You are on page 1of 28

KELOMPOK 2

BLOK 7 MODUL 1
PRESENTED BY ISTI DARISTIVIA
TUTOR : DRG.MASYUDI

KELOMPOK 2

1. Isti Daristivia
2.Madherisa paulita
3. Devi sarfina
4. Aji ayu Nurbianti

KROMATOGRAFI PLANAR
Kromatografi planar mempunyai dua
Bentuk, yaitu:
1. kromatografi kertas dan
2. kromatografi lapis tipis.
Kedua teknik kromatografi ini digunakan untuk
memisahkan dan identifikasi komponen analit
dalam jumlah kecil.

Pada kromatografi planar :


Larutan cuplikan diteteskan pada suatu titik
pada permukaan fasa diam planar.
Setelah
pelarut
menguap,
kemudian
dikembangkan dengan fasa gerak melalui
permukaan tersebut dalam ruang pengembang.
Gerakan fasa gerak sebagai akibat dari efek
kapiler pada fasa diam.

Kromatografi Kertas
Berdasarkan mekanismenya, tergolong ke
dalam kromatografi partisi,
dimana fasa diamnya adalah air yang terikat
pada selulosa kertas sedangkan
fasa geraknya adalah pelarut organik yang
bersifat nonpolar.

Dalam kromatografi kertas, kemampuan penahanan


komponen (retensi) oleh fasa diam dinyatakan
dengan besaran Rf (Rate of Flow).
Harga Rf khas untuk setiap komponen pada kondisi
tertentu.
Harga Rf dipengaruhi oleh: suhu, jenis kertas, tebal
kertas, dan jenis eluen.

Rf (=factor retardasi atau faktor retensi), yaitu


perbandingan jarak yang ditempuh oleh komponen
dengan jarak yang ditempuh eluen.

Rf = Jarak yang ditempuh komponen


Jarak yang ditempuh eluen

Kromatografi Lapis Tipis


Berdasarkan mekanismenya,
kromatografi adsorpsi.

tergolong

ke

dalam

Medium pemisahannya berupa lapisan tipis zat padat


adsorben (alumina, silica gel) pada lempeng kaca, plastik,
atau alumunium.
Cara melakukannya
kromatografi kertas.

banyak

persamaannya

dengan

LIQUID CHROMATOGRAPHY
adalah teknik kromatografi analisis yang berguna
untuk memisahkan ion ataupun molekul yang
dilarutkan dalam pelarut (fase bergerak berupa
cairan), LC dapat digunakan pada pemisahan
senyawa apapun asalkann bisa terlarut dalam
fase liquid

Untuk aplikasi biologis, polimer sintetis dan alami juga


senyawa inorganik LC ini lebih unggul
Karena adanya fase bergerak membuat LC dapat
digunakan pada suhu lebih rendah. LC lebih sesuai
untuk memishkan sampel yg peka suhu
LC lebih fleksibel dalam pengoptimalan proses
pemisakah dan kebanyakan detektor LC tidak merusak.
Namun resolusinya kurang bagus daripada
kromatografi gas

Pemisahan dengan kromatografi cair didasarkan pada


distribusi zat terlarut antara
Fase bergerak
Fluida yang bergerak di sepanjang fase dia pada arah
tertentu. Fluida dapat berupa cairan, gas, cairan
superkritis.
Fase diam
Dapat berupa solid, gel atau cairan

Yang termasuk dalam jenis LC adalah LPLC dan


HPLC
di laboratorium klinis, HPLC(high-performance
liquid chromatography) adalah bentuk yang paling
banyak digunakan dari LC

LOW PERFORMANCE LIQUID


CHROMATOGRAPHY
Terdiri dari sebuah kolom dengan dasar
fritted(yg menjaga fase tetap berada dalam
keseimbangan dengan pelarut).
Dengan pelarut dan kondisi yang sesuai,
komponen-komponen berbeda dalam campuran
akan lewat dengan kecepatan berbeda di
sepanjang kolom dari komponen lainnya
Sehingga terjadi pemisahan yang diinginkan
dikarenakan perbedaan sifat partisi antara fase
tetap dan fase bergerak cair.

HPLC
Analisa pemisahan sampael untuk deteksi atau
analisa kuantitatif
Metode LC yang lebih canggih daripada teknik
LC konvensional lainnya
HPLC memiliki kecepatan, resolusi dan
sensitivitas detektor yang lebih baik

Idealnya digunakan untuk zat yang bermolekul


besar dan berionik
Rekoveri sampel yang mudah dilakukan
Pada HPLC ini digunakan sebuah pompa untuk
mendorong fase bergerak hal ini yang
membuat resolusi lebih baik dan waktu analisis
yang lebih singkat

Fase bergerak
Pelarut yang digunakan harus dilakukan degassing terlebih dahulu
untuk mengeluarkan gas yang tidak diinginkan
Dalam pemilihannya harus diperhatikan kemurnian dari pelarut,
kompatibilitas dengan detektor, kelarutan sampel, inert atau
tidak, viskositas yang rendah, dan tentunya harga yang sesuai.
Pompa yang digunakan bertekanan tinggi. Digunakan
pengendali aliran aliran untuk menstabilkan aliran pelarut akibat
adanya perubahan tekanan gas, temperatur, dan viskositas. Ada
dua jenis pompa yang mendasari pemakaiannya yaitu, tekanan
tetap dan volum tetap. Pompa bolak-balik dengan piston akan
menarik pelarut (fase bergerak) dan membawanya ke kolom.

Jarum injektor (10-500) digunakan untuk memasukan


sampel ke sampel loop. Sampel yang dibutuhkan hanya
sedikit. Dengan rotasi loop sebesar 60o, pompa akan
memasukan sampel ke kolom dengan arah berlawanan
dari saat sampel dimasukan.

Kolom HPLC memiliki diameter sangat kecil (210mm) dan biasanya digunakan material yang
reuseable seperti stainless steel. Kolom tidak
memerlukan temperatur yang tinggi karena sifat ikatan
kimia terhadap fase tetap sangat tinggi. Ukuran kolom
sangat beragam tergantung dari sampel yang
digunakan, diantaranya 10, 15, dan 25 cm panjang; 3,
5, dan 10 mm diameter luar; 4-4,6mm diameter dalam.

Fase Tetap

Fase tetap pada HPLC biasanya partikel berukuran 3-10 yang


terpadatkan dengan ukuran pori 70-300. Luas permukaannya
50-250 m2/g. Terkadang digunakan surface coating pada fase
tetap, diantaranya yang biasa digunakan adalah -Si-OH dan
-NH2 (fase normal), C8, C18, dan fenil (fase kebalikan), -NH4+
(pertukaran anion), dan -COO-(pertukaran kation).
Secara umum detektor untuk HPLC harus memiliki
sensitivitas tinggi, respon menyeluruh terhadap sampel, tidak
merusak sampel, tidak sensitif terhadap perubahan temperatur
dan kecepatan aliran fase bergerak, dan dapar beroperasi
secara terus menerus. Beberapa detektor HPLC yang umum
digunakan dikategorikan menjadi dua, universal dan selektif

Detektor universal diantaranya: refractive index (RI), sampel


akan mengubah indeks refraksi proporsional dengan
konsentrasinya dengan temperatur dijaga sebab perubahan
temperatur dapat mengubah indeks refraksi, ideal untuk
menganalisa senyawa kompleks seperti gula dan
karbohidrat; evaporative light scattering detector (ELSD),
Detektor selektif diantaranya: UV/VIS light, mendeteksi
molekul dengan kromofor (254nm); fluorescence, sinyal
terhadap noise lebih tinggi dari UV/VIS dan lebih sensitif,
baik untuk analisa senyawa turunan; electrochemical (ECD),
fase bergerak membawa muatan elektrolit yang
mengeliminasi fase normal, baik untuk sampel yang
teroksidasi atau tereduksi pada permukaan elektroda.

SUPERCRITICAL CHROMATOGRAPHY FLUID ( SFC)


adalah keadaan materi yang
menengah antara gas dan
cair dalam sifat-sifatnya.
Di bawah tekanan, karbon
dioksida terjadi sebagai
cairan yang memiliki
beberapa sifat yang
menguntungkan sebagai
pelarut untuk
chromatography. Ini
memiliki viskositas rendah
dan koefisien difusi tinggi
dan melarutkan banyak
senyawa hidrofobik.

SFC sangat penting karena memungkinkan


pemisahan dan penentuan kelompok senyawa
yang tidak mudah ditangani dengan baik GC
atau LC. Senyawa ini (1) yang baik
nonvolatile atau termal labil sehingga GC
adalah di-berlaku, dan (2) tidak
mengandung kelompok fungsional yang
membuat deteksi mungkin oleh spektroskopi
atau teknik elektrokimia bekerja di LC.

Sejak cairan superkritis memiliki sifat antara gas dan


cair, penggunaannya sebagai fase gerak menawarkan
beberapa keunggulan. sifat fisik yang khas dari cairan,
gas dan cairan superkritis adalah sebagai berikut:

TEORI SUPERCRITICAL
CHROMATOGRAPHY FLUID

KEUNTUNGAN SUPERCRITICAL
CHROMATOGRAPHY
memiliki kerapatan dan
viskositas yang lebih rendah
dari cairan. Hal ini
menyebabkan koefisien difusi
yang lebih besar untuk zat
terlarut adalah SFC dari LC. Hal
ini menyebabkan efisiensi yang
lebih baik dan Kecepatan yang
linear optimum yang lebih
tinggi di SFC dari LC .

SFC memiliki kepadatan lebih tinggi dari gas,


sehingga fase gerak memiliki lebih besar
kesempatan berinteraksi dengan zat terlarut
di GC (yaitu, gas carrier).

Salah satu keuntungan utama dari SFC adalah


kemampuannya untuk menggunakan detektor tersedia
untuk baik GC atau LC, seperti FID, UV-Vis, dan
detektor Fluoresensi. Ini memberikan berbagai baik
deteksi universal dan selektif untuk digunakan dalam
baik analitis atau preparatif skala pekerjaan.

Tergantung pada fluida superkritis digunakan,


juga memungkinkan untuk menggunakan SFC di
T lebih rendah dari GC. Hal ini membuat lebih
berguna dalam pemisahan senyawa yang tidak
stabil secara termal.
Fase stasioner digunakan di SFC bisa sama
dengan yang di LC seperti GC. Baik dikemas atau
kolom tabung-terbuka dapat digunakan.

Karena keunggulan ini, SFC umumnya


dipandang sebagai suatu teknik yang melengkapi
kedua LC dan GC.

INSTRUMENT
Instrumentasi untuk SFC dapatndiperoleh
secara komersial atau Sistem beradaptasi yang
digunakan untuk LC dan GC .
Perbedaan utama SFC dari LC atau GC sistem
adalah perlu untuk mengontrol suhu dan
tekanan fase gerak

APLIKASI

Sekarang, SFC telah diterapkan untuk


berbagai macam bahan, termasuk produk
alami, obat, makanan, pestisida dan
herbisida, surfaktan polimer, dan aditif
polimer, bahan bakar fosil, dan bahan
peledak dan Propelan.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

You might also like