Professional Documents
Culture Documents
KEGAWATDARURATAN
KHUSUSNYA TRAUMA
GINJAL
DESENISI
Trauma renal adalah terjadinya cedera pada panggul, punggung, dan abdomen atas
yang dapat menyebabkan memar, laserasi, atau ruptur aktual pada ginjal. (Brunerr
& Suddarth.2002).
ETIOLOGI
Trauma
Tumpul
Trauma
penetrasi
benda tajam
KLASIFIKASI
Terdapat
perdarahan di
ginjal tanpa
kerusakan
jaringan,
kematian
jaringan
maupun
kerusakan
Hematom
subkapsular atau
perirenal yang
tidak meluas,
tanpa adanya
kelainan
parenkim
Cedera pembuluh
darah utama
Avulsi pembuluh
darah
gangguan
perdarahan ginjal
Laserasi luas
pada beberapa
tempat
Laserasi ginjal
tidak melebihi 1
cm
Tidak mengenai
pelviokaliks
Tidak terjadi
ekstravasasi.
MANIFESTASI KLINIS
Hematuria
Nyeri
Syok atau tanda-tanda kehilangan darah.
Ekimosis
Sebuah massa teraba mungkin merupakan retroperitoneal
besar
Hematoma atau kemungkinan ekstravasasi kemih.
Laserasi (luka)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
laboratorium darah : kreatinin , hematokrit
IVU/ Intravenous Urografi
Ultrasonografi (USG)
Computed Tomography (CT):
PENATALAKSANAAN MEDIS
Operasi
renorafi atau penyambungan vaskuler
nefrektomi parsial
nefrektomi total
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN PRIMER
A : Airway
B : Breathing
C : Circulation
Neurologi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Aktual/risiko syok hipovolemik berhubungan dengan
pengeluaran darah masif pada arteri renal.
2. Nyeri berhubungan dengan robekan pada abdomen dan
ginjal.
3. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan kerusakan
pada ginjal.
INTERVENSI
Aktual/risiko syok hipovolemik berhubungan dengan pengeluaran
darah masif pada arteri renal.
Mandiri
Monitoring status cairan (turgor kulit, membran mukosa, urine output).
Kaji perdarahan dalam.
Auskultasi tekanan darah, bandingkan kedua lengan, ukur dalam keadaan
berbaring, duduk, atau berdiri bila memungkinkan.
Kaji warna kulit, suhu, sianosos, nadi perifer, dan diaforesis secara teratur.
Pantau frekuensi jantung dan irama.
Kolaborasi
Pertahankan pemberian cairan intravena.