You are on page 1of 45

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU

DENGAN IUGR DAN IUFD.


DIC
SHEEHAN SYNDROM

IUGR
(Intra uterine Growth
Retardation)

Menurut Gordon, JO (2005) kondisi


dimana janin berukuran lebih kecil dari
standar ukuran biometri normal pada
usia kehamilan atau bayi baru lahir
berukuran lebih kecil berdasarkan usia
kehamilannya.

klasifikasi IUGR (Renfield, 1975)


dimulai pada gestasi yang lebih awal (awal
kehamilaaan), Pada tipe ini terjadi gangguan
Tipe I
potensi tubuh janin untuk memperbanyak sel
(asimetris/propo
rsional)
(hiperplasia), di mana total jumlah sel kurang.
Terjadi beberapa minggu atau beberapa hari
sebelum janin lahir. Gangguan terjadi pada fase
Hipertrof, di mana jumlah total sel normal, tetapi
Tipe II (simetris
atau
ukuran sel lebih kecil.sehingga menyebabkan
disproportional)
gangguan pada beberapa organ.

Tipe III
(Intermediate)

gangguan diantara kedua tipe diatas. Diperkirakan


terjadi pada usia kehamilan 20-28 minggu,
gangguan ini merupakan kombinasi dari fase
hiperplasia dan hipertropi sel.

Etiologi
Maternal/ibu

plaacenta

fetus

Memiliki penyakit kronik:


Hipertensi, penyakit jantung dan
pernapasan, malnurtisi,pecandu
alkohol dan perokok.

Kelainan placenta, arubtion plasenta,


infark placenta (kematian sel pada
placenta).

Janin kembar, kelainan kromosom,


adanya pajanan teratogen (zat-zat
berbahaya) dan adanya infeksi

Tanda dan gejala


TFU tidak sesuai
dengan usia
kehamilan/ukuraan
rahim lebih kecil dari
ukuran yang
seharusnya.

Pergerakan
janin
berkurang

Peningkatan BB
ibu yang tidak
adekuat.

Massa otot ibu

Manifestasi klinik
Hipoksia perinatal (kekurangan
oksigen setelah lahir)
Aspirasi mekonium (terhisap
mekonium)
Hipotermia
Hipoglikemia
Pertumbuhan bayi terhambat.

Faktor resiko

Tubuh orang tua yang kecil (genetik).


Deprivasi sosial (gaya hidup).
Penyulit medis pada ibu (komplikasi).
Kelainan placenta dan tali pusat.
Janin multipel (kehamilan dengan
dua atau lebih janin).
Adanya riwayat IUGR pada
kehamilan sebelumnya.

Asuhan
Ibu
Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan
janin intra uterin (USG).
Apabila terjadi IUGR mendekati akhir
kehamilan maka segera akhiri kehamilan.
Apabila terjadi jauh sebelum waktu
melahirkan, maka perlu dilakukan
amniosintesis untuk melihat adanya kelainan
kromosom (kelainan organ).
Membatasi aktifitas fisik dan perbaikan nutrisi.

Bayi (setelah lahir)


Pemeriksaan kadar gula darah. apabila terjadi
hipoglikemi maka harus segera ditangani.
Melakukan tracheal washing.
Pemenuhan kebutuhan kalori, karena bayi dengan
IUGR membutuhkan lebih banyak kalori (bayi
dengan kebutuhan khusus).

IUFD
(Intra Uterine Fetal Death)

IUFD adalah keadaan tidak adanya


tanda-tanda kehidupan janin dalam
kandungan baik pada kehamilan yang
>20 minggu atau <20 minggu (Rustam
Muchtar, 1998)
Kematian janin dalam kandungan adalah
keadaan tidak adanya tanda-tanda
kehidupan janin dalam kandungan.
KJDK / IUFD sering dijumpai baik pada
kehamilan dibawah 20 minggu / sesudah
20 minggu. (Sinopsis Obstetri, hal: 224)

Etiologi
Fetal (2540%)

Kelainan kromosom: biasanya baru dapat terdeteksi


saat kematian sudah terjadi melalui otopsi. Karena
jarang dilakukannya pemeriksaan kromosom saat
janin masih di dalam kandungan.
Kelainan kongenital : biasanya penyebabnya adalah
hidrop fetalis yakni akumulasi cairan di dalam tubuh
janin. Apabila terjadi di dalam rongga dada
menyebabkan hambatan nafas dan kerja jantung
menjadi lebih berat
tubuh bayi mengalami
pembengkakan dan kelainan pada paru-paru.
Janin yang hyperaktif : pergerakan janin yang
berlebihan menyebabkan tali pusat terpelintir atau
tersimpul, akibatnya suplai oksigen dan nutrisi ke
janin menjadi terhambat.

Lanjutan..
Gawat janin : misalnya air ketuban
habis
kompresi tali pusat
suplai oksigen ke janin terhenti.
Gejalanya dapat dilihat dari hasil
CTG yang menunjukan DJJ semakin
lama menurun hingga dibawah
rata-rata.

Plaacenta
a (2535%)

Infark placenta
Infeksi placenta
dan selaput
ketuban
Chorioamnionitis
Solusio placenta
Gangguan tali
pusat

Maternal
(5-10%)

Kompliksi kehamilan.
Trauma saat hamil :
adanya benturan pada
perut atau kecelakaan
yang mengenai
pembuluh darah di
placenta sehingga
timbul perdarahan di
placenta atau solosio
placenta .
Kehamilan lewat waktu
(post matur):
berhubungan dengan
penurunan fungsi
placenta.

Lanjutan(maternal)

Ruptur uterus
Pengkonsumsian obat-obatan
Adanya infeksi saat hamil.
Ketidakcocokan golongan darah ibu dan janin
( ABO Antagonis).
Ketidakcocokan rhesus darah ibu dan janin.

Tanda dan Gejala


Pergerakan janin berkurang atau tidak ada.
DJJ tidak terdengar ( tanda tanda kehamilan
terhenti)
Uterus tegang dan kaku.
Ada perdarahan pervaginam.
Denyut nadi ibu melemah dan cepat.
Tinggi fundus atau perbesaran uterus berkurang.
Perut ibu menjadi kembung / cairan bebas intra
abdominal.
Nyeri abdomen.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada


janin yang telah meninggal

Maserasi I
Lebam mayat . Terjadi beberapaa saat setelah kematian.

Maserasi II
Melepuh. Terjadi 24jam setelah kemaatian.

Maserasi III
Kerontokan . Terjaadi setelah 24 jam.

Manifestasi klinik.
Terjadi hipofibrinogenemia
(<100mg%) normalnya pada wanita
hamil 300-700mg%.
Haemoraagik post partum.
Memberikan dampak psikologis
yang buruk terhadap ibu dan
keluarga.

Penatalaksanaan
Lakuakan USG untuk memastikan atau sebagai
penunjang diagnostik IUFD.
Dukungan mental, emosional perlu diberikan kepada
pasien.
Pasien selalu didmpingi oleh orang-orang terdekatnya.
Yakinkan pasien bahwa kemungkinan besar dapat lahir
pervaginam.
Pemilihan cara persalinan dengan induksi atau
ekspetatif perlu dibicarkan dengan pasien dan
keluarga sebelum keputusan diambil.
Ekspetatif, maka tunggu persalinn spontan hingga 2 minggu.
Apabila trombosit dalam 2 minggu menuruntanpa persalinan
normal maka lakukan penanganan aktif.

Jika penanganan aktif dilakukan


maka,lakukan penilaian serviks (mataang)
lakukan induksi.
Jika serviks belum matang , lakukan
pematangan serviks dengan prostagandin
atau kateter foley, tanpa dilakukannya
amniotomi karena beresiko infeksi.
Persalinan dengan seksio merupakan
alternatif yang paling akhir.
Apabila ada tanda-tanta infeksi berikan
antibiotik.
Lakukan tes pembekuan darah.

Bila setelah 3 minggu kematian janin dalam


kandungan atau 1 minggu setelah
diagnosis. Partus belum mulai maka harus
dirawat dan segera lakukan induksi
persalinan.
Lakukan pemeriksan placenta sebagai
penunjang diagnosis. (melihat adanya
patologi placenta)
Berikan kesempatan kepadaa ibu dan
keluarga untuk melakukan ritual bagi janin
yang meninggal.

SHEEHAN SYNDROME

kumpulan gejala-gejala yang timbul akibat


komplikasi lanjutan dari perdarahan yang
berat/banyak (sampai mengancam
nyawanya) pada saat melahirkan atau paska
melahirkan.

Sindrom Sheehan, juga dikenal sebagai


hypopituitarism postpartum atau nekrosis
hipofisis, adalah hypopituitarism (penurunan
fungsi dari kelenjar pituitari), disebabkan
oleh nekrosis karena kehilangan darah dan
syok hipovolemik selama dan setelah
melahirkan.

Etiologi
Perdarahan
Sheehan sindrom disebabkan oleh
adanya perdarahan pada saat
kehamilan, ataupun perdarahan hebat
pada saat persalinan.

Patofsiologi
Perdaraha
n

Kurangnya
produksi hormon
yang dihasilkan
oleh kelenjar
hipofise (hipopituitarisme)

penurunan
kadar oksigen
pada organ dan
jaringan

nekrosis kelenjar
hipofise anterior
(pituitari) yang terletak
di dalam otak

Hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar


hipofise.
Gonado Hormone (hormon
pertumbuhan)
Anti Diuretik Hormone (mengatur
keseimbangan hormon dalam tubuh)
Hormon stimulasi tiroid
Luteinizing hormon (produksi estrogen)
Hormon stimulasi Follikel (bekerja sama
dengan FSH untuk menstimulasi
pembentukan sel telur.

Hormon Adreno kortikotropik ( menstimulasi


kelenjar anak ginjal untuk memproduksi
hormon kortisol dan hormon lainnya. Dimana
hormon kortisol membantu tubuh mengatasi
stres dan mempengaruhi TD, fungsi jantung
dan sistem kekebalan tubuh)
Hormon prolaktin ( produksi ASI)

Tanda dan gejala


Pada umumnya muncul secara lambat dalam periode bulanan
atau tahunan. Tetapi pada beberapa kasus langsung terjadi (ibu
yang sedang menyusui).
Fungsi mental terganggu, dan tubuh tidak bisa hangat, akibat
rendahnya kadar hormon tiroid (gondok)..
Gangguan pada proses menyusui. (berkurangnya ASI atau tidak
adanya ASI)
Tidak haid (amenorea) atau mens yang keluar hanya sedikit
(oligomenorea)
Rontoknya bulu pubis dan ketiak.
Tekanan daraah menurun.
Mudah lelah.
Penurunan berat badan.

Penatalaksanaa
n
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat-obatan (hormonal).
Lakukan pemeriksaan serum darah untuk
mengetahui fungsi dan kadar hormon dalm
tubuh.
Selanjutnya, Pengobatan Sindrom Sheehan
adalah terapi sulih hormon (hormone
replacement therapy=HRT). Atau pemberian
obat yag mengandung hormonn yang
dibutuhkan tubuh.

DIC (Disseminated
Intravascular Coagulation)
atau KID (Koagulasi
intravaskular Diseminata)

Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)


adalah suatu keadaan dimana bekuan-bekuan
darah kecil terbesar di seluruh aliran darah,
menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah
kecil dan berkurangnya faktor pembekuan yang
diperlukan untuk mengendalikan perdarahan
(medicastore.com).

Disseminated Intravascular Coagulation


adalah penyakit faktor pembekuan dalam
tubuh berkurang sehingga terbentuk
bekuan-bekuan darah yang tersebar di
seluruh pembuluh darah.(Elizabeth J.
Corwin)

Etiologi
Perdarahan terjadi karena:
Hipofibrinogen
Beredarnya anti koagulan di dalam
pembuluh darah.
Pada komplikasi obsetri :
solusio plasenta
IUFD
Emboli cairan ketuban.

Mekanisme (tahapan)
pembekuan darah.

patofisiologi
melepas

Sel-sel
jaringan
rusak

mengaktivasi

tromboblast
in

Protombin
(protein
plasma)
Ca+

Fibrin

Fibrinogen

Tombin
mengubah

Bekuan
atau
jaringan
fibrin

Pada DIC terjadi pelepasan tromboblastin yang lebih


banyak.
Pelepasan
tromboblastin

Masuk ke peredaran
darah

Pembekuan darah
intavaskuler

Terjadi mekanisme
pembekuan darah

Persediaan
fibrinogen+faktor
pembekuan darah
berkurang

Terjadi perdarahan

Tanda dan gejala

Adanya perdarahan.
Adanya memar di tubuh.
Penurunan tekanan darah
Penurunan kesadaran hingga terjadi koma
akibat dari adanya perdarahan otak.

komplikasi

Syok.
Nekrosis tubular akut.
Gagal ginjal.
Konvulsi.
Gagal sistem organ tubuh.

Penatalaksanaa
n
Apabila ada perdarhaan aktif dari uterus:
Monitor tanda-tanda vital secara kontinyu
termasuk pengukuran tekanan vena sentral daan
mempertahankan produksi urin.
Berikan Oksigen melalui masker.
Atasi syok dengan segera. (dengan pemberian
darah segar)
Pemberian faktor-faktor pembekuan (pemberian
plasma beku segar. Setiap liter plasma beku segar
mengandung 2-3g fibrinogen)
Menghambat proses patofisiolagi dengan
antikoagolasiheparin sampai faktor-faktor
pembekuan pulih kembali.

Bila tidak ada perdarhan uterus dan


persalinan dapat ditunda ( pada IUFD
dan tidaak adaa solusio plasenta):
Heparinisasi : 100 IU/kg setiap 4 jam, atau
600 IU/kg/24 jamdengan infus kontiu.
Pemberian heparin dihentikan setelah terjadi
perbaikan faktor-faktor pembekuan kedalam
batas normal, dan hanya dalam keadaan
inilah persalinan boleh dilaksanakan.

Konsep dasar asuhan kebidanan


Pengkajian
Data subyektif :

biodata
Alasan masuk RS
Keluhan
Riwayat pernikahan.
Riwayat kebidanan.

Data obyektif
Keadaan umum
TTV (Tekanan Darah, Nadi, Pernapasan, Suhu, BB
dan Tinggi Badan)
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

Lanjutan
Interpretasi data.
Diagnosa .
Masalah.

Identifikasi diagnosa dan masalah


potensial.
Identifikasi kebutuhan segera.
Perencanaan.
Pelaksanaan.
Evaluasi.

Termin 1
Sheli (050) faktor resiko dri IUGR (gaya hidup) dan FR
sheehan syndrome.
Deasy (012) manifestasi klinik dari ibu dengan IUFD.
Maria(031) : pengaruh ibu dgn riwayat IUGR , faktor
apa yang menyebabkan pmbkuan drh di
intravaskular berkurang.
tambahan dri oponen(tari) mengenai observasi slma
3 minggu.(untuk oponen)
ISK dpt menyebabkan IUFD (untuk oponen).
Petricia (018) pengaruh sheehan syndrome pada
kehamilan selanjutnya.

jawaban

Gaya hidup: berhubungan dengan pemenuhan nutrisi


yg tidak baik, merokok, mengkonsumsi alkohol,
adanya stres slma kehamilan.
Faktor resiko dari sheehan syndrome adalah
perdarahan.
Manifestasi klinik dari IUFD : menurut sarwono,2010
edisi 4 hal; 734: bila kematian janin lebih dari 3-4
minggu kadar fibrinogen menurun dengan
kecenderungan terjadinya koagulopati (gangguan
pembekuan darah)
Pengaruh riwayat IUGR pda keh. Berktnya:
berpengaruh apabila etiologinya tidak diatasi dengan
baik. Tetapi apabila sudah diatasi dengan baik tidak
berpengaruh pada keh. Berikutnya.

Pembekuan darah intravaskular berkurang: pada DIC


terjadi pembekuan darah di dalm intravaskular bukan
pembekuan darh di intra vaskular berkurang.
(dijelaskan patofisiologi DIC)
Pengaruh sheehan syndrome pada keh. Selanjutnya:
pada sheehan syndrom terjadi gangguan kesubaran
sehingga jarang terjadi (tidak terjadi) kehamilan
pada ibu dengan riwayat sheehan syndrom.
Pengaruh ISK terhadap IUFD :
Pengaruh batreri ecersia coli
Penurunan kemampuan pengosongan kandung kemih
akibat penekanan dari uterus pada kehamilan dan
disebabkan oleh peradangan pada sal. Kemih sehingga
tindakan kateterisasi yg pada wanita hamil dapat terjadi
peningkatan resiko komplikasi seperti, persalinan kurang
bulan, infeksi yang menyebabkan IUFD.

You might also like