You are on page 1of 20

Kelompok 2

RATIH TIARASANI

201366026

FENNY WULANDARI 201366027


KURNIA ASTRIYATI KARTINI 201366029
INTAN BRILIAN DRILIANI201366032
GABRIEL FEBRIANUS

201366033

AFRA ADHAYANI

201366034

RUSFARIA CHIKA

201366038

IKA PUTRI

201366040

EVA NETUS 201366045

Cidera Medulla Spinalis Lumbar 1

Cidera Medulla Spinalis LUMBAR


Cidera medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang
seringkali disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Apabila cedera itu
mengenai daerah L1-L2 atau di bawahnya maka dapat mengakibatkan
hilangnya fungsi motorik dan sensorik serta kehilangan fungsi
defekasi dan berkemih.

Fraktur kompresi pada lumbar 1

Definisi Fraktur

Fraktur adalah suatu diskontinuitas susunan atau jaringan tulang yang


disebabkan oleh trauma atau keadaan patologis

Fraktur lumbal adalah terputusnya discus invertebralis yang berdekatan


dan berbagai tingkat perpindahan fragmen tulang (Theodore, 1993).

Fraktur kompresi lumbar 1

Fraktur kompresi adalah diskontinuitas dari jaringan tulang akibat dari


suatu tekanan atau tindihan yang melebihi dari kemampuan tulang
tersebut. (ahmad ramali 1987)

Fraktur kompresi lumbar 1

Penyebab

Trauma

Jatuh

Kecelakaan lalu lintas

Tek. Terlalu berat pada punggung

Non trauma

Seperti carsinoma, myelitis, iscemia, dan multiplesclerosis

Menurut Bedbrock

Trauma dibagi atas :

Trauma pada vertebra seperti compression, extension , dan flexion rotation


injury

Trauma medulla spinalis seperti : comotio, con-tusio, stretching, gangguan


vaskular, trombus dan hematoma

Etiologi

Penyebab cedera medula spinalis dibedakan menjadi dua yaitu akibat


trauma dan non trauma. Delapan puluh persen cedera medula spinalis
disebabkan oleh trauma(contoh : jatuh, kecelakaan lalu lintas, tekanan
yang terlalu berat pada punggung)dan sisanya merupakan akibat dari
patologi atraumatis seperti carcinoma, mielitis,iskemia, dan multipel
sklerosis (Garrison, 1995).

Patofisiologi

Trauma dapat mengakibatkan cedera


pada medula spinalis secara langsung
dan tidaklangsung. Fraktur pada tulang
belakang
yang
menyebabkan
instabilitas pada tulangbelakang adalah
penyebab cedera pada medula spinalis
secara tidak langsung.Apabila trauma
terjadi dibawah segmen cervical dan
medula
spinalis
tersebutmengalami
kerusakan sehingga akan berakibat
terganggunya
distribusi
persarafan
pada otot-otot yang dsarafi dengan
manifestasi
kelumpuhan
otot-otot
intercostal,kelumpuhan pada otot-otot
abdomen dan otot-otot pada kedua
anggota gerak bawahserta paralisis
sfingter pada uretra dan rektum.

Tanda dan gejala

Nyeri menjalar

Paraestesia

Rasa kebal

Refleks menurun sampai hilang

Kelemahan otot

Paralisis bilateral

Menurunya fungsi sensorik bilateral dan pengendalian spinkter hilang

Pemeriksaan Diagnosis

Pemeriksaan rontgen
Menentukan lokasi / luasnya fraktur / trauma

Scan tulang, temogram, scan CT / MRI

Memperlihatkan fraktur, juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan


jaringan lunak.

Hitung darah lengkap

Hematokrit (Ht) mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan


bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple). Peningkatan jumlah SDP
(sel darah putih) adalah respons stress normal setelah trauma.

Kreatinin
Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.
(Doenges,1999)

Menifestasi Klinis

Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang


diimobilisasi

Deformitas adalah pergeseran fragmen pada fraktur

Terjadi pemendekan tulang akibat kontraksi otot yang melekat diatas dan
dibawah
tempat fraktur

Krepitus adalah derik tulang yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu
dengan yang lainnya

Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat
trauma dan perubahan yang mengikuti fraktur.
(Smeltzer, S, 2001)

Komplikasi

Infeksi

Syok hipovolemik atau traumatic

Sindrom emboli lemak

Sindrom kompartemen

Koagulasi intravaskuler diseminata (KID)

Penatalaksanaan

Bed rest selama lebih kurang 4-5 minggu

Setelah 1-2 minggu bedrest (masih dalam posisi terlentang) boleh


memulai latian-latian ekstremitas dengan pertimbangan dan toleransi

Bila kondisi memungkinkan setelah 2 inggu berikan posisi prone lying


untuk latian ekstensi hip dan trunk dengan toleransi

Duduk dan berdiri setelah pertumbuhan callus nyata ( 4-6 minggu)

Latian- latian rotasi dan lateral fleksi trunk dalam posisi berdiri
umumnya diberikan setelah 6-8 minggu

Penderita dapat kembali melakukan aktivitas seperti kurang lebih


setelah 24 minggu

Penanganan Fisioterapi

Stadium akut

Breathing excercise

Mencegah kontraktur

Melatih otot yang lemah

Stadium sub akut

Penderita boleh duduk pada kursi roda

Berdikari

Follow up

Accupational therapy

Penangan non operatif

Pengobatan non-operatif terdiri dari nyeri, menguatkan dan rehabilitasi,


program rehabilitasi dimulai dengan orthosis toraks-lumbal sacral.
Fisioterapis mengajarkan pasien bagaimana menggunakan orthosis itu.
Dianjurkan untuk memakai brace / orthosis selama 6 sampai 12
minggu, diikuti dengan terapi fisik yang diawasi. ini Penting agar pasien
mengatasi rasa takutnya gerakan (kinesiophobia) dan berlanjut dengan
/ aktivitas nya. Istirahat tidak dianjurkan.

Penanganan lanjutan
Terapi fisik yang diawasi:

NSAID dan massage yang diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit pada awal
rehabilitasi.

mobilisasi dini penting untuk mencegah komplikasi sekunder dari immobilisasi.

Weight-bearing eercise merupakan bagian lazim dari program dan dipercaya menjadi jenis
utama terapi yang diperlukan untuk mencegah kemajuan dari osteoporosis dan fraktur lainnya
di masa depan.

stabilisasi panggul.

Memperkuat-latihan: pada fase ini, penting untuk meningkatkan stabilisasi lumbal dengan
memperkuat otot-otot punggung bawah, tetapi juga otot-otot trunk.

Terapi Okupasi sangat penting bagi mengembalikan tingkat fungsi normal dan meningkatkan
kualitas hidup.

low impact execise seperti berenang, bersepeda dan berjalan dapat dilakukan untuk
mengoptimalkan daya tahan punggung bawah dan trunk otot. Olahraga high impact seperti
lari, bola voli dan bola basket perlu harus dihindari.

Daftar pustaka

https://www.youtube.com/watch?v=WHAcFQ9eVps

https://
www.google.com/search?q=fraktur+kompresi+vertebra+lumbal+1&biw=1366&bi
h=657&source=lnms&sa=X&ved=0CAYQ_AUoAGoVChMI4YGu1qvOyAIVlZGOCh2N9gF5&d
pr=1
https://
www.google.com/search?q=definisi+fraktur&ie=utf-8&oe=utf-8#q=tanda+dan+gejal
a+fraktur+kompresi+vertebra+lumbal+1

http://www.scribd.com/doc/240046006/REFERAT-Fraktur-Kompresi-Vertebra-Lumbal-1 #

https://
www.google.com/search?q=gambar+fraktur+kompresi+lumbal+1&tbm=isch&tbo=u
&source=univ&sa=X&ved=0CB4QsARqFQoTCJ-Hq4bV0MgCFUSPjgodU78IjA&biw=1366&
bih=657#imgrc=PukyEjIff7ZAUM%3A
https://www.youtube.com/watch?v=2EkRTPaEMRw

http://orthopaedi-dan.blogspot.co.id/2012/03/kompartemen-sindrom.html

http://bedahumum.wordpress.com/2009/03/04/penanganan-konservatif-fraktur-kompres

Proses terjadinya fraktur kompresi

You might also like