You are on page 1of 49

MASALAH GIZI

DI INDONESIA

SUKMA SAHADEWA
DIPERSEMBAHKAN BUAT ADIK-ADI
K SAYA YANG TERCINTA
1

Bincang-bincang kita hari


Apa
jenis
masalah gizi anak yang dialami masyarakat ?
ini
.
.
.
Bagaimana besaran dan sebaran masalah gizi kurang di
Indonesia dan Jawa Timur ?
Apa penyebab timbulnya masalah gizi kurang ?
Bagaimana upaya pemerintah dalam penanggulangan masalah
gizi kurang ?
Bagaimana pengembangan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) di
Jawa Timur ?

MASALAH
GIZI MAKRO

MASALAH
GIZI
KURANG

KURANG ENERGI
PROTEIN (KEP)

GANGGUAN AKIBAT
KEKURANGAN YODIUM
(GAKY)
MASALAH
GIZI MIKRO

KURANG VITAMIN A
(KVA)
ANEMIA GIZI BESI
(AGB)
3

MASALAH GIZI DALAM


SIKLUS HIDUP MANUSIA
USIA LANJUT
KURANG GIZI
Pelayanan
Kesehatan kurang
memadai
Konsumsi tidak
seimbang

BBLR

Proses
Pertumbuhan
lambat, ASI
ekslusif kurang,
MP-ASI tidak benar

Tumbuh
kembang
terhambat

BALITA KEP
Gizi janin
tidak baik

WUS
KEK
BUMIL KEK
(KENAIKAN BB
RENDAH)
MMR

Kurang makan,
sering terkena
infeksi, pelayanan
kesehatan kurang,
pola asuh tidak
memadai

perkembangan
mental terhambat,
risiko penyakit kronis
pada usia dewasa

Pelayanan
kesehatan tidak
memadai
Konsumsi Kurang

Konsumsi
gizi tidak cukup,
pola asuh kurang

REMAJA &
USIA SEKOLAH
GANGGUAN
PERTUMBUHAN
Produktivitas
fisik berkurang/rendah 4

Prevalensi Gizi Kurang dan Pendek


pada Balita, Jatim 2007
5 Kab/kota,
ranking IPKM baik

GIZI KURANG:
JATIM: 17,4%
INDONESIA: 18,4%

5 Kab/kota,
ranking IPKM rendah

ANAK PENDEK:
JATIM: 34,8%
INDONESIA: 36,8%

Kode

Peringkat Kab/Kota di
Jatim

Kabupaten/Kota

Rank
IPKM

Penduduk

Kode

Kabupaten/Kota

Rank
IPKM

Penduduk

3575

Kota Pasuruan

172678

3502

Ponorogo

75

950487

3576

Kota Mojokerto

114804

3505

Blitar

84

1221292

3577

Kota Madiun

16

185605

3522

Bojonegoro

89

1290768

3504

Tulungagung

21

1033723

3503

Trenggalek

109

710950

3572

Kota Blitar

23

135464

3501

Pacitan

120

575523

3516

Mojokerto

26

1012495

3524

Lamongan

143

1324553

3578

Kota Surabaya

31

2838002

3523

Tuban

156

1140513

3515

Sidoarjo

34

1673337

3511

Bondowoso

177

752036

3525

Gresik

36

1133799

3510

Banyuwangi

204

1579561

3506

Kediri

41

1486139

3514

Pasuruan

207

1434727

3518

Nganjuk

44

1087546

3507

Malang

233

2427929

3571

Kota Kediri

50

248744

3509

Jember

262

2233167

3517

Jombang

53

1216907

3526

Bangkalan

282

962183

3579

Kota Batu

55

178967

3513

Probolinggo

285

1075762

3574

Kota Probolinggo

63

215825

3508

Lumajang

293

1061354

3520

Magetan

64

699027

3512

Situbondo

333

633744

3521

Ngawi

65

904036

3528

Pamekasan

339

802745

3573

Kota Malang

69

817167

3529

Sumenep

379

1058826

3519

Madiun

74

724979

3527

Sampang

405

834398

RPJMN 2010
2014, KEPRES No:
5/2010
RPJMD
Meningkatnya
UHH menjadi
72,0 Tahun
Menurunnya
AKB menjadi 24
per 1000 KH
Menurunnya AKI
menjadi 118 per
100.000 KH
Menurunnya
prevalensi gizikurang pada
anak balita
menjadi 15%.

MDGs
2015
8 Tujuan

Poverty & Hunger


Maternal Health

EDUCATION Comm. Diseases

GENDER

ENVIRONMENT

CHLD HEALTH PARTNERSHIP

PROGRAM
PRIORITAS BIDKES
2009-2014
1. PENANGGULANGAN
GIZI BURUK
2. PENURUNAN AKI DAN
AKB DLM RANGKA
MDGS
3. PENANGANAN
PENYAKIT ATM, DBD,
KUSTA, DIARE DAN
ISPA
4. JAMINAN YASKES
MASKIN
UNIVERSAL
COVERAGE
5. PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN RS
MEKANISME
RUJUKAN
6. PENYEHATAN
LINGKUNGAN

PROGRAM UNGGULAN
1. JAMKESDA
2. PONKESDES
3. PUSK RI PLUS,
PUSTU GADAR 7

SOSIAL
EKONOMI

Akar masalah

Pokok masalah

Faktor yang mempengaruhi


status gizi
(Modifikasi UNICEF, 1998)

Kesetaraan jender
Pemanfaatan sumberdaya keluarga
dan masyarakat

Pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan

Penyebab
tidak
langsung
Penyebab
langsung

Dampak

Persediaan pangan
Rumah Tangga

Pola Asuh Gizi Keluarga


(ASI, MPASI, Pemantauan
Pertumbuhan, Gizi
Seimbang)

Kecukupan asupan gizi


(Jumlah dan keragaman)

Status Gizi

Sanitasi lingkungan
Air bersih
Yankes

Penyakit infeksi

10

Peta Masalah K E P (Gizi Kurang Dan Gizi Buruk)


Di Jawa Timur
Tahun 2009

Keterangan :
: > 15 %
: 10 15 %
: < 10 %

12

(BERDASARKAN HASIL PEMANTAUAN TAHUN 2009 )

13

Ciri-ciri utama kekurangan energi


protein
Ciri-ciri

Marasmus

Kwashiorkor

Oedema

Tidak ada

Lapisan Lemak

Kehilangan lemak
sub kutan tkt brt lapisan lemak
tidak begitu
Sangat rendah
nyata

BB/U
Otot lemah

Berat

Perubahan Mental Biasanya tidak


ada
Nafsu makan
Perubahan kulit
Perubahan
Rambut

Biasanya bagus
Biasanya tidak
ada

pada
tungkai,wajah dan
seluruh tubuh

Kurang dari
marasmus
Kadang-kadang
Biasanya ada
Biasanya rendah
Dispigmentasi

Penyebab
Penyebab langsung :
Kekurangan intake zat gizi secara kualitatif
dan kuantitatif
Adanya penyakit infeksi
Penyebab tidak langsung :
Terlalu cepatnya anak diberi makanan
tambahan
Pada pemakaian susu formula
KEP terjadi secara musiman

Pembagian KEP
Menurut Tipe :
Marasmus
Kwashiorkor
Marasmus-Kwashiorkor
Menurut Tingkatnya:
KEP ringan
KEP sedang
KEP berat

Epidemiologi KEP
KEP banyak terdapat pada
kelompok-kelompok tertentu, pada
bayi, ibu hamil dan ibu menyusui.
Pada negara-negara berkembang,
biasanya sebagai akibat penyakit
infeksi yang terjadi secara
berkelanjutan dan dalam waktu
yang lama.

Penyakit Penyerta KEP

Kekurangan Vitamin A--keratomalasia


Kekurangan Vitamin B2
Anemia Hipokromik
Anemia Hiperkromik

REHABILITATIF

UNTUK PENGOBATAN DAN PEMULIHAN GIZI


PADA BALITA GIZI BURUK, MELIPUTI :
PENEMUAN AKTIF DAN RUJUKAN KASUS
GIZI BURUK.
PERAWATAN BALITA GIZI BURUK

KURATIIF

PREVENTIF

PENDAMPINGAN BALITA GIZI BURUK


PASCA PERAWATAN

UNTUK MENCEGAH TERJADINYA


KEKURANGAN GIZI, MELIPUTI :
PENDIDIKAN (PENYULUHAN) GIZI MELALUI
PROMOSI KADARZI
REVITALISASI POSYANDU.

PROMOTIF

PEMBERIAN SUPLEMENTASI GIZI.


PEMBERIAN MP ASI BAGI BALITA GAKIN

19

UPAYA KURATIF - REHABILITATIF


Pembentukan TFC
(Therapeutic Feeding Centre)
atau Panti Pemulihan Gizi
Kab. Jombang
Kab. Situbondo

Gerakan Pengentasan
Gizi Buruk (GENTAZIBU)
Kab. Nganjuk

lanjutan

BERTABURBINTANG
(Bersama Tanggulangi Balita
Gizi Buruk melalui bina
keluarga timbang anak beri
gizi seimbang)
Kab. Jombang

GEMAS (Gerakan Makan


Enak dan Sehat)
Kota Surabaya

lanjutan

Bantuan MP ASI
(Makanan Pendamping ASI)
Bubur Susu.
Biskuit.

UPAYA PREVENTIF - PROMOTIF


Pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi
sasaran :
- Bayi (6-11 bl)
- Anak balita (1 4
tahun).
- Ibu nifas.

Pemberian Tablet Tambah Darah


sasaran :
- Ibu Hamil (Integrasi ANC)
- WUS (mandiri)

lanjutan

Penyuluhan Gizi
Dilaksanakan di :
- Posyandu (meja IV).
- Pojok Gizi
Puskesmas.
- Poli
Gizi Rumah Sakit.

PENANGGULANGAN K E P :

Jangka pendek Intervensi Gizi :


- PMT Pemulihan.
- Bantuan makanan padat gizi
- Bantuan MP-ASI

Pelaksanaan Rujukan Gizi dan Perawatan Penderita


kepada balita gizi buruk (KEP berat & sedang)

PMT Penyuluhan di Posyandu.

Meningkatkan dukungan lintas sektoral


antara lain melalui Tim Pangan dan Gizi

Pelatihan petugas dalam penanganan kasus balita gizi buruk


Tata laksana gizi buruk bagi Tim Asuhan Gizi RS

Bantuan sarana dan prasarana : KMS, Timbangan Dacin, dll.

Peningkatan K I E (Penyuluhan gizi)


Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).

Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sadar Gizi


25

INTERVENSI PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU


DITIMBANG

PELAYANAN GIZI
DAN
KESEHATAN
DASAR

TIDAK
GIZI
BURUK

BB ANAK DICATAT
& DI PLOT KE
KMS

DIDAFTAR

KONSELING

DATANG KE
POSYANDU

N=
NAIK

T=
TIDAK
NAIK

2xT
KONFIRMASI

DINILAI STATUS
PERTUMBUHAN
BERDASARKAN
KURVA BB
ANAK

BGM, PERTAMA
DITIMBANG

DIRUJUK

GIZI BURUK

26

27

Fenomena Gunung Es GAKY

GONDOK
Hypothyroidi
Kretin
Pertumbuhan terhambat
Abortus,
Lahir mati,
Lahir cacat
Fungsi mental mundur,
Produktivitas menurun
28

TOTAL GOITER RATE (TGR) ANAK SEKOLAH


DI INDONESIA TAHUN 2003
11
12
64

14
15

82
91

63

16
18

71

62

19

36

73

92

74
31
32

Code
Province
11 N.Aceh Darussalam
12 Sumatera Utara
13 Sumatera Barat
14 Riau
15 Jambi
16 Sumatera Selatan
17 Bengkulu
18 Lampung

93

81
33
34

TGR < 5%
TGR 5 - 19.9%
TGR 20 - 29.9%
TGR >= 30%
Was not surveyed

72

61

13

17

75

TGR
5.3
9.8
1.7
5.5
9.9
2.5
13.2

52

35

53

51
Code
Province
19 Bangka-Belitung
31 Jakarta
32 Jawa Barat
33 Jawa Tengah
34 Yogyakarta
35 Jawa Timur
36 Banten
51 Bali

TGR
3.9
1.8
7.0
6.8
4.5
24.8
5.3
10.9

Code
Province
52 Nusa Tenggara Brt
53 Nusa Tenggara Tmr
61 Kalimantan Barat
62 Kalimantan Tengah
63 Kalimantan Selatan
64 Kalimantan Timur
71 Sulawesi Utara
72 Sulawesi Tengah

TGR
9.4
28.4
9.4
14.3
1.2
6.5
0.7
10.8

Code
Province
TGR
73 Sulawesi Selatan
10.5
74 Sulawesi Tenggara 10.6
75 Gorontalo
5.6
81 Maluku
31.6
82 Maluku Utara
44.9
29
91 Papua

PREVALENSI TOTAL GOITER RATE (TGR) DI JAWA TIMUR


NO

KABUPATEN

1998

2003

1.

Pacitan

20,9

19,33

2.

Ponorogo

24,7

3.

Trenggalek

4.

NO

KABUPATEN/KOTA

1998

2003

20.

Magetan

15,5

49,87

12,27

21.

Ngawi

25,5

19,60

16,0

24,13

22.

Bojonegoro

13,9

26,67

Tulungagung

20,1

20,00

23.

Tuban

10,7

12,53

5.

Blitar

27,9

47,47

24.

Lamongan

11,1

30,13

6.

Kediri

20,0

36,13

25.

Gresik

9,0

10,40

7.

Malang

22,7

24,00

26.

Bangkalan

6,0

38,53

8.

Lumajang

21,9

10,40

27.

Sampang

13,2

34,93

9.

Jember

22,2

21,73

28.

Pamekasan

9,3

33,87

10.

Banyuwangi

13,5

17,60

29.

Sumenep

11,2

21,07

11.

Bondowoso

17,8

25,60

30.

Kota Kediri

13,5

25,73

12.

Situbondo

15,5

13,60

31.

Kota Blitar

10,0

17,33

13.

Probolinggo

27,9

32,13

32.

Kota Malang

14,9

33,47

14.

Pasuruan

24,0

53,33

33.

Kota Probolinggo

10,0

18,40

15.

Sidoarjo

6,7

16,93

34.

Kota Pasuruan

5,0

9,33

16.

Mojokerto

13,3

21,07

35.

Kota Mojokerto

5,9

22,93

17.

Jombang

10,9

28,80

36.

Kota Madiun

10,3

18.

Nganjuk

15,2

22,80

37.

Kota Surabaya

6,3

11,07
30
16,40

JAWA TIMUR : 16,3 % (1998) 24,8 % (2003)

PENANGGULANGAN GAKY :
1. Melaksanakan Suplementasi :
kapsul minyak beryodium.
Tahun
2009
STOP !

2. Peningkatan penggunaan Garam Beryodium.


garam halus (30 80 ppm)

31

Contoh :
Uji Kualitatif Kandungan Yodium Di Masyarakat

Timbul Warna Biru/Ungu


artinya, Kandungan Yodium
Cukup

lanjutan
3. Peningkatan K I E (Penyuluhan Gizi) untuk :
a. Pemanfaatan bahan makanan sumber Yodium.
b. Peningkatan penggunaan garam beryodium.
antara lain melalui media :

Leaflet

Radio Spot

33

CONTOH MEDIA KIE:

Buku Saku

Leaflet
Stiker
Poster

34

35

Masalah Kurang Vitamin A


(KVA)
XEROPTHALMIA

SERUM RETINOL <20 g/dl

1992: SUVITA
2007: Micronutrient Survey

36

37

UPAYA PENANGGULANGAN KURANG VIT A :


1. Melaksanakan Suplementasi kapsul Vitamin A.
a. Bayi (6 11 bl) = 100.000 SI ( 1 X )

b. Anak balita (1 4 th) = 200.000 SI ( 2 X / th)


bulan Februari dan Agustus
c. Ibu nifas = 2 X 200.000 SI
- 1 kapsul segera setelah melahirkan.
- 1 kapsul 24 jam dari pemberian pertama
(maksimal hari ke 28).
38

lanjutan
2. Fortifikasi (dilaksanakan secara nasional)
misal : fortifikasi vitamin A pada minyak goreng curah, margarine, dll
3. Peningkatan K I E (Penyuluhan Gizi) untuk :
1. Pemanfaatan bahan makanan sumber Vit. A.
2. Peningkatan cakupan pemberian kapsul vitamin A
antara lain melalui media :
Banner

Leaflet

Sticker
39

CONTOH MEDIA KIE:


Poster

Leaflet

Poster

Buku
Saku

S t i ke

40

41

UPAYA PENANGGULANGAN
ANEMIA GIZI BESI (AGB)
- Melaksanakan Suplementasi :
Tablet Tambah Darah (Tablet Fe)
untuk : WUS,Bumil/bufas/buteki.
Sirop Fe (uji coba)
untuk : Balita.
- Fortifikasi (dilaksanakan secara nasional)
Tepung Terigu dan Fe
- Peningkatan K I E (Penyuluhan Gizi) untuk :
1. Pemanfaatan bahan makanan sumber Zat Besi.
2. Peningkatan cakupan pemberian TTD dan sirop Fe.

42

CONTOH MEDIA KIE:

Booklet
Buku

Pedom
a

ku
a
S
u
Buk

Buku Saku
Buku Pedoman

43

PEMASYARAKATAN KELUARGA SADAR


GIZI (KADARZI)
Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) adalah :
Keluarga yang mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi
setiap anggota keluarganya.
Keluarga disebut KADARZI jika telah berperilaku gizi yang baik.
Ciri-ciri perilaku KADARZI :
1. Memantau berat badan secara teratur.
2. Memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan.
3. Makan beraneka ragam.
4. Menggunakan garam beryodium.
5. Minum suplementasi gizi (Tablet Tambah Darah, Kapsul Vitamin A dosis tinggi)
sesuai anjuran.

44

Tujuan dan Sasaran (Target)


Tujuan Umum :
Seluruh keluarga berperilaku sadar gizi.

Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kemudahan keluarga dan masyarakat untuk memperoleh informasi
gizi.
2. Meningkatkan kemudahan keluarga dan masyarakat untuk memperoleh pelayanan
gizi yang berkwalitas.

Sasaran (Target) :
1. 80 % balita ditimbang setiap bulan.
2. 80 % bayi 0 6 bulan diberi ASI saja (ASI ekslusif).
3. 90 % keluarga menggunakan garam beryodium
4. 80 % anak balita/keluarga makan aneka ragam sesuai kebutuhan.
5. Semua balita gizi buruk dirawat di Puskesmas atau RS.
6. Semua anak umur 6 24 bulan Gakin mendapatkan MP ASI.
7. 80 % balita diberi kapsul viramin A dua kali setahun.
8. 80 % ibu hamil mendapatkan TTD minimal 90 tablet selama kehamilannya.

45

No

PENILAIAN INDIKATOR KADARZI BERDASARKAN KARAKTERISTIK


KELUARGA
Karakteristik Keluarga

Indikator KADARZI yang


berlaku
1

Keterangan

1.

Jika keluarga mempunyai ibu hamil,


bayi (0-6 bl), dan balita (6-59 bl)

Indikator ke-5 adalah jika balita


telah mendapatkan kapsul
vitamin A.

2.

Jika keluarga mempunyai bayi (0-6 bl)


dan balita (6-59 bl)

3.

Jika keluarga mempunyai ibu hamil


dan balita (6-59 bl)

Indikator ke-5 adalah jika balita


telah mendapatkan kapsul
vitamin A.

4.

Jika keluarga mempunyai ibu hamil

Indikator ke-5 adalah jika Ibu


Hamil telah mendapatkan TTD
90 tablet

5.

Jika keluarga mempunyai bayi (0-6 bl)

Indikator ke-5 adalah jika Ibu


Nifas telah mendapatkan kapsul
vitamin A dosis tinggi.

6.

Jika keluarga mempunyai balita (6-59


bl)

7.

Jika keluarga tidak mempunyai bayi,


balita, dan ibu hamil.
Keterangan :
1. Menimbang BB.

3. Makan aneka ragam.


2. Memberikan ASI eksklusif

46
5. Minum suplementasi gizi.
4. Menggunakan garam

KEGIATAN PENGEMBANGAN KADARZI DI JAWA TIMUR


1. Sosialisasi KADARZI
sasaran :
- Pengelola Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se Jawa Timur.
- Pengelola Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kab/Kota se Jatim.
- Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur dan Kab/kota se Jawa Timur.
2. Pelatihan KADARZI, dengan sasaran :
Bidan PTT, Bidan/Fasilitator Pengembangan Desa Siaga,
Ponkesdes.
3. Bidan
Pembuatan
Media Penyuluhan KADARZI
Leaflet dan Booklet
4. Survey KADARZI
integrasi dengan survey Pemantauan Status Gizi (PSG)
5. Pencanangan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi (GEMAS DARZI).
Dicanangkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur (tgl 18 Februari 2010)
di Pendopo Kabupaten Sidoarjo.
Dihadiri Bupati/Walikota dan Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se Jatim.
6. Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sadar Gizi (GEMAS DARZI).
dilaksanakan di Kabupaten/Kota se Jatim (Dana APBD Provinsi Jatim 2010).
47

48

49

You might also like