You are on page 1of 18

FITOKIMIA

SENYAWA ALKALOID
1.
2.
3.
4.
5.

O L E H K E LO M P O K 4
YULIA LIZARA 13330122
O N A I R AWAT I
13330129
IKKA WULANDARI 13330130
N U R FA J R I A
13330134
FA J R I A K A R I M 1 3 3 3 0 1 3 7

Isolasi, Identifikasi, Dan Elusidasi


Struktur Senyawa Alkaloid Dalam
Ekstrak

Metanol-Asam Nitrat Dari Biji Mahoni


Bebas Minyak

(Swietenia macrophylla, King)


S. Mursiti, S. Mastjeh, Jumina,
Mustofa
Jurnal MIPA 36 (2), Hal 169-177
Universitas Negeri Semarang, 2013

ALKALOID
Alkaloid adalah senyawa metabolit sekunder

dalam tumbuhan yang memiliki efektivitas


biologis.
Senyawa kimia biologis aktif dan berbentuk
heterosiklik yang mengandung nitrogen dan
sebagian dapat memliki aktivitas farmakologi pada
manusia dan hewan lainynya. Dalam banyak kasus
digunakan sebagai pengobatan dan ekologi

Karakterisasi Alkaloid

Alkaloid Memiliki karakter dasar kimia berupa


nitrogen heterosiklik, disintesis dari asam amino atau
derivatifnya

Toksisitas dapat lebih tinggi/rendah dan terutama


bertindak di ssp (sistem saraf pusat)

Pengelompokkan Alkaloid

Alkaloid sejati
Menunjukkan aktivitas fisiologis yang luas (bersifat racun)
Protoalkaloid
Merupakan asam amino yang relative sederhana, diperoleh
berdasarkan biosintesis darai asam amino yang bersifat
basa
Pseudoalkaloid
Tidak diturunkan dari precursor asam amino, senyawa
bersifat basa. ada dua seri alkaloid yang penting dalam kelas
ini, yaitu : Alkaloid steroidal dan purin.

Deskripsi Tanaman Mahoni


Klasifikasi tanaman Mahoni (Swietenia macrophylla King) adalah
sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Rosidae
OrdoFamili : Meliaceae
Genus
: Swietenia
Spesies
: - Swietenia macrophylla (Mahoni daun
besar)
- Swietenia mahagoni (Mahoni daun kecil)

Kandungan Kimia
Tumbuhan Mahoni
Flavonoid
Alkaloid
Saponin.
Kegunaan:

-Tekanan darah tinggi (Hipertensi).


- Kencing manis (Diabetes mellitus).
- Rematik.
- Demam.
- Masuk angin.
- Ekzema.

Metodelogi penelitian
Penelitian isolasi dan karakterisasi alkaloid dari

tanaman Mahoni dilakukan melalui beberapa


tahapan, yaitu :
Penyiapan bahan
Ekstraksi
Fraksinasi
Isolasi alkaloid
Uji kemurnian
Dan karakterisasi isolate

Kromatografi lapis tipis


30 gram biji mahoni (Swietenia macrophylla, King)
dipotong kecil kecil kemudian dikeringkan (diruang
terbuka)
Kemudian di Ekstraksi sokhlet dengan petroleum
sebanyak 300 mL selama 8 jam
Kemudian dipisahkan dari pelarutnya, ampasnya
digerus , 1gram ampas mahoni bebas minyak + 1ml
larutan Asam nit rat 10% + 5ml metanol di erlenmeyer
dikocok selama 5 menit pd suhu 60 c di pengangas air

disaring, ditambah 1 mL larutan amonia 10% dan kemudian


disaring lagi. Filtrat lalu didinginkan dan dipekatkan untuk
digunakan sebagai cuplikan dalam kromatografi lapis tipis.

Kromatografi Kolom
10 gram ampas biji mahoni bebas minyak dicampur dengan 10 mL larutan asam nitrat 10% +
metanol sebanyak 10 mL dalam erlenmeyer bertutup disertai pengocokan selama 5 menit pada
suhu 60 C dengan menggunakan penangas air

disaring, di + 10 mL larutan amonia 10% dan disaring lagi


Filtrat yang diperoleh didinginkan dan diuapkan sampai pelarutnya habis, kemudian
ditimbang dilarutkan kembali untuk digunakan sebagai cuplikan pada kromatografi kolom

Sebagai penyerap pada kolom digunakan silika gel 40, panjang kolom 27 cm, diameter 2,8 cm,
pelarut yang digunakan sesuai dengan hasil pada kromatografi lapis tipis, serta jumlah tetesan
15-20 per menit

Setiap fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom dianalisis dengan kromatografi lapis tipis
menggunakan lampu UV. Uji alkaloid dilakukan dengan pereaksi Dragendorff 130 dan 132.
yang positif terhadap pereaksi Dragendorff dianggap sebagai fraksi yang mengandung alkaloid.

Hasil Dan Pembahasan


Ekstrak yang diperoleh seberat 1,13
gram dengan titik didih 208C :
adanya komponen alkaloid dalam
ekstrak diketahui dengan metode KLT
menggunakan eluen kloroform:
metanol
(95:5), pereaksi Dragendorff 130 dan 132
dan diperoleh
empat spot

Hasil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) I


Dragendorff UV

Rf (x100)

Spot 1: 21,80
Spot 2: 29,90
Spot 3: 76,40
Spot 4: 85,50

130

132

+
-

254 nm
Hitam
Hitam
Hitam
Hitam

366 nm
Biru
Biru
Biru
Biru

Hasil Kromatografi Lapis Tipis


(KLT) II

Hasil Kromatografi Lapis Tipis


(KLT) III

Botol yang positif terhadap reagen


Dragendorff dianggap mengandung
alkaloid diidentifikasi dan dianalisis
dengan menggunakan
spektrometer UV, IR, dan
kromatografi gas.

ANALISIS SPEKTROMETER
Analisis
spektrometer IR :
Digunakan untuk
menentukan jenis gugus
fungsional yang terdapat
dalam senyawa.

Analisis
spektrometer UV :
Digunakan untuk
menentukan jenis inti
yang terdapat dalam
senyawa alkaloid.

Analisis dengan
spektrometer
1HNMR :
dilakukan untuk
mengetahui lingkungan
kimia dari proton yang
terdapat dalam molekul
senyawa, menggunakan
pelarut CDCL3 dan
CHCl3 sebagai larutan
standar.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan maka dapat
diambil kesimpulan bahwa Alkaloid adalah senyawa metabolit sekunder
yang dihasilkan beberapa tumbuhan yang memiliki efek biologis aktif dan
berfungsi sebagai pengobatan.Alkaloid memiliki berbagai karakter dasar
kimia berupa nitrogen heterosiklik, disintesis dari asam amino atau
derivatifnya
Isolasi senyawa alkaloid dari biji mahoni dapat dilakukan dengan
menggunakan metanol - larutan asam nitrat. Senyawa alkaloid dari biji
mahoni ekstrak metanol - larutan asam nitrat yang diperoleh diperkirakan
adalah 3,4,5-trietil-6- metoksi-2-metil-1,2-dihidro-piridin.

You might also like