Professional Documents
Culture Documents
Vertigo
Disusun Oleh :
Ratnasari Ridar Widyaningrum, S.Ked
NIM : FAB 115 001
Pembimbing :
dr. Sutopo, Sp. KFR
dr. Tagor Sibarani
BAB I. Pendahuluan
Vertigo ialah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh
seperti rotasi (memutar) tanpa sensasi peputaran yang
sebenarnya, dapat sekelilingnya terasa berputar atau badan
yang berputar
Vertigo tidak selalu sama dengan dizziness. Dizziness adalah
sebuah istilah non spesifik yang dapat dikategorikan ke dalan 4
subtipe tergantung gejala yang digambarkan oleh pasien.
Terdapat empat tipe dizziness yaitu vertigo,
lightheadedness, presyncope, dan disequilibrium
Yang paling sering adalah vertigo yaitu sekitar 54% dari
keluhan dizziness yang dilaporkan pada primary care.
kanan-kiri
Circulation : Denyut nadi 100x/menit, regular, kuat angkat, isi
cukup, CRT <2
Disability : GCS 15 (Eye 4, Motorik 6, Verbal 5)
Exposure : Tampak lemas
Evaluasi Masalah
Survey Sekunder
Identitas
Nama : Ny.R
Usia : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Raden Saleh IV No.4
Tanggal Masuk RS : 26/9/16 pukul 10.01 WIB
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan
alloanamnesis pada tanggal 26 September 2016 di
ruang IGD RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya.
Keluhan Utama : Sesak nafas sejak + 1 hari SMRS
RPS
Pasien datang ke IGD RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya
dengan keluhan pusing berputar sejak 1 hari SMRS. Pusing
dirasakan seperti badan terasa berputar. Pusing bertambah
saat melakukan perubahan posisi dan berkurang dengan
memejamkan mata. Pusing berputar muncul tiba-tiba saat
pasien sedang melakukan aktivitas sehari-hari dan hilang
timbul.
Pasien juga mengaku telinga kiri berdengung apabila pusing
berputar muncul. Pasien mengaku badan terasa lemas sejak
1 hari ini, kelemahan pada tangan dan kaki disangkal.
Pasien mengaku mual, muntah (+) lebih dari 5 kali, muntah
tiap kali makan atau minum, demam (-), penglihatan kabur
atau ganda (-), trauma (-), pingsan (-). Pasien mengaku baru
pertama kali seperti ini. BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Thorax
Cor :
Inspeksi
: Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung S1S2 tunggal, mumur (-), gallop (-)
Pulmo :
Inspeksi
: Gerak dinding dada simetris, retraksi sela iga (-/-).
Palpasi
: Vocal fremitus teraba sama pada kedua hemithoraks
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-), ronkhi (-/-)
Abdomen
Inspeksi
: Datar
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba membesar, turgor kulit normal, NT(-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstermitas
Pemeriksaan Neurolgis
Pemeriksaan
Kaku kuduk
Kernig
:
Laseque
Bruzinski I
Bruzinski II
selaput otak
: (-)
(-)/(-)
: (-)/(-)
: (-)
: (-)/(-)
Daya pembau
Normal
N.II (Optikus)
Daya penglihatan : Baik - Baik
Tajam penglihatan : 6/6 - 6/6
Pengenalan warna : Baik
- Baik
Lapangan pandang dalam batas normal
N.III (Okulomotorius)
Ptosis : (-)/(-)
Gerak Mata : Medial, bawah (+) atas (+)
Ukuran pupil : 3mm/3mm
Reflek cahaya langsung :(+)/(+)
Strabismus divergen : (-)/(-)
Diplopia : (-)/(-)
...Pemeriksaan Nervus
Kranialis
N. X (Vagus)
Denyut nadi : 100 x/menit
Bersuara
: Normal
Menelan
: Normal
N. XI (Aksesorius)
Memalingkan kepala : (+)
Sikap bahu
: Normal
Mengangkat bahu : (+)
Atrofi otot bahu : (-)
N. XII (Hipoglosus)
Sikap lidah
: deviasi (-)
Artikulasi
: Jelas
Menjulurkan lidah
: deviasi (-)
Status Neurologis
Ekstremitas superior
Ekstremitas inferior
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Kekuatan
5555
5555
5555
5555
Tonus
Normotonus
Normotonus
Normotonus
Normotonus
Trofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
eutrofi
Sensibilitas
Nyeri
Refleks Fisiologis
+2
+2
+2
+2
Refleks Patologis
Tremor
Laboratorium
Parameter
Nilai rujukan
Interpret
asi
Leukosit
11,91x103/uL
4,00-10,00
Meningkat
Eritrosit
3,89x106/uL
3,50-5,50
Normal
Hb
11,7 g/dL
11-16
Normal
Ht
34,9%
37-54
Trombosit
200.000/uL
150-400
Normal
Glukosa-Sewaktu
111 mg/dl
<200
Normal
Creatinin
0,63 mg/dl
0,17-1,5
Normal
Normal
Diagnosis Banding
Vertigo
Sindrom Meniere
Diagnosis Kerja
Vertigo+vomitus
(IV)
Inj. Ketorolac 3x30 mg (IV)
Inj. Mecobalamin 2x1
ampul (IV)
Inj. Cefotaxim 2x1 gr (IV)
ST
Obat oral : Siberit 2x10 mg
Rencana rawat bangsal
Neurologi
Observasi tanda-tanda vital
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Pembahasan
Pasien mengaku belum pernah merasakan
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Neurologik
Gait test: rombergs sign, tandem gait,
Manuver
Tes kalori
....PEMeriksaan fisik
1. Uji Romberg :
Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan,
mula-mula dengan kedua mata terbuka kemudian
tertutup.
Biarkan
detik.
Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat
menentukan
posisinya
(misalnya
dengan
bantuan titik cahaya atau suara tertentu).
Pada
Sedangkan
....PEMeriksaan fisik
2. Uji Tandem Gait :
Penderita berjalan lurus dengan tumit kaki kiri/ kanan diletakkan
pada ujung jari kaki kanan/ kiri ganti berganti. Pada kelainan
vestibuler perjalanannya akan menyimpang, dan pada kelainan
serebelar penderita akan cenderung jatuh.
3. Past-Pointing Test (Uji Tunjuk Barany):
Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita
....PEMeriksaan fisik
4. Uji Unterberger:
Berdiri
dengan
kedua
lengan
lurus
horisontal ke depan dan jalan di tempat
dengan
mengangkat
lutut
setinggi
mungkin selama satu menit dengan
menutup mata.
....PEMeriksaan fisik
5. Uji Babinsky-Weil :
Pasien dengan mata tertutup berulang kali
Dix-Hallpike Maneuver
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium: darah lengkap,
penatalaksanaan
Antikolinergik
Supresan vestibuler
melalui reseptor
muskarinik
Antihistamin
Ex: difenhidramin,
siklizin,
dimenhidrinat,
meklozin, dan
prometazin.
Supresan vestibuler
dengan mempunyai
efek terhadap
reseptor histamin di
sentral
Ex: betahistin
Efek vasodilatasi
sehingga terjadi
perbaikan aliran
darah pada
mikrosirkulasi di
daerah telinga
bagian tengah dan
sistem vestibuler
Ex: domperidon,
metoklopramid
Antiemetik
Histaminergik
Antidopaminergik
....penatalaksanaan
Benzodiazepin
Antagonis kalsium
Ex: lorazepam,
diazepam, dan
klonazepam
Supresan vestibuler
melalui efek sentral
Menghambat kanal
kalsium di dalam
sistem vestibuler
sehingga
mengurangi jumlah
ion kalsium intrasel
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Bentuk vertigo
Keadaan yg
memprovokasi
timbulnya vertigo
Gangguan
pendengaran
Penggunaan obat
bersifat
ototoksik/vestibul
otoksik
Anamnesis
Pada pasien
didapatkan
adanya pusing
berputar
Perubahan posisi
tubuh
Tinnitus (+)
Tidak didapatkan
riwayat
penggunaan obat
ototoksik
Pada
pemeriksaan
fisik
pasien :
a. Tes Romberg (+)
b. Nistagmus (-)
c. Saran :
pemeriksaan
oto-neurologi
Daftar Pustaka
Wahyudi KT. Vertigo. CDK-198 tahun 2012: 32(10);
hal.738-41.
Akbar M. Diagnosis Vertigo. Makassar: Universitas
Hasanuddin. 2013
Li JC & Epley J. Benign Paroxysmal Positional Vertigo.
Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/884261-overview
TERIMA KASIH