You are on page 1of 15

RETINOPATI

DIABETIK

Pembimbing :

Dr. Masitah Wilya, Sp.M


Oleh :

Andri Dwi Heryadi

ANATOMI
Foto Fundus: Retina Normal. Makula
lutea terletak 3-4 mm kea rah temporal
dan sedikit dibawah disk optik, Diameter
vena 1,5 kali lebih besar dari arteri.

DEFINISI

Retinopati diabetik adalah kelainan retina


(retinopati) yang ditemukan pada penderita
diabetes melitus.

EPIDEMIOLOGI
Ditemukan pada usia dewasa antara 20 sampai
74 tahun.
Pada diabetes tipe I ditegakkan, retinopati
diabetik hanya ditemukan pada <5% pasien.
Pada diabetes tipe 2 ketika diagnosis ditegakkan,
sekitar 25% sudah menderita retinopati diabetik
non proliferatif.

Durasi
diabetes

Kontrol
glukosa darah
yang buruk

Faktor resiko
yang lain

FAKTOR
RISIKO
Nefropati

Tipe Diabetes

Hipertensi
yang tidak
terkontrol

Kehamilan

KLASIFIKASI
Tahap
Tidak

Deskripsi
ada Tidak ada tanda-tanda abnormal yang ditemukan pada retina. Penglihatan

retinopati

normal.

Makulopati

Eksudat dan perdarahan dalam area macula, dan/atau bukti edema retina,
dan/atau bukti iskemia retina. Penglihatan mungkin berkurang; mengancam

Praproliferatif

penglihatan.
Bukti oklusi (cotton wool spot). Vena menjadi ireguler dan mungkin terlihat

Proliferatif

membentuk lingkaran. Penglihatan normal.


Perubahan oklusi menyebabkan pelepasan substansi vasoproliferatif dari
retina yang menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah baru di lempeng

Lanjut

optik (NVD) atau di tempat lain pada retina (NVE). mengancam penglihatan.
Perubahan proliferatif dapat menyebabkan perdarahan ke dalam vitreus atau
antara vitreus dan retina. Retina juga dapat tertarik dari epitel pigmen di
bawahnya oleh proliferasi fibrosa yang berkaitan dengan pertumbuhan
pembuluh darah baru. Penglihatan berkurang, sering akut dengan perdarahan
vitreus; mengancam penglihatan.

Early Treatment Diabetik Retinopathy Study Research


Group (ETDRS) membagi retinopati diabetik atas
nonproliferatif dan proliferatif.

Funduskopi
pada
NPDR.
Mikroneurisma,
hemorrhages intraretina (kepala panah terbuka), hard
exudates merupakan deposit lipid pada retina (panah),
cotton-wool spots menandakan infark serabut saraf
dan eksudat halus (kepala panah hitam).

Funduskopi pada PDR. Tanda panah menunjukkan


adanya preretinal neovascularisation.

ETIOLOGI

Belum diketahui secara pasti, namun keadaan


hiperglikemik lama dianggap sebagai faktor
resiko utama.

GEJALA KLINIS

dibedakan menjadi dua yaitu gejala subjektif dan


gejala obyektif.
Gejala Subjektif yang dapat dirasakan :
Kesulitan membaca
Penglihatan kabur disebabkan karena edema macula
Penglihatan ganda
Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata
Melihat lingkaran-lingkaran cahaya jika telah terjadi
perdarahan vitreus
Melihat bintik gelap & cahaya kelap-kelip

GEJALA OBYEKTIF

Mikroaneurisma dan hemorrhages


pada backround diabetic retinopathy

Dilatasi Vena

FA
menunjukkan
titik
hiperlusen
yang
menunjukkan mikroaneurisma non-trombosis.

Hard Exudates

GEJALA OBYEKTIF

Cotton Wool Spots pada oftalmologi


dan FA

macula edema

NVD severe dan NVE severe

Retinopati Diabetik Resiko tinggi


yang disertai perdarahan vitreus

PERBEDAAN NPDR DAN PDR


NPDR

PDR

Mikroaneurisma (+)

Mikroaneurisma (+)

Perdarahan intraretina (+)

Perdarahan intraretina (+)

Hard eksudat (+)

Hard eksudat (+)

Oedem retina(+)

Oedem retina (+)

Cotton Wool Spots (+)

Cotton Wool Spots (+)

IRMA (+)

IRMA(+)

Neovaskularisasi (-)

Neovaskularisasi (+)

Perdarahan Vitreous (-)

Perdarahan Vitreous (+)

Pelepasan retina secara traksi (-) Pelepasan retina secara traksi


(+)

DIAGNOSIS
Pemeriksaan
stereoskopik
fundus
dengan
dilatasi pupil.
Oftalmoskopi dan foto funduskopi merupakan
gold standard bagi penyakit ini
Angiografi
Fluoresens(FA) digunakan untuk
menentukan
jika
pengobatan
laser
diindikasikan.

PENATALAKSANAAN
Pemeriksaan rutin
pada ahli mata

Sebagian besar penderita diabetes melitus tipe II telah menderita


retinopati saat didiagnosis diabetes pertama kali.Pasien- pasien ini
harus melakukan pemeriksaan mata saat diagnosis ditegakkan.

Kontrol Glukosa
Darah dan
Hipertensi

Hasil penelitian pasien yang tanpa retinopati dan mendapat terapi


intensif selama 36 bulan mengalami penurunan resiko terjadi
retinopati sebesar 76% sedangkan pasien dengan RDNP dapat
mencegah resiko perburukan retinopati sebesar 54%.

Fotokoagulasi

Injeksi Anti VEGF

Vitrektomi

scatter (panretinal) photocoagulation = PRP


focal photocoagulation
grid photocoagulation

Bevacizumab (Avastin) adalah rekombinan anti-VEGF manusia.


menahan dan mencegah pertumbuhan prolirerasi sel endotel
vaskular

diindikasikan bagi pasien yang mengalami ablasio retina,


perdarahan vitreus setelah fotokoagulasi, RDP berat, dan
perdarahan vitreus yang tidak mengalami perbaikan.

KOMPLIKASI
Rubeosis iridis progresif
Glaukoma neovaskular
Perdarahan vitreus rekuren
Ablasio retina

PROGNOSIS
Kontrol optimum glukosa darah (HbA1c < 7%)
dapat mempertahankan atau menunda retinopati.
Bagaimanapun juga, retinopati diabetik dapat
terjadi walaupun diberi terapi optimum.

DAFTAR PUSTAKA
Pandelaki K. Retinopati Diabetik. Sudoyo AW, Setyiohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S, editors.
Retinopati Diabetik. Dalam : Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakarta: Penerbit Pusat Penerbitan Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. p.1857, 1889-1893.
Zing-Ma J, Sarah X-hang. Endogenous Angiogenic Inhibitors in Diabetic Retinopathy. In: Ocular Angiogenesis
Disease. Mew Jersey : Humana Press ; 2006. p 23-35.
Rema M, dan R. Pradeepa. Diabetic retinopathy: An Indian perspective. Madras Diabetes Research Foundation
&Dr Mohans Diabetes Specialities Centre, Chennai, India. Indian J Med Res 125; March 2007. p 297-310.
Vaughan D. Oftalmologiumum: Retina dan tumor intraocular. Edisi 14. Jakarta :WidyaMedika; 2000. p. 13-4,
211-17.
Netter FH, Atlas of Neuroanatomy and Neurophysiology, 2002, Comtan: U.S.A. P. 82
Joussen A.M. Retinal Vascular Diseease. New York: Springer; 2007. p. 3-5, 66-70, 129-132, ,228-31, 309, 291-331
Lang G. Ophtalmology a Short Textbook : Vascular Disorder. New York :Thieme; 2000. p. 299-301, 314-18.
Mitchell P.Guidelines for the Management of Diabetic Retinopathy : Diabetic Retinopathy. Australia : National
Health and Medical Research Council ; 2008. p 26-31,44-47,96-104.
Weiss J. Retina and Vitreous : Retinal Vascular Disease. Section 12 Chapter 5.Singapore: American Academy of
Ophtalmology; 2008. p 107-128
Kanski J. Retinal Vascular Disease. In :Clinical Ophthalmology. London:Butterworth-Heinemann;2003. p.43954,468-70.
Bhavsar A. Proliferative Retinopathy diabetic .Publish [ Oct06,2009 ] Cited on[ August 27, 2011]
WHO. Prevention of Blindness from Diabetes Mellitus. Switzerland : WHO Library Publication Data; 2005. p 814.
Wong TY, Mitchell P, editors. Current concept hypertensive retinopathy. The New England Journal of Medicine
2004 351:2310-7 [Online]. 2004 Nov 25 [cited 2011August 27]: [8 screens].

You might also like