You are on page 1of 25

PEMERIKSAAN DARAH

Dr. H. SOEROTO HADISOEMARTO, SpF (K), SH, PKK, DK

Hukum Mendel
Indikasi penentuan golongan darah
Pemeriksaan bercak darah kecil

PEMERIKSAAN DARAH

Pemeriksaan darah gunas kepentingan peradilan pada umumnya


ditinjukkan untuk mencari kejelasan perihal masalah yang
berkaitan dengan kasus-kasus :
exclusion of paternity
penculikan
kasus bayi yang tertukar
serta kasus dimana seorang pria dituduh sebagai ayah dari anak
yang dilahirkan oleh seorang wanita.

Lain daripada itu pemeriksaan darah berguna


untuk membuktikan apakah suatu tindak pidana
itu telah terjadi, misalnya pada kasus :
Tabrak lari
Perkosaan dan pembunuhan
Dimana yang terakhir yaitu kasus pembunuhan di
kaitkan dengan bercak darah yang ada pada:
senjata
pada tubuh korban
pada pakaian tesangka pelaku kejahatan.

Penafsiran dari hasil pemeriksaa darah dalam


hal ini golongan darah harus di baca secara
terbalik ( negative way), pemeriksaan darah
dalam hal ini dapat menyingkirkan seorang
yang bersalah, akan tetapi tidak dapat
memastikan bahwa ia yang bersalah.
Dengan demikian dalam hal pemeriksaan
golongan darah hasil negatif (tidak sama),
justru lebih bermanfaat dalam arti dapat
dengan segera bahwa orang tersebut bukan
pelakunya.

Untuk dapat mngetahui dan melakukan


penafsiran dengan baik, seharusnya
dipahami beberapa masalah pokok yang
berkaitan dengan darah ; misalnya : hukum
mendel, serta pemeriksaan laboratorium
yang sederhana dan sistim golongan darah.

HUKUM MENDEL UNTUK


GOLONGAN DARAH

Aggllutinogen (antigen), tidak mungkin timbul pada anak


jika antigen tersebut tidak ada pada salah satu atau kedua
orang tua anak tesebut.
Orang tua yang homozygous harus menurunkan gen untuk
antigen tersebut kepada anaknya.
Anak yang homozygous harus mendapatkan gen untuk
antigen tersebut dari masing-masing orang tuanya.

Hukum Mendel tersebut bila diterapkan pad


asistem ABO, menjadi sebagai berikut :
Aggllutinogen A atau B tidak mungkin timbul pada
anak bila Aggllutinogen tersebut tidak terdapat
pada salah satu atau kedua orang tuannya.
Orang tua dengan golongan darah AB tidak
mungkin mempunyai anak dengan golongan
darah O.
Anak dengan golongan darah O, tidak mungkin
mempunyai orang tua dengan golongan darah AB.

Dari fakta di atas dapat di buat bagan sebagai berikut ;


Gol. Darah Gol. Darah Gol. Darah
Orang tua anak yg tak mungkin pada anak
O X OO A, B, AB
O X A O, A B, AB
A X A O, A B, AB
O X B O, B A, AB
B X B O, B A, AB
A X B O, A, B, AB TIDAK ADA
O X AB A, B O, AB
A X AB A, B, AB O
B X AB A, B, AB O
AB X AB A, B, AB O

Pemeriksaan pada bayi yang


tertukar
Pemeriksaan golongan darah dilakukan pada kedua
bayi dan kedua pasangan yang bersangkutan
Pasangan I :
Gol.darah ayah O
Gol.darah ibu O
Gol.darah bayi IA
Pasangan II :
Gol.darah ayah O
Gol.darah Ibu AB
Gol.darah bayi II
O
Kesimpulan : bayi (I) adalah anak dari pasangan ke II
bayi (II) adalah anak dari pasangan ke I

Pemeriksaan pada kasus


penculikan

Pelakuk biasanya dua orang yang mengaku sebagai suami istri,


pemeriksaan gol.daraj dilakukan pada kedua pelaku, pasangan
suami istri yang anaknya diculik dan gol.darah bayi.
Gol.darah ayah A MN Rh1Rh1
Gol.darah Ibu A MN Rh1Rh1
Gol.darah penculik I B MN Rh2Rh2
Gol.darah penculik II O MN Rh1Rh1
Gol.darah bayi A N Rh1Rh1
Kesimpulan :
Penculik tidak dapat membuktikan bahwa bayi tersebut anaknya,
oleh karena terdapat double exclusion of maternity, yaitu :
Seorang ibu dengan gol.darah Rh2Rh2 harus menstranmisikan
salah satu faktor kepada anaknya dan anak dengan gol.darah
Rh1Rh1 harus mendapat salah satu faktor dari kedua orang tuanya

Pemeriksaan pada kasus pria yang dituduh


sebagai ayah dari seorang anak yang akan
dilahirkan
Pemeriksaan golongan darah hanya dapat
dikerjakan jika anak tersebut sudah dilahirkan.
Pemeriksaan gol.darah hasilnya harus
ditafsirkan secara terbalik (negative way)
Hasil pemeriksaan golongan darah hanya dapat
memastikan bahwa lelaki tersebut tidak
mungkin menjadi ayah dari anak yang baru
dilahirkan tadi.

Pemeriksaan pada kasus


Exclusion Of Paternity
Seorang pria dituduh sebagai ayah dari bayi yang baru
dilahirkan oleh seorang wanita
Pemeriksaan gol.darah dilakukan keada ketiga orang
tersebut
Gol.darah pria tertuduh AB
Gol.darah ibu si-bayi
O
Gol.darah bayi O
Kesimpulan :
Pria tersebut tidak mungkin ayah dari si-bayi, oleh
karena gen A atau B tidak terdapat pada bayi tersebut;
bayi dengan gol.darah O, tidak mungkin mempunyai
ayah atau oreng tua dengan golongan darah AB.

PEMERIKSAAN BERCAK DARAH YANG


TELAH KERING
Pada pemeriksaan di TKP, tidak selamanya didapatkan
bercak darah yang selalu segar, sering kali telah
mengering, demikian pula bercak darah yang terdapat
pada pakaian korban kejahatan seksual; sehingga untuk
melakukan penentuan darah diperlukan prosedur yang
lebih sulit.
Di dalam kasus tabrak lari, pemeriksaan bercak darah
yang telah kering sangat penting guna dapat
mengungkapkkan kendaraan mana yang telah menabrak
kkorban; sedagkan pada kasus-kasus pembunuhan lain,
bercak darah kering yang terdapat pad kampak atau
golok, dapat menunjukkan bahwa memang benda
tersebut yang dipergunakan untuk melakukan
pembunuhan.

KEJELASAN YANG DIHARAPKAN PADA


PEMERIKSAAN BERCAK DARAH
Untuk dapat memperolek kejelasan bercak
darah yang diperiksa dibutuhkan
pemeriksaan yang bertahap, yaitu :
apakah bercak tersebut bercakdarah
Apakah bercak darah tersebut berasal dari
manusia
Apa golongan darahnya.

Penentuan bercak darah


Untuk dapat menentukan bahwa bercak darah yang
diperiksa itu memang benar bercak darah, perlu
dilakukan test-test, sebagai berikut :
1. Test pendahuluan
a. test Benzidine, yang akan memberi warna
hijaubiru, bila positip
b. test Luminol, bila bercak darah maka akan terjadi
fluoresensi.
2. Test penentuan
a. test Teichmann, akan terbentuk kristal hemin-HCL,
yang berbentuk batang dengan warna coklat
b. test Takayama, akan terbentuk kristal pyridinehemochromogen, berbentuk bulu dengan warna jingga.

Penentuan bercak darah


manusia
Untuk menentukan apakah bercak darah
tersebut berasal dari manusia, dilakukan :
Test presipitin, dimana hasil yang positip
dinyatakan dengan terbentuknya presipitat.
Perlu diketahui test ini bertujuan menentukan
spesies.

Penentuan golongan darah


Untuk bercak darah yang telah kering,
penentuan golongan darah dilakukan
dengan prosedur khusus, yaitu :
Absorpsi-elusi, dimana hasil yang diharapkan
adalah terbentuknya presipitat; prosedur ini
cukup sulit dan biasanya hanya dilakukan di
laboratorium yang sarananya memadai.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
TERHADAP BERCAK DARAH KERING
1.

Tujuan : menentukan adanya hemoglobin pada bercak.


Bahan : - Test Benzidine
a. gosok bercak tersebut dengan kertas, sehingga ada yang
menempel.
b. teteskan pada kertas saring tersebut 1 tetes Hidrogen
peroksida 20%, dan 1 tetes reagensia Benzidine.
Hasil yang diharapkan
terjadi warna hijau-biru,
test ini tidak spesifik tapi sangat sensitip, lebih sensitip bila
dibandingkan dengan test Teichmann atau Takayama.
Pembuatan reagensia Benzideine :
larutan jenuh kristal benzidine dalam asam asetat glacial.

2.

Tujuan : melihat bercak bersinar


Bahan yang diperiksa : bercak darah yang kering
Metoda : - Test Luminol,
a. pakaian atau bahan yang mengandung bercak disemprot
dengan reagensia Lumino.
b. pemeriksaan dilakukan dalam ruang yang gelap.
Hasil yang diharapkan
bercak darah kering tampak bersinar (Luminescence),
test Luminol merupakan test yang paling sensitip untuk
mendeteksi bercak darah
Pembuatan reagensia :
100 mg3-amino-phtalhydrazide dicampur dengan 5 gram sodium
carbonate dalam 100 ml aquadest; sebelum dipergunakan larutan
tersebut ditambah 700 mg sodium perborate.

3.

Tujuan ; melihat kristal


Bahan yang diperiksa : bercak darah yang kering
Metoda :- Test Teichmann
a. seujung jarum bercak ditaruh pada gelas objek
b. tambahkan 1 butir kristal NaCl dan 1 tetes asam
asetat glasial, tutup dengan kaca penutup, lalu
panaskan
Hasil yang diharapkan
kristal hemin-HCl berbentuk batang berwarna
coklat,
test ini lebih spesifik tapi kurang sensitip bila
dibandingkan dengan test Benzidine.

4.

Metoda :- Test Takayama


- Tujuan : melihat kristal
- Bahan yang diperiksa : bercak darah yang kering
a. seujung jarum bercak ditaruh pada gelas objek
b. teteskan 1 tetes reagensia Takayama, tutup
dengan gelas penutup dan panaskan.
Hasil yang diharapkan
di bawah microskop tampak kristal pyridinehemochromogen yang berbentuk bulu berwarna
jingga, test ini lebih spesifik tapi kurang sensitip
dibandingkan dengan test Benzidine.
Pembuatan reagensia :
3 ml pyridine redistilled ditambah 3 ml larutan
glukosa jenuh, 3 ml NaCl 10 % dan 7 ml aquadest.

5.Metoda

:- Test Presipitin

- Tujuan : menentukan bercak darah manusia


- Bahan yang diperiksa : bercak darah yang kering
a. 1 gram darah kering atau 1 cm 2 bercak diekstraksi dengan larutan
garam fisiolofis (1 ml larutan dengan Ph 7)
b. serum anti manusia dimasukkan dalam tabung reaksi, kemidian di
tambah dengan ekstrak yang telah dibuat
- Hasil yang diharapkan
terbentuknya cincin (presipitat), diantara serum anti manusia dengan
ekstrak, cincin tersebut keruh; oleh karena terbentuk cincin, reaksi ini
dikenal sebagai reaksi cincin.
- Pembuatan bahan serum anti manusia :
Darah manusia disuntikkan pada kelinci, kelinci akan membentuk
antibody, yang akan bereaksi menetralisir darah manusia. Darah kelinci
tersebut kemudian diambil dan serum yang mengandung antibody diisolir
untuk pemeriksaan, serum ini adalah serum anti-manusia (human anti
serum).
- Test Presipitin sangat sensitip, hanya perlu sedikit darah.
Test ini tetap akan bereaksi pada darah yang telah berumur 10-15 tahun;
bahkan ekstrak yang berasal dari mummy yang berumur lebih dari 4000
tahun masih memberi hasil positip.

6.

Metoda :- Absorpsi-elusi
- Tujuan : menentukan golongan darah bercak darah kering
- Bahan yang diperiksa : bercak darah yang kering
a. tahap 1, antiserum diteteskan pada bercak darah, biarkan
beberapa saat agar antibody bereaksi mengikat antigen.
b. tahap 2, serum yang tidak bereaksi dicuci supaya antibody
yang berlebihan dapat dihilangkan.
c. tahap 3, panaskan pada temperatur 55 C, agar ikatan
antibody dengan antigen terlepas (proses elution).
d. tahap 4, antibody yang terlepas ditambah dengan sel
darah merah yang telah diketahui golongan darahnya.
- Hasil yang diharapkan
-- Terjadi agglutinasi.
Test ini sulit, test ini dimungkinkan oleh karena antigen yang
terdapat pada permukaan sel tetap utuh, walaupun sel-selnya
telah hancur; dengan demikian penentuan golongan darah
dalam test ini dilakukan secara tidak langsung.

TERIMA KASIH

You might also like