You are on page 1of 10

Anastesia pada

pembedahan rawat jalan

Pendahuluan
Diusahakan

agar passien cepat


sadar, bebas dari nyeri, tidak
mual atau muntah, cepat
mobilisasi dan pasien serta
keluarganya merasa aman

Seleksi pasien
Pasien

harus sehat dan fit


dengan keadaan fisik pasien
sebaiknya ASA-1 atau ASA-2
Tidak menambah berat penyakit
pasien
Dianjurkan usia diatas 6 bln di
bawah 70 thn

Tindakan bedah
Bedah

minor, < 60 menit

Cabut gigi
Biopsi atau ekstrapasi tumor di permukaan kulit
Dilatasi-kuretase
Histeroskopi
Eksisi kista bartolini
Herniotomi
Sirkumsisi
Vasektomi
Ekstraksi katarak
Miringotomi
Adenoidektomi
Bronkoskopi

Persiapan pasien
Puasa

tetap diperlukan, dan 3


jam sebelum anestesia masih
diperkenankan minum cairan
bening seperti teh manis atau jus
buah encer.
Setelah pasien pulang, tidak
diperbolehkan mengendarai
mobil sendiri dalam 24-48 jam

Premedikasi
Biasanya

tidak diperlukan,
kalupun diperlukan:
Analgetika gol. AINS
Obat anti mual muntah
Opioid kerja singkat

Induksi dan rumatan


anastesia
Induksi

propofol 2-2,5 mg/kgBB i.v


Tiopental 3-7 mg/kgBB i.v
Nyeri pada suntikan propofol i.v
lidokain 10-20 mg i.v
Rumatan dapat menggunakan inhalasi
halotan, enfluran, isofluran, desfluran
atau sevofluran
Rumatan anastesia i.v hanya
digunakan propofol 4-12 mg/kgBB/jam
dengan bantuan opioid fentanil 1 /kg

Tatalaksana jalan napas


Penggunaan

sungkup laring
Penggunaan pelumpuh otot,
kalau diperlukan pilih golongan
nondepol kerja singkat;
rokuronium

Pulih anestesia
Nyeri

pasca bedah

Dengan anestetik lokal kerja panjang


(bupivakain), menggunakan opioid kuat
(fentanil, sufentanil), dan pasca bedah
menggunakan analgetik kuat nonopiad
(ketorolak)
Mual

muntah pasca bedah

Penggunaan propofol, opioid kuat kerja


pendek disusul analgetik anti inflamasi
non-steroid, disamping penggunaan anti
emetik droperidol, metoklopramid,
ondansetron atau granistron.

Terima kasih

You might also like