You are on page 1of 21

TATA LAKSANA

MAHKOTA TIRUAN
PASAK DAN JEMBATAN
ALMA MUTIARANI

TATA LAKSANA MAHKOTA


TIRUAN PASAK

TATA LAKSANA MAHKOTA TIRUAN PASAK


1.Penentuan warna gigi dan pengukuran panjang kerja
pasak
Panjang kerja pasak= Panjang kerja saluran akar + panjang
sisa mahkota klinis
2. Retraksi Gingiva
3. Preparasi Sisa Mahkota
4. Preparasi Saluran Akar

5. Pencetakan Saluran Akar Untuk


Pembentukan Pola Malam Pasak Inti
A.Direk
1. Blue Inlay Wax
Blue inlay wax dipanaskan dan dibentuk kecil seperti ukuran
saluran akar kemudian dicetakan ke saluran akar jika sudah
mencapai panjang kerja, inlay wax yang tersisa dipotong
kemudian ditanamkan paperclip dan kawat orto sebagai
pegangan.
2. Plastic Post
Saluran akar diberi pelumas dengan cold mold seal (CMS),
kemudian adonan akrilik dimasukan ke saluran akar dengan
lentulo, lalu plastic sprue dibasahi dengan monomer dan
dimasukan ke saluran akar hingga mengeras.

5. Pencetakan Saluran Akar Untuk


Pembentukan
Pola Malam Pasak Inti
B. Indirek
1. Masukkan bahan cetak light body ke
dalam saluran akar dengan jarum
lentulo spiral
2. Kemudian ke dalam saluran akar
tersebut masukkan kawat orto yang
dibengkokan sebagai penguat.
3. Dengan syringe, bahan light body
elastomeric dicetakkan di permukaan
akar dan sekitarnya kemudian cetakkan
sendok cetaknya
4. Setelah keras keluarkan, evaluasi hasil
cetakan. Jika hasil baik, cor dengan hard
stone gips
5. Selanjutnya prosedur laboratorium
untukmembuat pasak inti

6. Pembuatan Mahkota Tiruan


Sementara
Prosedur sama dengan pembuatan mahkota tiruan penuh
sementara, hanya perlu menambah kawat penguat sebagai
retensi. Kawat dibengkokan untuk bagian dalam mahkota
sementara.

7. Pemasangan Pasak Inti Logam Dan


Sementasi
Penyelesaian
Setelah hasil tuangan dilepaskan dari bahan tanam, diperiksa terlebih
dahulu apakah hasilnya baik/tidak.
Setelah itu pasak inti dicobakan ke dalam saluran akar sampai
mendapat kedudukan yang tepat yaitu permukaan dasar sekeliling inti
berkontak rapat.
Tahap selanjutnya, memeriksa inklinasi dan ruangan inti, apakah sudah
sesuai dengan inklinasi yang sebenarnya dengan gigi tetangga dan
ruangan yang tersedia untuk mahkota tiruannya

7. Pemasangan Pasak Inti Logam Dan


Sementasi
Pemasangan pasak inti
Masukkan sebagian semen ZnPO4 ke dalam saluran akar dengan
jarum lentulo, sedangkan sebagian lagi dengan plastic
instrument dioleskan pada pasaknya (kecuali bagian ujung
pasak). Masukkan pasak segera ke dalam saluran akar dengan
posisi yang benar, tekan bertahap hingga kelebihan semen
mengalir keluar. Setelah semen keras, buang kelebihannya
dengan sonde/ekskavator.

8. Pencetakan dan pembuatan model kerja


9. Pencatatan Gigit
10. Pembuatan Removable Die
11. Pemasangan model kerja di articulator
12. Pembuatan dan pemasangan mahkota tiruan
sementara
13. Pembuatan coping logam
14. Percobaan Coping Logam
15. Pembuatan facing porcelen
16. Sementasi tetap dan pemasangan mahkota
tiruan penuh

TATA LAKSANA GIGI TIRUAN


JEMBATAN

1. Prosedur Preoperatif
Occlusal Adjustment
Dengan indikasi bila gigi yang berlawanan dengan gigi yang
akan digantikan dengan gigi tiruan jembatan erupsi
berlebihan atau bidang oklusal akan diubah karena adanya
mahkota tiruan penuh.

1. Prosedur Preoperatif
Persiapan Gigi Tiruan Jembatan Sementara

Jika pembuatan gigi tiruan jembatan konvensional harus menentukan


apakah akan dibuatkan bridge sementara atau pasien akan
menggunakan restorasi sementara untuk gigi abutmentnya dan
membiarkan daerah edentulous.
Ketika design yang digunakan adalah cantilever bridge atau semifixed
bridge atau desain bridge apapun yang preparasinya minimal, lebih baik
menggunakan restorasi sementara dibanding bridge sementara. Namun
ketika desainnya adalah fixed bridge maka lebih baik menggunakan gigi
tiruan jembatan sementara. Karena berguna untuk melindungi gigi
abutment dan juga melindungi hubungan keduanya dan gigi lawannya.

2. Preparasi Gigi Abutment


3. Pembuatan Bridge Sementara

3.Pembuatan
Bridge
Sementara
Chair-side

Pemilihan Teknik:

Tahap kerja:

Membuat pontik dengan cara mengukir pada gigi yang hilang sesuai
anatomi,

Sebelum preparasi dilakukan, cetak region gigi yang hilang beserta gigi
abutmentnya menggunakan double impression atau alginate.

Preparasi gigi abutment

Olesi Vaseline pada gigi abutment dan daerah gingival sekitar serta mesial
distal gigi tetangga
Siapkan adonan cold cure acrylic di dappen glass kemudian masukan
adonan ke dalam cetakan negative menggunakan lecron.
Posisikan kembali sendok cetak pada gigi yang dipreparasi sesuai posisi
semula.
Lepaskan cetakan negative
Buang kelebihan akrilik menggunakan pisau ukir. Dimulai dari daerah
proksimal, lalu labial dan palatal, kemudian lepaskan mahkota tiruan
sementara tersebut dengan pinset atau sonde.
Penghalusan dengan stone dan pengasah lalu dipoles
Pemasangan dilakukan menggunakan semen sementara (ZOE atau tanpa
eugenol seperti nogenol atau freegenol)

3.Pembuatan Bridge Sementara


Pemilihan Teknik:
Laboratory-made

Gigi tiruan jembatan sementara yang terbuat dari cast metal


dan komposit menjadi popular karena kuat, fit well, dan memiliki
penampilan yang baik. Namun, biaya laboratoriumnya besar dan
terkadang hampir sebesar restorasi permanen.

4. Pencetakan model kerja


5. Occlusal records
6. Mencoba framework metal / separate units
Metal-ceramic conventional bridges harus dicoba dalam tahap metal.
Terkadang, metal-ceramic bridge yang terdiri dari 6 unit sering di cast
dalam satu potongan. Ketika bridge dicoba, jika framework sudah fit,
framework dikembalikan ke laboratorium untuk ditambahkan porselen.

7. Try-in Dan Trial Cementation Gigi Tiruan


Jembatan

Keuntungan sementasi percobaan adalah memungkinkan


peningkatan dalam marginal fit, pasien memiliki kemungkinan
untuk menjadi terbiasa dengan penampilan dan perasaan
adanya bridge yang masih dapat dimodifikasi diluar mulut jika
dibutuhkan. Sementasi percobaan tidak boleh dilakukan
dengan all-porcelain bridge atau minor retainers dari fixedmovable bridges. Sementasi percobaan tidak mungkin dengan
minimum-preparation bridges.

8.Sementasi Permanen
Minimum-preparation bridge
Hal ini tergantung pada teknik yang digunakan untuk
membuat bridge dan luting cement. Tipe yang paling
umum adalah grit-blasted (hembusan pasir) direkatkan
menggunakan adhesive resin, atau rochette (macromechanically retentive) bridge atau splints disementasi
dengan konvensional, yaitu material komposit chemically
cured.

8.Sementasi Permanen

Konvesional bridge
Karena kesulitan sementasi bridge yang besar dan
kebutuhan untuk waktu kerja yang lama sebelum
semen mulai set, semen zinc fosfat masih menjadi
pilihan utama untuk bridge yang besar.

9.Penginstruksian Penjagaan Oral


Hygiene
Instruksi oral hygiene harus diberikan pada
kunjungan dimana bridge disementasi permanen.
Pasien harus kunjung lagi dalam 1 atau 2 minggu
untuk memastikan teknik pembersihan baru berhasil.
Dalam tahap ini mungkin penggunaan disclosing
tablets atau solutions dapat membantu.

REFERENSI

Planning and Making Crown and Bridge, Smith.

You might also like