You are on page 1of 41

ANESTESI LOKAL

Komang Krisna Dewi,drg., MPd


Bagian Bedah Mulut
FKG UPDM (B) Jakarta

ANESTESI LOKAL
Menghilangkan rasa sakit
Zat
Merintangi impuls saraf tanpa menghilangkan kesadaran

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ANESTESI


LOKAL

Kokain berasal dari daun ERYTHROXYLO COCA berasal dari Peru


1860 ALBERT NIEMAN Kokain.
1886 WILLIAM ALFRED Penggunaan kokain untuk
Infiltrasi anestesi.

Diipublikasikan
JOURNAL OF THE BRITISH DENTAL ASSOCIATION.

1901 E. MAYER penambahan adrenalin dalam larutan kokain


untuk mendapatkan efek vasokonstriksi sehingga memperpanjang
rasa baal.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


ANESTESI LOKAL

1905 ALFRED EINHORN dan E. UHFELDER


Penelitian dan membuat prokain hidroklorit
sintetik dan dipasarkan dengan nama
Novokain.
1943 N. LOFGREN (Swedia) mensintesa
anilid yang diberi nama Lignokaintapi lebih
dikenal sebagai Lidokain.
1956 Mepivakain mulai dipakai secara klinis.
Mepivakain dan prilokain secara kimiawi
sebagai alternatif pengganti dari lignokain
pada praktek klinis.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


ANESTESI LOKAL

1969 RUCSHING Carticaine dikenal dengan nama Artikain


1976 dipasarkan di Jerman dan digunakan dalam praktek
klinik.
1982 Penggunaannya mulai tersebar luas sampai di Kanada.
1983, Artikain dibawa ke Amerika Utara dan Kanada
dengan nama dagang Ultracaine dan digunakan dalam
kedokteran gigi, diproduksi di Jerman dan didistribusikan
oleh Hoechst-Marion-Roussel.
1984, berdasarkan nomenklatur nama generik dari
Carticaine berubah menjadi Articaine. 1
Artikain dengan nama dagang Ultracaine diproduksi di
Jerman oleh Sanofi-Aventis dan didistribusikan di Amerika
Utara oleh Hansamed Limited sejak tahun 1999.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


ANESTESI LOKAL

April 2000, produksi artikain diterima oleh


FDA (Food and Drug Administration)
melegalisir penggunaan produk ini di USA
dengan konsentrasi epinefrin 1:100.000.

Kritik para peneliti dan klinisi.

PERKEMBANGAN ANESTESI
LOKAL

ZAT ANESTESI LOKAL

LARUTAN ANESTESI LOKAL


TERDIRI DARI :

Zat anestetikum, Cth: Lidokain 2 %


Zat vasokontriktor, Cth : adrenalin
Zat stabilisator, Cth : HCl
Zat pengawet, Cth: Metil paraben
Aquades

Pengaruh pH
Zat anestetikum basa lemah sukar larut
ditambah HCl mudah larut jaringan

LARUTAN ANESTESI LOKAL

SYARAT SYARAT ZAT


ANESTETIKUM
1. Potensi baik
2. Reversible
3. Aman
4. Tidak mengiritasi
5. Timbulnya efek anestesi
6. Durasi
7. Steril
8. Tahan lama
9. Daya penetrasi

SYARAT SYARAT ZAT


ANESTETIKUM

Potensi baik

Larutan anestesi bila digunakan secara tepat dan


dosis yang tepat akan memberi efek anestesi lokal
yang efektif

Reversible

Aksi larutan anestesi lokal yang digunakan sudah


harus hilang seluruhnya dalam waktu tertentu.
Jadi rasa baal hanya berlangsung beberapa menit
sampai beberapa jam saja.

SYARAT SYARAT ZAT


ANESTETIKUM
Aman
Larutan anestesi lokal harus mempunyai batas
keamanan yang luas dari efek samping. Jadi tidak
menyebabkan toksis atau efek samping lainnya

Tidak mengiritasi
Tidak menimbulkan luka atau iritasi pada jaringan.
Karena itu larutan anestesi lokal harus isotonic dan
PH-nya harus sama dengan PH jaringan.

SYARAT SYARAT ZAT


ANESTETIKUM
Timbulnya efek anestesi
Setelah disuntikkan suatu larutan anestesi lokal
segera diikuti timbulnya efek anestesi lokal. (Onset)
Menurut suatu penelitian bahwa timbulnya efek
anestesi rata rata setelah infiltrasi anestesi
dengan lidokain HCl 2% dan larutan adrenalin 1 :
80.000 adalah sekitar 1 menit 20 detik.
Durasi
Lamanya efek anestesi lokal (masa baal) biasanya
lebih lama dari prosedur perawatan yang dilakukan.
Hal ini didukung oleh penambahan vasokontriktor
dalam larutan anestesi lokal

SYARAT SYARAT ZAT


ANESTETIKUM
Steril
Suatu larutan anestesi lokal harus dapat disterilkan
tanpa merubah struktur atau sifatnya.

Tahan lama
Umumnya larutan anestesi lokal mempunyai daya
tahan 2 2,5 tahun. Kalau larutan anestesi sudah
berubah warna artinya sudah rusak.

Daya penetrasi
Larutan anestesi harus mempunyai daya penetrasi /
menembus mukosa dengan baik.

KLASIFIKASI / GOLONGAN
ANESTESI LOKAL
Amide

Ester

Lidokain
Prilokain
Mepivakain
Bupivakain
Dibukain
Ropivakain

Kokain
Prokain
Benzokain
Butakain
Tetrakain

KLASIFIKASI / GOLONGAN
ANESTESI LOKAL
Amida

Ester

Sangat
mudah
dihidrolisis
Durasi
anestesi
lebih singkat
Kurang stabil

Tidak mudah
dihidrolisis
Durasi
anestesi lebih
lama
dibandingkan
gol. ester

PERSEPSI NYERI
REAKSI NYERI
Manifestasi Nyeri :
Ekspresi wajah
Menangis
Menghentakkan kaki
Berkeringat
Tachicardi
Napas yang cepat

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AMBANG

Emosi
Kelelahan
Usia
Ras / suku
Jenis kelamin
Takut

VASOKONSTRIKTOR
Semua anestesi lokal menyebabkan vasodilatasi
Vasodilatasi minimal pada golongan :
Prilokain
Mepivakain
Vasodilatasi dapat menyebabkan :
1. Perfusi jaringan meningkat
2. Absorpsi lar. Anestesi lokal ke sistem
kardiovaskuler lebih cepat
3. Hilangnya efek anestesi lokal didaerah
penyuntikan lebih cepat

VASOKONTRIKTOR
Vasodilatasi:
4. Kadar anestesi lokal dalam plasma
meningkat, resiko toksisitas tinggi
5. Difusi anestesi lokal semakin cepat,
sehingga menurunkan kedalaman dan
durasi anestesi lokal
6. Perfusi jaringan meningkat meyebabkan
resiko perdarahan tinggi

VASOKONTRIKTOR
Tujuan pemberian vasokontriktor dalam
larutan anestesi lokal :
1. Menurunkan perfusi jaringan
2. Absorpsi anestesi lokal ke sistem
kardiovaskuler lambat, sehingga kadar
anestesi lokal alam darah menurun
menyebabkan toksisitas rendah
3. Durasi anestesi lokal lebih panjang (lama)
4. Perfusi jaringan rendah, perdarahan
minimal

ZAT VASOKONTRIKTOR
Macam macam
1. Derivat Pyrocatechin :
- Epinephrin = adrenalin
- Nor epinephrin
2. Derivat Benzol :
- Nordefrin = cobefrin =levonordefrin
3. Derivat phenol
- Phenylephrin = Neo synephrin

ADRENALIN
Konsentrasi :

* 1 : 50.000
* 1 : 100.000

* 1 : 80.000
Overdosis * Tachycardia
* Tekanan darah naik
* Cardiac arrythmia

DOSIS MAKSIMUM
1 ampul = 2 ml
1 karpul = 1,8 ml
2 ml = 2000 mg
1,8 ml = 1800 mg
Contoh : Lidokain 2 % : 2 x 2000 mg = 40 mg
100
Dosis maksimum lidokain :
- Dengan Vasokontriktor : 6,6 atau 7 mg/k BB
- Tanpa Vasokontriktor : 4,4 mg / kg BB

PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM


Contoh :
Berat Badan : 50 kg
7 x 50 = 350 = 8 ampul
40
40

TABEL

MACAM-MACAM ANESTESI LOKAL


Topikal
Anestesi
Ujung- ujung Saraf
Contoh:
1. Spray
2. Cairan
3. Salep
Indikasi :
-. Pencabutan gigi
susu yang goyang
-. Insisi abses
-. Tes Pulpa/
Thermal tes
-. Sebelum
penyuntikan

Infiltrasi
Anestesi
Serabut saraf
atau cabangcabang saraf
kecil
Teknik Infiltrasi
1.Sub Mukosa
2.Supraperiosteal
3.Sub Periosteal
4.Interseptal
5.Intra Oseus
6.Perisemental

Blok
Anestesi
Disekitar batang Saraf (Nerve
blok) dan disekitar cabangcabang saraf besar (Field blok)
Macam-macam Blok:
RA : 1. Infraorbital
2. Nasopalatinal
3. Zygomatik
4. High tuberosity
5. Palatinus Mayus
RB: 1. Mandibular
2. Mental
3. Insisive
4. Lingual
5. Long bukal

PERLENGKAPAN ANESTESI
LOKAL
Syringe
Bahan :
1. Metal
2. Kaca
3. Plastik
4. Kombinasi
metal dan
gelas

Jarum

Ampul / Karpul

Bahan :
1. Platinum
2. Stainless steel
3. Iridium platim
alloy/ platium
ruthenium

Tempat dari bahan


anastetikum

Bagian-bagian:
4. Bevel
5. Shank
6. Hub

SYRINGE

SYRINGE

BAGIAN-BAGIAN JARUM

Bevel

Hub

SARAF-SARAF YANG BERHUB.


DENGAN BID. KEDOKTERAN GIGI
N. V (N. Trigeminus)
N. Maksilaris
N.Opthalmikus
1. N. Lakrimalis
2. N. Supra
orbitalis
3. N. Supra
trochlealis
4. N. Nasi Ciliaris

1. N. Alveolaris
superior posterior
2. N. Alveolaris
superior media
3. N. Alveolaris
superior anterior
4. N. Nasopalatinus
5. N. Palatinus :
anterior &
posterior
6. N. Labialis
7. N. Lasalis superior
posterior

N. Mandibularis
1. N. Alveolaris
inferior
2. N. Mentalis
3. N. Insisive
4. N. Bukalis
5. N. Lingualis
6. N. Aurikulo
temporalis

MAKSILARIS

PALATINUS

MANDIBULARIS - LINGUALIS

MANDIBULARIS - BUKALIS

INDIKASI ANESTESI LOKAL


1. Pencabutan gigi

2. Alveolektomi
3. Odontektomi
4. Apeks reseksi
5. Insisi abses
6. Operasi kista atau tumor
7. Crown and bridge
8. Vital pulpektomi

TUGAS
1.
2.
3.

Gambarkan dan jelaskan macam-macam


teknik infiltrasi anestesi !
Gambarkan dan jelaskan macam-macam
teknik blok anestesi RA dan RB !
Jelaskan dan gambarkan mengenai Nervus
trigeminus !

PERISEMENTAL INJEKSI

ANATOMI GIGI

You might also like