You are on page 1of 25

LAPORAN KASUS

STASE SARAF
STROKE NON HEMORAGIK

Disusun Oleh :
Lita Yuliati

I.DATA PRIBADI
Nama :

Ni Nengah Aken
Tanggal lahir
: 31-12-1958

Jenis Kelamin : Perempuan


Umur : 58 tahun
Bangsa : Indonesia
Suku : Bali
Agama : Hindu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Alamat : Baru Manuk
MRS: 23 September 2016
No RM
: 245635

II. ANAMNESIS
Keluhan

Utama : Kelemahan pada


ekstremitas kiri
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien
perempuan 58 tahun mengeluhkan
kelemahan pada ekstremitas kiri dan
sulit di gerakkan sejak tadi malam
sebelum masuk rumah sakit. Kelemahan
pada pasien dirasakan secara
mendadak saat pasien melakukan
aktifitas ringan. Selain kelemahan pada
ekstremitas pasien juga berbicara cadel.

Riwayat

Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi (-),


riwayat asma (-), DM (-), asma (-), jantung (-)
Kebiasaan sehari-hari
: Merokok (-), alkohol (-), KB
(-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum :
Keadaan sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Apatis
GCS : E3V4M6
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 68 kali /menit
Respirasi : 20 kali/menit
Tipe pernapasan : Thoracal abdominal
Suhu : 36oC

Pemeriksaan

Umum
Mata : anemis -/-, icterus -/-, reflek pupil +/+
ukuran 3/3 mm isokor
THT : tonsil T1/T1, pharing hiperemis (-), lidah
deviasi, bibir deviasi ke kiri
Leher : JVP 1-2 cm mmhg, kelenjar getah bening
tidak teraba
Thoraks : simetris
Cor : S1,S2 tunggal, reguler, mur-mur (-), besar
kesan normal
Pulmo : suara nafas vesikuler, ronchi -/-, whezing -/Abdomen : hepar tidak teraba, lien tidak teraba
Ekstremitas : hangat +/+ , oedem -/-

Defisit

Neurologis yang
ditemukan
1. Kaku kuduk (+)
2. Paresis nervus VII dan XII sinistra
3. Kekuatan otot grade 2/3
4. Hemiparesis flaksid sinistra

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Pemeriksan Foto Thorax AP tgl 22/09/2016
Corakan

broncovascular kesan normal


Tidak tampak proses spesifikasi aktif pada
kedua paru
Cor kesan membesar dengan apex rounded
pinggang jantung melebar, dilatasi, kalsifikasi
pada knob
Sinus lancip dan diafragma kesan baik
Tulang tulang rongga dada yang tampak intak
Kesan : pulmo kesan normal, cardiomegaly,
atherosklerosis aortae

Hasil Pemeriksaan CT-Scan kepala

Lesi

hipodens kecil pada area ganglia basalis kiri


Densitas grey dan white matter area lain dalam
batas normal
Gyri dan sulci kesan normal
Tidak tampak midline shift
Sistem ventrikel dan ruang subarachnoid kesan
normal
Thalamus, cerebellum dan CPA kesan dalam batas
normal
Kalsifikasi fisiologis pada ganglia basalis , pineal
body dan plexus choroid
Tidak tampak deviasi septum nasi
Tidak tampak perselubungan pada sinus paranasal

26/09.2016

Follow up pasien
24/09.2016
S : keluhan tidak ada
O : TD = 130/80, N = 90, S =
36oC, RR= 19 x/mnt Mata =
Reflek pupil +/+ ukuran 3/3 mm
isokor
A : SNH infark emboli
P : IVFD Nacl 0,9% 16 tpm
Injeksi citicolin 2x500 mg (iv)
Injeksi pantoprazole 2x1 ampul
(iv)
Acetosal 1x 80 mg
Injeksi paracetamol 3 x 1000 mg
(k/p)

O
: TD = 130/80, N = 72, S = 36,2oC, RR=
20 x/mnt

Pemeriksaan neurologis

GCS = E2V2M5,

meningeal sign (-), reflek pupil +/+ ukuran 3/3


mm isokor

hemiparesis kesan lateralisasi sinistra

A: SNH et causa emboli H-4

: kesadaran menurun, kontak menurun

Atrial Fibrilasi
P: IVFD Nacl 0,9% 16 tpm
Injeksi citicolin 2x500 mg (iv)

Injeksi pantoprazole 2x1 ampul (iv)

Acetosal 1x 80 mg

Injeksi paracetamol 3 x 1000 mg (k/p)

Cek darah lengkap, BUN, elitrolit,albumin

Pemasangan NGT

S
: kontak tidak ada, kesan separuh tubuh
kiri tidak aktif, belum BAB selama 4 hari

O
: TD = 120/80, N = 68, S = 36oC, RR= 16
x/mnt

27/09/2016

: kesadaran masih menurun

O
: TD = 140/80, N = 70, S =
37oC, RR= 20 x/mnt

GCS = E1V2M5,

Kedan umum = tampak sakit berat

meningeal sign (-), reflek pupil +/+ ukuran 3/3


mm isokor

Pemeriksaan neurologis

Pemeriksaan neurologis

GCS = E2V1M5,

hemiparesis kesan lateralisasi sinistra

Kedan umum = tampak sakit berat

reflek patologis -/-

meningeal sign (-), reflek pupil +/+


ukuran 3/3 mm isokor

A : SNH et causa emboli H-6

Atrial Fibrilasi, CHF et causa CAD,


Hipokalemia (3,07)

hemiparesis kesan lateralisasi sinistra

P : IVFD Nacl 0,9% 16 tpm

A : SNH et causa emboli

Injeksi citicolin 2x500 mg (iv)

H-5

Atrial Fibrilasi

Injeksi pantoprazole 2x1 ampul (iv)

Acetosal 1x 80 mg

Injeksi paracetamol 3 x 1000 mg (iv)

Injeksi citicolin 2x500 mg (iv)

Injeksi dexamenthason 3 x 5 mg (iv)

Injeksi pantoprazole 1x1 ampul (iv)

P: IVFD Nacl 0,9% 16 tpm

Acetosal 1x 80 mg
Injeksi paracetamol 3 x 1000 mg (iv)
Injeksi dexamenthason 3 x 5 mg (iv)
KIE

Cek kardio

29/09/2016

30/10/2016

S
: kontak sudah ada, sudah dapat
berbicara, belum BAB selama 5 hari

O
: TD = 140/80, N = 70, S = 36oC,
RR= 20 x/mnt

Pemeriksaan neurologis

GCS = E2V2M5, Kedan umum = tampak


sakit berat , meningeal sign (-), reflek pupil
+/+ ukuran 3/3 mm isokor, hemiparesis
kesan lateralisasi sinistra, reflek patologis
babinski +/+

A: SNH et causa emboli H-7

Atrial Fibrilasi, CHF et causa CAD

P
: Bed rest head up 300 mika miki
setiap 2 jam , IVFD Nacl 0,9% 16 tpm

Injeksi citicolin 1 x 80 mg (iv)

Injeksi pantoprazole 2x1 ampul (iv)

Injeksi paracetamol 3 x 1000 mg (iv) (k/p)

Injeksi dexamenthason 3 x 5 mg (iv)

Vip albumin 3 x 2 caps

Mikrolax

Laxadine sirup 1 x III cth

Ambroxol 3 x II cth

Pemeriksaan darah lengkap, urine lengkap

: kontak mulai baik


O : TD = 120/70, N = 78, S = 36 oC,
RR= 20 x/mnt
Pemeriksaan neurologis
GCS = E4V4M6,, Kedan umum =
tampak sakit sedang
meningeal sign (-), reflek pupil +/+
ukuran 3/3 mm isokor., hemiparesis
flaksid sinistra grade 1, reflek patologis
babinski +/+
A: SNH et causa emboli
H-8
Atrial Fibrilasi
CHF et causa CAD
P: Bed rest head up 300 mika miki
setiap 2 jam
IVFD asering 20 tpm
Injeksi citicolin 2 x 500 mg (iv)
Injeksi pantoprazole 2x 40 mg (iv)
Injeksi paracetamol 3 x 1000 mg (iv)
Injeksi dexamenthason 2 x 5 mg (iv)
Asetosal 1 x 80 mg
Vip albumin 3 x 2 caps
Mikrolax
Laxadine sirup 1 x III cth
Ambroxol 3 x II cth

01/10/2016

S: kontak mulai baik

O : TD = 120/70, N = 78, S = 36oC,


RR= 21 x/mnt

Pemeriksaan neurologis

GCS = E4V4M6,

Kedan umum = tampak sakit sedang,


meningeal sign (-), reflek pupil +/+
ukuran 3/3 mm isokor, hemiparesis
flaksid sinistra grade 1

A : SNH et causa emboli

H-9

Atrial Fibrilasi, CHF et causa CAD,


ISK

P : IVFD asering 20 tpm

Mobilisasi bertahap, bladder training

Injeksi pantoprazole 2x 40 mg (iv)

Injeksi paracetamol 3 x 1000 mg


(iv)

Injeksi dexamenthason 1 x 5 mg (iv)

Asetosal 1 x 80 mg

Vip albumin 3 x 2 caps

S : pasien merasa sakit pada


punggung kanan

O : TD = 120/80, N = 64, S = 36oC,


RR= 20 x/mnt

Pemeriksaan neurologis

GCS = E3V4M6, Kedan umum =


tampak sakit sedang, meningeal sign
(-), reflek pupil +/+ ukuran 3/3 mm
isokor, hemiparesis flakcid sinistra
grade 1, reflek patologis babinski +/+

A : SNH et causa emboli

H-10

Atrial Fibrilasi, CHF et causa CAD,


ISK

P: IVFD asering 20 tpm

Mobilisasi bertahap bladder training

Injeksi pantoprazole 2x 40 mg (iv)

Injeksi paracetamol 2 x 1000 mg (iv)

Injeksi dexamenthason 1 x 5 mg (iv)

Asetosal 1 x 80 mg
Vip albumin 3 x 2 caps

03/10/2016

4/10.2016

S : keluar cairan dari telinga kiri

O : TD = 120/70, N = 76, S = 36oC,


RR= 20 x/mnt

Pemeriksaan neurologis

GCS = E4V5M6, meningeal sign (-),


reflek pupil +/+ ukuran 3/3 mm
isokor, hemiparesis flakcid sinistra
grade 1, reflek patologis babinski +/+

A: SNH et causa emboli

Atrial Fibrilas, CHF et causa CAD,


ISK

P: IVFD NaCl 0,9% 16 tpm

Minum obat oral

Citicolin 2 x 500 mg

Dexamenthason stop

Asetosal 1 x 80 mg

Vip albumin 3 x 2 caps

Laxadine sirup 1 x III cth

Ambroxol 3 x II cth

Mobilisasi duduk, Off NGT

Konsul THT

H-11

: tidak ada keluhan


O : TD = 120/80, N = 80, S =
36oC, RR= 22 x/mnt
Pemeriksaan neurologis
GCS = E4V5M6, sign (-), reflek
pupil +/+ ukuran 3/3 mm isokor,
hemiparesis flakcid sinistra
grade 1, reflek patologis
babinski +/+
A: SNH et causa emboli H-12
Atrial Fibrilasi, CHF et causa
CAD, ISK, suspek OMSK
P: IVFD NaCl 0,9% 16 tpm
Citicolin 2 x 500 mg
citrofloksasin flash 2 x 1 flash
Asetosal 1 x 80 mg
Vip albumin 3 x 2 caps
Laxadine sirup 1 x III cth
Ambroxol 2 x II cth
OMZ 1 x 20 mg (po)
Konsul THT

06/10/2016

S: tidak ada keluhan

O : TD = 130/80, N = 60 x/mnt, S =
36oC, RR= 18 x/mnt

05/10/2016

S : tidak ada keluhan

O : TD = 130/80, N = 70 x/mnt, S = 36oC,


RR= 18 x/mnt

Pemeriksaan neurologis

Pemeriksaan neurologis

GCS = E4V5M6, meningeal sign (-),


reflek pupil +/+ ukuran 3/3 mm isokor,
hemiparesis flakcid sinistra grade 1, reflek
patologis babinski +/+

GCS = E4V5M6, meningeal sign (-),


reflek pupil +/+ ukuran 3/3 mm
isokor, hemiparesis flakcid sinistra
grade 1, reflek patologis babinski +/+

A : SNH et causa emboli

A: SNH et causa emboli H-13

Atrial Fibrilasi, CHF et causa CAD, ISK


suspek OMSK

P: IVFD NaCl 0,9% 16 tpm

Atrial Fibrilasi, CHF et causa CAD.,


ISK, suspek OMSK

P: up infus

Asetosal 1 x 80 mg

Citicolin 2 x 500 mg

Asetosal 1 x 80 mg

Vip albumin 3 x 2 caps

Vip albumin 3 x 2 caps

Laxadine sirup 1 x II cth

Laxadine sirup 1 x II cth

Ambroxol 2 x I cth

Ambroxol 2 x I cth

OMZ 1 x 20 mg (po)

OMZ 1 x 20 mg (po)

Erlammycetin 3 x 2 tts

Erlammycetin 3 x 2 tts

Aspilet 1 x 80mg

H-13

Aspilet 1 x 80mg

Tinjauan Pustaka
A.

Definisi
Stroke adalah penyakit
serebrovaskular yang mengacu
pada setiap gangguan neurologik
mendadak yang terjadi akibat
pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui sistem suplai
arteri otak. Istilah yang paling
lama dan masih sering digunakan
adalah cerebrovascular accident
(CVA).

Etiologi
Stroke

non hemoragik bisa terjadi akibat


suatu dari dua mekanisme patogenik
yaitu trombosis serebri atau emboli
serebri. Trombosis serebri menunjukkan
oklusi trombotik arteri karotis atau
cabangnya, biasanya karena
arterosklerosis yang mendasari. Proses
ini sering timbul selama tidur dan bisa
menyebabkan stroke mendadak dan
lengkap. Defisit neurologi bisa timbul
progresif dalam beberapa jam atau
intermiten dalam beberapa jam atau
hari

Klasifikasi
TIA

(Transient Ischemic Attack)


Stroke in-evolution
Stroke akibat komperesi
Berdasarkan subtipe penyebab
Stroke lakunar
Stroke trombotik pembuluh besar
Stroke embolik
Asal suatu sroke
Stroke kriptogenik

Faktor risiko
Ada

beberapa faktor
risiko stroke yang
sering teridentifikasi
pada stroke non
hemoragik,
diantaranya yaitu :
Faktor risiko yang tidak
dapat dimodifikasi :
Usia
Jenis kelamin
Heriditer
Ras atau etnik

Faktor

risiko yang
dapat dimodifikasi :
Riwayat stroke
Hipertensi
Penyakit jantung
(DM) Diabetes
mellitus
TIA
Hiperkolesterol
Obesitas
Merokok

Patofisiologi
Gangguan

pasokan darah otak dapat


terjadi apabila aliran darah ke
jaringan otak terputus 15 sampai 20
menit, akan terjadi infark atau
kematian jaringan.
Perlu di ingat bahwa oklusi di suatu
arteri tidak selalu menyebabkan infark
di daerah otak yang di perdarahi oleh
arteri tersebut dikarenakan masih
terdapat sirkulasi kolateral yang
memadai ke daerah tersebut.

Gejala klinis
Gejala

klinis tersering yang terjadi


yaitu hemiparese yang dimana
Pendeita stroke non hemoragik
yang mengalami infrak bagian
hemisfer otak kiri akan
mengakibatkan terjadinya
kelumpuhan pada sebalah kanan,
dan begitu pula sebaliknya dan
sebagian juga terjadi Hemiparese
dupleks,

Pemeriksaan fisik
1.
2.
3.
4.
5.
6.

vital sign, head to toe


Nervus kranial
Fungsi motorik
Reflek
Fungsi sensorik
Fungsi serebelar

Penatalaksanaan
Memulihkan iskemik akut yang
sedang berlangsung (3-6 jam
pertama) menggunakan trombolisis
dengan rt-PA (recombinan tissueplasminogen activator). Ini hanya
boleh di berikan dengan waktu onset
<3 jam dan hasil CT scan normal,
tetapi obat ini sangat mahal dan
hanya dapat di lakukan di rumah
sakit yang fasilitasnya lengkap.

Mencegah perburukan
neurologis dengan
jeda waktu sampai 72
jam yang diantaranya
yaitu :
Edema yang progresif
dan pembengkakan
akibat infark. Terapi
dengan manitol dan
hindari cairan hipotonik.
Ekstensi teritori infark,
terapinya dengan
heparin yang dapat
mencegah trombosis
yang progresif dan
optimalisasi volume dan
tekanan darah yang
dapat menyerupai
kegagalan perfusi.

Konversi hemoragis,
msalah ini dapat di
lihat dari CT scan, tiga
faktor utama adalah
usia lanjut, ukuran
infark yang besar, dan
hipertensi akut, ini tak
boleh di beri
antikoagulan selama
43-72 jam pertama,
bila ada hipertensi
beri obat
antihipertensi.

Mencegah stroke
berulang dini dalam
30 hari sejak onset
gejala stroke terapi
dengan heparin.

Kesimpulan

Terimakasih

You might also like