GEDUNG DEPNAKERTRANS R.

NAMA

H. SAHALA PASARIBU, SH, MM, APO.

LAHIR

JAKARTA, 10 JUNI 1964

JABATAN

KASI PROGRAM SOSIAL DAN BUDAYA PRODUKTIF

UNIT KERJA

DIREKTORAT PRODUKTIVITAS
DITJEN BINALATTAS
DEPNAKERTRANS R I

TEL. KANTOR

021-52963356

H.P.

08159797547

ALAMAT

Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Lt. III-B

Jakarta Selatan 12950.

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

DIREKTORAT PRODUKTIVITAS
JAKARTA 2006

KONSEP
DAN
DI PERKANTORAN
DISAMPAIKAN : TIM PUSAT
PADA PELATIHAN 5S (GOOD HOUSE KEEPING)
DI PANGKAL PINANG - BANGKA BELITUNG
DEPNAKERTRANS, 2006

TOPIK BAHASAN :
I.

PENDAHULUAN

II.

DASAR PELAKSANAAN

III.

TUJUAN

IV.

SASARAN

V.

KONSEP 5S

VI.

PELAKSANAAN

VII.

LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN 5S.

VIII.

LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI 5S : SISIH, SUSUN, SASAP, SOSOH DAN SULUH;

IX.

PENERAPAN 5S DI PERKANTORAN;

X.

PELESTARIAN 5S

XI.

PENGHARGAAN 5S

XII.

GAMBAR 5S;

XIII.

FORMULIR 5S;

XIV.

FORMULIR PENILAIAN / EVALUASI 5 S;

XV.

CONTOH RISALAH PAGELARAN 5S;

XVI.

FOTO KELOMPOK KERJA 5S BLKI SERANG;

XVII.

DOKUMEN PAGELARAN 5S TINGKAT DEPARTEMEN TH. 2005

XVIII.

CONTOH RISALAH PAGELARAN 5S TAHUN 2005;

XIX.

PENILAIAN DAN TATA-TERTIB KONVENSI PAGELARAN RISALAH 5S;

BAMBANG HK, SE,MM

I. PENDAHULUAN :
Sudah menjadi kebiasaan di setiap
perkantoran bahwa urusan kebersihan
selalu diserahkan kepada petugas
Cleaning service yang telah ditunjuk
disetiap unit kerja, mereka bekerja
setiap hari hanya sekedar berusaha
untuk
membersihkan
permukaanpermukaan yang kelihatan sedangkan
yang tersembunyi sering terabaikan.

Di lingkungan kantor sering dijumpai adanya barang

inventaris yang sudah rusak, kotor dan berdebu,
karena kebersihannya diserahkan kepada petugas
cleaning service.
Padahal umumnya mereka hanya membersihkan meja
dan kursi serta lantainya saja, belum lagi susunan
ruangan berupa arsip, peralatan kerja, meja, kursi,
lemari, ruang komputer belum tertata rapih, serta
barang yang tak berguna di tempat kerja kadangkadang masih banyak yang menumpuk sehingga
menimbulkan pemandangan di tempat kerja yang
sempit dan kumuh.
Hal ini disebabkan oleh karena kurang pedulinya
pegawai melakukan kebersihan, merapihkan dan
kurang disiplinnya pegawai dalam memelihara tempat
kerja.

Oleh karena itu langkah nyata yang perlu dilakukan

adalah melaksanakan gerakan penataan lingkungan
tempat kerja oleh seluruh pegawai secara terus
menerus agar kondisi lingkungan kerja menjadi
bersih, rapih, indah, sehat, aman, nyaman dan
menyenangkan pada setiap unit kerja.
Untuk merealisasikan hal tersebut diatas sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas
kerja, adalah peningkatan gerakan kebersihan dan
keteraturan di tempat kerja melalui penerapan 5S
(tata graha/good house keeping) di perkantoran
yang merupakan salah satu model sederhana dan
mudah dilakukan oleh setiap pegawai di tempat
kerjanya.

II. DASAR PELAKSANAAN :

Dasar pelaksanaan Penerapan 5S Tata
Graha Perkantoran :
1.

Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi RI, No.SE 134/MEN/LATTAS/PTK
/III/2005, tanggal 20 Maret 2005.

2.

Surat Dirjen Binalattas No. B. 22/LATTAS/I/2006

tentang Penerapan 5S dilingkungan Disnakertras,
UPTP, UPTD Produktivitas, tanggal 23 Januari 2006.

III. TUJUAN :
1.

MENINGKATKAN DISIPLIN, MOTIVASI DAN PRODUKTIVITAS

KERJA UNTUK MENINGKATKAN PERBAIKAN STANDAR
PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT;

2. MEMBANGUN KERJASAMA YANG BAIK MELALUI

PARTISIPASI AKTIF KEPADA SETIAP PEGAWAI;
3.

MENGURANGI PEMBOROSAN (WASTE) YANG TERJADI DI

KANTOR;

4.

MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN

PERALATAN, BAHAN DAN FASILITAS KERJA DI KANTOR;

5.

MENINGKATKAN KESADARAN SEMUA PEGAWAI UNTUK

MEMELIHARA DAN MERASA IKUT MEMILIKI ASSET
ORGANISASI/PERKANTORAN.

1.

TERCIPTANYA TEMPAT KERJA YANG : RAPIH,BERSIH, INDAH,

SEHAT, AMAN, NYAMAN DAN MENYENANGKAN;

2.

TERAWATNYA RUANGAN KERJA, LEMARI, MEJA KURSI RAK,

DOKUMEN, ARSIP, FASILITAS KERJA, PERALATAN KANTOR DAN
BANGUNAN KANTOR SELAMA PROSES KERJA BERLANGSUNG;

3.

TERWUJUDNYA DISIPLIN KERJA PEGAWAI YANG DIBUTUHKAN

UNTUK MENCAPAI STANDAR KERJA YANG LEBIH BAIK;

4.

TERJAGA KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KESTABILAN

KERJA DAN MUTU HASIL KERJA SELAMA KEGIATAN KERJA
BERLANGSUNG;

5.

TERCAPAINYA PERBAIKAN MUTU KERJA DENGAN MENGURANGI

KEANEKA-RAGAMAN (MACAM-MACAM)) HASIL KERJA YANG
DIBUAT;

6.

TERSELENGGARANYA PERBAIKAN DAN EFISIENSI DI MASINGMASING BAGIAN;

7.

TERBINANYA SUASANA KERJA YANG NYAMAN DAN

MENYENANGKAN, DISIPLIN DAN SALING MENGHARGAI ANTAR
SESAMA PEGAWAI.

V. K O N S E P
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
TERPADU (IPI) / Integrity Productivity
Improvement
1. MEMPERKENALKAN
BAGAIMANA CARA MEMADUKAN SEMUA

KONSEP DAN TEKNIK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BAIK DI

PERKANTORAN MAUPUN DI PERUSAHAAN;

2. KONSEP-KONSEP PRAKTIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

TELAH BANYAK DILAKUKAN DI NEGARA-NEGARA INDUSTRI
SEPERTI JEPANG, DENGAN MELAKUKAN PENERAPAN KONSEP
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TERPADU (INTEGRATED
PRODUCTIVITY IMPROVEMENT-IPI);
3. SALAH SATU PONDASI UNTUK MELAKUKAN PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS TERPADU DAPAT DIMULAI DENGAN
MENERAPKAN 5 S DI PERKANTORAN DAN PERUSAHAAN;
4. 5 S AKAN MEMBERI LANDASAN YANG KUAT PADA KONSEP
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS YANG LAIN, SEPERTI: IE,
JIT,TQC, TPM, DAN TQM ;
5. 5 S MERUPAKAN TEKNIK PENATA RUMAHTANGGAAN YANG
BAIK DI : KANTOR, PABRIK, RUMAH, SEKOLAH, DAN DIMANA
SAJA.

KONSEP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TERPADU (PPT)

UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MERUPAKAN SALAH
SATU CARA UNTUK MENCIPTAKAN DAYA SAING ORGANISASI/
PERUSAHAAN MENUJU ERA GLOBALISASI EKONOMI DAN
PERDAGANGAN BEBAS.
DORONGAN KEINGINAN ORGANISASI/PERUSAHAAN UNTUK
MENDAPATKAN HASIL YANG OPTIMAL DENGAN WAKTU YANG
RELATIF SINGKAT, SERING DILAKUKAN DENGAN CARA-CARA
LOMPATAN BESAR YANG PADA AKHIRNYA MENGHABISKAN
DANA YANG CUKUP TINGGI.
KONSEP-KONSEP PRAKTIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
TELAH BANYAK DILAKUKAN DI NEGARA-NEGARA INDUSTRI
SEPERTI JEPANG, DENGAN MELAKUKAN PENERAPAN
KONSEP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
TERPADU/INTEGRATED PRODUCTIVITY IMPROVEMENT
(PPT/IPI).
SEBAGAI PONDASI UNTUK MELAKUKAN IPI DAPAT DIMULAI
DENGAN MENERAPKAN 5-S .

USAHA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SAMA SEPERTI

MEMBANGUN PIRAMID.

FONDASI HARUS DIPERKUAT TERLEBIH DAHULU, BARU

SECARA BERTAHAP MEMBANGUN TINGKATAN YANG LEBIH
TINGGI, JIKA TIDAK PIRAMIDA YANG TELAH DI BANGUN AKAN
RUNTUH DALAM WAKTU YANG RELATIF SINGKAT.

5S MEMBERI DASAR PERUBAHAN SIKAP, TINGKAH LAKU ATAU

POLA PIKIR MANAJEMEN DAN PEKERJA TERHADAP
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN PRINSIP KAIZEN
YAITU PERBAIKAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT SECARA BERTAHAP
TAPI TERUS MENERUS.

UMUMNYA ORANG BERPENDAPAT BAHWA PENATAAN RUMAH

TANGGA YANG BAIK ADALAH PERSOALAN SEPELE, TIDAK
ADA PENGARUH YANG NYATA TERHADAP PRODUKTIVITAS,
CUKUP HANYA DIKERJAKAN OLEH PEMBANTU, IBU RUMAH
TANGGA ATAU CLEANING SERVICE SAJA.

INTEGRATED PRODUCTIVITY IMPROVEMENT

(IPI)
(PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TERPADU)

IN
N

OV
AT
IO

KAIZEN

HIGH PRODUCTIVITY

ISO 9001:2001
TQC , TQM, TPM , JIT
PRACTICAL

INDUSTRIAL ENGENEERING (IE)

5 S (GOOD HOUSEKEEPING)

ADVANCED IPI

BASIC IPI
FOUNDATIO
N

AMT
(ACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING)

Disiplin Penerapan 5S
Disiplin:
Diartikan : sebagai sikap mental manusia yang dengan sadar
dan kreatif (tanpa tekanan), mau menciptakan suatu kondisi diri
dan lingkungannya sesuai dengan Prinsip-prinsip Produktivitas.

Prinsip 5S:
Memberikan fondasi kepada peningkatan disiplin manusia secara
sistematis mulai dari yang mudah ketingkat yang lebih sulit, dari
yang sederhana ketingkat lebih kompleks, dari hal-hal yang kecil
ketingkat yang lebih besar (step by step), dilaksanakan &
diterapkan pada diri sendiri menuju kepada Prinsip
Produktivitas Meliputi: Kualitas, Efisiensi & Efektifitas .
BHK/5S/2004

Apa itu

ARTI 5S
MENURUT ISTILAH
NO

JEPANG / INGGRIS

DPN

LEM. MGT.

SEIRI / SORT

SISIH

RINGKAS

SEITON / REARANGE

SUSUN

RAPIH

SEISO / CLEAN

SASAP

RESIK

SEIKETSU / MAINTAIN

SOSOH

RAWAT

SHITSUKE / TRAIN OTHER

SULUH

RAJIN

A R T I 5-S :
5-S
1-S

2-S

3-S
4-S
5-S

INDONESIA
(JEPANG)
SISIH

MAKSUD/ARTI

(SEIRI)

SISIHKAN BARANG-BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN DI

TEMPAT KERJA DAN BUANG

SUSUN

SUSUN BARANG-BARANG YANG DIPERLUKAN SUPAYA

MUDAH DITEMUKAN OLEH SIAPA SAJA BILA DIPERLUKAN,
SEPERTI:

(SEITON)

SATU TEMPAT UNTUK BARANG SEJENIS

SEGALA SESUATU ADA PADA TEMPATNYA

S ASAP

BERSIHKAN TEMPAT KERJA ANDA DENGAN TERATUR,

SEHINGGA TIDAK TERDAPAT DEBU DAN KOTORAN DI LANTAI,
MEJA, LEMARI DAN PERALATAN.

S OSOH

PELIHARA TARAF PENATAAN RUMAH TANGGAAN YANG BAIK

DAN ORGANISASI TEMPAT KERJA SETIAP SAAT

SULUH

SULUH SEMUA ORANG UNTUK MEMATUHI DISIPLIN

PENGURUSAN RUMAH TANGGA YANG BAIK ATAS KESADARAN
SENDIRI

(SEISO)

(SEIKETSU)

( S HITSUKE )

PENTINGNYA PELAKSANAAN 5 S DAN

PERBAIKAN KERJA
5S

PERBAIKAN KERJA

MENGURANGI INVENTORI

PELAKSANAAN KERJA YANG EFISIEN

MENYISIHKAN BARANG YANG BERTUMPUK DI TEMPAT

KERJA

SEITON

MENGURANGI WAKTU PENCARIAN BARANG

SUSUN/RAPIH

MENINGKATKAN KEAMANAN

SEISO

MERPERTAHANKAN KONDISI PERALATAN KANTOR

SASAP/RESIK

MENJAGA KEBERSIHAN

SEIKETSU

MEMPERBAIKI KONDISI LINGKUNGAN KERJA

SOSOH/RAWAT

MEMPERBAIKI BUDAYA KERJA

MENGURANGI KETIDAK PEDULIAN/KESALAHAN

MENSEPAKATI KEPUTUSAN BERSAMA

MENAMBAH HUBUNGAN YANG HARMONIS

SEIRI
SISIH/RINGKAS

SHITSUKE
SULUH/RAJIN

TUJUAN
MENGURANGI
BIAYA

MEMPERBAIKI
KERJA

PERBAIKAN
KUALITAS

MENGURANGI
KECELAKAAN
KERJA
MENAMBAH
MORAL KERJA

EKERJAAN LANCAR
UALITAS TINGGI

TEMPAT
KERJA

OST DAPAT DITEKAN

ELIVERY TEPAT WAKTU
AFETY TERJAMIN
ORAL PEGAWAI TINGGI

1.
2.
3.
4.
5.
6.

TEMPAT KERJA YANG BERSIH, MENYEBABKAN OUTPUT (P)

MENJADI LANCAR;
TEMPAT KERJA YANG BERSIH, MENGHASILKAN MUTU/QUALITY
(Q) OUTPUT TINGGI/EFISIEN;
TEMPAT KERJA YANG BERSIH , MENURUNKAN BIAYA/COST (C) ;
TEMPAT KERJA YANG BERSIH, PENGIRIMAN (D) BARANG TEPAT
WAKTU.
TEMPAT KERJA YANG BERSIH ADALAH TEMPAT BEKERJA NYAMAN
DAN SEHAT/SAFETY (S);
TEMPAT KERJA YANG BERSIH, MENINGKATKAN MORAL/MORALE
KERJA TINGGI (M) .

DENGAN MENERAPKAN 5-S,

KEUNTUNGAN YANG AKAN DI PEROLEH
MELIPUTI :
NIHIL PEMBOROSAN (ZERO WASTE);
NIHIL KECELAKAAN KERJA (ZERO ENJURI);
NIHIL KERUSAKAN MESIN (ZERO BREAK- DOWN);
NIHIL CACAT (ZERO DEFECT);
NIHIL PENUNDAAN WAKTU (ZERO SET-UP TIME);
NIHIL KETERLAMBATAN PENGIRIMAN (ZERO LATEDELIVERY);
NIHIL KELUHAN PELANGGAN (ZERO CUSTOMER
CLAIM);
NIHIL KERUGIAN (ZERO DEFISIT).

PENTINGNYA 5-S
KONSEP 5-S MENJADI PENTING KARENA
MERUPAKAN DASAR DARI PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS.
BILA INGIN MEMBANGUN BUDAYA YANG
BERSIH, RAPI DAN NYAMAN DI TEMPAT KERJA
DIPERLUKAN KOMITMEN, PARTISIPASI DAN
TINDAKAN BERSAMA ANTARA PIMPINAN DAN
KARYAWAN .
SECARA SKEMATIS PENTINGNYA 5-S DAPAT
TERLIHAT SEPERTI GAMBAR DI BAWAH INI:

VI. PELAKSANAAN:
1.

PEMBENTUKAN, PELATIHAN, KOMITMEN DAN PELAKSANAAN 5S DI

UNIT KERJA :
a.

DINAS KETENAGAKERJAAN

b.

UPTD PRODUKTIVITAS

c.

BLK UPTP

2.

KOMPETISI 5S DI UNIT KERJA MASING-MASING;

3.

PENILAIAN PENERAPAN 5S DISETIAP UNIT KERJA OLEH TIM JURI

PUSAT DAN DAERAH.

4.

PAGELARAN TINGKAT DAERAH

5.

PAGELARAN 5S PADA BULAN MUTU DAN PRODUKTIVITAS (Bulan

November 2006)

6.

MONEV DAN PELAPORAN.

RENCANA KERJA PENERAPAN 5S di DISNAKERTRANS DAN UPTP/UPTD PRODUKTIVITAS

TAHUN ANGGARAN 2006
TAHUN 2006

N
O

URAIAN KEGIATAN

A.

Penyusunan Rencana Kerja &

Pembagian Tugas

B.

FEB

MA
R

APR

MEI

JUN

JUL

AGT

SEP

OKT

NO
V

DES

10

11

12

13

14

PERSIAPAN :

JAN

Penyusunan Jadwal Pelaksanaan

5S

Penggandaan Bahan dan Materi

5S

Persiapan Administrasi

PELAKSANAAN :

Pelatihan 5S di masing-masing
Unit Kerja

Bimbingan Kelompok Kerja (KK)

5S

Penilaian KK 5S

Konvensi 5S di masing-masing
Unit Kerja

Pengusulan KK 5S Mengikuti
Konvensi Tingkat Departemen

Penilaian KK 5S oleh Tim Pusat

Penetapan KK 5S mewakili Unit

dalam Konvensi

Konvensi 5S tingkat Departemen

Pengembangan Penerapan 5S di
Unit Kerja.

Mengorganiisir dan Mengimplementasikan 5S dan

Kaizen :

RENCANA KERJA PENERAPAN 5S

(1). Bentuk Organisasi/Kelompok Kerja Penerapan 5S dan Kaizen;
(2). Tetapkan tupoksi setiap pekerjaan (SIABIDIBA)
(3). Buat Rancana Kerja Tim / Kelompok Kerja, mencakup :
(a). Kondisi Awal dan Target, serta kondisi yang angin dicapai;
(b). Jadwal implementasi 5S dan Kaizen;
(c). Pelaksanaan penerapan 5 S
(d). Monitoring dan Evaluasi;
(e). Laporan (RISALAH 5S)
(f). Pagelaran.

STRUKTUR ORGANISASI 5S
KA DINAS
PEMBINA
KABAG. TU
SEKRETARIS

KA .SUBDIN/
KA. BLK-UPTP/KA.UPTD PRODUKTIVITAS
BACKUP TEAM/FASILITATOR

KASI

KASI

KASI

KELOMPOK
KERJA 5S

KELOMPOK
KERJA

KELOMPOK
KERJA

5S

5S

LOGO 5S

ARJUNA
Motto :
Tempat kerja yang
bersih iu :
Rapih, Indah, Sehat,
Aman , Nyaman

KOMITMEN BOSS
KOMITMEN STAF

5S

UNTUK DITERAPKAN
DI UNIT KERJA KITA

dan menyenangkan

DIREKTORAT PRODUKTIVITAS

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I
JAKARTA - 2006

BHK/5S/2004

KOMITMEN PROGRAM 5 S DALAM RANGKA

PENINGKATAN KUALITAS & PRODUKTIVITAS
SDM DILINGKUNGAN DEPNAKERTRANS

YES

KA. DINAS

KA. SUBDIN

KASI

STAF

KOMITMEN PIMPINAN

DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS & PRODUKTIVITAS

MELALUI PENERAPAN 5S DILINGKUNGAN DITJEN BINALATTAS
DEPNAKERTRANS RI TAHUN 2006
1.

KAMI MEMOTIVASI SELURUH KARYAWAN DILINGKUNGAN DITJEN BINALATTAS UNTUK MELAKSANAKAN 5S;

2.

UNTUK KELANCARAN PELAKSANAAN 5S DILINGKUNGAN DITJEN BINALATTAS AGAR PEJABAT ESSELON II :

-

MENYEDIAKAN WAKTU DAN FASILITAS PELAKSANAAN 5S;

MELAKUKAN INSPEKSI 5S SECARA BERKALA;

MEMBERIKAN SOLUSI APABILA MENGALAMI KESULITAN DALAM PENERAPAN 5S;

MEMBERI PENGHARGAAN BAGI UNIT/SUB UNIT KERJA YANG BERHASIL MENERAPKAN 5S;

SELURUH PEJABAT ESSELON II YANG BERKOMITMEN DILINGKUNGAN DITJEN BINALATTAS

YANG BERTANDA TANGAN :
YES OK

1. SESDITJEN

..

2. DIREKTUR PRODUKTIVITAS

3. DIREKTUR STANSDARISASI KOMPETENSI DAN PROGLAT

4. DIREKTUR BINA INSTRUKTUR DAN TENAGA KEPELATIHAN

5. DIREKTUR BINA LEMBAGA DAN SARANA LATTIHAN KERJA

6. DIREKTUR BINA PEMAGANGAN

JAKARTA,,

2006

DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

IR. BESAR SETYOKO, MM

NIP. 160031190

CONTOH : KOMITMEN PIMPINAN

DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS & PRODUKTIVITAS

MELALUI PENERAPAN 5S DILINGKUNGAN DITJEN
BINAPENDAGRIDEPNAKERTRANS RI TAHUN 2004

YES OK

TARGET DARI 5S MENINGKATKAN

Pelayanan Prima
Prima

mempunyai nilai tin

Hakekat Pelayanan Prima :

Meningkatkan

- MENINGKATKAN MUTU DAN PRODUKTIVITAS

- EFISIENSI, EFEKTIFITAS SISTEM & TATA-LAKSANA
PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT

VII

LANGKAH-LANGKAH
PELAKSANAAN 5S

LANGKAH-LANGKAH
PELAKSANAAN 5S
BAGAIMANA MELAKSANAKAN 5-S
MEKANISME PELAKSANAAN 5-S DAPAT DILAKUKAN
MELALUI TAHAPAN, SEBAGAI BERIKUT:
ADAKAN PERTEMUAN DENGAN PUCUK PIMPINAN
UNTUK MENDAPATKAN KOMITMEN MEREKA.
LAKUKAN PLANT TOUR BERSAMA UNTUK
MENGAMATI KEADAAN DI TEMPAT KERJA.

PENENTUAN LOKASI TEMPAT KERJA

SEBAGAI OBJEK :
BERSAMA-SAMA DENGAN MANAJEMEN TENTUKAN SATU
LOKASI TEMPAT KERJA MISALNYA DI PERPUSTAKAAN
ATAU RUANG ARSIP, SAMBIL MENGOBSERVASI LANGSUNG
DI LAPANGAN.
PADA TAHAP PERMULAAN, JANGAN PILIH TEMPAT KERJA
YANG LUAS DAN SULIT, SEBAB TEMPAT KERJA YANG
DEMIKIAN TIDAK AKAN MEMBERI MOTIVASI DAN DAPAT
MEMBUAT FRUSTASI, YAKINKAN PARA PIMPINAN AKAN
HAL INI. GUNAKAN PENDEKATAN BERTAHAP (STEP BY
STEP),
PILIH LOKASI KERJA KECIL, MUDAH TETAPI SANGAT
MENENTUKAN ATAU SANGAT PENTING AGAR SEGERA
MEMPERLIHATKAN HASIL SECARA VISUAL SEHINGGA
MEMBERI MOTIVASI YANG KUAT.
SELANJUTNYA LAKUKAN KETEMPAT KERJA YANG LEBIH
BESAR DAN AKHIRNYA KE SELURUH TEMPAT KERJA
(COMPANY WIDE).

PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA

BERSAMA-SAMA DENGAN PIMPINAN MEMBENTUK

KELOMPOK KERJA YANG SESUAI DENGAN MASINGMASING LOKASI / UNIT KERJA .

JUMLAH ANGGOTA KELOMPOK KERJA DISESUAIKAN

DENGAN KONDISI. (3-10 ORANG)

TUNJUK KETUA KELOMPOK, WAKIL KETUA DAN

SEKRETARIS DAN ANGGOTA ATAU SERAHKAN KEPADA
MEREKA UNTUK MEMILIHNYA. DIANJURKAN SUPAYA
PIMPIAN ORGANIK YANG MENJADI KETUA KELOMPOKNYA.

DARI PIHAK PIMPINAN SEBAIKNYA DIBENTUK SATU

KELOMPOK YANG MEMBACK-UP KELOMPOK KERJA.
KELOMPOK INI BIASA DISEBUT BACK-UP TEAM.

SALAH SATU ANGGOTA DARI BACK- UP TEAM DITUNJUK

MENJADI ADVISER KELOMPOK KERJA.

PENYUSUNAN RENCANA KERJA

1. MENENTUKAN LOKASI
PELAKSANAAN 5-S
2. MENYUSUN JADWAL KEGIATAN
PELAKSANAAN
3. DOKUMENTASI AWAL/AKHIR
4. MEMBUAT REKOMENDASI, RENCANA
AKSI

PENENTUAN POJOK 5-S (5-S CORNER)

POJOK 5-S ADALAH SALAH SATU RUANGAN
KECIL ATAU SALAH SATU BAGIAN DINDING
DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA YANG
DIJADIKAN TEMPAT PAPAN PENGUMUMAN
DAN PENYIMPANAN FILE / DOKUMEN / FOTO
5S.
BERSAMA-SAMA DENGAN PIMPINAN
TENTUKAN LETAK POJOK 5-S YANG
STRATEGIS YANG TIDAK MENGGANGGU
PROSES KERJA TAPI MUDAH DILIHAT OLEH
SEMUA KARYAWAN.

VIII

LANGKAH-LANGKAH

PENERAPAN
( IMPLEMENTASI )

5S

1
SISIH
(SEIRI)

LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN 5-S

1. SISIH (SEIRI)
SISIH DIARTIKAN : SISIHKAN SEGALA BARANG YANG TIDAK
DIPERLUKAN DITEMPAT KERJA DAN BUANG.
KELIHATAN SEDERHANA TAPI SULIT DILAKSANAKAN KARENA PADA
SAATNYA TIBA UNTUK MENYISIHKAN BARANG YANG TIDAK
DIPERLUKAN SERING TIMBUL KEBINGUNGAN, MISALNYA:
- MUNGKIN BARANG YANG SATU INI DIPERLUKAN BULAN DEPAN
DAN JANGAN DIBUANG, BARANG YANG SATU INI MUNGKIN
DAPAT DIPERBAIKI TAHUN DEPAN, MAKA BIARKAN BERADA DI
TEMPAT INI.
- TETAPI BAGAIMANAPUN JUGA DALAM KONSEP 5-S SEMUA
BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN DI TEMPAT KERJA HARUS
DAPAT DIINDENTIFIKASIKAN DAN DI SINGKIRKAN (DENGAN
MENGGUNAKAN LABEL SISIH) KALAU TIDAK DI SINGKIRKAN AKAN
MENGGANGGU OPERASI SEHARI-HARI DAN DAPAT
MENYEBABKAN KERUGIAN.

MENGAPA HARUS DISISIHKAN ? :

INVENTARIS BARANG/PERALATAN/DOKUMEN/ARSIP
YANG TIDAK DIPERLUKAN MENIMBULKAN BIAYA
PENYIMPANAN.
BARANG/PERALATAN/DOKUMEN/ARSIP DLL YANG TIDAK
DIPERLUKAN JUGA :
- AKAN MEMAKAN BANYAK TEMPAT
- AKAN MEMPERPANJANG WAKTU PENYELESAIAN
PEKERJAAN.
TRANSPORTASI /LALU-LINTAS YANG TIDAK DIPERLUKAN
AKAN MENYEBABKAN :
- KEHILANGAN WAKTU DAN ENERGI.
DAPAT MENAMBAH PEGAWAI/TENAGA KERJA UNTUK
MENGURUS BARANG-BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN

MENGAPA HARUS DISISIHKAN ? :

BARANG/BAHAN/PERALATAN/DOKUMEN/ARSIP DLL.
DALAM PROSES YANG TERTUMPUK DAPAT
MENYEBABKAN :
- KUALITAS JELEK DAN DAPAT MERUSAK
MESIN /PERALATAN/KOMPUTER DLL.
(BREAK DOWN),
PERALATAN /INVENTARIS KANTOR YANG RUSAK YANG
TIDAK DIPERLUKAN DAN BERTEBARAN DITEMPAT KERJA
DAPAT :
- MENYEBABKAN KESULITAN DALAM MEMPERBAIKI
LAY-OUT FASILITAS.
KALAU TIDAK MENGERJAKAN SISIH BERARTI BANYAK
BARANG/PERALATAN/DOKUMEN/ARSIP DLL. YANG TIDAK
DIPERLUKAN BERTEBARAN DI TEMPAT KERJA (SUMPEK).

MANFAAT SISIH :
1.

SETELAH SELESAI MELAKSANAKAN SISIH :

- TEMPAT KERJA KELIHATAN MULAI
LAPANG, KARENA YANG TINGGAL HANYA
BARANG/PERLENGKAPAN/INVENTARIS
KANTOR/DOKUMEN/ARSIP DLL. YANG DI
PERLUKAN SAJA.

2.

HAL INI MEMBERI KEMUDAHAN:

- PENATAAN KEMBALI LAY-OUT DARI
BARANG-BARANG DAN PERALATAN/
INVENTARIS KANTOR/ DOKUMEN/ ARSIP
DLL. YANG DIPERLUKAN DITEMPAT
KERJA.

LANGKAH PERTAMA PENERAPAN SISIH :

PERSIAPKAN LABEL SISIH DAN KRITERIA BARANG/
PERALATAN/ INVENTARIS KANTOR/ DOKUMEN / ARSIP DLL.
YANG TIDAK DIPERLUKAN.

A. PERSIAPAN LABEL SISIH (MERAH)

SIAPKAN LABEL SISIH DENGAN DIBERI WARNA MERAH

SEPERTI CONTOH PADA LAMPIRAN 4.

SIAPKAN LABEL CAMPURAN BERI WARNA MERAH DAN

KUNING.

INI DIMAKSUDKAN UNTUK UNTUK BARANG-BARANG

KECIL SEPERTI: PERLENGKAPAN ADM.KANTOR/
ARSIP/ALAT TULIS DLL. YANG TERCAMPUR DALAM SATU
KOTAK, SEHINGGA SEBELUM DISISIHKAN HARUS DIPISAHPISAHKAN TERLEBIH DAHULU, SEPERTI PADA LAMPIRAN 4.

TEMPELKAN CONTOH LABEL TERSEBUT PADA

PAPAN PENGUMUMAN YANG BIASA DISEBUT
5S CORNER.

B. PENENTUAN KRITERIA BARANG

YANG DISISIHKAN
BERSAMA-SAMA PEJABAT YANG
BERKEPENTINGAN TENTUKAN KRITERIA
BARANG-BARANG YANG AKAN
DISISIHKAN.
DALAM PRAKTEKNYA PIMPINAN SENDIRI
SERING MENDAPAT KESULITAN DALAM
MENENTUKAN BARANG YANG TIDAK
DIPERLUKAN DAN AKAN DISISIHKAN,
UNTUK ITU KRITERIA DAN PENGERTIAN
DIBAWAH INI DAPAT DIGUNAKAN
SEBAGAI PEDOMAN.

BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN TIDAK BERARTI

HANYA SCRAP/SAMPAH.

BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN

MENGANDUNG PENGERTIAN:

TIDAK DIPERLUKAN SAMA SEKALI (SAMPAH), HARUS

DIBUANG.

TIDAK DIPERLUKAN SAMA SEKALI TAPI LAKU DIJUAL (SCRAP),

HARUS SEGERA DIJUAL.

TIDAK DIPERLUKAN DITEMPAT KERJA TERSEBUT ,

TAPI DITEMPAT KERJA YANG LAIN DI PERLUKAN,
HARUS DIPINDAHKAN DARI TEMPAT KERJA TERSEBUT.

TIDAK DIPERLUKAN/TIDAK DIPROSES/TIDAK DIPERBAIKI

DITEMPAT KERJA TERSEBUT DALAM JANGKA WAKTU
TERTENTU MISALNYA :
TIDAK DIPERLUKAN DALAM JANGKA WAKTU 6 BULAN
ATAU 1 TAHUN (DITENTUKAN OLEH PIMPINAN),
HARUS TIDAK BERADA DITEMPAT TERSEBUT(SUMPEK).

KRITERIA UNTUK BARANG/PERALATAN /MESIN :

TENTUKAN BATAS WAKTU MISALNYA 1 BULAN, 3 BULAN
ATAU 1 TAHUN
SEMUA BARANG/MESIN/PERALATAN YANG TIDAK
DIJADUALKAN AKAN DIPROSES/DIPAKAI/DIPERBAIKI SAMPAI
BATAS WAKTU TERSEBUT HARUS DILABEL SISIH.

KRITERIA UNTUK BAHAN BAKU :

TENTUKAN BATAS WAKTU TERTENTU SEPERTI DIATAS.

SEMUA BAHAN BAKU YANG TIDAK AKAN DIPROSES SAMPAI

JANGKA WAKTU TERSEBUT HARUS DILABEL SISIH.

TENTUKAN JUMLAH KEBUTUHAN SELAMA JANGKA WAKTU

TERSEBUT, KELEBIHANNYA HARUS DILABEL SISIH.

HAL INI PENTING SEBAGAI DASAR JUST IN TIME, AGAR

BAGIAN PENGADAAN JANGAN MEMBELI BAHAN BAKU
TERLALU BANYAK YANG AKAN MENYEBABKAN WASTE
(PEMBOROSAN)

KRITERIA UNTUK BARANG/ BAHAN DALAM PROSES :

TENTUKAN BATAS WAKTU SEPERTI DI ATAS.
SEMUA BARANG DALAM PROSES/BARANG/BAHAN
SETENGAH JADI YANG TIDAK AKAN DIPROSES
SAMPAI JANGKA WAKTU TERSEBUT HARUS DILABEL
SISIH.
HAL INI PENTING BAGI EFISIENSI, UNTUK MEMBERI
PERHATIAN AGAR UNIT PROSES SEBELUMNYA TIDAK
MEMPRODUKSI MELEBIHI DARI KAPASITAS UNIT
BERIKUTNYA.
TENTUKAN BATAS JUMLAH KEBUTUHAN SELAMA
BATAS WAKTU TERSEBUT, KELEBIHANNYA HARUS
DILABEL SISIH.

KRITERIA UNTUK BARANG/BAHAN JADI :

TENTUKAN BATAS WAKTU SEPERTI DIATAS.
SEMUA BARANG/BAHAN JADI YANG TIDAK
TERPAKAI/TIDAK DIPERLUKAN UNTUK
JANGKA WAKTU LAMA HARUS DILABEL
SISIH DAN DIKELUARKAN DARI TEMPAT
KERJA TERSEBUT.
HAL INI SELAIN DAPAT MEMPERLUAS
RUANGAN GUDANG, JUGA UNTUK
PERHATIAN AGAR PERENCANAAN
DILAKUKAN LEBIH CERMAT SEHINGGA
SEMUA PEKERJAAN BISA PRODUKTIF DAN
BERMANFAAT.

LANGKAH KEDUA :

PEMASANGAN LABEL SISIH :

BERSAMA-SAMA DENGAN KETUA
KELOMPOK KERJA : AMATI SATU DEMI
SATU BARANG, PERALATAN, DOKUMEN,
ARSIP DLL. YANG ADA.

TENTUKAN MULAI DARI SUDUT MANA ?

KALAU PERLU TEMPAT KERJA DIBAGIBAGI KEDALAM BEBERAPA LOKASI
UNTUK MEMUDAHKAN MENCATAT POSISI
BARANG TERSEBUT.

MULAI PEMASANGAN LABEL SISIH (MERAH) PADA

BARANG, PERALATAN, DOKUMEN, ARSIP DLL. YANG
BESAR, SELANJUTNYA BARANG YANG KECIL DAN
KEMUDIAN YANG TERCAMPUR MENYUSUL.
TEMPELKAN LABEL SISIH PADA BARANG YANG SUDAH
PASTI TIDAK DIPERLUKAN DITEMPAT KERJA TERSEBUT
SESUAI DENGAN KRITERIA YANG TELAH DI TETAPKAN.
JANGAN LUPA MENGISI SEMUA POINT-POINT YANG
PENTING.
PADA HARI BERIKUTNYA DAPAT DITERUSKAN PADA
BARANG YANG KECIL DAN TERCAMPUR.

 SATUKAN BARANG YANG KECIL-KECIL KEDALAM

KOTAK/BOX DISIMPAN PADA SUDUT DI TEMPAT
KERJA.
PADA BARANG TERSEBUT DIBERI LABEL
CAMPURAN SISIH DAN SUSUN (MERAH DAN
KUNING) YANG ARTINYA DALAM KELOMPOK
BARANG TERSEBUT TERCAMPUR BARANG YANG
DIPERLUKAN, SILAHKAN KLASIFIKASIKAN
SEBELUM DIBUANG.
AMBIL FOTO SEBELUM TINDAKAN PENYISIHAN,
TANDAI TANGGAL DAN POSISI TEMPAT
PENGAMBILAN FOTO AGAR DAPAT
DIBANDINGKAN KEADAAN SEBELUM DAN
SESUDAH PELAKSANAAN SISIH.

LANGKAH KETIGA :
PELAKSANAAN SISIH OLEH ANGGOTA KELOMPOK :

KUMPULKAN ANGGOTA KELOMPOK DAN BERIKAN

PENGARAHAN.

TENTUKAN WAKTU BAGI KELOMPOK UNTUK MEMULAI

PENYISIHAN, DAN BERAPA LAMA BATAS WAKTU HARUS
SELESAI (SESUAI JADWAL)

PADA SAAT PENYISIHAN, BARANG-BARANG YANG

DISISIHKAN JANGAN DIBUANG SEMBARANGAN,
KARENA DAPAT MEMBUAT PERSOALAN DITEMPAT YANG
LAIN.
PIMPINAN HARUS MENGAWASI JANGAN SAMPAI TERJADI
HAL DEMIKIAN.

 PIMPINAN HARUS MEMBERI PETUNJUK

KEMANA BARANG-BARANG ITU HARUS
DISINGKIRKAN/DIBUANG ?
1) SAMPAH DIBUANG KETEMPAT SAMPAH;
2) BARANG YANG MASIH DAPAT DIGUNAKAN
PINDAHKAN
KETEMPAT SEMENTARA (Temporary Area),
MISALNYA :
- DI GUDANG, atau
- MENUNGGU KEPUTUSAN MANAJEMEN APAKAH
DIBUANG ATAU DIJUAL:
- APAKAH BARANG-BARANG TERSEBUT
DIBUANG ATAU DISIMPAN SERTA UNTUK
DITINDAK LANJUTI.

LANGKAH KEEMPAT :
PENGECEKAN

BERSAMA-SAMA PIMPINAN MENGECEK

APAKAH SEMUA BARANG YANG DILABEL
SISIH TELAH DISISIHKAN DENGAN BAIK?

APABILA MASIH ADA BARANG-BARANG

YANG BELUM TERKLASIFIKASIKAN
ULANGI LANGKAH-LANGKAH DI ATAS.

PIMPINAN DAPAT MEMINTA UNTUK

MEMBUAT FILE SEMUA LABEL SISIH YANG
DIGUNAKAN DAN MEREKAPNYA SEBAGAI
BAHAN LAPORAN.

2
SUSUN
(SEITON)

2. SUSUN (SEITON)
SUSUN ARTINYA :
SUSUN SEMUA BARANG, PERALATAN, DOKUMEN, ARSIP,
INVENTARIS KANTOR DLL. YANG DIPERLUKAN SEHINGGA
DAPAT DILIHAT DENGAN MUDAH OLEH SIAPA SAJA.
MUDAH DILIHAT OLEH SIAPA SAJA,
ADALAH HAL YANG SANGAT DIPERLUKAN DI KANTOR,
PERUSAHAAN, PABRIK, BAIK BAHAN BAKU, BAHAN
PEMBANTU, BARANG JADI ATAU SETENGAH JADI.
JIKA YANG MENGETAHUI LETAK PERALATAN HANYA
ORANG TERTENTU SAJA, MAKA AKAN MENJADI MASALAH
JIKA SUATU HARI IA TIDAK HADIR.
UNTUK MENANGANI MASALAH INI SAUDARA DAPAT
MENGGUNAKAN SYSTEM LABEL YANG AKAN DIJELASKAN
LEBIH LANJUT.
MENYUSUN BARANG DAN PERALATAN MERUPAKAN
DASAR DARI JIT (Just In Time)

PADA HAKEKATNYA SUSUN TIDAK HANYA

MENGANDUNG KEGIATAN MERAPIKAN,
TETAPI MELIPUTI :
MERUBAH SIKAP MENTAL PEGAWAI;
MENYUSUN AGAR RAPI DAN TERATUR;
MUDAH DIAMATI (VISIBLE CONTROL).

MERUBAH SIKAP MENTAL :

ORANG BERANGGAPAN BAHWA MENYUSUN BARANG-BARANG
YANG DIPERLUKAN ADALAH PEKERJAAN YANG MUDAH,
TETAPI SEBENARNYA TIDAKLAH DEMIKIAN.
KATAKANLAH KEGIATAN MENYUSUN ITU SENDIRI MUDAH,
TETAPI YANG DIPERLUKAN ADALAH :
MERUBAH SIKAP MENTAL AGAR PARA PEKERJA MAU DISIPLIN
UNTUK SELALU MENJAGA KERAPIAN TEMPAT KERJANYA
SETIAP SAAT, MULAI DARI HAL YANG KECIL-KECIL SEPERTI :
SELALU MENGEMBALIKAN ALAT PADA TEMPATNYA SEMULA
SETELAH SELESAI DIPAKAI.
SELALU MENGISI FORM ATAU MEMBERI TANDA BILA MENGAMBIL
SUATU ALAT,
SEHINGGA ORANG LAIN YANG MEMERLUKAN TIDAK MENCARI
KEMANA-MANA.
SELALU MEMBERSIHKAN ALAT SETELAH SELESAI DIPAKAI.

MENYUSUN AGAR
TETAP RAPI DAN TERATUR :
BARANG-BARANG YANG DIPERLUKAN DAPAT
DISUSUN MENURUT:
KENGGUNAAN DAN/ATAU FUNGSINYA;
URUTAN BESAR ATAU KECILNYA;
WARNA DAN BENTUKNYA;
BAHAN DAN SIPATNYA DLL.

MENYUSUN BARANG BERTUJUAN

MENGHINDARI ATAU MENEKAN
TERJADINYA PEMBOROSAN (WASTE)
SEPERTI:
- PEMBOROSAN WAKTU KARENA MENCARI,
ATAU TRANSPORTASI YANG PANJANG,
- MENJAGA KEUTUHAN BENTUK DAN
MUTUNYA DAN MEMBUAT SUASANA
RUANGAN LEBIH HARMONIS.

SUSUNAN BARANG MUDAH DIAMATI

(VISIBLE CONTROL) :
TUJUAN VISIBLE CONTROL:
ADALAH UNTUK MEMUDAHKAN MENGATAHUI
SESUATU BARANG ATAU KEADAAN HANYA DENGAN
MELIHAT SEKILAS.
DENGAN VISIBLE CONTROL PARA PEKERJA DAPAT
DENGAN MUDAH MENGETAHUI:
BARANG/PERALATAN YANG TIDAK ADA PADA TEMPATNYA
SEMULA DAN DIMANA ALAT TERSEBUT.
PERALATAN/MESIN YANG ABNORMAL (TIDAK BAIK)
JUMLAH BARANG/PERALATAN KURANG ATAU
BERLEBIHAN.

BEBERAPA HAL YANG PERLU

DIPERHATIKAN ANTARA LAIN:
MUDAH DILIHAT, SEKALIPUN DARI JAUH;
MUDAH DIAMATI;
MUDAH DIPAHAMI;
MUDAH DIIKUTI;
DAPAT MENUNJUKKAN APAKAH SESUATU TELAH
DIKEMBALIKAN PADA TEMPATNYA SEMULA
SEKALIPUN HANYA DENGAN PENGLIHATAN HANYA
SEKILAS;
DAPAT MENUNJUKKAN KEADAAN SESUATU YANG
BERUBAH DARI KEADAAN YANG DI KEHENDAKI.
MEMUDAHKAN PEMELIHARAAN LINGKUNGAN YANG
BERSIH DAN TERATUR.

DARI URAIAN DI ATAS DAPAT DISIMPULKAN BAHWA

SUSUN
ADALAH DASAR DARI:
- PERUBAHAN SIKAP MENTAL PEGAWAI;
- PLANT LAY- OUT DAN JIT (JUST IN TIME)
- QRS (QUICK RESPONS SYSTEM) DAN
- KESEIMBANGAN DALAM PROSES (LINE BALANCING)

CARA MELAKSANAKAN SUSUN

(SEITON)
SUSUN (SEITON) :
BERARTI SUSUN BARANG-BARANG, PERALATAN, DOKUMEN,
ARSIP DLL. YANG DIPERLUKAN SEHINGGA MUDAH DITEMUKAN
OLEH SIAPA SAJA BILA DIPERLUKAN

SETELAH SELESAI MELAKSANAKAN SISIH, TEMPAT KERJA

KELIHATAN MULAI LAPANG KARENA YANG TERTINGGAL HANYA
BARANG-BARANG YANG DIPERLUKAN.

HAL INI MEMUNGKINKAN PENATAAN KEMBALI LAY-OUT DARI

BARANG-BARANG YANG DIPERLUKAN TERSEBUT.

INI MERUPAKAN DASAR DARI JIT DAN KEGIATAN LANJUTAN

DALAM HAL MENEKAN PEMBOROSAN.

BARANG-BARANG YANG DIPERLUKAN TERSEBUT HARUS

DISUSUN MALALUI TEKNIK PEMAKAIAN LABEL SUSUN (KUNING).

PELAKSANAAN SUSUN
(SEITON)
LANGKAH PERTAMA :
PERSIAPKAN LABEL SUSUN (KUNING) DAN
KRITERIA BARANG YANG DIPERLUKAN.
SIAPKAN LABEL SUSUN SEPERTI CONTOH.
SIAPKAN FORM PEDOMAN PENYUSUNAN
YANG MELIPUTI ALAMAT DAN JUMLAH
BARANG.

LANGKAH KEDUA :
BERSAMA-SAMA DENGAN PIMPINAN AMATI SEMUA
BARANG ATAU PERALATAN YANG DIPERLUKAN
YANG ADA DI TEMPAT KERJA YANG TELAH
DITETAPKAN LOKASI DAN LUASNYA.
- SEMUA BARANG-BARANG, PERALATAN, DOKUMEN,
ARSIP DLL. YANG TIDAK PADA TEMPATNYA DILABEL
SUSUN.
- PENGISIAN LABEL SUSUN HARUS JELAS,
TERUTAMA ALAMAT DIMANA BARANG ITU AKAN
DISUSUN,
HENDAKNYA DIINGAT BAHWA BARANG,
PERALATAN, DOKUMEN, ARSIP DLL. HARUS
BERADA PADA TEMPATNYA DI ALAMAT YANG TELAH
DITENTUKAN.

DALAM MENENTUKAN KEMANA BARANGBARANG TERSEBUT AKAN DISUSUN PERLU

DIPERHATIKAN :
- BARANG/PERALATAN YANG SERING
DIGUNAKAN SEBAIKNYA DISUSUN DEKAT
PADA TEMPAT PEMAKAIANNYA,
DAN YANG GAMPANG RUSAK DITEMPATKAN
SECARA KHUSUS.
- TULISKAN BATAS WAKTU KAPAN KEGIATAN
TERSEBUT DIMULAI DAN KAPAN HARUS
SELESAI (SESUAI JADWAL).

LANGKAH KETIGA :
PELAKSANAAN PENYUSUNAN OLEH
ANGGOTA KELOMPOK.
KUMPULKAN ANGGOTA KELOMPOK DAN BERI PENGARAHAN.
PENYUSUNAN DILAKUKAN SECARA BERTAHAP, DIMULAI DARI
BARANG-BARANG, PERALATAN, DOKUMEN, ARSIP DLL. YANG
MUDAH DISUSUN.
SETELAH PERALATAN TERSEBUT TERSUSUN DENGAN RAPI
BERIKAN :
- LABEL ALAMAT, BATAS MAKSIMUM, BATAS MINIMUM
DAN
LABEL LAIN YANG MEMBUAT BARANG TERSEBUT
VISIBLE CONTROL (DAPAT DILIHAT DENGAN MUDAH).
DENGAN DEMIKIAN SEMUA ORANG DAPAT MENGETAHUI
DIMANA LETAK BARANG TERSEBUT TANPA MEMBUANG WAKTU
UNTUK MENCARINYA.

 DEMIKIAN JUGA DENGAN PETUGAS,

SEGERA MENGETAHUI APABILA JUMLAH
BARANG TERSEBUT SUDAH PERLU
DITAMBAH KARENA TELAH MENCAPAI
BATAS PERSEDIAAN MINIMUM.
DENGAN DEMIKIAN PERSEDIAAN TETAP
TERPENUHI DAN JUMLAHNYA JUGA TIDAK
MELAMPAUI BATAS MAKSIMUM (JUST IN
TIME).
SETELAH SEMUANYA RAPI, DAPAT
DILANJUTKAN PADA TINGKAT LANJUTAN
SEPERTI PLANT LAY-OUT DAN LINE
BALANCING.

3
SASAP
(SEISO)

3. SASAP (SEISO)
SASAP :

ARTINYA BERSIHKAN TEMPAT KERJA

SAUDARA DENGAN SEKSAMA SECARA
TERATUR.

BARANG, PERALATAN, LEMARI, MEJA, KURSI, RAK, DOKUMEN,

ARSIP, LANTAI, DINDING, LANGIT-LANGIT, AC, KIPAS ANGIN,
KOMPUTER, MESIN KETIK, RUANG KERJA, YANG BERSIH
DAPAT MEMPROSES HASIL KERJA YANG BAIK DAN
BERKUALITAS .
KESALAHAN PENGERTIAN MENGENAI SASAP:
DIMANA HANYA DIARTIKAN : SEBAGAI MEMBERSIHKAN
SECARA UMUM, SEPERTI YANG DILAKUKAN SETIAP
HARI OLEH PETUGAS CLEANING SERVICE.

MAKNA SEBENARNYA YANG TERKANDUNG

DALAM SASAP ADA TIGA KEGIATAN YAITU:
BERSIHKAN SECARA SEKSAMA DAN TERATUR;
PERIKSA PERALATAN DENGAN SEKSAMA
KERUSAKANNYA DAN KETIDAK NORMALANNYA
DENGAN MEMBERI TANDA DENGAN TAPE EX
ATAU (LABEL) WARNA KUNING;
ADAKAN PERBAIKAN PADA KERUSAKAN YANG
DITEMUKAN :
KERUSAKAN YANG BELUM BISA DIPERBAIKI TANDAI
DAN CATAT UNTUK DITINDAK LANJUTI PADA WAKTU
BERIKUTNYA

 JADI TUJUAN AKHIR DARI SASAP ADALAH :

KONDISI TEMPAT KERJA, KONDISI ALAT DAN KONDISI MESIN
YANG SEMPURNA MELALUI PENCARIAN KERUSAKAN DAN
PERBAIKANNYA.
KERUSAKAN KECIL TIDAK MUNGKIN DAPAT DIPERIKSA DALAM
KEADAAN MESIN ATAU PERALATAN KOTOR.
JADI PERBERSIHAN SEBENARNYA HANYALAH MERUPAKAN
PROSES DARI PERBAIKAN.
DARI PENGERTIAN DI ATAS JELAS:
SASAP BUKAN SEPERTI KEBERSIHAN UMUM YANG BIASA DILAKUKAN
ORANG-ORANG, TETAPI SASAP DALAM HAL INI ADALAH
MEMBERSIHKAN SECARA SEKSAMA SEHINGGA KERUSAKANKERUSAKAN KECIL YANG TERSEMBUNYI DAPAT DITEMUKAN.

MESIN DAN PERALATAN YANG RETAK MISALNYA, SULIT DI

TEMUKAN APABILA DALAM KEADAAN MESIN KOTOR.

 KERUSAKAN-KERUSAKAN KECIL INILAH YANG APABILA

BERTUMPUK AKAN MENYEBABKAN BREAK-DOWN.
KERUSAKAN-KERUSAKAN KECIL INI AKAN TUMBUH SEPERTI
JAMUR LAMA KELAMAAN AKAN MENULAR KE BAGIAN
PERALATAN, MESIN YANG LAINNYA YANG AKHIRNYA
MENYEBABKAN BREAK-DOWN.
BIASANYA ORANG HANYA MEMERIKSA PERALATAN, MESIN
PADA SAAT BREAK-DOWN SAJA,
TIDAK DISADARI BAHWA YANG MENYEBABKAN BREAK-DOWN
TERSEBUT ADALAH :
- DEBU DAN KOTORAN YANG MELEKAT PADA
BAGIAN-BAGIAN SENSITIVE PADA PERALATAN, MESIN
DAN KERUSAKAN-KERUSAKAN KECIL LAINNYA SEPERTI
SKRUP/BAUD YANG KENDOR.

NAMA SAYA :
KALAU BISA NGOMONG

Komputer X /
FILLING CABINET - Z

SAYA MENYUAKAI TUAN, KARENA TUAN MENJAGA SAYA

DENGAN BAIK;

TOLONG BERSIHKAN BADAN, SUDUT-SUDUT, DAN SENDISENDI SAYA SETIAP HARI, SEBELUM SAYA MERASA
KOTOR DAN GATAL;

SAYA AKAN CEMBERUT KEPADA TUAN, APABILA SAYA

KURANG SEHAT, OLEH KARENA ITU TOLONGLAH
BERSIHKAN DENGAN BAIK DAN RAPIKAN SAYA SEBELUM
SAKIT SAYA MENJADI LEBIH PARAH;

SAYA SUKA BEKERJA UNTUK TUAN, SAYA JUGA SUKA

UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK KEPADA
TUAN;

TUAN TOLONG LEBIH MEMAHAMI DIRI SAYA, SUPAYA

SAYA DAPAT MENJADI CONTOH BAGI PELANGGAN TUAN;

TERIMA KASIH KARENA SIKAP TUAN, YANG PENUH

RASA TANGGUNG JAWAB MERAWAT KEPADA DIRI SAYA.

CARA MELAKSANAKAN SASAP

SASAP BERMAKNA:
BERSIHKAN TEMPAT KERJA/KANTOR SAUDARA DENGAN
SEKSAMA SEHINGGA TIDAK TERDAPAT DEBU DAN KOTORAN
DILANTAI, DI PERALATAN, DI DINDING, DI LANGIT-LANGIT DAN
DIMESIN .
- TIDAK SELAMANYA SISIH DAN SUSUN MERUPAKAN
PRIORITAS DALAM PELAKSANAAN 5S.
- ADA KALANYA UNIT YANG SUDAH MAJU, SISIH DAN SUSUNNYA TELAH BERJALAN DENGAN BAIK SEHINGGA
DILANJUTKAN DENGAN SASAP,
- DIMANA BARANG DAN PERALATAN YANG DIPERLUKAN
TELAH TERSUSUN DENGAN RAPI MISALNYA MESIN-MESIN
MAUPUN PERALATAN TINGGAL MEMPERTAHANKAN
KONDISINYA AGAR PEMAKAIANNYA EFEKTIF JADI HARUS
DIRAWAT.

- SEBAGAI FONDASI PERAWATAN:

ADALAH MEMBERSIHKAN PERALATAN DAN
MESIN DARI DEBU DAN KOTORAN DAN
MEMERIKSA APAKAH ADA BAUT/SKRUP
YANG KENDOR ATAU KURANG PELUMASAN
PADA BAGIAN-BAGIAN YANG BERGERAK.

JADI SASAP ITU SENDIRI MERUPAKAN

FONDASI DARI TPM
(TOTAL PRODUCTIVEMAINTENANCE).

LANGKAH PERTAMA :
a. BENTUK KELOMPOK KERJA DENGAN
ANGGOTA SESUAI KEBUTUHAN
b. BENTUK KELOMPOK PENDUKUNG UNTUK
MENGUMPULKAN DAN MENGANALISA
DATA, EFISIENSI, KUALITAS PERALATAN,
DAN MESIN SEBELUM DAN SESUDAH
SASAP.
c. TUNJUK KETUA DAN SEKRETARIS.

d.

SIAPKAN LABEL MERAH DAN KUNING SERTA

TAPEEX.

LABEL MERAH UNTUK MENANDAI BAGIAN PERALATAN

YANG DITEMUKAN RUSAK ATAU ABNORMAL DAN TAK
DAPAT DIPERBAIKI PADA HARI ITU JUGA, DISEBABKAN
KARENA BELUM ADA SPARE-PART ATAU KARENA
PENGERJAANNYA SULIT.

LABEL KUNING UNTUK MENANDAI BAGIAN DARI

PERALATAN YANG RUSAK ATAU ABNORMAL YANG
DITEMUKAN SEWAKTU SASAP DAN DAPAT SEGERA
DIPERBAIKI PADA HARI ITU JUGA.

TAPE-EX DIGUNAKAN UNTUK MENANDAI BAUT/SKRUP

YANG DITEMUKAN KENDOR /LONGGAR, SETELAH
DIKENCANGKAN DIBERI TANDA AGAR MUDAH
MELIHATNYA APABILA SEWAKTU-WAKTU DIKEMUDIAN
HARI KEMBALI KENDOR.

 SIAPAKAN DAFTAR PERALATAN YANG AKAN

DIGUNAKAN.
SIAPKAN FORM DAN LABEL SASAP
FORM 1 :
DIGUNAKAN UNTUK MENCATAT SEMUA BAGIAN
PERALATAN YANG DITEMUKAN RUSAK ATAU
ABNORMAL DAN DAPAT DIPERBAIKI PADA SAAT
ITU JUGA.
FORM 2 :
DIGUNAKAN UNTUK MENCATAT SEMUA BAGIAN
PERALATAN YANG DITEMUKAN RUSAK ATAU
ABNORMAL DAN TIDAK DAPAT DIPERBAIKI PADA
SAAT ITU JUGA.

LANGKAH KEDUA :
KUMPULKAN ANGGOTA KELOMPOK;
BERI PENGARAHAN DAN TEKANKAN BAHWA:
SASAP BUKAN SEKEDAR MEMBERSIHKAN, AKAN
TETAPI BERUSAHA SEDAPAT MUNGKIN
MENEMUKAN SEBANYAK-BANYAKNYA
KERUSAKAN ATAU ABNORMALITY.
SUSKESNYA SASAP ADALAH:
BERGANTUNG KEPADA SEMAKIN BANYAKNYA
KERUSAKAN ATAU ABNORMALITY YANG DITEMUKAN DAN
DIPERBAIKI.
HAL INI AKAN MENGHINDARI BREAK-DOWN YANG TIDAK
DIDUGA-DUGA PADA MASA YANG AKAN DATANG.
ARAHKAN MEREKA AGAR MENEMUKAN SUATU METODA
PEMBERSIHAN YANG BAIK UNTUK DIJADIKAN STANDARD.

 UNTUK KELOMPOK PENDUKUNG AGAR

DITUGASKAN:
MENGUMPULKAN DAN MENGANALISA
DATA SEBELUM DAN SESUDAH SASAP.
HAL INI SANGAT PERLU SEBAGAI
LAPORAN KEPADA PIMPINAN TENTANG
PENINGKATAN EFISIENSI DAN KUALITAS
SETELAH SASAP.
HASIL-HASIL INI SEBAIKNYA DISAMPAIKAN
KEPADA MANAJEMEN MELALUI
PRESENTASI PADA SUATU RAPAT /
SEMINAR.

4
SOSOH
(SEIKETSU
)

4.

SOSOH (SEIKETSU) :
SOSOH ARTINYA :
PERTAHANKAN DAN TINGKATAN 3S (SISIH, SUSUN, SASAP)
YANG TELAH DICAPAI, SERTA CEGAH KEMUNGKINAN
TERULANG KOTOR ATAU RUSAK ATAU TIDAK HIGIENIS
(PREVENTIVE).
ARTI KATA DARI SOSOH ADALAH BEKERJA DENGAN GIAT,
PENUH SEMANGAT DAN TERUS MENERUS.
TIDAK ADA ARTINYA KEGIATAN YANG DILAKUKAN SEKALI
KEMUDIAN BERHENTI.
SERING DISEMPITKAN PENGERTIAN DARI SOSOH INI SEBAGAI
HANYA MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEBERSIHAN YANG
SUDAH DICAPAI.
PERLU DITAMBAHKAN BAHWA :
SELAIN MEMPERTAHANKAN JUGA BERUSAHA MENCEGAH.

. HANYA MEMPERTAHANKAN 3S YANG TELAH

DICAPAI SAJA BERARTI BARU MENCAPAI TEMPAT
KERJA KELAS DUA (2) :
YAITU SETIAP KOTOR BERSIHKAN
DEMIKIAN BERULANG KALI.

. TETAPI YANG DIKEHENDAKI ADALAH TEMPAT

KERJA KELAS SATU (1) :
-

YAITU MENCEGAH ORANG-ORANG

MENGOTORI.
TAK ADA YANG MENGOTORI BERARTI
TETAP BERSIH DAN TIDAK BAU.
TAK ADA YANG MEMINJAM PERLALATAN,
ARSIP, DOKUMEN, SURAT DLL TIDAK
KEMBALI KETEMPATNYA LAGI, (disiplin).
TAK ADA TEMPAT TINTA YANG BOCOR,
TAK ADA BAHAN, PERSEDIAAN, MEJA KURSI,
LEMARI, RAK DLL. YANG BERLEBIHAN,
TAK ADA DEBU DAN KOTORAN DI PERALATAN,
MESIN, LANTAI, DINDING DAN LANGIT-LANGIT.
PERALATAN DAN MESIN, ARSIP, DOKUMEN
SURAT DLL. TIDAK ADA YANG RUSAK.

CARA MELAKSANAKAN SOSOH

SOSOH BERMAKNA:
PELIHARA TARAF PENGURUSAN RUMAH TANGGA YANG BAIK DAN
ORGANISASI TEMPAT KERJA SETIAP SAAT.
ADA TIGA TARAF KEBERISIHAN RUMAH TANGGA YAITU:
- KELAS SATU;
- KELAS DUA DAN;
- KELAS TIGA.

KELAS PERTAMA :
LINGKUNGAN KERJA, MESIN, PERALATAN, MEJA, KURSI, LEMARI, RAK,
DOKUMEN, ARSIP, LANTAI, DINDING DAN LANGIT-LANGIT DLL. DI
RUANG KERJA TIDAK ADA YANG MENGOTORI.
SETIAP ORANG TURUT BERTANGGUNG JAWAB MENJAGA TEMPAT
KERJA TETAP BERSIH, RAPIH, INDAH, SEHAT, AMAN, DAN NYAMAN.

KANTOR KELAS SATU :

1.
2.

3.

4.

5.

LINGKUNGAN KERJA KANTOR : BERSIH, RAPIH, INDAH, NYAMAN,

AMAN, SEHAT DAN MENYENANGKAN.
PERALATAN KANTOR : SEPERTI : KOMPUTER, MESIN TIK, MESIN
HITUNG, TV, FOTO COPY, LEMARI, RAK, FILLING CABINET, MEJA,
KURSI,
DOKUMEN, ARSIP DLL, TERTATA DENGAN RAPIH INDAH,
BERSIH DAN NYAMAN.
ARSIP : TERSIMPAN DENGAN BAIK, RAPIH, TERATUR SUSUNANNYA
DAN DIBERIKAN PETUNJUK KATA LOGNYA AGAR YANG DISIMPAN
DAPAT DICARI DENGAN MUDAH, BAIK YANG BERADA DI LEMARI
ARSIP, FILING CABINET DI KOMPUTER, DI RAK, DLL (KALAU ADA
YANG MEMBUTUHKAN MAKSIMUM 30 DETIK SUDAH BISA
DIPEROLEH);
RUANGAN KERJA : GARIS PEMBATAS JELAS, LANTAI, DINDING,
ETERNIT/LANGIT-LANGIT, LAMPU PENERANGAN, AC, KIPAS ANGIN,
SUHU UDARA, VENTILASI TERJAGA DARI KEBERSIHANNYA DAN
SELALU DIJAGA SETIAP SAAT.
SETIAP PEGAWAI TURUT BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENJAGA
TEMPAT KERJA TETAP BERSIH, RAPIH, INDAH, AMAN, SEHAT DAN
NYAMAN.

KELAS KEDUA :
LINGKUNGAN KERJA:
-

DIMANA SETIAP ORANG MEMBUANG

SAMPAH DAN KOTORAN
SEMBARANGAN,
- DAN HANYA PETUGAS CLEANING
SERVICE YANG BERTANGGUNG
JAWAB MEMBERSIHKANNYA.

KELAS KETIGA :

LINGKUNGAN KERJA DIMANA SETIAP ORANG MEBUANG

SAMPAH DAN KOTORAN SEMBARANGAN DAN TAK SATU
ORANGPUN MAUMEMBERSIHKANNYA.

Jadi tujuan kita dalam menerapkan 5S di

Tempat kerja adalah:

KELAS I (PERTAMA) LAH YANG MERUPAKAN TARAF

PENGURUSAN RUMAH TANGGA YANG PALING BAIK.

TEMPAT KERJA YANG BAIK ADALAH TEMPAT KERJA YANG

BERSIH, RAPIH, INDAH, SEHAT, NYAMAN DAN AMAN SETIAP
SAAT.

Ada dua cara untuk mencapai keadaan tersebut :

Pertama,
Setiap kotor harus dibersihkan.

Kedua,
Tak ada yang mengotori jadi tetap bersih.
Yang dikehendaki dalam sosoh adalah cara yang kedua yaitu
mencegah kotornya kembali, jadi penekanannya adalah agar tidak
terulangnya kembali kotor (pencegahan).
Demikian halnya pada mesin, peralatan kantor dll. sosoh dalam hal
ini adalah bagaimana mencegah jangan terulangnya kerusakan
ketidak normalan (abnormality).
Sekali suatu kerusakan peralatan diperbaiki , harus dicegah jangan
sampai terulang rusak.

Oleh karena itu perlu pengembangan

desain serta penemuan standart baru
melalui practical Industrial Engineering
merupakan salah satu cara pencegahan
yang baik.
Untuk tujuan tersebut maka semua
kelompok yang telah dibentuk selalu
berusaha mengadakan rapat reguler untuk
membicarakan bagaimana membuat suatu
standart pencegahan cara kerja agar
jangan terulangnya kotor atau rusak.
Dengan catatan bahwa sekali standart ini

5
SULUH
(SHITSUKE)

5. SULUH (SHITSUKE)

ARTINYA SULUH ORANG-ORANG UNTUK BERDISIPLIN

MENGIKUTI CARA DAN ATURAN PENANGANAN
RUMAH TANGGA YANG BAIK, BERSIH DAN TERATUR
ATAS KESADARAN SENDIRI.

UNTUK MENCAPAI HAL INI ADAKAN

PENYULUHAN.
JIKA ANDA BIASA MELAKSANAKAN SALAM PADA
PAGI HARI DAN SORE HARI SERTA CARA ANDA
BERPAKAIAN RAPI TIAP HARI, BERARTI ANDA
JUGA DAPA MELAKSANAKAN 5-S.
DENGAN MEMPRAKTEKAN 5S MAKA ANDA AKAN
MAMPU MERUBAH MENJADI LEBIH PRODUKTIF.

TINJAUAN UMUM SHITSUKE

S5
SHITSUKE
(SULUH,
DISIPLIN/
PEMBIASAA
N)

ARTI
MELAKU
KAN
SESUATU
YANG
BENAR
SEBAGAI
KEBIASAA
N

SASARAN
PARTISIPASI
PENUH DALAM
MENGEMBANGK
AN KEBIASAAN
YANG BAIK DAN
MENTAATI
PERATURAN
KOMUNIKASI
DAN UMPAN
BALIK SEBAGAI
RUTINITAS
SEHARI-HARI

AKTIVITAS
PEMBERIAN
KODE WARNA

PRINSIP

PEMBENTUKAN
KEBIASAAN
5S SATU MENIT DAN TEMPAT
KERJA YANG
MANTAP
KOMUNIKASI
DAN UMPAN
BALIK
TANGGUNG
JAWAB
INDIVIDUAL
MEMPRAKTEKKAN
KEBIASAAN
BAIK

CARA MELAKSANAKAN SULUH

SULUH BERMAKNA :
SULUH
SEMUA ORANG
MEMATUHI
DISIPLIN
PENGURUSAN RUMAH TANGGA YANG BAIK ATAS
KESADARAN SENDIRI
MEMBUAT SEMUA ORANG MEMATUHI DISIPLIN
PENGURUSAN RUMAH TANGGA YANG BAIK BERARTI
MERUBAH SIKAP DAN POLA PIKIR.
MERUBAH SIKAP DAN POLA PIKIR, MERUPAKAN
TUJUAN AKHIR YANG DIKEHENDAKI.

 UNTUK TUJUAN TSB. DIHARAPKAN:

AGAR PIHAK MANAJEMEN MULAI DARI TOP
MANAJEMEN SAMPAI KEPADA PIMPINAN YANG
PALING RENDAH UNTUK TURUN KEBAWAH
SECARA PRIODIK MELIHAT DAN MEMBERI
PENGARAHAN.

INI DAPAT DILAKSANAKAN MISALNYA

5 MENIT SEBELUM MULAI KERJA.
SIKAP MANAJEMEN YANG SELALU TURUN
KEBAWAH SANGAT MENGGAIRAHKAN
PEGAWAI.

BEBERAPA SIKAP YANG DAPAT

MENDORONG KARYAWAN MENGIKUTI
DISIPLIN PENANGANAN RUMAH TANGGA
YANG BAIK ANTARA LAIN:
KUNJUNGILAH MEREKA DAN KATAKANLAH
BAGUS KEPADA MEREKA JIKA MEREKA TELAH
BERBUAT YANG BAIK.
KATA-KATA INI SANGAT MENDORONG MEREKA
UNTUK LEBIH GIAT MENGIKUTI DISIPLIN.
CEPAT BERTINDAK/MEMBERI JAWABAN PADA APA
YANG MEREKA BUTUHKAN UNTUK KELANCARAN
TUGAS MEREKA.
KALAU PARA PEKERJA MINTA PERALATAN :
MISALNYA UNTUK PERBAIKAN PROSES KERJA
MEREKA, NAMUN TIDAK ADA TANGGAPAN DARI
PIMPINAN, MAKA MEREKA AKAN FRUSTASI.

 JIKA TIDAK BISA MEMBERI TINDAKAN TEPAT PADA APA YANG

MEREKA MINTA MAKA SETIDAK-TIDAKNYA BERI PENJELASAN
MENGAPA, ATAU MENJELASKAN RENCANA SAUDARA
MISALNYA SEDANG DALAM PROSES, DLL, YANG PENTING
ADA JAWABAN SEHINGGA MEREKA MERASA DIPERHATIKAN,
DAN TIDAK FRUSTASI.
JANGAN KATAKAN KAMU HARUS KERJAKAN INI JANGAN
TERLALU BANYAK PERATURAN, APALAGI MENDADAK.
LAKUKANLAH DENGAN BERTAHAP, JANGAN TERLALU
BANYAK TEKANAN ATAU PAKSAAN.
PENGARAHAN SINGKAT DITEMPAT KERJA MISALNYA DEKAT
MESIN/PERALATAN SANGAT DIANJURKAN.
MISALNYA MENGENAI PENGOPERASIAN MESIN/PERALATAN,
CARA PEMELIHARAANNYA DLL.
GUNAKANLAH KATA-KATA YANG BAIK MISALNYA:
SEHARUSNYA SEPERTI INI ,
AJARKANLAH MEREKA MENGADAKAN QCC ATAS INISIATIF
MEREKA SENDIRI BUKAN PAKSAAAN.

AMBILAH FOTO SEBELUM, PROSES KERJA DAN

SESUDAH MELAKSANAKAN PENERAPAN 5S, SEHINGGA
MEREKA TAHU KALAU ADA PERBEDAAN YANG TELAH
MEREKA LAKUKAN.
TEMPELKAN FOTO TSB. DI SUDUT 5-S CORNER.

BERIKANLAH PENGHARGAAN KEPADA KELOMPOK YANG

TELAH BERBUAT LEBIH BAIK.
PENGHARGAAN TIDAK SELAMANYA UANG.
- BISA BERUPA PEMBERIAN PIAGAM ATAU
- MENGAJAK MEREKA MAKAN MALAM.
(MAKAN BERSAMA DENGAN MANAJEMEN ADALAH
PENGHARGAAN BESAR TERHADAP MEREKA).
CIPTAKAN SUATU KOMUNIKASI YANG BAIK DENGAN
MEREKA.

H.SAHALA PASARIBU , SH, MM HP: 08159797547