You are on page 1of 11

PENGARUH

PENGGUNAAN EGR
TERHADAP GAS BUANG
PADA MESIN DIESEL
DI SUSUN OLEH :
KOKO DWI LEKSONO
WARDOYO
YUSUF PURNOMO
ALFIAN JIWANTOPO
MUHAMMAD HANIF DARMINTO

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu


mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat
menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan
sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi
pencemaran lingkungan. Ada beberapa cara yang efektif untuk mengurangi
gas buang pada kendaraan bermotor, untuk variasi pada mesin bisa
dengan memberikan tambahan, turbo, intercooler, oxydation catalyst, SCR
(Selective Catalytic Reduction) dan EGR (Exhaust Gas Recirculation).

Hal itulah yang mendasari lahirnya teknologi EGR (Exhaust Gas


Recirculation) yang

diharapkan bisa mengurangi polusi udara . EGR

(Exhaust Gas Recirculation) merupakan salah satu metode yang dilakukan


untuk mengurangi emisi gas buang sekaligus untuk meningkatkan performa
engine. Prinsip kerja dari EGR adalah dengan mensirkulasikan sebagian
aliran gas buang kembali ke engine sehingga diharapkan pembakaran
didalam silinder lebih sempurna sehingga performa engine akan meningkat
dan emisi gas buang akan semakin rendah. Penggunaan EGR sangat tepat
diterapkan pada mesin diesel karena mesin diesel merupakan jenis engine
yang memerlukan udara kompresi bertekanan tinggi untuk
menghasilkan penyalaan didalam silinder.

dapat

Pada penelitian ini penulis ingin


mengamati pengaruh penggunaan EGR
pada mesin diesel terhadap kandungan
gas buang dibandingkan mesin diesel
yang tidak menggunakan EGR.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas diperoleh beberapa masalah,
yaitu sebagai berikut :

Pencemaran udara yang semakin tinggi terutama penyumbang


polutan terbesar adalah gas buang kendaraan bermotor.

Tuntutan pasar otomotif yang memaksa produsen kendaraan


bermotor untuk selalu melakukan inovasi teknologi .

Regulasi kendaraan yang dari tahun ke tahun semakin ketat


terutama dalam hal regulasi gas buang kendaraan.

Dari uraian di atas penulis tertarik untuk


memilih
judul

PENGARUH
PENGGUNAAN EGR (Exhaust Gas
Recirculation)
TERHADAP
KANDUNGAN GAS BUANG PADA
MESIN DIESEL sebagai tugas akhir.

1.3 BATASAN
MASALAH
Berdasarkan judul yang diambil penulis tersebut, maka berikut
ini beberapa batasan masalah :
a. Tipe kendaraan :
Adapun yang menjadi bahan penelitian ini adalah mobil pabrikan
Toyota , Fortuner Diesel A/T 2.5 G tahun 2016.
b. Cakupan penelitian:
Yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah kandungan gas
buang yang dihasilkan kendaraan setelah menggunakan
teknologi EGR.

1.4 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas,
maka penulis mengambil permasalahan untuk proyek akhir ini
sebgai berikut :

Bagaimanakah cara mengurangi kandungan gas berbahaya


pada kendaraan mesin diesel?

Bagaimanakah pengaruh penggunaan EGR terhadap


kandungan gas buang pada mesin diesel?

Bagaimanakah pengaruh penggunaan EGR terhadap efisiensi


(unjuk kerja) mesin pada mesin diesel ?

1.5 TUJUAN
Tujuan penulis yang ingin dicapai penulis dalam Laporan
Tugas Akhir ini adalah :
a. Mengetahui sistem EGR pada kendaraan mesin diesel.
b. Mengetahui komponen-komponen dan cara kerja sistem
EGR.
c. Mengetahui gangguan / masalah serta cara mengatasi
(trouble shooting) sistem EGR pada kendaraan mesin
diesel.

1.6 MANFAAT
a. Bagi penulis :
Mendapatkan gelar Ahli Madya dari Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Menambah wawasan mengenai teknologi terbaru pada kendaraan
bermotor.
b. Bagi Universitas :
Menambah literatur guna kepentingan akademik mahasiswa.
c. Bagi Umum :
Menambah pengetahuan bagi pengguna mobil Fortuner
mengenai sistem EGR, masalah yang timbul ,serta cara
mengatasi masalah.

FLOW CHART

You might also like