hematokrit
40
45-55
Eritrosit
4.7
4,7-6,1
103/mm3
Leukosit
11,7
4,5-10,5
103/mm3
Trombosit
204
150-450
103/mm3
7
0
0
62
23
8
0-6
0-2
50-70
50-70
20-40
2-8
%
%
%
%
%
%
144
4,3
116
135-145
3,5-4,5
90-110
mmol/L
mmol/L
mmol/L
56
1.06
13-43
0,67-1,17
mg/dL
mg/dL
Hematologi
Darah Rutin
Hitung jenis:
Eosinofil
-Basofil
-Netrofil Batang
-Netrofil Segmen
-Limfosit
-Monosit
Kimia Klinik (2/9)
ELEKTROLIT
Natrium (Na)
Kalium (K)
Klorida (Cl)
-
GINJAL-HIPERTENSI
Ureum
Kreatinin
Diagnosa
Terapi
Bed rest
IVFD RL 30 gtt/i
IV metil prednisolone 125 mg/24 jam
IV omeprazole 40 mg/12 jam
Gabapentin 3x300 mg tab
Kaltropen supp 3x1
Sanadryl syr 3xCI
Tramadol 3x1 tab
Prognosis
- Qou ad vitam
: dubia ad bonam
- Qou ad functionam : dubia ad malam
- Qou ad sanactionam : dubia ad malam
Analisa Masalah
TEORI
KASUS
Analisa Masalah
TEORI
KASUS
RPS:
Pasien datang dengan keluhan nyeri
pinggang yang menjalar hingga ke
kedua kaki. Keluhan dirasakan
memberat sejak 2 hari SMRS. Nyeri
dirasakan semakin lama semakin
memberat hingga pasien tidak bisa
bangun dan berdiri dan hanya dapat
berbaring di tempat tidur. Keluhan ini
sudah dialami pasien sejak kurang
lebih 3 tahun yang lalu. Selain nyeri
yang menjalar ke kedua kaki,
terkadang pasien juga mengeluhkan
kebas pada pada kedua kakinya.
Analisa Masalah
TEORI
KASUS
Analisa Masalah
TEORI
KASUS
TERIMA KASIH