You are on page 1of 27

Kolera

Ratu Rosaline
1310211148

Definisi
Penyakit

yang disebabkan oleh Vibrio

cholerae
Kolera adalah Kolera merupakan suatu
sindrom epidemiologik klinis yang
disebabkan oleh Vibrio cholerae
(V.cholerae)

Epidemiologi
Anak

: Dewasa = 10 : 1
Menimbulkan wabah secara eksplosif
Mudah menyebar secara luas, melampui
batas-batas geografis Asiatik.
Bila menyerang daerah baru, maka insidens
paling tinggi terjadi pada laki-laki dewasa
muda
Air dan makanan yang terkontaminasi tinja
terutama jenis kerang-kerangan -> faktor
resiko tinggi dlm penularannya

Etiologi

Vibrio cholerae

Family: Vibrionaceae
Be: Batang bengkok
Su: Tunggal
Wa: Merah
Si: Gram (-)
M: Pewarnaan gram

Pada biakan TCBS, koloni


berwarna kuning, meragi
sukrosa tanpa menghasillkan
gas
Tes oksidase (+)
Bersifat aerob, uk 2-4um
(+) flagel motorik dan pili
Menghasilkan enterotoksin
Tidak bersifat invasif
SERO GROUP :
O-1 DAN O-139
SERO TYPE :
OGAWA,DAN INABA DAN
HIKOJIMA (JARANG)

V.

cholera dibagi menjadi 2 biotype yang


dibagi berdasakan struktur biokimianya
dan parameter laboratorium lainnya,
yaitu :

Klasik

Inaba
Ogawa
Inaba

El Tor
Ogawa

Tiap

biotype dibagi menjadi 2 serotype ,


Inaba dan Ogawa

PENULARAN
Penyebaran

Primer : air minum yang


terkontaminasi, binatang laut seperti
kerang, tiram dan remis, serta udang dan
kepiting sbg transmisi yang penting untuk
infeksi Vibrio.
Reservoir : Manusia, water reservoir melalui
COPEPODS / ZOOPLANKTON
Masa inkubasi : 16-72 jam
Cuci

di air dan estuarine

tangan yang tidak bersih

Faktor resiko
Cuci

tangan yang tidak bersih lalu


makan
Mencuci sayuran atau makanan dengan
air yg (+) kolera
Makan ikan yg hidup di air yg tercenar
Air sungai yg terkontaminasi kolera
dijadikan air minum

Patogenesis
V.cholerae

berkembang biak dan menyebar


melalui fese manusia -> feses (+) kolera
mengkontaminasi air sungai dan sebagainya
-> orang berkontak dengan air yg (+) bakteri
tersebut-> di saluran usus -> menempel pd
mikrovili perm sel epitelial usus dan
melepaskan toksin -> toksin diserap di perm
gangliosida sel epitel -> rangsang hipersekresi
air dan klorida + hambat asorpsi Na -> Pasien
>> kehilangan cairan dan elektrolit

GK
Inkubasi kolera 16-72 jam
Infeksi terbanyak bersifat
asimtomatik
Diare ringan
Awal diare disertai feses serta berbau
-> menjadi cairan putih keruh
(Cucian Beras) dan baunya menjadi
manis menusuk
Diare tanpa mulas dan terus menerus
Muntah
Kejang otot disebabkan penurunan
ion Ca dan Cl pd sambungan
neuromuskular
Tanda dehidrasi

Gejala pada kolera timbul akibat ketidak seimbangan


elektrolit dan keadaan asidosis pada tubuh

Keadaan lunglai, tak berdaya namun kesadaran relatif baik


10 % bayi & anak dapat terjadi kejang sentral dan stupor
karena hipoglikemia

Tanda-tanda dehidrasi sangat terlihat jelas pada pasien.

Nadi dan nafas cepat


Suara serak seperti bebek Manila (vox cholerica)
Trugor kulit menurun (mata cekung, hidung mancung tipis,
tulang pipi menonjol)
Mulut kering
Perut cekung
Ujung jari keriput
Jari tangan kurus dan kulit berlipat-lipat
Bising usus jarang
Diuresis berkurang sampai anuria

Koma akan terjadi pada sat-saat akhir


Diare akan berlangsung selama 5 hari jika tidak diobati

Diagnosis
Anemnesis
tanyakan

seputar
keluhan, riwayat
berpergian ke
daerah endemis
kolera, konsumsi
air dan
makanannya

Px fisik
Tanda

Dehidrasi

Turgor kulit menurun


Mata cekung
Pd anak UUB cekung
Mulut kering
Peningkatan HR
Nadi lemah
Hipotensi
Kulit dingin
Sianosis
PenurunanBB

Px penunjang
Darah

lengkap

Leukositosis
Px Ph darah:
asidosis
Px elektrolit:
ganguan
keseimbangan
asam basa tubuh

Kultur Bakteri

Isolasi tinja dan


dibiakan pd TCBSA,
(+) koloni menonjol,
besar, kuning halus
berlatar belakang
medium hijau
kebiruan

Rx aglutinasi dgn
antiserum spesifik

DIAGNOSIS

klinis (berat) :
Diare

sekretorik
Diare sering tanpa mulas diikuti
muntah tanpa mual
Cairan tinja serupa air cucian
beras
Suhu badan normal atau menurun

Tatalaksana
Non

Farmakologi

Edukasi mengenai sanitasi Rumah Tangga


dan Hygiene perorangan (cuci tangan
menggunakan sabun antiseptik sebelum
makan)

Farmakologi
Penggantian

kehilangan cairan tubuh

Rehidrasi

: ringan (PO), berat (IV)


Rumatan : cairan konsentrasi garam rendah
seperti : air minum biasa atau susu yg
diencerkan, dan ASI untuk bayi dan anak-anak
Koreksi

ketidakseimbangan elektrolit dan


bikarbonat
Terapi antimikroba (Antibiotik)
Dewasa: Tetrasiklin 500mg peroral 4x
sehari selama 3 hari
Anak: Doksisiklin 6mg/kgBB PO dosis
tunggal

Terapi Antimikroba pada Kolera


Terapi Lini Pertama

Alternatif

Dewasa

Tetrasikliin 500mg,
Siprofloksasin1000mg, PO, dosis
PO, 4x sehari selama
tunggal
3 hari
Eritromisin 250mg, PO, 4x sehari
Doksisiklin 300mg,
selama 3 hari
PO, dosis tunggal
Trimetropim-sulfamtoksasole
(5mg/kgBB Trimetropim + 25mg/Kg
sulfametoksasol), PO, 2x sehari selama
3 hari

Anak

Tetrasiklin
12,5mg/kgBB, PO,
4x sehari selama 3
hari
Doksisiklin
6mg/kgBB, PO, dosis
tunggal

Eritromisin 10mg/Kg, PO, 3x sehari


selama 3 hari
Trimetropim-sulfamtoksasole
(5mg/kgBB Trimetropim + 25mg/Kg
sulfametoksasol), PO, 2x sehari selama
3 hari
Furazolidon 1,25mg/Kg, PO 4x sehari
selama 3 hari

*dipakai jika dicurigai lin pertama telah resisten atau pasien alergi terhadap
lini pertama
*Tidak dianjurkan pd anak dibawah 8 tahun

Tetrasiklin

Mekanisme : menghambat sintesis protein


bakteri pada ribosomnya berikatan
secara reversibel dgn ribosom 30s
Absorpsi (30-80%) : adanya makanan dlm
lambung dapat menghambat penyerapan
diberikan sebelum/2 jam setelah makan
Efek samping : iritasi lambung, mual,
muntah, diare, syok anafilaktik, ggn fungsi
hati,
**jangan diberikan untuk ibu hamil dan anak <8
thn

Terapi

Paracetamol
Chlorpromazine 1mg/kgBB/hari (memblok
reseptor dopaminergik di postsinaptik
mesolimbik otak, menekan RAS sehingga
mempengaruhi tonus vasomotor dan
emesis)

Terapi

simtomatik

diet

Diet tinggi kalori, protein, dan K


pd anak tetap berikan ASI

PENCEGAHAN
SANITASI

LINGKUNGAN,PENYEDIAAN AIR BERSIH,


MAKANAN YG HYGIENIS.

VACCINE

KURANG POTENT UNTUK CONTACT

PERSON
JENIS VAKSIN KUMAN MATI (DISUNTIKKAN)
ORAL

VAKSIN DIBERIKAN :
JENIS INABA O-1 LIFE VACCINE & NONLIVING VACCINE
YANG DITAMBAH TOXIN (DUA KALI PEMBERIAN)

Cara cara Pencegahan


Implikasi Bencana

Tindakan Internasional

risiko KLB sangat


tinggi di daerah
endemis kolera,
apabila didaerah
tersebut orang
berkumpul bersama
dalam jumlah besar
tanpa penanganan
makanan yang baik
serta tanpa
tersedianya fasilitas
sanitasi yang
memadai.

1. Pemerintah suatu negara harus melaporkan


ke WHO dan negara tetangga melalui media
elektronika apabila ditemukan penderita
kolera disebabkan oleh V. cholerae O1 atau
O139 dari daerah/wilayah yang sebelumnya
bebas dari kolera.
2. Tindakan dan prosedur mencegah penularan
di terapkan di kapal laut, pesawat udara dan
angkutan darat yang datang dari daerah
terjangkit kolera dalam Peraturan Kesehatan
Internasional (International Health Regulation)
1996
3. Pelancong internasional: Imunisasi dengan
suntikan vaksin kolera
4. Manfaatkan Pusat pusat kerjasama WHO

PENCEGAHAN
Imunisasi

dengan vaksin (cholera sec)

mengandung 10 milyar Vibrio mati/ml.


Memberikan proteksi 60-80% untuk masa
3-6 bulan
Vaksin ini tidak berpengaruh pada karier
dalam pencegahan penularan

Perbaikan

higien

Komplikasi
Nekrosis

tubuli ginjal akibat hipovolemia


dan hipokalemia
Ileus paralitik karena hipokalemia
Aritmia jantung karena hipokalemia
Edema paru karena asidosis

Prognosis
Tergantung

terapi yg sesuai dan


pengobatan awal yg adekuat

You might also like

  • Primary Secondary Evacuation
    Primary Secondary Evacuation
    Document19 pages
    Primary Secondary Evacuation
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Critical Appraisal Optimized Title
    Critical Appraisal  Optimized Title
    Document2 pages
    Critical Appraisal Optimized Title
    Deaniza Cesarania
    No ratings yet
  • Lapsus
    Lapsus
    Document5 pages
    Lapsus
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Chikungunya
    Chikungunya
    Document22 pages
    Chikungunya
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Pedikulosis Pubis
    Pedikulosis Pubis
    Document12 pages
    Pedikulosis Pubis
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    100% (1)
  • Emboli Gas
    Emboli Gas
    Document3 pages
    Emboli Gas
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Judul Cover
    Judul Cover
    Document2 pages
    Judul Cover
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Malaria Ratoe
    Malaria Ratoe
    Document42 pages
    Malaria Ratoe
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Raisa Lirik
    Raisa Lirik
    Document1 page
    Raisa Lirik
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Pedoman Seleksi Ragunan 2013
    Pedoman Seleksi Ragunan 2013
    Document7 pages
    Pedoman Seleksi Ragunan 2013
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Kolera Fix
    Kolera Fix
    Document27 pages
    Kolera Fix
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Salah Lirik
    Salah Lirik
    Document1 page
    Salah Lirik
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Teka Teki
    Teka Teki
    Document2 pages
    Teka Teki
    Julia Windi
    No ratings yet
  • KOLERA
    KOLERA
    Document18 pages
    KOLERA
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Pola Demam
    Pola Demam
    Document5 pages
    Pola Demam
    Doni Virgus Sungkar
    No ratings yet
  • Raisa Biarlah
    Raisa Biarlah
    Document1 page
    Raisa Biarlah
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Folikulitis Superfisialis
    Folikulitis Superfisialis
    Document17 pages
    Folikulitis Superfisialis
    Anonymous sFBiKFJ3
    No ratings yet
  • ERISIPELAS
    ERISIPELAS
    Document17 pages
    ERISIPELAS
    ayutiarapratiwi
    No ratings yet
  • Raisa Kali Kedua Lirik
    Raisa Kali Kedua Lirik
    Document1 page
    Raisa Kali Kedua Lirik
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Fimosis Pengobatan dan Komplikasi
    Fimosis Pengobatan dan Komplikasi
    Document16 pages
    Fimosis Pengobatan dan Komplikasi
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Anatomi Dan Fisiologi Sistem Saraf Tepi
    Anatomi Dan Fisiologi Sistem Saraf Tepi
    Document19 pages
    Anatomi Dan Fisiologi Sistem Saraf Tepi
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Cedera Ligament
    Cedera Ligament
    Document34 pages
    Cedera Ligament
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Ligament & Joint Trauma
    Ligament & Joint Trauma
    Document33 pages
    Ligament & Joint Trauma
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Raisa Usai Disini
    Raisa Usai Disini
    Document1 page
    Raisa Usai Disini
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Malabsorpsi
    Malabsorpsi
    Document4 pages
    Malabsorpsi
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Ligament and Joint Trauma
    Ligament and Joint Trauma
    Document24 pages
    Ligament and Joint Trauma
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Reaksi Kusta
    Reaksi Kusta
    Document10 pages
    Reaksi Kusta
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • Impetigo
    Impetigo
    Document24 pages
    Impetigo
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet
  • ERITRASMA
    ERITRASMA
    Document14 pages
    ERITRASMA
    Ratu Rosaline Megawiranto Putri
    No ratings yet