Professional Documents
Culture Documents
ANESTESI LOKAL
Menghilangkan rasa sakit
Zat
Merintangi impuls saraf tanpa menghilangkan kesadaran
Diipublikasikan
JOURNAL OF THE BRITISH DENTAL ASSOCIATION.
PERKEMBANGAN ANESTESI
LOKAL
Pengaruh pH
Zat anestetikum basa lemah sukar larut
ditambah HCl mudah larut jaringan
Potensi baik
Reversible
Tidak mengiritasi
Tidak menimbulkan luka atau iritasi pada jaringan.
Karena itu larutan anestesi lokal harus isotonic dan
PH-nya harus sama dengan PH jaringan.
Tahan lama
Umumnya larutan anestesi lokal mempunyai daya
tahan 2 2,5 tahun. Kalau larutan anestesi sudah
berubah warna artinya sudah rusak.
Daya penetrasi
Larutan anestesi harus mempunyai daya penetrasi /
menembus mukosa dengan baik.
KLASIFIKASI / GOLONGAN
ANESTESI LOKAL
Amide
Ester
Lidokain
Prilokain
Mepivakain
Bupivakain
Dibukain
Ropivakain
Kokain
Prokain
Benzokain
Butakain
Tetrakain
KLASIFIKASI / GOLONGAN
ANESTESI LOKAL
Amida
Ester
Sangat
mudah
dihidrolisis
Durasi
anestesi
lebih singkat
Kurang stabil
Tidak mudah
dihidrolisis
Durasi
anestesi lebih
lama
dibandingkan
gol. ester
PERSEPSI NYERI
REAKSI NYERI
Manifestasi Nyeri :
Ekspresi wajah
Menangis
Menghentakkan kaki
Berkeringat
Tachicardi
Napas yang cepat
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AMBANG
Emosi
Kelelahan
Usia
Ras / suku
Jenis kelamin
Takut
VASOKONSTRIKTOR
Semua anestesi lokal menyebabkan vasodilatasi
Vasodilatasi minimal pada golongan :
Prilokain
Mepivakain
Vasodilatasi dapat menyebabkan :
1. Perfusi jaringan meningkat
2. Absorpsi lar. Anestesi lokal ke sistem
kardiovaskuler lebih cepat
3. Hilangnya efek anestesi lokal didaerah
penyuntikan lebih cepat
VASOKONTRIKTOR
Vasodilatasi:
4. Kadar anestesi lokal dalam plasma
meningkat, resiko toksisitas tinggi
5. Difusi anestesi lokal semakin cepat,
sehingga menurunkan kedalaman dan
durasi anestesi lokal
6. Perfusi jaringan meningkat meyebabkan
resiko perdarahan tinggi
VASOKONTRIKTOR
Tujuan pemberian vasokontriktor dalam
larutan anestesi lokal :
1. Menurunkan perfusi jaringan
2. Absorpsi anestesi lokal ke sistem
kardiovaskuler lambat, sehingga kadar
anestesi lokal alam darah menurun
menyebabkan toksisitas rendah
3. Durasi anestesi lokal lebih panjang (lama)
4. Perfusi jaringan rendah, perdarahan
minimal
ZAT VASOKONTRIKTOR
Macam macam
1. Derivat Pyrocatechin :
- Epinephrin = adrenalin
- Nor epinephrin
2. Derivat Benzol :
- Nordefrin = cobefrin =levonordefrin
3. Derivat phenol
- Phenylephrin = Neo synephrin
ADRENALIN
Konsentrasi :
* 1 : 50.000
* 1 : 100.000
* 1 : 80.000
Overdosis * Tachycardia
* Tekanan darah naik
* Cardiac arrythmia
DOSIS MAKSIMUM
1 ampul = 2 ml
1 karpul = 1,8 ml
2 ml = 2000 mg
1,8 ml = 1800 mg
Contoh : Lidokain 2 % : 2 x 2000 mg = 40 mg
100
Dosis maksimum lidokain :
- Dengan Vasokontriktor : 6,6 atau 7 mg/k BB
- Tanpa Vasokontriktor : 4,4 mg / kg BB
TABEL
Infiltrasi
Anestesi
Serabut saraf
atau cabangcabang saraf
kecil
Teknik Infiltrasi
1.Sub Mukosa
2.Supraperiosteal
3.Sub Periosteal
4.Interseptal
5.Intra Oseus
6.Perisemental
Blok
Anestesi
Disekitar batang Saraf (Nerve
blok) dan disekitar cabangcabang saraf besar (Field blok)
Macam-macam Blok:
RA : 1. Infraorbital
2. Nasopalatinal
3. Zygomatik
4. High tuberosity
5. Palatinus Mayus
RB: 1. Mandibular
2. Mental
3. Insisive
4. Lingual
5. Long bukal
PERLENGKAPAN ANESTESI
LOKAL
Syringe
Bahan :
1. Metal
2. Kaca
3. Plastik
4. Kombinasi
metal dan
gelas
Jarum
Ampul / Karpul
Bahan :
1. Platinum
2. Stainless steel
3. Iridium platim
alloy/ platium
ruthenium
Bagian-bagian:
4. Bevel
5. Shank
6. Hub
SYRINGE
SYRINGE
BAGIAN-BAGIAN JARUM
Bevel
Hub
1. N. Alveolaris
superior posterior
2. N. Alveolaris
superior media
3. N. Alveolaris
superior anterior
4. N. Nasopalatinus
5. N. Palatinus :
anterior &
posterior
6. N. Labialis
7. N. Lasalis superior
posterior
N. Mandibularis
1. N. Alveolaris
inferior
2. N. Mentalis
3. N. Insisive
4. N. Bukalis
5. N. Lingualis
6. N. Aurikulo
temporalis
MAKSILARIS
PALATINUS
MANDIBULARIS - LINGUALIS
MANDIBULARIS - BUKALIS
2. Alveolektomi
3. Odontektomi
4. Apeks reseksi
5. Insisi abses
6. Operasi kista atau tumor
7. Crown and bridge
8. Vital pulpektomi
TUGAS
1.
2.
3.
PERISEMENTAL INJEKSI
ANATOMI GIGI