You are on page 1of 11

Monitoring Gunung Api

dengan Gravity

Tujuan
Tujuan utama dari monitoring dengan gravity ini
adalah bukan untuk melakukan prediksi waktu
letusannya, tetapi lebih diutamakan berkaitan
dengan massa magma yang berubah, antara
lain:
Perpindahan magma dari satu tempat ke tempat
lain.
Perkiraaan penambahan massa dalam rentang
waktu pengukuran untuk memperkirakan
potensi volume material yang akan dikeluarkan.
Analisis terhadap perubahan densitas magma.

Prinsip
Pengukuran dilakukan pada beberapa titik tetap
mulai dari bawah gunungapi sampai dengan
puncak gunungapi.
Jumlah titik bervariasi antara sepuluh sampai
tigapuluh titik untuk tiap gunungapi.
Perulangan pengukuran dilakukan dalam setiap
bulan, 3 bulan, semester atau 1 tahun sekali
Di Indonesia beberapa gunungapi juga telah
dilakukan monitoring gravitasi ini, salah satunya
di gunung Merapi, Jawa Tengah.

Prinsip
Pada beberapa kasus monitoring gunung api menggunakan metode
gravitasi mikro ternyata terdapat perbedaan karakteristik pada tiap
gunung api.
Pada gunung api tipe Basaltik cenderung mengalami deformasi elastik
pada saat aktivitas erupsi terjadi sehingga tidak mengalami perubahan
densitas yang signifikan.
Kemudian pada gunung api tipe berstruktur kaldera terjadi deformasi dan
perubahan distribusi massa yang hampir mendekati hipotesa monitoring
mikrogravitasi namun tidak cukup besar untuk mendeteksi aktivitas
vulkaniknya.
Di lain pihak beberapa data pada tipe gunung api andesitik stratovolkano
terjadi perubahan distribusi massa yang cukup signifikan dan dapat
dikaitkan dengan aktifitas vulkanik yang terjadi pada gunung api tersebut.
Data gravitasi mikro biasanya dilakukan dengan membandingkan
perbedaan nilai gravitasi pada stasiun pengukuran yang tetap dengan
sederetan pengukuran yang dilakukan secara periodik dapat dalam orde
hari, bulan, atau bahkan tahun.

Peralatan

Gravimeter
GPS (tipe navigasi dan geodetic)
Peta Geologi dan peta Topografi
Penunjuk Waktu
Meteran
Alat tulis dan kamera

Prosedur Kerja
Melakukan pengikatan pada base camp
terhadap titik terdekat yang telah diketahui
nilai ketinggian dan gravitasinya, dengan cara
looping.
Bila perlu di base camp diamati variasi harian
akibat pasang surut dan akibat faktor yang
lainnya.
Melakukan perngukuran yang sebenarnya
dengan titik akhir adalah kembali ke base camp

Langkah Analisis Data


Pada suatu survey gravitasi Bouguer, data yang diperoleh
dibandingkan atau direferensikan dengan stasiun awal dengan
mengoreksi ketinggian menggunakan free air gradient (FAG).
Pada permukaan bumi, FAG = -308,6 Gal m-1. Hal ini berarti,
setiap kenaikan 1 meter dari permukaan air laut nilai gravitasi
berkurang 308,6 Gal (nilai teoritis)
Jika FAG diukur secara langsung, nilai yang terukur biasanya
digunakan untuk membandingakan dengan nilai teoritis ini.
Pengukuran FAG mudah dilakukan dengan menggunakan tripod
untuk menopang plate gravitymeter,
Perbedaan nilai pengukuran gravitasi yang terukur kemudian
dibagi dengan perbedaan tinggi antara gravitymeter di
permukaan tanah dengan di tripod diukur adalah nilai FAG
terukur pada daerah itu.

Koreksi-Koreksi
Bouguer Corrected Free Air Gradient
(BCFAG) :

Model deformasi dengan BCFAG vs model


Mogi

STUDI KASUS

You might also like