You are on page 1of 19

Case Report : Orthodontic treatment of a

midline diastema related to mesiodens


and thumb-sucking habit

Andr Wilson Machado a,b

Aldrieli Regina Ambrosio b


Sergei Godeiro F. Rabelo Caldas b
Luiz Gonzaga Gandini Jnior b
a Graduate Program in Orthodontics, Dental School, Federal University of
Bahia, Salvador, BA, Brazil
b Department of Pediatric Dentistry, Araraquara Dental School, UNESP,
Araraquara, SP, Brazil

kasus seorang anak berusia 9 tahun dengan midline diastema 9-mm


dan open bite anterior serta memiliki kebiasaan buruk menghisap
ibujari yang menimbulkan dampak negatif pada estetika dan fungsi.
sehingga diperlakukan adanya perawatan ortodontik interseptiv

Setelah dilakukan diagnosis ortodontik, dilakukan perawatan


pencabutan gigi mesiodens, penggunaan terapi palatal, braket
ortodontik dan diastema ditutup sehingga memungkinkan erupsi
gigi insisif lateral rahang atas.

Mesioden merupakan kelainan gigi supernumerary yang berada


diantara gigi insisiv, yang dapat ditemukan dalam bentuk
impacted atau ektopik
Dalam kasus ini gigi supernumerary mesioden menyebabkan
midline diastema yang besar pada maksila
Penyebab midline diastema
1. Mesiodens
2. Gigi kongenital yang hilang
3. Gigi indisisif lateral pegshape
4. Frenum labial, karakteristik etnis dan ras
5. Kondisi patologis tertentu

Diagnosis mesiodens harus dilakukan sedini mungkin karena


berhubungan dengan gangguan pada erupsi gigi seperti
1. Delay erupsi dari gigi insisiv permanen
2. Crowding
3. Impaksi gigi
4. Resorpsi gigi yang berdekatan
5. Perkembangan kista dentigerous
6. Salah satu akibat yang paling umum, yaitu midline
diastema.

Deskripsi kasus
Seorang anak Brasil, berusia 9 tahun 7 bulan, dari latar belakang etnis
campuran (hitam dan putih). Keluhan utamanya adalah adanya midline
diastem yang besar dengan riwayat medis dan gigi nya normal.
Pemeriksaan intraoral menunjukkan bahwa
1. Pasien pada masa gigi campuran, dengan gigi insisiv sentral atas
permanen dan molar pertama sudah erupsi
2. Adanya midline diastema 9 mm terkait dengan gigi supernumerary
mesioden
3. Ada open bite anterior berhubungan kebiasaan menghisap ibu jari dan
keterlambatan dalam erupsi gigi insisivus lateral rahang atas.
4. Hubungan m1 kanan kelas 1, sedangkan m1 kiri kelas ii yang mengarah
ke maloklusi kelas ii, divisi 1

Gambar 1. Foto radiografi pretreatment intraoral a). tampak depan b).


close-up sisi depan c). tampak samping kanan d). tampak samping kiri

Gigi supernumerari
mesioden

Open bite
anterior

Midline diastem

Menghisab ibu
jari

Rencana perawatan

Dokter-pasien-orang tua

1. Informasi komunikasi
2. Pencabutan gigi mesioden

fisiologis

Braket ortodonti

3. Penutupan ruang midline


diastem
4. Penggunaan palatal crib

Untuk
mendapatkan
pertumbuhan
gigi normal

Langkah pertama dalam perawatan ortodonti interseptiv adalah


memberikan informasi dengan tepat pada pasien dan orang
tuanya akan kebutuhan menghentikan kebiasaan menghisap ibu
jari
Pencabutan gigi mesiodens kemudian dilakukan, dan setelah 2
bulan diastema menunjukkan penutupan secara spontan sebesar
1,5 mm
Palatal crib ditempatkan untuk membantu dalam kontrol
kebiasaan mengisap ibu jari dan mendorong lidah.
Berikutnya, braket ortodontik 0.022 " di bonded pada permukaan labial gigi
insisivus sentral atas, dan pasif 0,021 0,025" sectional archwire stainless
steel dengan chain elastis ditempatkan untuk menutup diastema

Bonded retainer

Gambar 2. Foto intraoral setelah 2 bulan perawatan yang menunjukkan perkembangan


awal klinis a). tampak samping kanan b). tampak depan c). tampak samping kiri

Gambar 3. Mekanisme penutupan diastema a). Tampak depan b). Gambaran lengkung maksila

Setelah lima bulan, overjet dan overbite dikoreksi,


Diastema menutup dan menunjukkan erupsi spontan gigi insisivus lateral
rahang atas

Gambar 4. Foto intraoral setelah 7 bulan perawatan a). tampak


depan dan b). close-up sisi depan

Setelah 7 bulan, palatal crib serta braket ortodontik insisif dilepaskan, dan
retensi palatal ditempatkan di gigi insisiv sentral atas untuk mencegah
terjadinya relaps.

Gambar 5. Foto intraoral setelah perawatan a). tampak depan b). close-up sisi depan c). tampak
samping kanan d). tampak samping kiri

Gambar 6. Hasil akhir pada saat pasien senyum

Diskusi
Selama perkembangan gigi, interaksi berbagai faktor dapat menyebabkan
beberapa maloklusi. Kasus yang dijelaskan di sini melibatkan interaksi dua
faktor utama,
1. Supernumerari mesiodens
2. Kebiasaan mengisap ibu jari

Midline diastem
anterior.

dan open bite

Diagnosis dini midline diastem besar dan erupsi gigi mesiodens lebih
umum karena mereka berada di daerah anterior rahang atas dan mudah
diperhatikan oleh orang tua atau dokter umum atau dokter gigi anak

Pasien dirujuk ke dokter gigi pada usia 9 tahun 7 bulan, dan menurut
literatur :
7.27 th usia fisiologis erupsi gigi insisif sentral maksila
8,2 th usia fisiologis erupsi gigi insisif lateral maksila
Tertutupnya ruang
erupsi gigi insisif lateral
maksila
Delay erupsi

Dalam rangka untuk memperbaiki kebiasaan menghisap ibu jari, perawatan


didasarkan pada dua strategi.
1. Pasien dan orang tuanya diberitahu tentang efek buruk dari kebiasaan dan
kebutuhan menghentikan itu dalam rangka untuk mengembalikan
perkembangan gigi normal.
2. Palatal crib digunakan untuk dua alasan:
. Sebagai terapi pengingat
. Sebagai penghalang untuk menghindari kebiasaan mendorong lidah.
Tujuan pengobatan benar-benar dicapai dalam 5 bulan dengan kebiasaan
dihentikan dan menunjukkan penutupan open bite dari pendekatan yang
dilakukan.

untuk mencapai hasil yang baik kepatuhan pasien adalah sangat


penting.
Analisis hasil estetika menunjukkan bahwa tidak hanya aspek
senyum ditingkatkan tetapi juga pasien melaporkan tingkat yang
lebih tinggi dari rasa percaya diri dan rasa bahagia, yang
merupakan tujuan pengobatan utama

You might also like