You are on page 1of 12

PRAKTIKUM

FARMAKOLOGI
ANESTESI LOKAL

KELOMPOK 2 :

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Melihat pengaruh obat anestesi local
terhadap rangsangan rasa sakit.
2. Membandingkan onset dan durasi 2 macam
obat anestesi local.

DASAR TEORI
Anestetik lokal atau penghilang rasa sakit
setempat adalah obat yang pada penggunaan
lokal merintangi secara reversibel penerusan
impuls saraf ke SSP dan dengan demikian
menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri,
gatal-gatal rasa panas atau dingin
(Brunetton, 1995).

Anestetik lokal menghilangkan penghantaran


saraf ketika digunakan secara lokal pada
jaringan saraf dengan konsentrasi tepat. Bekerja
pada sebagian Sistem Saraf Pusat (SSP) dan
setiap serabut saraf. Kerja anestetik lokal pada
ujung saraf sensorik tidak spesifik. Hanya
kepekaan

berbagai

struktur

yang

dapat

dirangsang berbeda (Rochmawati dkk, 2009).

Sifat Anestetik Lokal yang Ideal :


1.

Poten dan bersifat sementara (reversibel)

2.

Sebaiknya tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan


saraf secara permanen.

3.

Batas keamanan harus lebar, sebab anestetik lokal akan


diserap dari tempat suntikan.

4.

Mula kerja harus sesingkat mungkin.

5.

Masa kerja harus cukup lama, sehingga cukup waktu


untuk melakukan tindakan
operasi, tetapi tidak
sedemikian lama sampai memperpanjang masa pemulihan.

6.

Zat anestetik lokal juga harus larut dalam air, stabil dalam
larutan, dan dapat
disterilkan tanpa mengalami
perubahan.

(Rochmawati dkk, 2009)

Teknik Pemberian Anestetik Lokal :

Anestesi permukaan : Digunakan pada mukosa / permukaan luka.


Dari sana berdifusi ke organ akhir sensorik dan ke percabangan
saraf terminal. Pada epidermis yang utuh (tidak terluka), maka
anestetik lokal hampir tidak berkhasiat karena anestetik lokal
hampir tidak menembus lapisan tanduk.

Anestesi infiltrasi : Disuntikkan ke dalam jaringan, termasuk juga


diisikan ke dalam jaringan. Dengan demikian selain organ ujung
sensorik, juga batang-bataang saraf kecil dihambat.

Anestesi konduksi : Disuntikkan di sekitar saraf tertentu


yang dituju dan hantaran rangsang pada tempat ini
diputuskan. Contoh : anestesi spinal, anestesi peridural,
anestesi paravertebral.

Anestesi regional intravena dalam daerah anggota badan


Aliran darah ke dalam dan ke luar dihentikan dengan
mengikat dengan bantuan pengukur tekanan darah dan
selanjutnya anestetik lokal yang disuntikkan berdifusi ke
luar dari vena dan menuju ke jaringan di sekitarnya dan
dalam waktu 10-15 menit menimbulkan anestesi.

ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan

Bahan yang digunakan


1. Prokain HCL 10-2 M (3mg/ml) dalam larutan

1.

Gunting cukur

2.

Spuit injeksi 1ml

3.

Pencatat waktu

garam fisiologis (saline) 0,9% steril


2. Lidokain HCL 5 x 10-3 M (1,5mg/ml) dalam

larutan garam fisiologis (saline) 0,9% steril


3. Jarum tusuk
4. Larutan garam fisiologis (saline) 0,9% steril
5. Marmot

HASIL PENGAMATAN

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

You might also like