You are on page 1of 40

KERACUNAN KARBON

MONOKSIDA
(CO)
Oleh :
Ida Yosopa, S.Ked
FAB 116 003
Pembimbing :
dr. Ricka Brillianty Zaluchu, Sp.KF

Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya


RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Bagian Ilmu Kedokteran Forensik
2016

pendahuluan
Karbon monoksida (CO) adalah racun yang
tertua dalam sejarah manusia.
Gas CO adalah gas yang tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak merangsang selaput lendir,
sedikit lebih ringan dari udara sehingga mudah
menyebar.
Co dapat bersenyawa dengan logam ataupun
non logam. Misalnya dengan klorin akan
terbentuk karbonil klorida yaitu Fosgen (gas
beracun yang dipakai saat peperangan)

definisi
Karbon monoksida (CO) ialah
sejenis gas yang tidak berbau
dan berwarna yang terhasil
dari pembakaran bahan api
seperti kayu, minyak petrol,
arang batu, gas semula jadi
atau minyak gas/tanah.

sumber
Gas
CO
ditemukan
pada
pembakaran yang tidak sempurna.

hasil

Sumber
terpenting
motor
yang
menggunakan bensin sebagai bahan
bakar (spark ignition) 3 7 % CO. bahan
bakar yang terbakar > dari udara.
Compression ignition CO yg keluar sedikit,
kecuali jika berfungsinya tidak sempurna

...sumber

Sumber lain adalah gas arang batu yang mengandung 5% CO,


alat pemanas berbahan bakar gas, lemari es gas dan cerobong
asap yang bekerja tidak baik.
Gas alam jarang sekali mengandung CO, tetapi pembakaran gas
alam yang tidak sempurna tetap akan menghasilkan CO.
Pada kebakaran juga akan terbentuk CO.
Pada alat pemanas air berbahan bakar gas. jelaga yang tidak
dibersihkan pada pipa air yang dibakar akan memudahkan
terjadinya gas CO berlebihan.

farmakokinetik
CO hanya diserap oleh paru-paru dan sebagian besar diikat oleh
Hemoglobin secara reversibel, setelah itu membentuk karboksi
hemoglobin. Selebihnya mengikat diri dengan mioglobin dan
beberapa protein heme ektraseluler lain.
Afinitas CO terhadap Hb adalah 208-245x dari afinitas O2.
Co bukan merupakan racun yang kumulatif, ikatan CO dengan Hb
tidak tetap (reversibel) dan setelah CO dilepaskan oleh Hb,sel darah
merah tidak akan mengalami kerusakan.
Arbsorpsi dan eksresi CO dipengaruhi oleh kadar CO tsbt dalam udara
lingkungan (ambient air), lama paparan dan ventilasi paru korban

...farmakokinetik

Bila orang yang keracunan CO dipindahakan ke udara bersih


dan berada dalam keadaan istirahat, maka kadar COHb akan
berkurang dalam waktu 4,5 jam. Sedangkan dalam waktu 68jam darahnya tidak akan mengandung CO lagi.
Inhalasi O2 mempercepat ekskresi CO, sehingga dalam waktu
30 menit kadar COHb telah berkurang setengahnya dari kadar
semula
Umumnya kadar COHb akan berkurang 50% bila penderita CO
akut dipindahkan ke udara bersih, dan selanjutnya sisa COHb
akan berkurang 8-10% setiap jam nya.

FARMAKODINAMIK
CO bereaksi dengan Fe dari porfirin dan karena itu CO bersaing dgn
O2 dalam mengikat protein heme yaitu hemoglobin, mioglobin,
sitokrom oksidase dan sitokrom peroksidase&katalase.
Yang terpenting adalah reaksi CO dengan Hb dan sitokrom oksidase,
dengan di ikatnya Hb menjadi COHb mengakibatkan Hb menjadi
INaktif sehingga darah berkurang kemampuan nya untuk mengangkut
O2, selain itu adanya COHb dalam darah akan menghambat disosiasi
Oxi-Hb. dengan demikian jaringan akan mengalami hipoksia.
Reaksi sitokrom oksidase yang merupakan link yang penting dalam
sistem enzim pernafasan sel yang terdapat dalam mitokondria akan
menghambat pernafasan sel dan mengakibatkan hipoksia jaringan.

...FARMAKODINAMIK
Konsentrasi CO dalam udara lingkungan dan lamanya
inhalasi menentukan timbulnya gejala dan kematian pada
korban.
50ppm (0,005%) adalah TLV (Threshold Limit Value / Nilai
Ambang Batas) yaitu: Konsentrasi CO dalam udara
lingkungan yang di anggap masih aman bila dihirup selama
8 jam setiap hari dan setiap minggu untuk jumlah tahun yg
tidak terbatas.
220ppm (0,02%): inhalasi 1-3 jam akan mengakibatkan
kadar COHb mencapai 15-20% saturasi dan gejala
keracunan mulai timbul.
1000ppm (0,1%): inhalasi 3 jam dapat menyebabkan
kematian,
3000ppm(0,3%): inhalasi selama 2 jam saja sudah dapat

...FARMAKODINAMIK

Rumus Henderson dan Haggard:


(Berlaku bagi orang dalam keadaaan istirahat)
ppm adalah: Banyaknya konsentrasi CO dalam
udara
Lamanya inhalasi dihitung dalam: jam
Cara penggunaan: (Waktu) x (Konsentrasi)
Bila hasil:
300 <Tidak ada gejala>
900 <Timbul gejala sakit kepala, rasa lelah,
dan mual>
1500 <Menandakan bahaya dan fatal>

Tanda dan gejala


Gejala keracunan CO dalam darah, berikut penilaian nya dalam persentase
saturasi COHb:
10%

: Tidak ada gejala

10-20% : Rasa berat pada kening, sakit kepala ringan, Pelebaran


pembuluh darah subkutan, Dispnu,mulai ganggan koordinasi
20-30% : Sakit kepala, berdenyut dalam pelipis, emosional
30-40% : Sakit kepala keras, lemah, pusing, penglihatan buram, mual,
muntah, kolaps
40-50% : Sama seperti diatas, kemungkinan besar Kollaps dan nadi
bertambah cepat
50-60% : Sinkop, koma ,kejang pernafasan cheyne stokes
60-70% : Koma dengan kejang, depresi jantung dan pernafasan, mungkin
mati
79-80% : Nadi melemah,nafas melambat, dan kematian

...gejala

Sakit kepala bagian frontal, mual,


gangguan pencernaan, sesak nafas,
pusing, kehilangan memori, palpitasi,
hilangnya sensasi di jari, anemia dan
gangguan visual.
Beberapa

pasien bertahan
70% dan mati sekitar 80%

Jika

seorang

pasien

hidup

dengan

Hb

...Tanda dan gejala

Tergantung pada konsentrasi darah dan apakah


timbul keracunan akut ata kronik. Jika konsentrasi
CO kurang dari 10%, tidak akan ada gejala. 1%
ditemukan pada hampir semua orang yang ratarata terpapar masih dapat bertahan hidup, 3%
pada orang yang di tinggal didaerah industri dan
5% pada perokok.

Keracunan akut
(tanda dan gejala)
1. Hal ini terjadi pada konsentrasi darah lebih
dari 30%. Gejala yang dihirup dari CO
menyebabkan pusing, kelemahan, koma dan
kematian
mendadak
karena
kegagalan
pernafasan.
2. Koma berlangsung selama 3-8 hari
3. Amnesia dan disorientasi juga terjadi jika
berada dalam konsentrasi tinggi
4. Degenerasi Basal Ganglia karena otak Anoksia
dan dapat menyebabkan Parkinsonemia.

...Keracunan akut
(tanda dan gejala)

5. Lesi Kulit Bentuk bula, nekrosis


dan ulserasi kulit daerah tekana,
yang membutuhkan waktu beberapa
jam untuk berkembang. Lesi tersebut
juga dapat terlihat pada keracunan
barbiturat.

...Keracunan akut
(tanda dan gejala)

6. Jika CO dalam bentuk cairan akan


adanya
pusing,
kebingungan,
gemetaran, sakit kepala, tinnitis,
mual, muntah, kelemahan otot, lesu,
mengantuk dan dilatasi pupil.
7. Peningkatan pernafasan, gangguan
visus, koma dan kamatian. Tapi
sebelum kematian seseorang merasa
kejang dan tremor, nadi lemah cepat,
dan tkanan darah menurun.

Keracunan kronik
(gejala)
1. Gejala menyerupai dengan gejala
Psychometer Epilepsi.
2. Pasien tersebut memiliki sekitar
20% CO
3. Tingkat akan turun dengan cepat
pada keracunan akut, sedangkan
pada kasus kronis menurunkan tidak
mudah
4. CO
adalah
jaringan
seperti
Mioglobin dan sangat lambat dirilis.

Mekanisme aksi
CO adalah gas yang paling beracun. Ketika
dihirup, diserap dan menggabungkan dengan HB
untuk membentuk Carboxy-Hb (Berwarna merah
cherry) yang merupakan senyawa yang sangat
stabil. Dengan demikian tidak ada Hb tersisa
untuk membawa O2 karena afinitas CO adalah
200-300 kali lebih dari O2.

...Mekanisme aksi

Karbon Monoksida menyebabkan sesak nafas


akibat xzat kimia dan racun pada jaringan paru.
Toksisitas
tergantung
pada
kuantitas
Hb,
sehingga pada orang anemia, kadar Hb rendah
akan dipengaruhi dengan cepat dan drastis.

Pemeriksaan otopsi
Pada korban mati yang tidak lama setelah
keracunan CO ditemukan lebam mayat
berwarna merah muda yang terang
(cheryy pink colours). Tampak jelas bila
kadar COHb mencapai 30% atau lebih.
Warna lebam mayat seperti ini juga
ditemukan pada mayat yg di dingin kan ,
pada korban keracunan sianida, dan pada
orang yang mati akibat infeksi oleh jasad
renik yang mampu membentuk nitrit,
sehinggga dalam darahnya terbentuk
nitroksi-hemoglobin
(nitric-oxide
Hb),
meskipun
demikian
masih
dapat
dibedakan
dengan
pemerikasaan
sederhana.

...Pemeriksaan otopsi

Pada analisis toksikologi darah akan


ditemukan
ada
nya
COHb,
sedangkan pada mayat yg tertunda
kematian nya sampai 72 jam maka
seluruh CO telah di ekskresi dan
darah tidak lagi mengandung COHb,
sehingga ditemukan lebam mayat
berwarna
livid
seperti
biasa,
ditemukan juga jaringan otot, visera
dan darah.

Otak: Pada substansi alba dan korteks kedua belah otak


globus palidus ditemukan ptekiae (untuk setiap kasus
hipoksemia otak yang cukup lama)
Miocard: Ditemukan perdarahan pada otot ventikel
terutama di subperkardial dan endokardial.

Penemuan otopsi
EKSTRENAL
Bibir dan kuku berwarna merah terang
atau berwarna merag cerry.
Area eritema pada aspek anterior tubuh
Visum lividity juga berwarna merah cerry
INTERNAL
Karena pembentukan karboksi-Hb, darah
dalam cairan berwarna merah terang
Organ internal yang hiperemis merah
karena warna dari darah
Selaput lendir air berwarna merah dan
ditutupi dengan buih

...Penemuan otopsi

OTAK :
pada substansia alba dan korteks kedua
belah otak, globus palidus ditemukan
petekia khas utk keracunan CO.
Ensefalomalasia simetris juga ditemukan
pada
globus
palidus,
arteroskelosis
pembuluh darah korpus striatum tidak
khas untuk keracunan CO.

...Penemuan otopsi

OTOT JANTUNG
Perdarahan dan nekrosis jaringan,
paling sering di otot papilaris bilik
kiri.
Bercak-bercak
perdarahan
atau
garis-garis perdarahan tampak pada
bagian ujung otot papilaris, seperti
kipas
Pemeriksaan
mikroskopik
pada

...Penemuan otopsi

Paru,
mudah
terjadi
pneumonia hipostatik karena
gangguan peredaran darah,
dapat terjadi trombosis arteri
pulmonalis.
Ginjal,
terjadi
nekrosis
tubulus ginjal yang secara

...Penemuan otopsi

Pada kulit dada, perut,


muka
atau
anggota
gerak :
Ditemukan adanya eritema
dan vesikel atau bula pada
tempat
yang
tertekan
maupun tidak. Kelainan ini

...Penemuan otopsi

GANGGUAN PEREDARAN DARAH

Akibat perubahan degeneratif


miokardium
memudahkan
terjadinya
thrombus.
Thrombus di ventrikel dapat
mengakibatkan
nekrosis
jaringan
otak
sedangkan

...Penemuan otopsi

Pada korban keracunan CO yang


tertunda kematiannya sampai 72
jam, maka seluruh CO telah
diekresi
dan
darah
tidak
mengandung
COHb
lagi,
sehingga
ditemukan
lebam
mayat
berwarna
merah
keunguan seperti biasa, juga
pada jaringan otot, visera dan

GAMBARAN
OTAK

MIKROSKOPIS

PADA

terlihat
gambaran-gambaran
pembuluh
darah
yang
mengandung trombohialin
nekrosis jaringan halus dengan
bagian
tengahnya
terdapat
pembuluh darah mengandung
trombo hialin dengan perdarahan
sekitarnya (ring hemorrhage)
nekrosis jaringan halus yang

Pemeriksaan
laboratorium
UJI ALKALI DELUSI

Hoppe-Seyler : pereaksi larutan


NaOH 10%
Prinsip kerja :
COHb + NaOH 10% tetap
berwarna merah muda untuk
beberapa saat.
Darah normal + NaOH 10%
berwarna
coklat-hijau
-->
terbentuk alkali-hematin.

...Pemeriksaan
laboratorium

MODIFIKASI TEST ALKALI DELUSI

pereaksi 0,001 N NH4OH


Cara : 1 bagian darah + 20
bagian 0,001 N NH4O positif
berwarna merah muda
Bandingkan dengan control
Tes ini dapat dikerjakan baik
darah segar atau darah busuk

...Pemeriksaan
laboratorium

UJI FORMALIN
COHb 25% + foramalin
40%
koagulat warna
merah
mengendap
di
dasar tabung
Semakin
tinggi
kadar
COHb
semakin
merah

...Pemeriksaan
laboratorium

METODE GETTLER-FREIMUTH
(SEMI-KWANTITATIF):
Darah + kalsium ferisianida --->
CO dibebaskan dari COhb
CO + PdCl2 +H2O ---> Pd + CO2
+ HCl
Paldium (Pd) ion akan di
endapkan pada kertas saring
berupa endapan hitam, dengan
membandingkan
intensitas
warna hitam tersebut dengan

...Pemeriksaan
laboratorium

SPEKTROFOTOMETRI:
adalah cara terbaik untuk melakukan
analisa CO atas darah segar korban
keracunan CO yang masih hidup,
karena hanya dengan cara ini dapat
ditentukan rasio COHb : OxiHb
darah mayat adalah darah yg tidak
segar sehingga memberikan hasil
yang tidak dapat dipercaya

pengobatan

Pindahkan korban ke udara segar


Beri oksigen 100% sampai COHb dalam darah menurun
di bawah kadar berbahaya
Bila terjadi depresi pernafasan berikan pernafasan
buatan dengan oksigen 100% sampai pernafasan
menjadi normal kembali.
Memasukkan korban ke dalam ruang hiperbarik
(hyperbaric chamber) dengan tekanan oksigen sebesar 2
- 2,5 atmosfir selama 1 sampai 2 jam akan mempercepat
eliminasi CO, tetapi harus hati hati terhadap
kemungkinan edema dan perdarahan paru
Pertahankan kehangatan tubuh dengan memberikan
selimut tetapi jangan memberikan panas dari luar
(external heat), karena mungkin dapat memperburuk
keadaan syok yang di alami nya.
Pertahankan tekanan darah, bila perlu meningggikan
bagian kaki tempat tidur jika terjadi hipotensi, sehingga
aliran darah ke otak tetap terjamin
Berikan 50 ml glukosa 50% IV atau manitol, untuk
mengurangi edema otak yang mungkin timbul

Gejala sisa
Keracunan
ringan
CO
dapat
meninggalkan sisa nyeri kepala pada
korban yg telah disembuhkan, untuk
sementara waktu yg kemudian dapat
hilang dengan sendiri nya dan tidak
perlu
mendapatkan
pengobatan
khusus.
Keracunan
CO
yang
sampai
menyebabkan koma bila kemudian
sembuh mungkin akan menderita
gejala sisa berupa gejala disorientasi,

kesimpulan
Karbon monoksida merupakan suatu gas yang
tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa yang
berbahaya bagi manusia. Karbon monoksida
merupakan hasil pembakaran yang tidak
sempurna dari senyawa karbon dan oksigen.
Pada TKP korban yang dicurigai keracunan CO
harus diperhatikan sumber dari gas CO. Pada
korban yang mati tidak lama setelah keracunan
CO, ditemukan lebam mayat berwarna merah
terang (cherry pink color) yang tampak jelas bila
kadar COHb menempati 30% atau lebih. Pada
mayat yang didinginkan dan pada keracunan CN,
penampang ototnya berwarna biasa, tidak merah
terang.

Daftar pustaka
1. Tomaszewksi Christian. Carbon Monoxide
Poisoning, Earl Awareness and Intervention
can save live. Postgraduate Medicine online
Vol. 105 No. 1 (online) January 1999 [cited
Nov 2016] available from: URL.
2. Harper Adam, Baker Croft James, Carbon
Monoxide poisoning: Undected by both
patients and their doctors, British Geriatrics
Society Vol. 33:105-109 (online) 2004 (Cited
Nov
2016]
available
from
URL:
http://www.nejm.org
3. Chubyo.
Keracunan
Karbon
Monoksida.
www.GrameenFoundation.org
4. Guy N. Shochat, MD. Toxicity, Carbon

TERIMA KASIH

You might also like