You are on page 1of 9

SCHISTOSOMIASIS

Causa
1. Schistosoma haematobium
2. Schistosoma mansoni
3. Schistosoma japonicum

Distribusi geografis
S.haematobium Afrika, Irak, Timurtengah
S. mansoni Afrika, Amerika, Timteng
S. japonicum Asia timur, Asia tenggara

TELUR, MIRACIDIUM, CERCARIA

DEWASA

SIKLUS HIDUP

MORFOLOGI

TELUR
S. haematobium : 150 x 50 mikron
(spina terminal)
S. mansoni : 150 x 60 mikron (spina lateral)
S. japonicum : 100 x 65 mikron (lateral knob)

Dewasa
1. Jantan : - gemuk pendek, 8 16 mm
- oral sucker, ventral sucker
- canalis gynaecophorus

- Alat kelamin :
S. haematobium :4-5 testis
S. mansoni : 8-9 testis
S. japonicum : 6-8 testis

Betina : - langsing, 25 mm
- ovarium/produksi telur
S. haematobium : 1/3 posterior/20-30
S. mansoni : anterior/1-14
S. japonicum : ditengah/50-100

Definitif host : manusia, mamalia


Intermediate host :
S. haematobium : Bulinus, Physopsis
S. mansoni : Biomphalaria, Australorbis
S. japonicum : Oncomelania
Habitat
S. haematobium : Plexus vena kandung kemih
S. mansoni : Plexus vena mesenterica inferior
S. Japonicum : Plexus v. mesenterica superior

Gejala klinis
1. Masa tunas biologik
- kelainan kulit
- gatal-gatal
- keradangan akut pada jaringan hati
2. Stadium akut
- kerusakan jaringan
- perdarahan dan pembentukan jaringan ikat
3. Menahun
- sirosis
- pembesaran limpa
- ikterus
Diagnosa
1. Pemeriksaan tinja, urin
2. Gejala klinis
3. Imunologi

Pengobatan dan Pencegahan


Pengobatan ;
- Prazikuantel 20 mg/Kg BB/3x1
- Ambilhar 25 mg/Kg BB/3x1/5-7 hari
Pencegahan
- Pengobatan masal
- Mencegah pencemaran perairan
- Pemberantasan siput yang menjadi
hospes perantara

You might also like