You are on page 1of 24

KEBIJAKAN AIPNI

TENTANG PROGRAM PROFESI NERS


Penyelenggaraan Pendidikan Profesi
berdasarkan Ketentuan Perundangundangan untuk
Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI
MUHAMMAD HADI

AIPNI & Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lulusan

Kebutuhan
stakeholders

Lulusan PT diharapkan mempunyai


kompetensi sesuai kebutuhan stakeholder

Kebutuhan kemasyarakatan (societal


needs)
Kebutuhan dunia kerja (industrial needs)
Kebutuhan profesional (professional needs)
Kebutuhan generasi masa depan (aspek
scientific vision)

Upaya meningkatkan mutu lulusan


Merekonstruksi kurikulum
Memperjelas rumusan
kompetensi lulusannya
Meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan SCL
Menjalankan proses
Penjaminan Mutu
Sumber:
Tim KBK DIKTI

Kompetensi Utama NERS


Sarjana Keperawatan:

Ners:
Kewenangan
sebagai
profesi

Belajar untuk
menguasai

Belajar untuk
menerapkan

KURIKULUM NERS - SMI

Terdiri dari dua tahapan yang terintegrasi dan merupakan


satu kesatuan tidak terpisahkan.
Tahap akademik untuk mencapai kompetensi sebagai profesi
Tahap profesi untuk mencapai kemandirian
Lulus dalam uji masuk klinik sebelum profesi
Pola belajar : internship
Pola bimbingan : preseptorship
Fokus: pendelegasian kewenangan bertahap.
Penyelenggaraan menyatu dan berkesinambungan dengan
luaran NERS.

KURIKULUM NERS - SMI

Pendekatan Utama:
Sehat - sakit

Etika
Keperawatan

Scientific
problem solving
Perilaku
CARING

Keragaman
budaya

Belajar aktif dan


mandiri
Pendidikan di
masyarakat

Hubungan NersKlien

Berorientasi ke
masa depan
KURIKULUM NERS - SMI

TAHAPAN PENDIDIKAN NERS


S.Kep

AKADEMIK 144 SKS


TH-1

TH-2

TH-3

IQF LEVEL 6

ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN

10/31/16

PROFESI 36-40 SKS

TH-4

TH-5

NERS

IQF LEVEL 7

ORGANISASI PROFESI

KURIKULUM NERS - SMI


AKREDITASI

7
7

Potret Data Izin Operasional Prodi S1


Keperawatan dan Ners
21 prodi SK S1
Keperawatan belum
proses izin prodi ners

169 prodi (SK izin


S1 Keperawatan &
Ners)

Data dari PDPT per 25 Februari


2014 :
S1 Keperawatan : 327 prodi
S1 Keperawatan (non AIPNI) :
59 prodi
Ners : 191 prodi

78 prodi Ners sedang


dalam proses
mendapatkan SK izin
operasional

Data anggota AIPNI (terdaftar di PDPT


& BAN PT) :
S1 keperawatan : 268 prodi
Ners : 112 prodi (diberi mandat Dirjen Dikti
melalui Surat No. 1783/E/T/2011 untuk
menyelenggarakan program studi Pendidikan
Ners)
untuk
mendapatkan izin terintegrasi :

Jumlah prodi yang akan diproses


AIPNI (169 + 78) dan NON AIPNI (10) = 257 prodi

Penyelenggaraan Prodi Ners


(Akademik-Profesi) Terintegrasi
Dit. Lemkerma akan memetakan data
prodi ners yang telah mengajukan izin
operasinal,
beserta
kendala
yang
dihadapi (misal : ketidaklengkapan form)
Penerbitan SK prodi ners (akademikprofesi terintegrasi) :
- AIPNI mengajukan secara resmi permohonan proses SK
prodi ners terintegrasi, dengan melampirkan : SK
penyelenggaraan, SK perpanjangan (terbaru) dan SK
akreditasi (baik jenjang Akademik dan Profesi)
- Diutamakan untuk 169 prodi yang telah memiliki
SK izin prodi akademik dan profesi

Konsekuensi Kebijakan
Izin Penyelenggaraan Prodi AkademikProfesi Terintegrasi
Aspek yuridis :
Perlu penguatan justifikasi sistem pendidikan akademikprofesi terintegrasi beserta penyesuaian yang diperlukan
pada naskah akademik sistem pendidikan keperawatan
Penguatan norma pada UU Keperawatan bahwa Program
profesi merupakan program lanjutan yang tidak
terpisahkan dari program sarjana

Aspek susbtansi/teknis :
Penyesuaian standar pendidikan dan standar kompetensi
Penyesuaian blue print uji kompetensi ners
Penyesuaian instrumen akreditasi prodi
Penyesuaian nomenklatur prodi, capaian pembelajaran,
deskriptor KKNI dan gelar lulusan
Kecukupan dan kelayakan sarana pendidikan
Kecukupan dan kualifikasi pendidik

Konsekuensi Kebijakan
Izin Penyelenggaraan Prodi AkademikProfesi Terintegrasi

Ditjen
Dikti
akan
memproses
izin
penyelenggaraan prodi akademik-profesi :
1 SK izin untuk 2 prodi (prodi akademik
dan prodi profesi)
Perlu dilakukan penyesuaian oleh seluruh
institusi pendidikan selama masa transisi
Berapa masa transisi yang
dibutuhkan ? (Aturan UU : 2 tahun)

Pendidikan Akademik-Profesi :
Lesson learned Pendidikan
Keperawatan
ORGANISASI PROFESI

AKADEMIK
Min 7 semester
144 SKS

Skep

PROFESI
Min 2
semester

Ners

IN
TER
NSI
P

60%R
S+
40 %
PKM

FAKULTAS KEDOKTERAN
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

SPESIALIS
+
SUB
SPESIALIS

Sistem Penjaminan Mutu


Pendidikan Profesi Ners
Sistem Akreditasi
Sistem Uji Kompetensi

KERANGKA KERJA SISTEM PENJAMINAN


MUTU
PENDIDIKAN PROFESI
NERS
LAM PT
Kesehatan

PT
OP
AIP
T

STATUS
INSTRUME
AKREDITA
AKREDITA
N
SI
SI
AKREDITA
(MUTU INSTITUSI)
SI
SNP
STANDAR
PENGGU
PENDIDIKAN T&
NA
KOMPETENSISPM
I
(MUTU INDIVIDU)
PDP
BLUE
KUALITAS
UJI *
T
PRINT
KOMPETE LULUSAN
KOMPETE
DI
NSI
NSI
Lembaga
Uji
Lembaga
PELAYANA
(soal) (LUK)
Kompetensi
Pengembangan
Uji
N
Kedokteran &
Kedokteran Gigi

Kompetensi (LPUK)
Nakes

DEMAND
(Global &
nasional)
AIPNI berperan sebagai pendiri LAM PTKes & LPUK

Implementasi Akreditasi
Prodi
Ners
Penyesuaian instrumen akreditasi prodi akademik-profesi
terintegrasi
Perlu kesepakatan antara prodi profesi ners dan AIPNI tentang
implementasi instrumen akreditasi pada masa transisi
AIPNI adalah pendiri LAM PTKes bersama dengan PPNI serta AIP
dan OP bidang kedokteran, bidan, farmasi, gizi dan kesmas
Peran unsur AIPNI pada LAM PTKes adalah :
- Majelis dan Divisi Akreditasi untuk prodi ners
- Asesor, fasilitator, validator akreditasi prodi ners
Proyek HPEQ memfasilitasi prodi ners yang sudah memasukan
usulan akreditasi kepada BAN PT (44 prodi), untuk diakreditasi
dengan sistem akreditasi baru pada tahun 2014
- 15 prodi yang telah memiliki izin prodi S1 & ners akan
menjadi prioritas untuk diakreditasi
- 29 prodi belum memiliki SK izin penyelenggaraan prodi ners
(1 prodi diantaranya belum tercatat sebagai anggota AIPNI)

Implementasi Uji Kompetensi


Profesi Ners
Rancangan Peraturan Bersama Mendikbud dan
Menkes tentang Penyelenggaraan Uji Kompetensi
Bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi Program
Diploma III Kebidanan, Program Diploma III
Keperawatan masih dalam tahap kesepakatan :
bentuk panitia uji kompetensi dan waktu
pelaksanaan uji kompetensi
Akan ada Surat Edaran Dirjen Dikti terkait kepastian
waktu pelaksanaan uji kompetensi ners

Uji kompetensi sebagai exit exam, sehingga


pembiayaan uji kompetensi terintegrasi pada
biaya pendidikan
AIPNI akan mengkoordinir institusi pendidikan
ners yang akan mengikuti uji kompetensi

Penguatan Kapasitas Asosiasi Institusi


Pendidikan dan Organisasi Profesi
Ners

KERANGKA SISTEM PENJAMINAN MUTU


PENDIDIKAN PROFESI NERS BERBASIS DATA &
TIK
INSTITUSI

SPMI
DIKTI :

SPME
LAM
metode
PTKes

Standar Nasional
Pendidikan
akreditasi
I. SNPT
Instrumen
1)Standar isi;
spesifik
2)Standar proses;
publikasi
3)Standar kompetensi
lulusan;
hasil
4)Standar pendidik dan
akreditasi
tenaga kependidikan;
5)Standar sarana dan
prasarana;
6)Standar pengelolaan;
7)Standar pembiayaan;
8)Standar penilaian
pendidikan
II. Standar Penelitian
III. Standar Pengabdian
Masyarakat

MUTU

LULUSAN
SISTEM
UJI
LPUK metode uji
Nakes

Item soal
tata kelola
publikasi
hasil uji
kompetensi

SERTIFIK
ASI
Perguruan
Tinggi
+
K/L
MTKI
OP
Badan lain
yang
mendapat
pengakuan

Pangkalan Data Pendidikan


Tinggi
PDPT PDPT Kesehatan

PEMBAGIAN PERAN DALAM SISTEM


PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN PROFESI NERS

QC/I

PROGRAM
STUDI

QA

LAM
PTKes
Prodi

QR

PROFESI &
PRAKTISI
(PPNI)

(AIPNI)

KEMDIKB
UD

QC : Quality
Culture/Implementor
QA : Quality Assurance

PENDIDIKAN

LPUK

Panitia
Uji Nasional

Kompetens
i
PEMANGKU
KEPENTINGA
N
(MTKI)

K/L
Terkait
PELAYANAN/PROFE
SI

Peran AIP dan OP Profesi Ners pada


LAM PTKes : Majelis Akreditasi Ners
Fungsi Majelis Akreditasi Ners : Penetapan status dan
peringkat akreditasi yang seadil-adilnya berdasarkan setiap
tahap akreditasi
Asesmen kecukupan
Majelis menetapkan program studi yang akan diproses dalam asesmen kecukupan
Majelis menetapkan asesor yang akan melakukan asesmen kecukupan
Majelis menetapkan rentang waktu jadwal asesmen kecukupan
Majelis menerima laporan hasil asesmen kecukupan dari tim asesor secara lengkap
Ketua LAM-PTKes berdasarkan usulan Ketua Divisi membuat surat tugas asesor dengan
tembusan kepada program studi

Asesmen lapangan
Majelis menerima laporan hasil asesme n lapangan dari tim asesor
Majelis menugaskan tim validator untuk melakukan validasi hasil laporan asesor
Majelis melalui rapat pleno majelis membahas hasil validasi untuk diputuskan hasil
akreditasinya
Majelis mengirim hasil akreditasi yang sudah ditetapkan untuk dibuatkan surat
keputusannya oleh Ketua LAM-PTKes

Banding dan pengaduan


Majelis mendapatkan tugas dari Ketua LAM-PTKes untuk melakukan evaluasi terhadap
banding yang diajukan oleh program studi atau pengaduan dari masyarakat
Majelis melakukan tindak lanjut apabila perlu dilakukan surveilen atau peninjauan ulang
Majelis menetapkan asesor untuk melakukan peninjauan ulang
Majelis menerima hasil peninjauan ulang
Majelis membahas hasil peninjauan ulang untuk diputuskan hasil akreditasinya

Tugas dan tanggung jawab


Majelis
Asesmen kecukupan

Majelis menetapkan program studi yang akan diproses dalam asesmen kecukupan
Majelis menetapkan asesor yang akan melakukan asesmen kecukupan
Majelis menetapkan rentang waktu jadwal asesmen kecukupan
Majelis menerima laporan hasil asesmen kecukupan dari tim asesor secara lengkap
Ketua LAM-PTKes berdasarkan usulan Ketua Divisi membuat surat tugas asesor
dengan tembusan kepada program studi

Asesmen lapangan
Majelis menerima laporan hasil asesmen lapangan dari tim asesor

Majelis menugaskan tim validator untuk melakukan validasi hasil laporan asesor
Majelis melalui rapat pleno majelis membahas hasil validasi untuk diputuskan hasil
akreditasinya
Majelis mengirim hasil akreditasi yang sudah ditetapkan untuk dibuatkan surat
keputusannya oleh Ketua LAM-PTKes

Banding dan pengaduan

Majelis mendapatkan tugas dari Ketua LAM-PTKes untuk melakukan evaluasi terhadap
banding yang diajukan oleh program studi atau pengaduan dari masyarakat
Majelis melakukan tindak lanjut apabila perlu dilakukan surveilen atau peninjauan
ulang
Majelis menetapkan asesor untuk melakukan peninjauan ulang
Majelis menerima hasil peninjauan ulang
Majelis membahas hasil peninjauan ulang untuk diputuskan hasil akreditasinya
Majelis mengirim hasil keputusan untuk dibuat surat keputusan oleh Ketua LAM-PTKes

RPB Penyelenggaraan Uji Kompetensi


Mahasiswa Prodi Ners, DII Perawat dan DII
Bidan
Klausul
Penjelasan
5. Organisasi profesi adalah badan hukum
yang dibentuk berdasarkan keahlian di
bidang keperawatan dan kebidanan.
6. Asosiasi institusi pendidikan tinggi
adalah badan hukum yang dibentuk
berdasarkan program studi di bidang
keperawatan dan kebidanan.

AIP = AIPNI
OP = PPNI

(2) Panitia Nasional terdiri dari majelis dan


OP di bidang
pelaksana:
keperawatan dan AIP
b. Pelaksana Panitia Nasional adalah
program studi Profesi
LPUK-Nakes yang terdiri dari unsur
Ners menjadi anggota
asosiasi institusi pendidikan dan
LPUK-Nakes dan bertugas
organisasi profesi yang memenuhi
sebagai pelaksana
persyaratan sesuai ketentuan
panitia nasional
Catatan
:
peraturan
perundang-undangan.
AIP & OP yang diakui oleh Ditjen Dikti adalah yang berskala
nasional dan memiliki kompetensi serta kewenangan untuk
menyusun naskah akademik sistem pendidikan profesi, standar

Peran AIP dan OP dalam Persiapan Uji


Kompetensi
N
o
1

Tahapan
Penyusunan dan
penetapan blueprint
uji kompetensi

Pengembangan
materi uji (soal uji)

Pengembangan SDM
dan sarana uji

Unsur
yang
terlibat

Peran

AIP/ prodi

Pakar pendidikan tiap bidang ilmu dari


PT/prodi memberikan input terkait kurikulum
pendidikan

OP

Pakar yang praktik di lapangan lapangan dari


tiap bidang keahlian memberikan input
terkait kompetensi calon lulusan yang
dibutuhkan di masyarakat

AIP/ prodi

Pakar pendidikan tiap bidang ilmu dari


PT/prodi menyusun dan mereview materi/
soal uji yang sesuai standar pendidikan tiap
bidang

OP

Pakar yang praktik di lapangan dari tiap


bidang keahlian menyusun dan mereview
materi/ soal uji yang sesuai standar
kompetensi tiap bidang

AIP/ prodi

Dosen/ pendidikan dari PT/ prodi terlibat


dalam pelatihan SDM uji (item reviewer,
panel experts, judges standard setting)
PT/ prodi menyediakan fasilitas (sarana) uji

OP

Pakar yang praktik di lapangan dari tiap


bidang keahlian prodi terlibat dalam

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi


Kesehatan dapat Diaktualisasikan dengan Baik jika
terdapat Kesadaran & Kedisiplinan untuk Memenuhi
Aturan & Standar

Terima
Kasih
..
UNESCO
Regional Meeting,
Seoul, 23-24 May 2012

www.dikti.go.i

You might also like