Professional Documents
Culture Documents
&
DUKUNGAN SOSIAL
KELOMPOK 13:
AZIZ SUSANTO (125140411)
CLAUDIA PINGKY (125130522)
ELLEN OLIVIA (125140416)
IRNAWATI (125140418)
KELVIN SAHPUTRA (125130521)
2.
3.
2.
3.
4.
5.
6.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KERJASAMA
1. Kecenderungan padatimbal
balik
Faktor yang paling
pasti
a. Timbal
balik
(reciprocity)
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KERJASAMA
1. Kecenderungan padatimbal balik (Lanjutan)
b. Psikolog
evolusioner
menekankan bahwa
kecenderungan untuk
menerapkan prinsip timbal
balik dalam kerjasama tidak
terbatas pada manusia; hal
ini juga telah diobservasi
pada binatang (misalnya
pada kelelawar dan
simpanse, Buss, 1999).
Hal ini kemudian memunculkan pertanyaan yang menarik; karena orang-orang yang curang
(mereka yang tidak bekerja sama setelah menerima perlakuan yang baik) sering mendapatkan
keuntungan, bagaimana kecenderungan kuat pada prinsip timbal balik dapat berevolusi?
Sebuah kemungkinan jawaban disediakan oleh teoriAltruisme Timbal Balik(Reciprocal
Altruism), Cosmides dan Tooby (1992), teori ini menyatakan bahwa dengan berbagi sumberdaya
(resources)seperti makanan, organisme, meningkatkan kemungkinan mereka untuk bertahan
dan kemungkinan bahwa mereka akan mewariskan gen pada generasi berikutnya. Lebih jauh,
mereka cenderung berbagi dalam cara tertentu sehingga penerima memperoleh keuntungan
cukup besar sedangkan usaha yang dikeluarkan oleh penyedia cukup minimal.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KERJASAMA
2. Orientasipribadi menyangkut kerjasama
Secara spesifik, temuan penelitian memperlihatkan
bahwa individu dapat memiliki satu dari tiga orientasi
yang berbeda terhadap situasi yang meliputi
dilema
Orientasi
diatas
sosial, diantaranya (DeDreu dan McCusker,
1997dampak
Van
memiliki
besar pada
Lange dan Kuhlman, 1994):
Orientasi kooperatif
Orientasi individualistik
Orientasi kompetitif
bagaimana orang
bertindak pada
banyak situasi,
jadi hal tersebut
merupakan faktor
penting
sehubungan
dengan tercipta
atau tidak
terciptanya
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KERJASAMA
3. Komunikasi
Dalam berbagai situasi, kesempatan bagi anggota kelompok untuk
berkomunikasi satu sama lain mengenai apa yang seharusnya mereka
lakukan tidaklah meningkatkan kerjasama. Sebaliknya, anggota
kelompok tampaknya menggunakan kesempatan ini terutama untuk
mengancam satu sama lain sehingga hasilnya kerjasama tidak terjadi
(Deutsch dan Krauss, 1960, Stech dan Mc Clintock, 1981).
Terdapat penemuan penelitian mengarah pada kesimpulan yang lebih
optimis, tampaknya komunikasi antara anggota kelompok dapat
menghasilkan peningkatan kerjasama jika terdapat beberapa kondisi
tertentu (Kerr dan Kaufman-Gilliland, 1994; Sally, 1998).
Secara spesifik dampak yang menguntungkan dapat dan memang
terjadi jika anggota kelompok membuat komitmen pribadi untuk
bekerjasama satu sama lain dan jika komitmen ini didukung oleh norma
pribadi yang kuat untuk menghargainya (Kerr dkk, 1997).
PERBEDAAN KELOMPOK
DAN TIM
Kelompok kerja
berinteraksi untuk
berbagi informasi dan
saling membantu
membuat keputusan
kinerja masing-masing,
bukan dalam rangka
kebutuhan kerja
kolektif dalam usaha
bersama, juga tidak
ada sinergi positif
kecuali semata-mata
merupakan sajian
akhir dari kontribusi
individu dari anggota
PERBEDAAN KELOMPOK
DAN TIM TIM
KELOMPOK
Anggota beranggapan
pengelompokan hanya
sekedar administrasi
Anggota menyadari
ketergantungan satu sama
lain, dan tidak mencari
keuntungan pribadi
Adanya komitmen
terhadap sasaran yang
akan dicapai
CONTOH PERBEDAAN
KELOMPOK DAN TIM
KELOMPOK
Dalam penyampaian saran
harus berhati-hati, karena
dapat dianggap sebagai
upaya untuk memecah
belah
TIM
Bekerja dalam suasana
saling percaya, saran
dapat diterima dengan
terbuka
Anggota berpartisipasi
dalam pengambilan
PRINSIP KERJASAMA
DALAM TIM
Kepercayaan
Setiap anggota tim
harus saling percaya bahwa setiap
anggotanya mampu melaksanakan
pekerjaan dengan baik.
Ketulusan
Kepercayaan ini harus
dibangun dengan ketulusan dan tidak ada
rasa saling curiga.
Totalitas
Setiap anggota tim harus
bekerja secara totalitas demi suksesnya
sebuah projek.
PRINSIP KERJASAMA
DALAM TIM
Kekompakan
Semua anggota memiliki
peran yang saling melengkapi, jika
dikerjakan sendiri atau ada anggota lain
yang tidak bertanggung jawab, hasilnya
tidak optimal.
Keadilan
Perlakuan kepada anggota
adil secara proporsional.
Memahami keberagaman
Mampu
memahami keberagaman anggota untuk
saling melengkapi
PRINSIP KERJASAMA
DALAM TIM
Kebersamaan
Terbentuk ikatan
karena rasa kekeluargaan/
persaudaraan, lebih dari bekerja
sama atau hubungan profesional
biasa.
Toleransi
Memahami perbedaan
sehingga dapat bertimbang rasa
untuk saling menghargai.
DUKUNGAN SOSIAL
SOSIAL (Taylor,1999)
(1)
1. Dukungan emosional.
mencakup ungkapan empati ,kepedulian dan
perhatian terhadap orang yang bersangkutan
* Dukungan emosional merupakan ekspresi
dari afeksi, kepercayaan ,perhatian ,dan
perasaan didengarkan.
* Kesediaan untuk mendegar keluhan
seseorang akan memberikan dampak positif
sebagai sarana pelepasan emosi, mengurangi
kecemasan, membuat individu merasa
nyaman, saat menghadapi berbagai tekanan
dalam hidup mereka.
B. BENTUK DUKUNGAN
SOSIAL (Taylor,1999) (3)
3. Dukungan Instrumental
* Dukungan ini membantu individu dalam
melaksanakan aktivitasnya
* Dukungan instrumental mencakup bantuan
langsung, dapat berupa jasa, waktu, atau
uang. Misalnya pinjaman uang bagi individu
atau menghibur saat individu mengalami stres
B. BENTUK DUKUNGAN
SOSIAL (Taylor,1999) (4)
4. Dukungan informasi
* Dukungan informasi mencakup pemberian
nasehat, petunjuk-petunjuk, saran-saran,
informasi atau umpan balik.
* Dukungan ini membantu individu mengatasi
masalah dengan cara memperluas wawasan
dan pemahaman individu terhadap masalah
yang dihadapi.
* Informasi tersebut diperlukan untuk
mengambil keputusan dan memecahkan
masalah secara praktis.
B. BENTUK DUKUNGAN
SOSIAL (Taylor,1999) (5)
5. Dukungan Jaringan Sosial
* Merupakan dukungan yang dapat
menyebabkan individu merasa bahwa dirinya
merupakan bagian dari suatu kelompok
dimana anggota-anggotanya dapat saling
berbagi.
* Dukungan persahabatan mencakup
kesediaan waktu orang lain untuk
menghabiskan waktu atau bersama dengan
individu, dengan demikian akan memberikan
rasa keanggotaan dari suatu kelompok yang
saling berbagi minat dan melakukan aktivitas
sosial bersama.
Model ini:
berfokus pada aspek dari dukungan sosial yang
berperilaku sebagai buffer
mengacu pada sumber daya interpersonal yang
akan
melindungi
individu
dari
efek
negatif
kecemasan
bekerja dengan mengerahkan kembali hal- hal
yang
menimbulkan
kecemasan
atau
mengatur
pada
fungsi
dukungan
sosial
yang
sosial
memberi
manfaat
terhadap
stres
yang
dialami
individu,
manfaat
Model ini:
melibatkan
jaringan
sosial
yang
besar
dan
pada
hubungan
dan
jaringan
sosial
dasar
dideskripsikan sebagai instruktur dari dukungan
sosial yang meliputi faktor status perkawinan,
keanggotaan dalam suatu kelompok, peran sosial
dan keikutsertaan dalam kegiatan keagamaan
SUMBER DUKUNGAN
SOSIAL
(Orford, 1992)
1. Orang-orang
yang
selalu
ada
sepanjang hidupnya, yang selalu
bersama
dengannya
dan
mendukungnya.
Mis:
keluarga
dekat, pasangan, atau teman dekat
2. Individu
lain
yang
sedikit
berperan dalam hidupnya dan
cenderung
mengalami
oerubahan sesuai dengan waktu.
Sumber ini meliputi teman kerja,
sanak
keluarga,
dan
teman
sepergaulan
3. Individu
lain
yang
sangat
jarang memberi dukungan dan
memiliki peran yang sangat
cepat berubah. Meliputi dokter
atau
tenaga
ahli
atau
professional, keluarga jauh.
Menurut Rook dan Dootey (1985) yang dikutip oleh
Kuntjoro (2002)
Dukungan sosial artifisial
Dukungan sosial natural
Penerima
DukunganTidak
memperoleh
dukungan
mungkin
sosial
seperti
hubungan,
komposisi,
dan
kedekatan
EMOTIONAL SUPPORT
a)
dari
sumber
yang
dapat
dipercaya.
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA