You are on page 1of 101

ANATOMI

DAN FISIOLOGI KULIT


dr. Hendra Widjajanto, Sp.KK
SUBDEP KULIT DAN KELAMIN

RSAL. Dr. RAMELAN

SURABAYA

Rabu 21 September 2016

Kulit
vital

organ

Cermin kesehatan
Luas 1,5 m2
15% berat badan

Kompleks

Warna
Elastis, longgar
Sensitif
Tebal - tipis

FAAL KULIT
Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

:
Proteksi
Absorbsi
Ekskresi
Persepsi
Pengaturan suhu tubuh
Pembentukan pigmen
Keratinisasi
Pembentukan vitamin D

PENAMPANG KULIT

Rabu 21 September 2016

Anatomi Kulit
2 lapisan :
Epidermis (Kutikel)
Dermis (Korium)
Disamping lapisan tersebut
terdapat jaringan subkutis
(Hipodermis), garis dermis
dan subkutis tidak jelas.
Rabu 21 September 2016

Semua kulit secara anatomi terdiri dari 3 lapisan


diatas, tetapi masing-masing mempunyai ketebalan
yang berbeda.
Epidermis paling tebal pada telapak tangan dan
kaki +/- 1,5 mm.
Paling tipis pada kelopak mata +/- 0,1 mm
Dermis paling tebal pada punggung 30-40 x dari
normal epidermis
Jaringan subkutan paling tebal pada abdomen &
pantat dibandingkan dari hidung dan sternum

Rabu 21 September 2016

Lapisan epidermis
(dari dalam ke luar)
1
2
3
4
5

Rabu 21 September 2016

Stratum basalis / germinativum


Stratum malphigi / spinosum
Stratum granulosum
Stratum lusidum
Stratum corneum (tanduk)

EPIDERMIS
Terdiri atas :

Stratum korneum
Stratum lusidum
Stratum granulosum
Stratum spinosum
Stratum basalis

Terdapat berbagai sel :


Keratinosit
Melanosit
Sel Langerhans
Sel Dendrit
Sel Merchel

Lapisan epidermis
(dari dalam ke luar)

Disamping ada variasi ketebalan epidermis,


dermis & subkutis juga ada variasi zona
deferensiasi dari epidermis menurut lokasi
kulit.
Lapisan tanduk & lapisan granuler :
- Paling tebal telapak tangan dan kaki
- Paling tipis fleksor lengan, abdomen
Rabu 21 September 2016

11

SEL KERATINOSIT

Disebut juga sel skuamous merupakan sel


prinsipal dari epidermis yang berasal dari
ektodermal berfungsi membentuk keratin

Yang nantinya akan membentuk kulit,


rambut dan kuku

Rabu 21 September 2016

12

Melanosit

Berasal dari neural crest


Setiap 10 sel basal terdapat 1 sel melanosit
Menghasilkan melanosum
Jumlah melanosit sama setiap ras atau warna kulit.
Warna kulit tergantung jumlah / ukuran melanosom
UV / kulit hitam, jumlah melanosom > banyak & ukuran
>
Pada vitiligo terjadinya destruksi melanosit
melanosom berkurang produksi pigmen kurang
Pada Albino jumlah melanosit normal tidak mampu
memproduksi melanosom
Nevi / nevus merupakan proliferasi jinak dari melanosit
Melanoma merupakan proliferasi ganas dari melanosit

Rabu 21 September 2016

13

Rabu 21 September 2016

14

Sel Langerhans

Berasal dari bone marrow


Tersebar di stratum spinosum
Di deteksi dengan gold impregnated
peroxydase
Fungsi :
1. sebagai monosit makrofag lineage
berperan dalam menginduksi graft
rejection
2. kontak sensitisasi
3. immunosurvailancce

Rabu 21 September 2016

15

Dermis
Dermis

2 lapisan : - reticulare
papilare
Elemen selular dan Folikel rambut
Komponen : - serat kolagen
protein fibrous
Substansi : - mukopolisakarida
glikosaminoglikan
polisakarida netral
hyaluromide acid

Wednesday, September 21, 2016

16

SUBKUTIS
Terdiri atas jaringan ikat kendor dan sel-sel lemak
Tebal/ tipis tergantung lokasi
Vaskularisasi :
Plexus superfisialis
Plexus profunda

PENAMPANG KULIT

ADNEKSA KULIT
Kelenjar-kelenjar kulit
Terdapat di dermis
Terdiri atas :
1. Kelenjar keringat ( glandula
sudorifera )
a. Kelenjar ekrin
b. Kelenjar apokrin
2. Kelenjar palit ( glandula sebasea )

ADNEKSA KULIT
Unit kelenjar peluh ekrin
Kelenjar apokrin
Unit pilosebaseous

Reepitelisasi setelah luka pada permukaan


kulit, prinsipnya terjadi karena migrasi
keratinosit dari epitel adneksa kulit ini ke
sepanjang permukaan kulit.
Rabu 21 September 2016

21

UNIT KELENJAR PELUH EKRIN

Rabu 21 September 2016

Hampir seluruh permukaan kulit


Terbanyak di telapak tangan dan kaki
Dimediatori oleh inervasi kolinergik
Rangsangan utama adalah panas
tetapi juga rangsang fisiologis dan
stres emosional
Sistem termoregulator tubuh
Sekresinya bersifat isotonis
22

KELENJAR APOKRIN

Tidak bermuara pada permukaan kulit tetapi pada


bagian atas folikel rambut
Sekret tidak berbau pada permukaan kulit
dihidrolisa bakteri timbul bau yang khas
Sekresinya melalui mediator adrenergik & sirkulasi
katekolamin berasal dari medula adrenal
Eksresi periodik, fungsi : tidak jelas (pada manusia),
pada binatang sebagai sarana proteksi / fungsi
seksual
Ditemukan pada aksila, areola mama, genital,
kelopak mata, kanalis auditori eksterna
Disfungsi kelenjar menimbulkan penyakit Fox
Fordyce disease & hidradenitis supurativa

Rabu 21 September 2016

23

HIDRADENITAS SUPURATIVA

Rabu 21 September 2016

24

FOLIKEL RAMBUT

Rabu 21 September 2016

Pertumbuhan rambut pada


manusia berupa siklus dengan
masing-masing folikel tidak
tergantung satu dgn yang lain
Kecepatan pertumbuhan rambut
tergantung aktivitas mitotik sel
pada matriks bulbus
Penampang lintang rambut
tergantung pada susunan sel
dalam matriks bulbus ini
Bentuk rambut tergantung
penampang lintangnya
Warna tergantung melanosum
Melanosom besar & banyak
hitam
Melanosom sedikit rambut
abu-abu
25

PERTUMBUHAN RAMBUT
Terbagi 3 fase :
1. Fase anagen / pertumbuhan
2. Fase katagen / transsisional
3. Telogen / istirahat
Siklus
pertumbuhan
rambut
tergantung regionya
Rambut kepala 3-4 tahun, diikuti
istirahat 3 bulan
85 -90% anagen memendek
tergantung umur & male pattern
baldness
Pertumbuhannya dipengaruhi :
- faktor endogen ibu hamil
- eksogen kemoterapi

Rabu 21 September 2016

26

Rambut
Tipe : rambut lanugo
rambut terminal
rambut velus

SEBASEUS /KELENJAR
MINYAK

Pada hampir seluruh tubuh kecuali


telapak tangan / kaki, terbanyak di muka
dan skalp

Selalu bersamaan dengan folikel rambut


kecuali pada kelopak mata, mukosa
bukal, vermillion border dari bibir,
preputium, areola mama.

Rabu 21 September 2016

28

KUKU

Fungsi melindungi
ujung jari terhadap luka.
Merupakan lapisan
terminal tanduk.
Pertumbuhan kuku jari
0,1 mm/hari dan
menutup seluruh nail
plate dalam 4-5 bulan
Kuku jari kaki lebih
lambat 12-18 bulan

Rabu 21 September 2016

29

Dermis
Dermis

Wednesday, September 21, 2016

2 lapisan

: Komponen : Substansi : -

reticulare
papilare
serat kolagen
protein fibrous
mukopolisakarida
glikosaminoglikan
polisakarida netral
hyaluromide acid
30

PENAMPANG KULIT

Rabu 21 September 2016

31

EFLORESENSI
Kelainan kulit yang dapat dilihat dengan
mata telanjang ( secara obyektif )
Ada 2 macam :
1. Primer
kelainan kulit yang terjadi
pada permulaan penyakit
2. Sekunder kelainan kulit yang terjadi
selama perjalanan penyakit/
pengaruh lingkungan

Rabu 21 September 2016

32

Primer

Rabu 21 September 2016

Makula
Papula
Nodula
Vesikula
Bula
Urtika
Pustula

33

MAKULA (SPOTS)

Perubahan warna kulit yang tegas dengan ukuran &


bentuk bervariasi tanpa disertai peninggian ( elevation)
atau cekungan (depresion)
Dipengaruhi oleh:
1. kelainan
vaskuler eritema, purpura
teleangiektasi, petekhie, ekhimose
2. kelainan pigmen hipo / hiper / depigmentasi
PLAQUE
Peninggian yang relatif terjadi pada daerah yang > luas
dibanding dengan tingginya dengan permukaan kulit

Rabu 21 September 2016

34

GAMBAR MAKULA

Rabu 21 September 2016

35

GAMBAR MAKULA

Drug erruption oleh karena phenoplphtalein


Rabu 21 September 2016

36

Makula

PAPULA
Peninggian kulit yang solid dengan
diameter dengan diameter < 0,5 cm &
bagian terbesarnya berada diatas
permukaan kulit
Terjadi
karena deposit metabolit,
hiperplasi lokal dari dermis / epidermis,
infiltrat lokal dari dermis

Rabu 21 September 2016

38

PAPULA

A : Dermal
celluler infiltrat
B : Hiperplasi
celluler
C :
Papulosquamous
pada psoriasis
Rabu 21 September 2016

39

GAMBAR PAPULA

Rabu 21 September 2016

Lichen planus

Dermal melanositic
nevi

40

PAPULA

Rabu 21 September 2016

Condiloma akuminata
41

Papula

NODULA

Rabu 21 September 2016

Seperti papula tetapi ukuran lebih


besar dan lebih dalam & umumnya
persisten
Tubercula, phyma sinonim dari nodula
Tumor istilah umum untuk
menunjukkan adanya suatu mass baik
jinak / ganas yang ukurannya > dari
nodul
43

NODULA

Rabu 21 September 2016

44

GAMBAR
NODUL

Melanoma metastases

Nodul pecah Basal sel


Karsinoma

Rabu 21 September 2016

45

Nodula

VESIKULA
Peninggian kulit berbatas tegas berisi
cairan dengan ukuran 1-10 mm
Sifatnya unilokuler atau multilokuler
Dapat pecah / bergabung menjadi bula

Rabu 21 September 2016

47

GAMBAR VESIKULA

Rabu 21 September 2016

48

GAMBAR VESIKEL

Rabu 21 September 2016

Herpes zoster
49

Vesikel / bula

BULA
Dibedakan dengan vesikula atas
dasar ukurannya yang lebih besar
dengan diameter > 1cm
Lokasi
bula
:
subkorneal,
intraepidermal, subepidermal

Rabu 21 September 2016

51

GAMBAR BULA

Rabu 21 September 2016

52

GAMBAR BULA

Rabu 21 September 2016

Impetigo bula subkorneal


53

GAMBAR BULA

Rabu 21 September 2016

Bullous Pemphigoid
bula subepidermal
54

PUSTULA

Rabu 21 September 2016

Seperti halnya
vesikula tetapi isinya
pus & berada diatas
kulit yang beradang

55

PUSTULA

Rabu 21 September 2016

Pustular Psoriasis
56

URTIKARIA
Peninggian kulit yang datar oleh
karena edema pada dermis
bagian atas
Sifat : Gatal, timbulnya cepat,
hilangnya
cepat,
pori-pori
melebar, warna pucat

Rabu 21 September 2016

57

GAMBAR URTIKARIA

Rabu 21 September 2016

58

GAMBAR URTIKARIA

Rabu 21 September 2016

Kolinergik urtikaria
59

GAMBAR URTIKARIA

Rabu 21 September 2016

Urtikaria oleh karena Penicillin


60

Sekunder

Rabu 21 September 2016

Skuama
Erosi
Ekskoriasi
Krusta
Sikatrik
Ulkus
Kista

61

SKUAMA
Partikel epidermal kering/berminyak, tipis
& dilapisi masa keratin.
Warnanya bervariasi putih keabu-abuan
kuning / coklat
Ditimbulkan oleh penyakit keradangan
dari kulit yang disertai parakeratosis

Rabu 21 September 2016

62

GAMBAR SKUAMA

Rabu 21 September 2016

63

GAMBAR SKUAMA

Psoriasis Vulgaris

Rabu 21 September 2016

64

Skuama

SIKATRIKS (SCARS)

Rabu 21 September 2016

Pembentukan jaringan baru yang sifatnya


lebih banyak mengandung jaringan ikat
untuk mengganti jaringan yang rusak
akibat penyakit atau trauma pada dermis
yang lebih dalam
Bisa mengecil / hilang sikatriks atropy
Membesar sikatriks hipertrofi

66

GAMBAR SIKATRIK

Rabu 21 September 2016

67

GAMBAR SIKATRIK

Rabu 21 September 2016

Hipertrofik Scars
68

Sikatrik

GAMBAR ATROFI

Rabu 21 September 2016

Sikatriks atrotikan
70

KISTA

Rabu 21 September 2016

Kantong yang berisi cairan atau


material semisolid (cairan, sel, &
produk sel)

Bentuknya bisa spheris / oval / papula

71

GAMBAR KISTA

Rabu 21 September 2016

72

GAMBAR KISTA

Rabu 21 September 2016

Cystic hidradenoma
73

KRUSTA
Pengeringan cairan tubuh bercampur
epitel debris bakteri
Warna, ketebalan, ukuran tergantung
komposisi asal & jumlah cairan tubuh
Warna : - kuning serum
- Hijau
pus
- Hitam darah

Rabu 21 September 2016

74

GAMBAR KRUSTA

Rabu 21 September 2016

75

GAMBAR KRUSTA

Rabu 21 September 2016

Impetigo
76

Krusta

EROSI

Rabu 21 September 2016

Hilangnya lapisan kulit sebatas


epidermis & sembuh tanpa
meninggalkan jaringan parut

78

GAMBAR EROSI

Rabu 21 September 2016

79

GAMBAR EROSI

Rabu 21 September 2016

Toxik Epidermal Nekrolisis

80

ULKUS

Rabu 21 September 2016

Hilangnya kontinuitas jaringan pada


dermis atau lebih dalam
Ukuran dapat dari kecil besar
Sembuh dengan meninggalkan
jaringan parut

81

GAMBAR ULKUS

Rabu 21 September 2016

82

GAMBAR ULKUS

Rabu 21 September 2016

83

Rabu 21 September 2016

84

Erosi

Ulkus

GANGRENE

Rabu 21 September 2016

Proses nekrosis yang berat akibat


penutupan atau oklusi dari arteri
yang berwarna biru kehitaman

86

POIKILODERMA

Rabu 21 September 2016

Suatu terminologi mengenai terjadinya


kombinasi antara atrofi, teleangiektasi
dan perubahan pigmen ( hipo / hiper )

87

PEMERIKSAAN & DIAGNOSIS


PENYAKIT KULIT

Pemeriksaan penyakit kulit idealnya dilakukan :


- pada ruangan khusus
- cahaya cukup terang
- sedapat mungkin dengan sinar matahari
Pada penyakit tertentu digunakan lampu
flouresen seperti woods light seperti untuk
penyakit vitiligo, melasma, tinea, eritrasma
Kaca pembesar atau loop
Kerokan
Palpasi

Rabu 21 September 2016

88

PEMERIKSAAN & DIAGNOSIS PENYAKIT


KULIT

Disamping hal tersebut juga diperhatikan :


- distribusi lesi
- evolusi lesi
- involusi lesi
- grouping / menggerombol
- konfigurasi lesi
- warna lesi

Rabu 21 September 2016

89

KELAINAN KULIT YANG DIJUMPAI


PADA PENYAKIT SISTEMIK

Rabu 21 September 2016

Pruritus
Hirsutisme
Alopesia
Dan lain-lain

90

DIAGNOSIS PENYAKIT KULIT

Diagnosis penyakit kulit berdasar pemeriksaan klinis


saja, kadang2 menemui kesukaran oleh karena :
pada gejala klinis yang sama dapat disebabkan oleh
penyebab yang berbeda, sebaliknya pada gejala
klinis yang berbeda dapat disebabkan oleh
penyebab yang sama
Dalam hal ini perlu bantuan berupa:
- hapusan atau biakan
- biopsi untuk HistoPA
Riwayat penyakit.
Perlu diketahui mengenai umur, kesehatan,
pekerjaan, hobi, keadaan tempat tinggal, onset,
jangka waktu, perjalanan & riwayat pengobatan
penyakit terdahulu

Rabu 21 September 2016

91

Penyebab sama, tetapi


gejala klinis berbeda

Rabu 21 September 2016

92

Gejala klinis sama, tetapi


penyebab berbeda

Rabu 21 September 2016

93

MIKROBIOLOGI
KULIT
lemak
protein
proses keratinisasi,
substansi nitrogen
hasil kelkelenjarkulit
mineral

organisme

Nutrisi bagi pertumbuhan

Kulit tidak steril

Flora normal kulit


1. Flora residen

memperbanyak diri pada permukaan kulit


hampir selalu pada individu normal
non patogen
mempertahankan diri dari kompetisi
dengan mikroorganisme lain
tidak mudah dihapus dari permukaan kulit
Tersering :
Micrococcaceae (Staphylococcus epidermidis,
Micrococcus ), diphtheroids
( Propionibacte-rium acnes )

2. Flora transien

berbagai organisme nonpatogen / patogen


tidak secara teratur didapatkan pd permukaan kulit
tidak dapat mempertahankan diri secara tetap pd
kulit normal
mudah dihilangkan dgn menggosok / desinfeksi
kulit kecuali pada kulit sakit

Misal : Streptococcus spp, basil gram - , bacillus spp


Jumlah meningkat bila suhu atau kelembaban
meningkat

PROSEDUR DIAGNOSIS
I. ANAMNESA
Perjalanan penyakit yang mengarah ke diagnosis
Misal : keluhan utama, lama, pencetus, lokasi

II. PEMERIKSAAN KLINIS


Lesi yang tampak atau bentuk ruam kulit
1. Efloresensi kulit
2. Ukuran
3. Bentuk
4. Penyebaran

III. PEMERIKSAAN LABORATORIUM


A. Mikroskopis
1. Sediaan langsung
Misal : pemeriksaan fluor albus
trikomonas
2. Pewarnaan KOH dari kerokan kulit
Misal : jamur kulit/ rambut : KOH 20% (1-2 tetes)
kuku : KOH 10%
tunggu 15-20
Tampak hifa / spora

3. Pewarnaan gram
Misal : pemeriksaan discharge uretra
Neisseriae gonorrhoea
4. Pewarnaan Ziehl Nielson
Misal : Morbus Hansen

B. Kultur

Jamur : Media Agar Dekstrosa-Sabouraud

C. Biopsi / Histopatologi
Biopsi dengan eksisi / punch, fiksasi formalin 10%

D. Test kulit
1. Scratch test / Prick test ( di lengan bawah )
Prinsip : digores / ditusuk, luka diberi alergen
Reaksi + bila timbul urtika
2. Patch test ( di punggung)
Prinsip :
ditempel bahan alergen,
dibaca setelah 2x24 jam
Reaksi + bila terdapat
eritema/vesikel

SEKIAN
Rabu 21 September 2016

101

You might also like