You are on page 1of 36

Low Back Pain

Oleh :
Rahmayani Isma

Dr. dr. Dessy R. Emril, Sp.S(K)

PENDAHULUAN

Pendahuluan
Dikenal sebagai nyeri
punggung/pinggang bagian bawah

Low Back Pain

Gejala ketidaknyamanan yang dirasakan pada daerah


punggumg bawah berupa rasa sakit, yang dapat menjadi
tanda adanya gangguan pada sistem muskuloskeletal
yang terkait bisa karena masalah pada tulang, sendi
baik vertebra ataupun pelvic kompleks, discus, facet,
otot, ligamen maupun juga karena gangguan lainnya
pada sistem saraf, vaskuler, viseral, dan psikogenik

Hasil penelitian yang dilakukan Pokdi Nyeri


PERDOSSI (Persatuan Dokter Saraf Seluruh
Indonesia) di poliklinik Neurologi Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada tahun
2002 menemukan prevalensi penderita Low
Back Pain sebanyak 15,6%. Angka ini berada
pada urutan kedua tertinggi sesudah sefalgia
dan migren yang mencapai 34,8%.

TINJAUAN
PUSTAKA

Low Back Pain

Definisi
Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP)
merupakan rasa nyeri, ngilu, pegal yang terjadi di
daerah punggung atau pinggang bagian bawah.
Nyeri tersebut dapat bersifat lokal maupun
radikular. Nyeri radikular merupakan nyeri yang
terasa berpangkal pada tingkat tulang belakang
tertentu dan menjalar sepanjang kawasan
dermatomal radiks posterior yang bersangkutan.
Salah satu penyebab LBP adalah HNP.

Definisi
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yaitu
keluarnya nukleus pulposus dari discus
melalui robekan annulus fibrosus hingga
keluar ke belakang/dorsal menekan
medulla spinalis atau mengarah ke
dorsolateral menekan radix spinalis
sehingga menimbulkan gangguan.

HNP

Epidemiologi
HNP paling sering terjadi pada pria dewasa,
dengan insiden puncak pada dekade ke-4 dan
ke-5. HNP lebih banyak terjadi pada individu
dengan pekerjaan yang banyak membungkuk
dan mengangkat.
Karena ligamentum longitudinalis posterior
pada daerah lumbal lebih kuat pada bagian
tengahnya, maka protrusi discus cenderung
terjadi ke arah postero lateral, dengan kompresi
radiks saraf.

Etiologi
Degenerasi diskus intervertebralis
Trauma minor pada pasien tua dengan
degenerasi
Trauma berat atau terjatuh
Mengangkat atau menarik benda berat

HNP

Patofisiologi
Aliran darah ke discus berkurang
Beban berat
Ligamentum longitudinalis posterior menyempit

HNP
DIAGNOSA
Anamnesa

Nyeri mulai dari pantat,


menjalar kebagian belakang
lutut, kemudian ke tungkai
bawah (sifat nyeri radikuler).
Nyeri semakin hebat bila
penderita mengejan, batuk,
mengangkat barang berat.
Nyeri bertambah bila ditekan
antara daerah disebelah L5
S1 (garis antara dua krista
iliaka).
Nyeri Spontan
Sifat nyeri adalah khas, yaitu
dari posisi berbaring ke duduk
nyeri bertambah hebat,
sedangkan bila berbaring nyeri
berkurang atau hilang.

Px Penunjang

Px Fisik

Gaya jalan yang khas,


membungkuk dan miring ke
sisi tungkai yang nyeri
dengan fleksi di sendi
panggul dan lutut, serta kaki
yang berjingkat.
Motilitas tulang belakang
lumbal yang terbatas.
Tes Laseque
Tes Patrick dan kontra
patrick
Tes valsava dan naffziger

Pemeriksaan LCS
MRI
Myelogram
Foto polos
vertebrae

HNP

Penatalaksanaan
Terapi Konservatif
1. Tirah baring
2. Medikamentosa
. Analgetik dan NSAID
. Pelemas otot
. Opioid
. Kortikosteroid oral
. Analgetik ajuvan
3. Terapi fisik
. Traksi pelvis
. Diatermi/kompres panas/dingin
. Korset lumbal
. Latihan
. Proper body mechanics

Terapi Operatif
Laminectomy
Discectomy
Mikrodiskectomy

Prognosis
Sebagian besar pasien akan membaik dalam 6
minggu dengan terapi konservatif.
Sebagian kecil berkembang menjadi kronik
meskipun sudah diterapi.
Pada pasien yang dioperasi : 90% membaik
terutama nyeri tungkai, kemungkinan
terjadinya kekambuhan adalah 5%

LAPORAN
KASUS

Identitas Pasien

Nama
: M. Husin
Umur
: 67 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
No. CM
: 1094188
Alamat
: Desa Suak Buluh,
Simeulue Timur
Tanggal masuk
: 16 Agustus 2016
Tanggal Pemeriksaan : 17 Agustus 2016

Riwayat Penyakit Sekarang


Keluhan Utama
Nyeri pinggang yang menjalar sampai ke kaki
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang yang menjalar
hingga ke kedua kaki. Keluhan dirasakan memberat sejak 2 hari
SMRS. Nyeri dirasakan semakin lama semakin memberat hingga
pasien tidak bisa bangun dan berdiri dan hanya dapat berbaring di
tempat tidur. Keluhan ini sudah dialami pasien sejak kurang lebih
3 tahun yang lalu. Awalnya pasien mengatakan pernah terjatuh
dari sepeda motor dengan posisi badan menindih lengan dan kaki
kiri. Sejak saat itu pasien mulai mengeluh nyeri pinggang yang
semakin lama semakin memberat. Selain nyeri yang menjalar ke
kedua kaki, terkadang pasien juga mengeluhkan kebas pada pada
kedua kakinya.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat trauma terjatuh dari sepeda motor
sekitar 3 tahun yang lalu
Riwayat DM sejak 8 bulan yang lalu.
Riwayat darah tinggi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Disangkal
Riwayat Pengguaan Obat :
IPM 1,5 bulan yang lalu

Vital Sign

suhu
Compos
Mentis

110/70
mmHg

86 kali
/menit

18 kali/
menit

36,50C

Pemeriksaan Fisik
Kepala
Rambut: hitam
Wajah: kesan simetris, edema (-), deformitas (-)
Mata : konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera
ikterik (-/-), sekret (-/-)
Telinga : kesan normotia, sekret (-/-)
Hidung : sekret (-/-), cavum nasi hiperemis (-), napas
cuping
hidung (-)
Mulut : mukosa kering (+), sianosis (-)

Pemeriksaan Fisik
Leher
Inspeksi : Simetris
Palpasi : TVJ R 2 cmH2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax
Inspeksi
Statis : Simetris, cardiac bulging (-), bentuk
Dinamis : Retraksi suprasternal (-)
Retraksi intracostal (-)
Retraksi epigastrium (-)

normochest

Pemeriksaan Fisik
Kanan

Kiri

Palpasi

Fremitus N

Fremitus N

Perkusi

Sonor

Sonor

Auskultasi

Vesikuler (+)

Vesikuler (+)

Ronki(-),

Ronki(-),

wheezing (-)

wheezing (-)

Pemeriksaan Fisik
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V, linea
midcalivularis kanan .
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: BJ I > BJ II, reguler (+), bising (-), gallop (-),
murmur (-),

Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi : simetris, distensi (-), vena kolateral (-), scar
(-)
Palpasi : organomegali (-), nyeri tekan (-), defans
muskular (-), turgor kembali lambat
Perkusi : timpani, shifting dullness (-), undulasi (-)
Auskultasi: peristaltik kesan normal

Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas
Superior

Inferior

Kanan

Kiri

Kanan

Kiri

Sianosis

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Oedema

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Fraktur

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Pemeriksaan Status Neurologis

GCS E4M6V5
Pupil bulat isokor ukuran 3 mm/3 mm; RCL +/+, RCTL +/+
TRM: kaku kuduk tidak ada,
N.cranialis: kesan parese nervus tidak ada.
Motorik : k.otot superior 5555/5555
inferior 4444/4444
RF Biseps +2| +2 ; Trisep
+2| +2
Patella +2| +2 ; Achilles +2| +2
RP Babinsky group -/Sensorik : superior +/ +
inferior + / +
Otonom : dalam batas normal

Laboratorium

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium

Hasil

Nilai Normal

Satuan

Hemoglobin

13,3

14,0-17,0

gr/dL

Hematokrit

40

45-55

Eritrosit

4.7

4,7-6,1

103/mm3

Leukosit

11,7

4,5-10,5

103/mm3

Trombosit

204

150-450

103/mm3

7
0
0
62
23
8

0-6
0-2
50-70
50-70
20-40
2-8

%
%
%
%
%
%

144
4,3
116

135-145
3,5-4,5
90-110

mmol/L
mmol/L
mmol/L

56
1.06

13-43
0,67-1,17

mg/dL
mg/dL

Hematologi
Darah Rutin

Hitung jenis:
Eosinofil
-Basofil
-Netrofil Batang
-Netrofil Segmen
-Limfosit
-Monosit
Kimia Klinik (2/9)
ELEKTROLIT
Natrium (Na)
Kalium (K)
Klorida (Cl)
-

GINJAL-HIPERTENSI
Ureum
Kreatinin

Diagnosa

Diagnosa Klinis : Low Back Pain


Diagnosa topis
: Vertebare lumbal 4-5
Diagnosa Etiologi : Hernia Nukleus Pulposus
Diagnosis Patologis : Ekstrusi diskus L4-5,
bulging diskus L5-S1

Terapi

Bed rest
IVFD RL 30 gtt/i
IV metil prednisolone 125 mg/24 jam
IV omeprazole 40 mg/12 jam
Gabapentin 3x300 mg tab
Kaltropen supp 3x1
Sanadryl syr 3xCI
Tramadol 3x1 tab

Prognosis
- Qou ad vitam
: dubia ad bonam
- Qou ad functionam : dubia ad malam
- Qou ad sanactionam : dubia ad malam

Analisa Masalah
TEORI

KASUS

LBP merupakan rasa nyeri, ngilu,


pegal yang terjadi di daerah
punggung/pinggang bagian
bawah yang dapat dapat
disebabkan oleh banyak faktor
Salah satu penyebab LBP adalah
Hernia Nukleus Pulposus (HNP)
HNP paling sering terjadi pada
pria dewasa, dengan insiden
puncak pada dekade ke-4 dan ke5

Seorang laki-laki usia 67 tahun


dengan suku Aceh.

Analisa Masalah
TEORI

KASUS

HNP (Hernia Nukleus Pulposus)


yaitu keluarnya nukleus pulposus
dari discus melalui robekan
annulus fibrosus hingga keluar
ke belakang/dorsal menekan
medulla spinalis atau mengarah
ke dorsolateral menekan radix
spinalis sehingga menimbulkan
gangguan seperti nyeri pinggang
yang menjalar, hipestesi atau
kebas-, parestesia.

RPS:
Pasien datang dengan keluhan nyeri
pinggang yang menjalar hingga ke
kedua kaki. Keluhan dirasakan
memberat sejak 2 hari SMRS. Nyeri
dirasakan semakin lama semakin
memberat hingga pasien tidak bisa
bangun dan berdiri dan hanya dapat
berbaring di tempat tidur. Keluhan ini
sudah dialami pasien sejak kurang
lebih 3 tahun yang lalu. Selain nyeri
yang menjalar ke kedua kaki,
terkadang pasien juga mengeluhkan
kebas pada pada kedua kakinya.

Analisa Masalah
TEORI

KASUS

Iritasi neuropatik pada serabut saraf


dapat menyebabkan 2 kemungkinan.
Pertama, penekanan hanya terjadi pada
selaput pembungkus saraf yang kaya
nosiseptor dari nervi nevorum yang
menimbulkan nyeri inflamasi.
Nyeri dirasakan sepanjang serabut saraf
dan bertambah dengan peregangan
serabut saraf misalnya karena
pergerakan. Kemungkinan kedua,
penekanan mengenai serabut saraf. Pada
kondisi ini terjadi perubahan
biomolekuler di mana terjadi akumulasi
saluran ion Na dan ion lainnya.
Penumpukan ini menyebabkan timbulnya
mechano-hot spot yang sangat peka
terhadap rangsang mekanikal dan termal.
Hal ini merupakan dasar pemeriksaan
Laseque.

Dari pemeriksaan status


neurologis ditemukan kekuatan
motorik tungkai kiri yang lebih
lemah dari tungkai kanan,
kekuatan otot tungkai kanan dan
kiri masing-masing adalah 4444.
Dari pemeriksaan sensorik juga
ditemukan sensasi yang raba,
suhu, dan nyeri yang berkurang
pada kedua tungkai
dibandingkan dengan kedua
lengan. Tes Lasegue dan patrick
positif

Analisa Masalah
TEORI

KASUS

Salah satu penyebabnya LBP dalah


Hernia Nukleus Pulposus. Hernia
Nucleus Pulposus (HNP) adalah
turunnya kandungan annulus
fibrosus dari diskus intervertebralis
lumbal pada spinal canal atau
rupture annulus fibrosus dengan
tekanan dari nucleus pulposus yang
menyebabkan kompresi pada element
saraf. Pada umumnya HNP pada
lumbal sering terjadi pada L4-L5 dan
L5-S1. Kompresi saraf pada level ini
melibatkan root nerve L4, L5, dan S1.
Hal ini akan menyebabkan nyeri dari
pantat dan menjalar ketungkai.,

Dari pemeriksaan penunjang


MRI vertebra lumbosacaralis
tanpa kontras ditemukan pada
L4-5 kelainan berupa ekstrusi
diskus ke posterolateral kanan
kiri menekan thecal sac disertai
foraminal stenosis bilateral,
impingement tranversing nerve
root L5 dan exiting nerve root
L4 dan pada L5-S1 penonjolan
diskus ke posterolateral kanan
kiri menekan thecal sac disertai
foraminal stenosis bilateral.

TERIMA KASIH

You might also like