You are on page 1of 28

PENGADUKAN (AGITASI)

A.

PENDAHULUAN

B.

SISTEM
PENGADUKAN

C.

JENIS PENGADUK

D.

POLA ALIRAN

E.

ANGKA ALIRAN

F.

KEBUTUHAN DAYA

G.

KORELASI DAYA

H.

PENCAMPURAN

I.

CONTOH SOAL

Definisi
Agitasi atau pengadukan adalah perlakuan dengan gerakan
terinduksi thd suatu bahan di dalam bejana; gerakan
tersebut biasanya mempunyai pola tertentu.
Perputaran daun pengaduk
Sirkulasi dengan pompa
Menggelembungkan udara/gas dalam cairan
Pencampuran (mixing) adalah peristiwa menyebarnya
bahan-bahan secara acak; bahan yang satu menyebar ke
dalam bahan yang lain dan sebaliknya yang mana bahanbahan tersebut sebelumnya terpisah dalam dua fasa atau
lebih

Pengadukan dengan perputaran daun


pengaduk dalam sistem zat cair

Tujuan Agitasi
MEMBUAT SUSPENSI DENGAN PARTIKEL ZAT PADAT
Tepung Pati Air

MERAMU ZAT CAIR YANG MAMPU CAMPUR


(MISCIBLE)
Etanol Air

MENDISPERSIKAN GAS DALAM ZAT CAIR BERUPA


GELEMBUNG-GELEMBUNG KECIL
Udara Air

MENDISPERSIKAN ZAT CAIR YANG TIDAK MAMPU


CAMPUR (IMMISCIBLE) SEHINGGA MEMBENTUK
EMULSI
Minyak Air

MEMPERCEPAT PERPINDAHAN KALOR ANTARA ZAT


CAIR DENGAN MEDIA PENDINGIN ATAU PEMANAS
Cairan reaksi Air Pendingin

PERTUMBUHAN KRISTAL

SISTEM AGITASI

Agitator Selection
The type of
mixing
required
The capacity
of the vessel
The properties
of fluid
(viscosity)

Kebutuhan Daya
The type of
mixing
required
The capacity
of the vessel
The properties
of fluid
(viscosity)
GEOMETRI
Dimensi
tangki
Penempatan
pengaduk

SISTEM AGITASI

Motor

Daun
Pengaduk
(Impeller)

Tangki / Bejana

Baffle

JIKA KEDALAMAN
CAIRAN CUKUP TINGGI
DAPAT DIPASANG DUA
IMPELLER

JENIS PENGADUK

ALIRAN
Impeler aliran aksial, yaitu membangkitkan
arus yang arahnya sejajar dengan sumbu
impeler
Impeler aliran radial, yaitu membangkitkan
arus yang arahnya radial atau tangensial
dengan sumbu impeler

BENTUK
Propeler
Dayung (paddle)
Turbin

Bentuk Impeller

Bentuk Impeller

Three-bladed
mixing propeller

Turbine with blades are


inclined 45o

turbine with flat


vertical blades

Curved blade
turbines

Horizontal plate to which the


impeller blades of this turbine
are attached

Shrouded turbines

Bentuk Impeller

Flat plate impellers with


saw tooth edges

Anchor paddles
Cage beaters

Gate paddles

Hollow shaft and


hollow impeller

shrouded screw impeller and


heat exchange coil

PROPELER
Merupakan impeler aliran aksial berkecepatan
tinggi
Untuk zat cair dengan viskositas rendah
Rpm : 11501750 (ukuran kecil); 400800 (ukuran
besar)
Arus cairan meninggalkan propeler secara aksial
sampai dibelokkan oleh lantai atau dinding bejana
Berputar membuat pola heliks di dalam cairan
Rasio jarak zat cair yang dipindahkan terhadap
diameter propeler disebut jarak-bagi (pitch); jarak
bagi = 1 disebut square pitch
Paling banyak : marine propeller berdaun tiga dan
square pitch
Diameter propeler biasanya 18 in

PADDLE
Perputaran paddle mendorong zat cair secara
radial dan tangensial, hampir tanpa adanya
gerakan vertikal
Arus bergerak menjauhi pengaduk ke arah dinding,
lalu membelok ke atas atau ke bawah
Dapat disesuaikan dengan bentuk dasar bejana
Rpm : 20 - 150
Panjang paddle : 50 80% dari diameter bejana
Lebar paddle : 0,10 0,25 dari panjangnya
Biasanya perlu baffle

TURBIN
Kebanyakan menyerupai agitator paddle berdaun
banyak yang agak pendek dan berputar pada
kecepatan tinggi
Bentuk daun: lurus atau melengkung, dipasang
vertikal atau bersudut
Diameter: 30 50% dari diameter bejana
Efektif untuk rentang viskositas yang cukup lebar
Arus utama bersifat radial dan tangensial yang
akan menimbulkan vorteks dan arus putar, yang
biasanya dicegah dengan memasang sekat atau
difuser

POLA ALIRAN

Jenis impeller
Sifat fluida
Ukuran impeller

Ukuran tangki
Ukuran baffle
Posisi impeller
Kecepatan putar

POLA ALIRAN

Tiga komponen aliran: radial pada arah tegak lurus


poros; longitudinal atau aksial pada arah pararel poros;
tangensial atau rotasional pada arah singgung terhadap
lintasan lingkar di sekeliling poros

Dalam posisi poros vertikal, komponen radial dan


tangensial berada pada satu bidang horisontal,
sedangkan komponen longitudinal adalah vertikal

Komponen radial dan longitudinal sangat aktif dalam


memberikan aliran yang diperlukan untuk melakukan
pencampuran

Terjadinya arus lingkar atau arus putar dapat dicegah


dengan salah satu cara berikut:
Pergeseran posisi poros pengaduk
Pemasangan poros pada sisi tangki
Pemasangan baffle

TENAGA PENGADUK

Menghitung
Daya (Power)
Pengaduk

ANGKA ALIRAN
Impeller yang berputar akan menyebabkan terjadinya aliran fluida
dengan berbagai arah:

U2 = kecepatan pada ujung


daun
Vu2 = kecepatan tangensial
zat cair
Vr2 = kecepatan radial zat cair
V2 = kecepatan total zat cair
U2 =
.Da.n
Vu2 =
k.U2
Vu2 = k..Da.n

ANGKA ALIRAN

(cont)

Laju aliran volumetrik melalui impeller (q) adalah:

q = Vr2.Ap
Ap = .Da.W
Ap = luas silinder yang dibuat oleh
sapuan
ujung daun impeller
Da = diameter impeller
W = lebar daun impeller

Vr2 = (U2 Vu2) tan


= .Da.n.(1-k) tan
q = 2.Da2.n.W.(1-k) tan

ANGKA ALIRAN

(cont)

Angka aliran (NQ) didefinisikan:

NQ

q
n.Da 3

Propeller kapal (jarak bagi bujur sangkar) : NQ = 0,5


Turbin 4 daun 45o (W/Da = 1/6) : NQ = 0,87
Turbin rata 6 daun (W/Da = 1/5): NQ = 1,3
Pada turbin daun rata terdapat hubungan empiris:
q = 0,92.n.Da3.(Dt/Da)

KEBUTUHAN DAYA
Bila aliran cairan di dalam tangki adalah turbulen, kebutuhan
daya pengaduk dapat diperkirakan dari perkalian aliran yang
didapatkan dari impeller (q) dan energi kinetik per satuan
volume fluida (Ek):

P q.E k

q n.Da 3 .N Q
.(V' 2 ) 2
Ek
2g c
Jika rasio V2/U2 ditandai dengan maka V2 = ..n.Da, sehingga kebutuhan
daya adalah:

P n.Da 3 N Q . / 2 g c ( . .n.Da) 2

.n 3 .Da 5
P
gc

22

NQ

KEBUTUHAN DAYA

(cont)

Dalam bentuk tidak berdimensi:

2 . 2

NQ
3
5
2
n .Da
P.g c

Ruas kiri dinamakan angka daya (power number), Np:

NP

P.g c
n 3 .Da 5 .

KORELASI DAYA
Variabel yang berpengaruh terhadap daya pengaduk
adalah:
Sifat pengaduk : n, Da, W, L
Sifat cairan : ,
Percepatan gravitasi : g
Faktor geometri : H, E, J, Dt, m

Bila faktor bentuk diabaikan dan zat cairnya


termasuk fluida Newtonian, maka:
P = (n, Da, , , g)

KORELASI DAYA

(cont)

Dengan metode analisis dimensi, diperoleh:

n.Da 2 . n 2 .Da

g
n 3 .Da 3 .

P.g c

Jika memperhitungkan faktor bentuk,


diperoleh:
n.Da 2 . n 2 .Da

P.g c

, S1 , S 2 ,............, S n

g
n 3 .Da 3 .

N P ( N Re , N Fr , S1 , S 2 ,............, S n )
S1 = Da / Dt S2 = E / Da

S3 = L / Da

S4 = W / Dt

S6 = H / Dt

S5 = J / Dt

KORELASI DAYA
N P ( N Re , N Fr , S1 , S 2 ,............, S n )
S1 = Da / Dt
S2 = E / Da
S3 = L / Da
S4 = W / Dt
S5 = J / Dt
S6 = H / Da

(cont)

KORELASI DAYA

(cont)

Eksponen m secara empirik dengan angka NRe:

a log N Re
m
b
Bila ukuran geometris pengaduk yang dirancang tidak sama
dengan grafik yang ada, maka dipilih grafik untuk jenis
pengaduk yang sesuai dan ukuran geometris yang
mendekati. Hasil yang diperoleh secara grafis dikoreksi sbb:

Dt

Da

Da

yangdiinginkan

Dt

Da

Da

grafik

Daya yang diberikan kepada zat cair dihitung dari N P:

N P .n 3 .Da 5
P
gc

Korelasi Empirik
(1) propeller, pitch equalling diameter, without baffles;
(2) propeller, s = d, four baffles;
(3) propeller, s =2d, without baffles;
(4) propeller, s =2d, four baffles;
(5) turbine impeller, six straight blades, without baffles;
(6) turbine impeller, six blades, four baffles;
(7) turbine impeller, six curved blades, four baffles;
(8) arrowhead turbine, four baffles;
(9) turbine impeller, inclined curved blades, four baffles;
(10) two-blade paddle, four baffles;
(11) turbine impeller, six blades, four baffles;
(12) Turbine impeller with stator ring;
(13) paddle without baffles;
(14) paddle without baffles

Contoh Soal
Pengadukan bahan emulsi dirancang menggunakan jenis
paddle 2 daun yang dipasang vertikal di pusat tangki.
Diameter tangki (Dt) 10 ft, tinggi tangki 12 ft, diameter
pengaduk (Da) 3 ft, posisi pengaduk (E) 1 meter di atas
dasar tangki, dengan putaran (n) 120 rpm. Operasi
berlangsung pada suku kamar. Tinggi larutan (H) 10 ft,
rapat jenis larutan () 1,66 g/ml dan viskositas () 32 cp.
Berapa Hp daya pengaduk teoritis yang dibutuhkan bila
tangki berbuffle 4 buah dengan tebal (J) 1 ft ?
1 m = 3,2808 ft
1 g/ml = 62,43 lbm/ft3
1 cp = 6,7197 x 10-4 lbm/ft.s
gc = 32,174 ft/s2

You might also like