You are on page 1of 29

STUDI KASUS

DAMPAK KERUSAKAN EKOLOGI


OLEH PT . FREEPORT
DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.

WARDOYO (20143020018)
YUSUF PURNOMO (20143020019)
AKBAR GINANJAR PUTRA (20143020019)
ZAHNY DITO (20143020020)

Apa itu Ekologi ?


Ekologi

adalah ilmu yang mempelajari


interaksi
antara
organisme
dengan
lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari
kata Yunani oikos ("habitat") dan logos
("ilmu").
Ekologi
diartikan
sebagai
ilmu
yang
mempelajari baik interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antara makhluk hidup
dan lingkungannya.

Apa itu kerusakan ekologi


?
Merupakan

suatu
bentuk
kerusakan
lingkungan,ekosistem
sekitar
yang
diakibatkan suatu kegiatan tertentu sehingga
menyebabkan
keseimbangan
ekologi
terganggu.

PT. Freepot
PT. Freeport Indonesia merupakan perusahaan
pertambangan yang mayoritas sahamnya milik
Freeport-McMoran Copper and Gold Inc. Freeport
McMoRan Copper and Gold Inc. pada awalnya
merupakan sebuah perusahaan kecil yang berasal
dari Amerika Serikat yang memiliki nama Freeport
Sulphur, didirikan pada tahun 1981 melalui
mergerantara Freeport Sulphur, yang mendirikan PT
Freeport Indonesia dan McMoRan Oil and Gas
Company.

Asal muasal kontrak karya Freeport


FREEPORT Indonesia menandatangani kontrak

dengan pemerintah Indonesia untuk


menambang emas dan perak pada tahun
1967. Dalam kontrak karya II yang terbit pada
1991, perusahaan dengan luas lahan konsensi
2,6 juta hektar itu diberi waktu operasi sampai
dengan 2021.

Tahun 2014 Freeport berjanji membangun

smelter namun meminta kontraknya


diperpanjang hingga 2041.
Beberapa orang mengklaim bahwa Freeport
memberikan sumbangan ekonomi yang besar
bagi Indonesia,tapi itu semua salah,faktanya
bangsa Indonesia hanya memperoleh royalti
sebesar 1% saja .

Disamping itu PT. Freeport dituduh telah

melakukan pencemaran lingkungan sekitar


sehingga menyebabkan dampak negatif bagi
ekologi sekitar.

Berikut ini analisis kerusakan yang


diakibatkan oleh PT Freeport
Membuang

Air Asam Batuan (Acid Rock


Drainage) tanpa memiliki surat izin limbah
berbahaya, sampai pada tingkatan yang
melanggar standar limbah cair industri, dan
gagal membangun pos-pos pemantauan
seperti yang telah diperintahkan

Pengendapan

tailing membekap kelompok


tanaman subur dengan menyumbat difusi
oksigen ke zona akar tanaman, sehingga
tanaman mati. Proses ini telah terjadi pada
sebagian bagian besar ADA, meninggalkan
tegakan mati pohon sagu dan pepohonan lain
di daerah terkena dampak. Ini juga jadi
ancaman bagi populasi species terancam
setempat yang membutuhkan keragaman
ekosistem hutan alam untuk bertahan hidup

Logam berat pada tanaman dan satwa liar:

Dibandingkan dengan tanah alami hutan,


tailing Freeport mengandung tingkat racun
logam selenium (Se), timbal (Pb), arsenik (As),
seng (Zn), mangan (Mn) dan tembaga (Cu)
yang secara signifikan lebih tinggi.

Kontaminasi pada rantai makanan di muara


Logam dari tailing menyebabkan kontaminasi

pada rantai makanan di Muara Ajkwa. Daerah


yang dimasuki tailing Freeport menunjukkan
kandungan logam berbahaya yang secara
signifikan lebih tinggi dibanding dengan
muara-muara terdekat yang tak terkena
dampak dan dijadikan acuan.

Taman Nasional Lorenz yang terdaftar sebagai

warisan
dunia,
wilayahnya
mengelilingi
daerah
konsesi Freeport. Untuk melayani
kepentingan tambang, luas taman nasional
telah dikurangi. Kawasan pinus pada situs
Warisan Dunia ini terkena dampak air tanah
yang sudah tercemar buangan limbah batuan
yang mengandung asam dan tembaga dari
tailing Freeport

Pertambangan Freeport menimbulkan dampak

sosial dan budaya. Hal ini dapat dilihat dari


sisi kependudukannya. Pemukiman penduduk
semakin
tersingkir
dan
menjadi
perkampungan kumuh di tengah-tengah
kawasan Industri tambang termegah di Asia.
Dengan demikian perkembangan tambang di
tengah-tengah suku Amungme dan Kamoro ini
bukannya mendatangkan kehidupan yang
lebih baik, melainkan semakin menyudutkan
mereka menjadi kelompok marginal.

Kesimpulan
PT Freeport Indonesia adalah potret nyata

sektor pertambangan Indonesia. Keuntungan


ekonomi yang dibayangkan tidak seperti yang
dijanjikan, sebaliknya kondisi lingkungan dan
masyarakat di sekitar lokasi pertambangan
terus memburuk dan menuai protes akibat
berbagai pelanggaran hukum dan HAM,
dampak lingkungan serta pemiskinan rakyat
sekitar tambang.

Perlu adanya kajian ulang dari kontrak karya

Freeport serta ketegasan pemerintah


mengenai pengambilan SDA oleh perusahaan
asing di Indonesia.

Studi kasus
Dampak

kerusakan Ekologi terhadap


pertambangan PT. Newmount Minahasa
Raya (NMR)

Apa anda pernah mendengar


pencemaran Teluk Buyat?

Teluk Buyat merupakan sebuah teluk yang

berada di Min ahasa ,yang telah tercemar oleh


logam berat Arsen dan Merkuri dimana kedua
zat tersebut adalah merupakan golongan
logam berat.

Akibat dari pencemaran tersebut adalah

berpengaruh kepada kesehatan masyarakat


sekitar.

Bagaimana
kronologinya?
Perusahaan tambang emas PT. NMR

(Newmount Minahasa Raya) adalah


perusahaan penanaman modal asing (PMA)
yakni anak perusahaan Newmont Gold
Company, USA. Bermula dari beroperasinya
PT. NMR tersebut mulai bermunculan masalahmasalah terutama yang berkaitan terhadap
pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Teluk Buyat yang berada di Minahasa,

Sulawesi Utara adalah lokasi pembuangan


limbah tailing tambang PT. NMR. Karena
kegiatan pertambangan skala besar oleh PT.
NMR tersebut, ekosistem perairan laut di Teluk
Buyat rusak parah akibat buangan
tailingsetiap hari.
*Tailing adalah mineral ampas yang
berukuran sangat halus sebagai sisa suatu
proses pengolahan biji.

Bukan saja itu, kondisi masyarakat di sekitar

Teluk Buyat yang menggantungkan hidupnya


dari hasil laut dan harus bertahan hidup di
wilayah tersebut karena tekanan kemiskinan
harus menerima akibat dari pencemaran dan
perusakan ekosistem Perairan Teluk Buyat.

Beberapa kerusakan ekologi yang ditimbulkan oleh PT.


NMR sebagai berikut ini :

Teluk Buyat TERCEMAR Arsen dan merkuri

berdasarkan ASEAN Marine Water Quality


Criteria 2004.

Sumber (pencemaran) Arsen dan Merkuri di

Teluk Buyat adalah limbah tambang PT


Newmont Minahasa Raya, BUKAN alamiah
Keanekaragaman hayati kehidupan laut di
Teluk Buyat MENURUN akibat pencemaran
Arsen.
Terjadi akumulasi (penumpukan) Merkuri
dalam makhluk dasar laut (benthos) di Teluk
Buyat.
Kadar Merkuri dalam ikan beresiko
(kesehatan) bagi penduduk Teluk Buyat.

Kadar Arsen dalam ikan beresiko (kesehatan)

bagi penduduk Teluk Buyat.


Kadar Arsen dalam air minum melampaui
baku mutu PERMENKES
Kadar Logam Berat dalam udara di Dusun
Buyat Pante secara keseluruhan paling tinggi
dibandingkan desa lainnya.

Kesimpulan:
dari berbagai dampak ekologi diatas dapat

ditarik kesimpulan kerusakan yang terjadi


diakibatkan oleh aktifitas pertambangan PT
NMR yang membuang langsung limbah ke
Teluk Buyat,.

Sudah waktunya pemerintah untuk segera

merevisi UU Minerba serta UU lingkungan


hidup,disamping itu seharusnya pemerintah
lebih memprioritaskan kepentingan negeri
sendiri dibanding negara asing kapitalis

Seperti yang tertuang dalam UUD 1945

bahwa semua SDA yang terkandung di


Indonesia harus diolah secara maksimal untuk
kemakmuran rakyat Indonesia bukan untuk
negara asing serta antek-antek negara asing.

Terima kasih

You might also like