You are on page 1of 26

APPENDISITIS AKUT

P R ES EN TA N :
D R .D W I S A B TIK A JU LIA
D O K TER
P EN D A M P IN G :
D R .FR A N S O TTO
H A S IB U A N
D O K TER D P JP :
D R .FA U Z IL,S P.B

P EN D A H U LU A N
Kasus : Bedah Appendisitis Akut (Pasien Asli, dirawat

di

ruang I - VIP B)
Alasan memilih kasus ini :
Kasus ini merupakan kasus bedah yang paling sering

ditemukan dalam pratek sehari-hari, insidennya lebih


banyak terjadi pada usia dewasa muda dan lebih banyak
pada pria dibandingkan wanita
Gejala klinis dan pemeriksaan fisiknya khas dan
merupakan kompetensi dokter umum untuk bisa
menegakkan diagnosanya.

Yang menarik dari kasus ini :

Gejala Klinis dan Pemeriksaan fisik kasus ini khas. Diagnosis


harus ditegakkan secara dini dan tindakan harus segera
dilakukan. Keterlambatan diagnosis menyebabkan penyulit
perforasi dengan segala akibatnya.

Tujuan Presentasi :

Mengidentifikasi
penyebab,
perjalanan penyakit, gejala klinis,
pemeriksaan fisik, diagnosis dan
penatalaksanaan dari Appendisitis
Akut,
agar
diagnosis
dapat
ditegakkan sedini mungkin dan
pasien dapat tertatalaksana dengan
baik, sehingga komplikasi seperti
peritonitis dapat dihindari

Data Administrasi
Pasien
Nama
No register
Umur
Jenis Kelamin

:
:
:
:

Tn. RF
12.69.51
24 tahun
Laki-laki

Data Demografis
Alamat
Agama

: Jalan By Pass, Padang


: Islam
Suku
: Minang
Pekerjaan
: Mahasiswa
Bahasa Ibu
: Minang dan Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-laki

Data Biologik
Tinggi Badan
Berat badan
Habitus

sayur dan

: 172 cm
: 64 kg
: tidak suka makan
buah

Data Klinis
Anamnesis terfokus diagnosis :
Pasien laki-laki usia 24 tahun datang bersama
orang tuanya ke IGD Rumkit TK III
Reksodiwiryo dengan :
Keluhan Utama :
Nyeri perut kanan bawah sejak 5 jam
sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Penyakit
Sekarang

Awalnya nyeri perut dirasakan disekitar

pusar lalu berpindah dan menetap di


kanan bawah sejak 5 jam sebelum
masuk rumah sakit.
Nyeri dirasakan terus menerus dan
bertambah dengan pergerakan
Mual (+), muntah (+)
Nafsu makan menurun
Pasien tidak pernah mengalami keluhan
seperti ini sebelumnya

Riwayat Penyakit
Dahulu
Pasien

tidak pernah mengalami


keluhan seperti ini sebelumnya

Riwayat Pengobatan
Pasien

sebelumnya berobat ke
rumah sakit Ibnu Sina Padang,
kemudian dirujuk ke Rumkit TK III
Reksodiwiryo

Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga pasien

yang
mengalami
keluhan
dan
penyakit seperti ini sebelumnya.

Riwayat Pekerjaan
Pasien adalah seorang mahasiswa di

Universitas Swasta di kota Padang

Pemeriksaan Jasmani
Status generalis :
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD
: 130/90 mmHg
Nadi
: 84 x/ menit
Nafas
: 20 x/ menit
Suhu
: 37,2C
Mata
: konjungtiva anemis (-)
sklera ikterik (-)
Thorax : cor dan pulmo dalam batas normal

Untuk dugaan diagnosis (Status Lokalis) :


Abdomen:
Inspeksi
: Distensi (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi
: Nyeri tekan (+), nyeri lepas (+)
pada Mc Burney (+), DM (+) kanan
bawah
Pemeriksaan Fisik Khusus :
Mc Burneys sign : (+)
Rovsing sign
: (+)
Psoas sign
: (+)

Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
Hb
: 14,6 gr/dl
Leukosit
: 13.700 /mm3
(meningkat)
Hematokrit
: 47 %
Trombosit
: 281.000 / mm3

Diagnosis
Diagnosis pre operasi

Appendisitis Akut
Diagnosis post operasi :
Appendisitis dengan peritonitis lokal
Alasan :
Dari Anamnesis :
Nyeri perut kanan bawah sejak 5 jam sebelum
masuk rumah sakit, dimana awalnya nyeri
dirasakan disekitar pusar lalu berpindah dan
menetap di kanan bawah, disertai mual dan
muntah

Dari Pemeriksaan Jasmani :

Nyeri tekan dan nyeri lepas pada titik Mc


Burney (+) dan Defans Muscular (+) pada
perut kanan bawah serta Mc Burney sign,
Rovsing sign dan Psoas sign yang (+)
Dari Pemeriksaan Penunjang :

Pemeriksaan Laboratorium :
Leukosit : 13.700/mm3 (meningkat)

Strategi Penanganan
Terapi Awal Masalah
:
Injeksi Cefoperazone 2 x 1 ampul
Injeksi Ketorolac 3 x 1 ampul
Injeksi Ranitidin 2 x 1 ampul
IVFD RL 20 tetes / menit
Rawat Ruangan

Konsul Dokter Spesialis Bedah :


Rencana Operasi Appendiktomi
Konsul Anestesi untuk persiapan operasi

Konsul Spesialis Anestesi :


Puasakan pasien 8 jam sebelum
operasi (mulai puasa jam 24.00 WIB)
Pengobatan post operasi :
Rawat ruangan
IVFD RL 8 jam / kolf
Antibiotik ganti Injeksi Simexim 2 x 1
ampul
Injeksi Ketorolac 3 x 1 ampul
Injeksi Ranitidin 2 x 1 ampul
Diet Makanan Lunak (ML)

Alasan Konsultasi
Tanda Subyektif :

Nyeri perut kanan bawah sejak 5 jam sebelum


masuk rumah sakit, dimana awalnya nyeri
dirasakan disekitar pusar lalu berpindah dan
menetap di kanan bawah, disertai mual dan
muntah
Tanda Objektif :

Nyeri tekan dan nyeri lepas pada titik Mc Burney


(+) dan Defans Muscular (+) pada perut kanan
bawah serta Mc Burney sign, Rovsing sign dan
Psoas sign yang (+)

Alasan Lainnya :
Leukosit : 13.700/mm3 (meningkat)

kemungkinan terjadi peritonitis lokal


Tindakan Penatalaksaan untuk kasus
ini (Operasi Appendiktomi) merupakan
kompetensi dokter spesialis bedah
Untuk persiapan operasi dan anestesi
pasien pada saat operasi, sebelum
operasi pasien harus dikonsulkan
terlebih dahulu ke dokter spesialis
anestesi

Follow up 19-02-2015 :
S/

Demam (-)
BAB (-), Flatus (+)
O/ KU : sadar, baik
Luka tertutup verban
BU (+) Normal, NT (-), NL
(-)
WD/
Post Appendiktomi
Th/ Diet ML, Mobilisasi
Terapi lanjut

Follow up 20-02-2015 :
Pasien sudah diperbolehkan pulang
Terapi Pulang : Cefspan 200 mg 2 x

1
Pronalges 2 x 1
Omeprazole 20 mg 1 x 1

Penjelasan Untuk Pasien


dan Keluarganya
Diagnosis dan konsekuensinya :

Penyakit pasien adalah appendisitis akut, dimana keluhan


nyerinya tidak hilang sejak 5 jam yll, dan dari pemeriksaan
fisik dan laboratorium ditemukan tanda-tanda yang
mengarah kepada kemungkinan peritonitis lokal, kalau hal
ini dibiarkan saja tanpa dilakukan operasi, ini bisa
memperparah
kondisi
pasien
dapat
mengakibatkan
terjadinya peritonitis difussa dan risiko kematian semakin
besar.
Masalah dan risiko yang dihadapi :
Satu-satunya pilihan terapi yang terbaik untuk pasien ini
adalah operasi appendiktomi, jika operasi tidak dilakukan
kemungkinan terparah yang dapat terjadi adalah peritonitis
difussa, dimana appendiks pasien pecah / perforasi, dan
semua isi-isinya akan mengiritasi peritoneum

Berbagai

jalan

keluar

dan

yang

sebaiknya

dilakukan :
Jalan keluar terbaik untuk pasien ini adalah
operasi appendiktomi, dimana tujuannya adalah
untuk mencegah terjadi perforasi dari appendiks
pasien, dan kalau seandainya sudah terjadi
perforasi lokal, dengan tindakan operasi yang
segera, perforasi ini dapat segera dibersihkan dan
tidak meluas menjadi peritonitis diffusa.
Khasiat dan efek samping obat :

Obat disini hanya bersifat sementara dan


pendukung, apabila diagnosa sudah ditegakkan
sebagai appendisitis akut, pemberian ketorolac
injeksi boleh diberikan, tujuannya hanya untuk
meredakan nyeri sesaat sebelum dilakukan

Peran pasien dan


keluarganya dalam
penanganan masalah

Berkaitan dengan obat :

obat harus diberikan secara teratur, terutama


antibiotik untuk mencegah resistensi terhadap obat
Berkaitan dengan diet :
Setelah operasi pasien dianjurkan untuk makan
makanan lunak
Berkaitan dengan kegiatan lain :
Setelah operasi pasien harus melakukan mobilisasi
Setelah pulang dari RS, pasien harus teratur kontrol
ke poli bedah untuk ganti verban dan kontrol jahitan
sampai jahitan dibuka semuanya.

Identifikasi Risiko dan


Pencegahannya
Risiko
kambuh,
menular
atau
menurun
tidak ada, karena tatalaksana yang
dilakukan pada pasien ini adalah
appendiktomi, dimana pada saat
operasi, appendiksnya
(sumber
penyebab masalah) sudah diangkat,
dan appendiks bukan merupakan
penyakit menular ataupun penyakit
turunan.

Terima

You might also like