You are on page 1of 34

JADWAL IMUNISASI

Pembimbing :
DR. dr. Debby Latuperisa, SpA (K)

Oleh :
Aditya Bagus Wicaksono
Anisatul Muqorrobin

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK RSUP FATMAWATI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2016

Jadwal Imunisasi
1. Program Imunisasi Nasional
2. Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI
3. Jadwal Imunisasi Tidak Teratur
4. Vaksin Kombinasi
5. Imunisasi Anak Sekolah dan Remaja

Jadwal Imunisasi
Program Imunisasi Nasional dikenal sebagai PPI (Pengembangan Program
Imunisasi). Imunisasi yang termasuk dalam PPI : Hep. B, BCG, Polio, DTP, Hib, dan
campak.
Tujuan akhir (ultimate goal) :
Eradikasi polio (ERAPO)
Eliminasi tetanus maternal dan neonatal (maternal and neonatal tetanus elimination
MNTE)
Reduksi campak (RECAM)
Peningkatan mutu pelayanan imunisasi
Menetapkan standar pemberian suntikan yang aman (safe injection practices)
Keamanan pengelolaan limbah tajam (safe waste disposal management)

PIN
terdiri dari:
imunisasi dasar rutin (sebelum usia 1
tahun)
imunisasi ulangan (umur 18 bulan
dan 24 bulan)
imunisasi pada anak sekolah dasar.

Polio
Terdapat 2 kemasan vaksin polio yang berisi virus
polio-1, 2 dan 3.
OPV (oral polio vaccine) virus hidup dilemahkan ,
tetes, oral
IPV (inactivated polio vaccine) virus inaktif,
suntikan.

Jadwal
Polio-0 diberikan saat bayi lahir
Untuk imunisasi dasar (polio 1,2,3) diberikan pada
umur 2,4,6 bulan, dengan interval tidak kurang dari
4 minggu.

Dosis
OPV diberikan 2 tetes per-oral
IPV dalam kemasan 0,5 ml, intramuskular. Vaksin IPV
dapat diberikan tersendiri atau dalam kemasan kombinasi
(DTaP/Hib/IPV). IDAI merekomendasikan pemberian OPV
untuk polio-0 dilanjutkan OPV 4 kali atau kombinasi OPV-4
dan IPV, pada massa transisi menuju penggunaan IPV.
Imunisasi

polio

ulangan

diberikan

satu

tahun

sejak

imunisasi polio-4 selanjutnya saat masuk sekolah (5-6


tahun)

Campak
dosis 0,5 ml secara subkutan dalam, pada umur 9 bulan, 24 bulan, dan 6
tahun.
Departemen kesehatan mengubah strategi reduksi dan eliminasi campak
dengan pemberian imunisasi campak umur 9 bulan dan umur 24 bulan
selain itu dapat di berikan pada umur 6-59 bulan dan SD kelas 1
Imunisasi campak dosis ke 2 diberikan pada program school based catch-up
campaign, yaitu secara rutin pd anak sekolah dasar kelas 1 dalam program
BIAS
Apabila telah mendapatkan imunisasi MMR pada usia 15-18 bulan dan
ulangan umur 6 tahun; ulangan campak SD kelas 1 tidak di lakukan.

Haemophillus influenza tipe b (Hib)


Jenis vaksin Hib konjugat yg beredar di indonesiayaitu vaksin
Hib yg berisi PRP-T (capsular polysaccharide polyribosyl
ribitol phosphte- konjugasi dengan protein tetanus)
Jadwal imunisasi

Vaksin Hib yg berisi PRP-Tdi berikan pada umur 2,4,dan 6 bulan

Vaksin Hib dapat di berikan dalam bentuk vaksin kombinasi

Dalam permenkes no 42 th 2013, Hib di berikan pada umur 2,3,4,18


bulan kombinasi dengan DTP-HepB

Dosis
Satu dosis vaksin Hib 0,5 ml, intramuskular
Tersedia

vaksin

kombinasi

DTwP/Hib,

DTaP/Hib/IPV

(vaksin

kombinasi yang beredar berisi vaksin Hib/PRP-T) dalam kemasan


prefilled syringe 0,5ml.
PIN menggunakan DTwP/HepB/Hib

Ulangan
Vaksin Hib PRP-T perlu diulang pada umur 18 bulan
Apabila anak datang pada umur 1-5 tahun, Hib cukup diberikan 1
kali

Pneumokokus
2 jenis vaksin pneumokokus; PPV23 dan PCV13.

Jadwal dan dosis PCV


Vaksin PCV diberikan sejak usia 2 bulan sampai 9
tahun

Cara pemberian
Sediaan Vaksin PCV: prefilled syringe 5mL (IM)
Dosis I tidak diberikan sebelum umur 6 minggu
Untuk bayi BBLR (1500 gram) vaksin diberikan setelah umur
kronologik 6-8 minggu, tanpa memperhatikan umur kehamilan.
Dapat diberikan bersamaan vaksin lain misalnya DTwP, DtaP,
TT, Hib, HepB, IPV, MMR atau varisela, dengan mempergunakan
syringe terpisah, disuntikkan pada sisi badan yang berbeda

Influenza
Vaksin trivalen influenza:

2 virus influenza subtipe A yaitu H3N2 dan H1N1 (strain california)

influenza tipe B.

WHO merekomendasikan komposisi vaksin influenza yang berlaku

ditahun berikutnya pada bulan september dan februari. musim


influenza terjadi pada bulan mei-juni dibelahan bumi selatan dan
november desember dibelahan bumi utara
Untuk indonesia dipilih vaksin formulasi di belahan utara atau selatan

Jadwal
Vaksin influenza diberikan pada anak umur 6-23

bulan, baik anak sehat ataupun dengan risiko


Imunisasi diberikan per tahun.
Indikasi

lain:

anak

yang

tinggal

dengan

kelompok risiko tinggi atau pekerja sosial yang


berhubungan dengan kelompk risiko tinggi.

Dosis dan cara pemberian


Dosis tergantung umur anak.
Umur 6-35 bulan: 0,25 ml
Umur 3 tahun: 0,5 ml
Umur 8 tahun: untuk pemberian pertama kali
diperlukan 2 dosis dengan interval minimal 4-6
minggu, pada tahun berikutnya hanya diberikan 1
dosis.
Vaksin influenza diberikan secara intramuskular pada
paha anterolateral atau deltoid

MMR
Vaksin MMR 15-18 bulan, interval min. 6 bulan antara imunisasi
campak (umur 9 bulan) dan MMR.
Dosis 0,5 ml, secara subkutan
MMR diberikan min. 1 bulan sebelum atau setelah penyuntikan
imunisasi lain
Anak telah mendapat imunisasi MMR pada umur 12-18 bulan dan 6
tahun, Imunisasi campak (monovalen) tambahan pada umur 5-6
tahun tidak diberikan
Ulangan imunisasi MMR diberikan pada umur 6 tahun

Tifoid
Di indonesia tersedia 1 vaksin yaitu vaksin
suntikan (polisakarida)
vaksin capsular Vi polysaccharide
Diberikan pada umur > 2 tahun, ulangan
dilakukan setiap 3 tahun.
Kemasan prefilled syringe 0,5 mL, IM.

Hepatitis A
Jadwal imunisasi:
Vaksin Hep A diberikan pada umur >2 tahun.
Vaksin kombinasi HepB/HepA tidak diberikan pada bayi <12 bulan.
Dosis pemberian:
Kemasan liquid 1 dosis/vial prefilled syringe 0,5 mL.
Dosis pediatrik 720 ELISA units diberikan 2 kali dengan interval 6-12 bulan, IM,
deltoid
Kombinasi HepB/HepA dalam kemasan prefilled syringe 0,5 mL, IM
Dosis HepA dewasa (19 tahun) 1440 ELISA units. Dosis 1 mL, 2 dosis, interval 612 bulan.

Varisela
Jadwal
Pada anak umur 1 tahun
Anak

yang

kontak

dengan

penderita

varisela,

imunisasi dapat mencegah dalam 72 jam setelah


kontak
Dosis
Dosis 0,5 mL, subkutan, 1 kali
Umur >13 tahun atau dewasa, 2x, jarak 4-8 minggu.

Rotavirus
Terdapat 2 jenis vaksin yaitu monovalen dan pentavalen.
Vaksin monovalen mengandung rotavirus tipe G1P(8).
Dosis
Vaksin monovalen secara oral 2 kali
dosis pertama umur 6-14 bulan, dosis ke-2 interval min.
4minggu
Vaksin pentavalen 3 kali
pertama diberikan umur 6-12 minggu, interval ke 2 dan ke 3
adalah 4-10 minggu, dari ke 3 pada umur <32 minggu

Human Papiloma Virus


Dosis
Vaksin HPV diberikan pada umur 10-25 tahun dan
26-45 tahun
Vaksin bivalen: dosis diberikan pada 0-1-6 bulan
Vaksin quadrivalen: dosis diberikan pada 0-2-6
bulan , IM

Imunisasi

Hepatitis B

Dosis dan Tempat


Pemberian

Pada neonates dan bayi diberikan pada vastus lateralis


Pada anak dan dewasa di regio deltoid

IDAI dan Kemenkes

IDAI
Hep B-1: Dalam 12 jam setelah lahir
Heb B-2: 4 minggu dari Hep B-1 (Usia 1 bulan)
Hep B-3: Interval 2-5 (terbaik 5) bulan dari Hep B-2 (usia 3-6
bulan)
Kemenkes
Hep B-0 Monovalen
(Uniject) saat lahir
Kombinasi DTwP/Hep B pada usia 2-3-4 bulan

Catch Up

Bila terlambat, tidak perlu mengulang dari awal


Dapat diberikan kapan saja saat
Berkunjung apabila belum dilakukan
Rentang dosis pertama dan kedua 4 minggu, sedangkan
dosis kedua dan ketiga 8 minggu.

KIPI

Reaksi lokal: nyeri, bengkak, demam ringan 2 hari


Reaksi sistemik: mual, muntah, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri
sendi

Imunisasi

BCG (M. bovis yang dilemahkan)

Dosis dan tempat pemberian

0,05 mL intrakutan di deltoid kanan)


untuk anak usia < 1 tahun
0,1 mL untuk anak > usia 1 tahun

Jadwal

IDAI (Imunisasi Dasar)


Optimal diberikan 2-3 bulan
Bila dilakukan > 3 bulan, dilakukan uji tuberkulin terlebih
dahulu dan dapat dilakukan apabila hasil (-)
Apabila uji tuberkulin tidak memungkinkan, BCG diberikan
dengan
observasi dalam waktu 7 hari untuk memantau reaksi cepat
Kemenkes
Menganjurkan pada usia 0-12 bulan untuk
Tidak dianjurkan ulangan

Catch up

> 3 bulan dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu

KIPI

Limfadenitis supuratif di aksila atau belakang leher


BCG-itis berhubungan dengan imuno-defisiensi berat

K.I

Imunokom-promis
Uji tuberkulin > 5 mm
Kehamilan

Imunisasi

Polio

Dosis dan tempat pemberian

2 tetes/0,1 mL
0,5 mL intramuskular

Jadwal

IDAI (Imunisasi Dasar)


Polio-0: saat lahir (setelah bayi mau dipulangkan dari RS
untuk menghindari transmisi virus vaksin)
Imunisasi dasar (polio- 1,-2, dan -3) diberikan pada usia 2,
4, dan 6 bulan (interval minimal 4 minggu)
Imunisasi Ulangan
Diberikan 1 tahun sejak imunisasi polio-3 (usia
18-24 bulan)
Selanjutnya saat masuk sekolah (usia 5-6 tahun)

Catch up

Jika terlambat, jangan mengulangi vaksinasi dari


awal tidak perduli interval Keterlambatan

KIPI

Diare ringan, nyeri otot

K.I

Imunokom-promis
Kehamilan

Imunisasi

DPT

Dosis dan Tempat


Pemberian

0,5 mL intramuskular

IDAI dan Kemenkes

IDAI (Imunisasi Dasar)


Diberikan 3 kali sejak usia 2 bulan (tidak boleh diberikan usia
< 6 minggu) dengan interval 4-8 minggu (terbaik 8 minggu)
sehingga diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
Ulangan
DTP-4 1 tahun setelah DTP-3
DTP-5 pada saat masuk sekolah usia 5 tahun
Kemenkes
Imunisasi dasar usia 2, 3, dan 4 bulan
Tidak ada vaksinasi ulangan pada usia 18-24 bulan
Apabila pada usia 5 tahun belum diberikan DTP-5 diberikan
Td sesuao program BIAS
Vaksinasi Td diberikan lagi pada usia 12-13 tahub (kelas 6
SD)
Tetanus
Imunisasi dasar 3 kali memberikan imunitas selama 3 1-3
tahun
DTP-4 memperpanjang imunitas 5 tahun sampai usia 6-7
tahun
DTP-5/dT 5 memperpanjang imunitas 10 tahun hingga
hingga usia 17 tahun

Imunisasi

DPT

Catch up

Bila terlamat, jangan mulai dari awal,tidak peduli Interval


Sebelumnya
Bila pada umur < 12 bulan belum pernah imunisasi dasar,
vaksinasi diberikan Sesuai imunisasi dasar baik Jumlah
maupun interval
Bila DTP-4 sebelum usia 4 tahun, maka DTP-5
secepatcepatnya 6 bulan sesudahnya
Bila DTP-4 setelah usia 4 tahun, DTP-5 tidak perlu dilakukan
Bila pada anak usia > 7 tahun belum pernah Mendapatkan
DTP, dT tiberikan 2 kali dengan interval 1-2 bulam, dT ke-3
inteval 6-12 bulam. Jangan diberikan DPwt atau DTaP

KIPI

Lokal: bengkak,kemerahan, nyeri pada tempat suntikan


Demam, gelisah, menangis terus menerus
Reaksi anafilaktik, Ensefalopati

K.I

Riwayat anafilaksis
Ensefalopati pasca DTP sebelumnya

Imunisasi

Campak
MMR

IDAI (imunisasi dasar)


Vaksin campak iberikan
pada saat usia 9 bulan
MMR disarankan pada
usia 12-18 bulan
Imunisasi campak kesempatan kedua
pada usia 6-59 bulan dan SD kelas 1-6 SD
Imunisasi lanjutan
Anak sekolah SD kelas 1, usia 6 tahun
Ulangan imunisasi MMR pada usia 6 tahun
sehingga apabila anak telah mendapat
imunisasi MMR pada usia 12-18 bulan dan 6
tahun, imunisasi ulangan campak usia 5-6
tahun tidak perlu diberikan Lagi

KIPI
MMR
Malaise, demam, atau ruam yang sering
terjadi 1 minggu setelah imunisasi yang
berlangsung selama 2-3 hari
Dalam masa 6-11 hari setelah imunisasi,
dapat terjadi kejang demam pada 0,1% anak
ensefalitis pasca imunisasi
Pembengkakan kelenjar parotis
Meningoensefalitis yang disebabkan oleh
imunisasi gondngan
trombositopenia

Catch up
Bila anak berusia 9-12 bulan, vaksinasi
campak kapan saja bertemu
Bila anak berumur > 1 tahun, vaksin
MMR/campak
Bila booster belum didapatkan setelah usia
6 tahun, vaksin MMR/campak kapan saja
diberikan

KIPI
Campak
Demam lebih dari 39,5oC yang timbil 5- 6
hari pasca imunisasi dan berlangsung
selama 5 hari
Ruam dapat timbul pada hari ke -7-10
pasca imunisasi selama 2-4 hari
Ensefalitis atau ensefalopati pasca
imunisasi

Haemophilus Influenza tipe Bhib


0,5 mL
< 2 tahun pada IM pada Vastus
lateralis
> 2 tahun IM pada deltoid

PCV
5 mL diberikan Secara intramus-kular

Bila sudah dapat 2 vaksinasi sebelum


umur 11 bln, maka vaksin 3 diberikan
umur 12-15 bln dengan jarak setidaknya
8 minggu setelah vaksin 2

IDAI
Apabila pertama kali diberikan pada
usia 2-6 bulan: 3 dosis dengan interval
6-8 minggu dan 1 dosis ulangan pada
12-15 bulan
Apabila pertama kali diberikan pada
usia 7-11 bulan: 2 dosis dengan interval
6-8 minggu dan 1 dosis ulangan pada
12-15
bulan
Apabila pertama kali diberikan pada
usia 12-23 bulan: 2 dosis dengan
interval 6-8
minggu
Apabila pertama kali diberikan pada
usia > 24 bulan: cukupdiberikan 1 dosis

Bila umur 7-11 bln baru vaksin 1, maka


yg ke 2 diberikan 4 minggu setelah
vaksin 1 dan vaksin terakhir umur 12-15

You might also like