You are on page 1of 22

ASUHAN KEBIDANAN PADA

KEHAMILAN DENGAN
MALARIA
OLEH
KELOMPOK XII

Definisi
Penyakit infeksi menular oleh parasit
dari genus plasmodium, yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk
anopheles betina yakni vivax, ovale,
falciparum dan malariae.
Saat ini sudah teridentifikasi 18 dari
80 spesies anopheles sebagai
vektor malaria.

Etiologi
Penyebab utama penyakit malaria adalah
Plasmodium.

Domain:

Eukariotik

(tidak termasuk)

Alveolata

Filum:

Apicomplexa

Kelas:

Aconoidasida

Ordo:

Haemospirida

Famili:

Plasmodiidae

Genus:

Plasmodium

Siklus Hidup Plasmodium


Siklus

Aseksual(Skizogoni) terjadi di dalam


tubuh manusia.
a. Siklus Eksoeritrositik
b. Siklus Hipnozoit (P.vivax dan P.ovale)
c. Siklus Eritrositik
d. Siklus Intrinsik
Siklus Seksual(Sporogoni)
zigot
ookinet
ookista
sporozoit

Klasifikasi
Malaria Vivax
disebabkan Plasmodium vivax gejala
( dapat timbul
sangat mendadak, mirip Stroke, koma disertai gejala
malaria yang berat
Malaria Tropika
disebabkan plasmodium falciparum merupakan
penyebab sebagian besar kematian akibat malaria.
Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke
otak, menyebabkan koma, mengigau dan kematian
Malaria Kuartana
disebabkan plasmodium malariae masa inkubasi lebih
lama daripada penyakit malaria tropika, gejala pertama
biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah
infeksi terjadi. Gejala kemudian akan terulang lagi tiap
tiga
hari Ovale
Malaria
disebabkan oleh Plasmodium ovale, Gejala demam
dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala
pertama terjadi (dapat terjadi selama dua minggu

Masa Inkubasi
MASA TUNAS INSTRINSIK

Patofisiologi
Setelah masuk ke sistem hati melalui darah,
parasit berkembang biak kemudian
menginfeksi eritrosit, fase ini ditandai
dengan demam yang diderita pasien.
Kemudian, di dalam eritrosit parasit
berkembang biak lagi, lalu keluar
menginfeksi eritrosit lainnya, ditandai
dengan naik turunnya demam pada pasien.

Walaupun eritrosit terinfeksi dapat


dihancurkan oleh sistem limpha, tetapi
pada infeksi oleh P.falciparum tidak dapar
terjadi.
Sedangkan pada P.vivax dan P.ovale,
meskipun eritrosit terinfeksi sudah
dihancurkan tetapi beberapa bulan atau
tahun, penderita dapat terserang malaria
lagi.

CARA PENULARAN
PENULARAN SECARA ALAMIAH

Tanda dan Gejala


Gejala awal: lesu, sakit kepala, tidak nafsu
makan, mual, muntah, demam periodik
berhubungan dengan pecahnya skizon
matang dan keluarnya merozoit.
Serangan demam yang khas, tdd:
Stadium menggigil: nadi cepat, bibir dan jari
tangan biru, kulit kering, kadang muntah,
berlangsung selama 15-60 menit

Stadium

puncak demam: rasa dingin


berubah jadi panas, muka merah, kulit
kering, sakit kepala, mual, suhu badan bisa
mencapai 41C, berlangsung selama 2-6 jam
Stadium berkeringat banyak: suhu badan
turun dengan cepat sehingga dapat tidur
dengan nyenyak, berlangsung selama 2-4
jam

Komplikasi
Pada Ibu Hamil

Splenomegali
gejala khas terutama
pada malaria yang
menahun

pada malaria
menahun jaringan
ikat bertambah
tebal, sehingga limpa
menjadi keras

perubahan limpa biasanya disebabkan oleh kongesti,


tetapi kemudian limpa berubah warna menjadi hitam,
karena pigmen yang ditimbun dalam eritrosit yang
mengandung kapiler dan sinusoid.

Anemia
Derajat anemia
tergantung pada
spesies parasit yang
menyebabkannya

Anemia terutama tampak


jelas pada malaria
falsiparum dengan
penghancuran eritrosit yang
cepat dan hebat dan pada
malaria menahun

Jenis anemia pada malaria adalah hemolitik


normokrom dan normositik
pada serangan akut kadar hemoglobin turun
secara mendadak

Hipoglikemi
Hipoglikemia ini dapat berupa asimptomatis
dan mungkin tidak terpantau.
Akibat starvasi serta peningkatan respon
pankreas terhadap rangsangan sekresi
(seperti kuinin) sehingga mencetuskan
hiperinsulinemia dan hipoglikemi.
Oleh karena itu semua penderita wanita
hamil dengan malaria falciparum terutama
yang mendapat kuinin, gula darah harus
dimonitor setiap 4 sampai 6
jamrinsulinemia dan hipoglikemia

Komplikasi
Pada Janin

1.

2.

Bayi lahir mati


Sampai saat ini data yang menjelaskan
mekanisme yang tepat dari kematian janin
masih kurang, namun diduga berhubungan
dengan anemia, parasitemia plasenta.
Abortus dapat terjadi jika infeksi terjadi di
awal masa gestasi.
BBLR
Infeksi malaria menyebabkan penipisan
membran dasar trofoblas.

3.
4.
5.

Sinusoid plasenta tertutup oleh


pengumpalan eritrosit yang mengandung
parasit, ini bersamaan dengan penumpukan
makrofag intervillus dan deposit fibrin
perivillus yang diduga sebagai penyebab
obstruksi mikrosirkulasi dan penurunan
aliran nutrisi terhadap janin.
Malaria Konginetal
Malaria Plasenta
Malaria Serebral

Penanganan
1.

Terapi pada spesies non-falciparum


Cloroquin (25 mg/kg BB) aman dan efektif
diberikan pada semua trisemester,
Amodiaquin juga efektif terhadap spesies
non-falciparum, tetapi tidak dianjurkan
untuk profilaksis karena dapat
menyebabkan agranulositosis. Primakuin
dikontraindikasikan terhadap wanita hamil
dan menyusui oleh karena dapat
mengakibatkan hemolisis sel darah merah.

2. Terapi infeksi falciparum


a. Sulfadoxin-pyrimetamin dianggap masih aman
walaupun pada penelitian preklinik adanya bukti
toksisitas.
b. Kuinin dengan Clindamycin terbukti
mempunyai efektifitas yang tinggi. Kombinasi
obat ini direkomendasikan untuk trisemester
pertama.
c. artemisin based combination therapy (ACT)
efektif pada trisemester kedua dan tiga (WHO)
d. Meflokuin efektif terhadap parasit resisten
klorokuin
e. Artesunat dan artemeter saat ini
direkomendasikan sebagai terapi malaria berat
pada wanita hamil
f. Kuinin masih merupakan terapi pilihan
parenteral terhadap malaria berat dengan

3.

Terapi Malaria Berat


a. Obat anti malaria yang
direkomendasikan Kina (Kina HCL 25%, 1
ampul 500 mg/2 ml)

You might also like