Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
DR. dr. Debby Latuperisa, SpA (K)
Oleh :
Aditya Bagus Wicaksono
Anisatul Muqorrobin
Jadwal Imunisasi
1. Program Imunisasi Nasional
2. Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI
3. Jadwal Imunisasi Tidak Teratur
4. Vaksin Kombinasi
5. Imunisasi Anak Sekolah dan Remaja
Jadwal Imunisasi
Program Imunisasi Nasional dikenal sebagai PPI (Pengembangan Program
Imunisasi). Imunisasi yang termasuk dalam PPI : Hep. B, BCG, Polio, DTP, Hib, dan
campak.
Tujuan akhir (ultimate goal) :
Eradikasi polio (ERAPO)
Eliminasi tetanus maternal dan neonatal (maternal and neonatal tetanus elimination
MNTE)
Reduksi campak (RECAM)
Peningkatan mutu pelayanan imunisasi
Menetapkan standar pemberian suntikan yang aman (safe injection practices)
Keamanan pengelolaan limbah tajam (safe waste disposal management)
PIN
terdiri dari:
imunisasi dasar rutin (sebelum usia 1
tahun)
imunisasi ulangan (umur 18 bulan
dan 24 bulan)
imunisasi pada anak sekolah dasar.
Polio
Terdapat 2 kemasan vaksin polio yang berisi virus
polio-1, 2 dan 3.
OPV (oral polio vaccine) virus hidup dilemahkan ,
tetes, oral
IPV (inactivated polio vaccine) virus inaktif,
suntikan.
Jadwal
Polio-0 diberikan saat bayi lahir
Untuk imunisasi dasar (polio 1,2,3) diberikan pada
umur 2,4,6 bulan, dengan interval tidak kurang dari
4 minggu.
Dosis
OPV diberikan 2 tetes per-oral
IPV dalam kemasan 0,5 ml, intramuskular. Vaksin IPV
dapat diberikan tersendiri atau dalam kemasan kombinasi
(DTaP/Hib/IPV). IDAI merekomendasikan pemberian OPV
untuk polio-0 dilanjutkan OPV 4 kali atau kombinasi OPV-4
dan IPV, pada massa transisi menuju penggunaan IPV.
Imunisasi
polio
ulangan
diberikan
satu
tahun
sejak
Campak
dosis 0,5 ml secara subkutan dalam, pada umur 9 bulan, 24 bulan, dan 6
tahun.
Departemen kesehatan mengubah strategi reduksi dan eliminasi campak
dengan pemberian imunisasi campak umur 9 bulan dan umur 24 bulan
selain itu dapat di berikan pada umur 6-59 bulan dan SD kelas 1
Imunisasi campak dosis ke 2 diberikan pada program school based catch-up
campaign, yaitu secara rutin pd anak sekolah dasar kelas 1 dalam program
BIAS
Apabila telah mendapatkan imunisasi MMR pada usia 15-18 bulan dan
ulangan umur 6 tahun; ulangan campak SD kelas 1 tidak di lakukan.
Dosis
Satu dosis vaksin Hib 0,5 ml, intramuskular
Tersedia
vaksin
kombinasi
DTwP/Hib,
DTaP/Hib/IPV
(vaksin
Ulangan
Vaksin Hib PRP-T perlu diulang pada umur 18 bulan
Apabila anak datang pada umur 1-5 tahun, Hib cukup diberikan 1
kali
Pneumokokus
2 jenis vaksin pneumokokus; PPV23 dan PCV13.
Cara pemberian
Sediaan Vaksin PCV: prefilled syringe 5mL (IM)
Dosis I tidak diberikan sebelum umur 6 minggu
Untuk bayi BBLR (1500 gram) vaksin diberikan setelah umur
kronologik 6-8 minggu, tanpa memperhatikan umur kehamilan.
Dapat diberikan bersamaan vaksin lain misalnya DTwP, DtaP,
TT, Hib, HepB, IPV, MMR atau varisela, dengan mempergunakan
syringe terpisah, disuntikkan pada sisi badan yang berbeda
Influenza
Vaksin trivalen influenza:
influenza tipe B.
Jadwal
Vaksin influenza diberikan pada anak umur 6-23
lain:
anak
yang
tinggal
dengan
MMR
Vaksin MMR 15-18 bulan, interval min. 6 bulan antara imunisasi
campak (umur 9 bulan) dan MMR.
Dosis 0,5 ml, secara subkutan
MMR diberikan min. 1 bulan sebelum atau setelah penyuntikan
imunisasi lain
Anak telah mendapat imunisasi MMR pada umur 12-18 bulan dan 6
tahun, Imunisasi campak (monovalen) tambahan pada umur 5-6
tahun tidak diberikan
Ulangan imunisasi MMR diberikan pada umur 6 tahun
Tifoid
Di indonesia tersedia 1 vaksin yaitu vaksin
suntikan (polisakarida)
vaksin capsular Vi polysaccharide
Diberikan pada umur > 2 tahun, ulangan
dilakukan setiap 3 tahun.
Kemasan prefilled syringe 0,5 mL, IM.
Hepatitis A
Jadwal imunisasi:
Vaksin Hep A diberikan pada umur >2 tahun.
Vaksin kombinasi HepB/HepA tidak diberikan pada bayi <12 bulan.
Dosis pemberian:
Kemasan liquid 1 dosis/vial prefilled syringe 0,5 mL.
Dosis pediatrik 720 ELISA units diberikan 2 kali dengan interval 6-12 bulan, IM,
deltoid
Kombinasi HepB/HepA dalam kemasan prefilled syringe 0,5 mL, IM
Dosis HepA dewasa (19 tahun) 1440 ELISA units. Dosis 1 mL, 2 dosis, interval 612 bulan.
Varisela
Jadwal
Pada anak umur 1 tahun
Anak
yang
kontak
dengan
penderita
varisela,
Rotavirus
Terdapat 2 jenis vaksin yaitu monovalen dan pentavalen.
Vaksin monovalen mengandung rotavirus tipe G1P(8).
Dosis
Vaksin monovalen secara oral 2 kali
dosis pertama umur 6-14 bulan, dosis ke-2 interval min.
4minggu
Vaksin pentavalen 3 kali
pertama diberikan umur 6-12 minggu, interval ke 2 dan ke 3
adalah 4-10 minggu, dari ke 3 pada umur <32 minggu
Imunisasi
Hepatitis B
IDAI
Hep B-1: Dalam 12 jam setelah lahir
Heb B-2: 4 minggu dari Hep B-1 (Usia 1 bulan)
Hep B-3: Interval 2-5 (terbaik 5) bulan dari Hep B-2 (usia 3-6
bulan)
Kemenkes
Hep B-0 Monovalen
(Uniject) saat lahir
Kombinasi DTwP/Hep B pada usia 2-3-4 bulan
Catch Up
KIPI
Imunisasi
Jadwal
Catch up
KIPI
K.I
Imunokom-promis
Uji tuberkulin > 5 mm
Kehamilan
Imunisasi
Polio
2 tetes/0,1 mL
0,5 mL intramuskular
Jadwal
Catch up
KIPI
K.I
Imunokom-promis
Kehamilan
Imunisasi
DPT
0,5 mL intramuskular
Imunisasi
DPT
Catch up
KIPI
K.I
Riwayat anafilaksis
Ensefalopati pasca DTP sebelumnya
Imunisasi
Campak
MMR
KIPI
MMR
Malaise, demam, atau ruam yang sering
terjadi 1 minggu setelah imunisasi yang
berlangsung selama 2-3 hari
Dalam masa 6-11 hari setelah imunisasi,
dapat terjadi kejang demam pada 0,1% anak
ensefalitis pasca imunisasi
Pembengkakan kelenjar parotis
Meningoensefalitis yang disebabkan oleh
imunisasi gondngan
trombositopenia
Catch up
Bila anak berusia 9-12 bulan, vaksinasi
campak kapan saja bertemu
Bila anak berumur > 1 tahun, vaksin
MMR/campak
Bila booster belum didapatkan setelah usia
6 tahun, vaksin MMR/campak kapan saja
diberikan
KIPI
Campak
Demam lebih dari 39,5oC yang timbil 5- 6
hari pasca imunisasi dan berlangsung
selama 5 hari
Ruam dapat timbul pada hari ke -7-10
pasca imunisasi selama 2-4 hari
Ensefalitis atau ensefalopati pasca
imunisasi
PCV
5 mL diberikan Secara intramus-kular
IDAI
Apabila pertama kali diberikan pada
usia 2-6 bulan: 3 dosis dengan interval
6-8 minggu dan 1 dosis ulangan pada
12-15 bulan
Apabila pertama kali diberikan pada
usia 7-11 bulan: 2 dosis dengan interval
6-8 minggu dan 1 dosis ulangan pada
12-15
bulan
Apabila pertama kali diberikan pada
usia 12-23 bulan: 2 dosis dengan
interval 6-8
minggu
Apabila pertama kali diberikan pada
usia > 24 bulan: cukupdiberikan 1 dosis