Professional Documents
Culture Documents
MONOKSIDA
(CO)
Oleh :
Ida Yosopa, S.Ked
FAB 116 003
Pembimbing :
dr. Ricka Brillianty Zaluchu, Sp.KF
pendahuluan
Karbon monoksida (CO) adalah racun yang
tertua dalam sejarah manusia.
Gas CO adalah gas yang tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak merangsang selaput lendir,
sedikit lebih ringan dari udara sehingga mudah
menyebar.
Co dapat bersenyawa dengan logam ataupun
non logam. Misalnya dengan klorin akan
terbentuk karbonil klorida yaitu Fosgen (gas
beracun yang dipakai saat peperangan)
definisi
Karbon monoksida (CO) ialah
sejenis gas yang tidak berbau
dan berwarna yang terhasil
dari pembakaran bahan api
seperti kayu, minyak petrol,
arang batu, gas semula jadi
atau minyak gas/tanah.
sumber
Gas
CO
ditemukan
pada
pembakaran yang tidak sempurna.
hasil
Sumber
terpenting
motor
yang
menggunakan bensin sebagai bahan
bakar (spark ignition) 3 7 % CO. bahan
bakar yang terbakar > dari udara.
Compression ignition CO yg keluar sedikit,
kecuali jika berfungsinya tidak sempurna
...sumber
farmakokinetik
CO hanya diserap oleh paru-paru dan sebagian besar diikat oleh
Hemoglobin secara reversibel, setelah itu membentuk karboksi
hemoglobin. Selebihnya mengikat diri dengan mioglobin dan
beberapa protein heme ektraseluler lain.
Afinitas CO terhadap Hb adalah 208-245x dari afinitas O2.
Co bukan merupakan racun yang kumulatif, ikatan CO dengan Hb
tidak tetap (reversibel) dan setelah CO dilepaskan oleh Hb,sel darah
merah tidak akan mengalami kerusakan.
Arbsorpsi dan eksresi CO dipengaruhi oleh kadar CO tsbt dalam udara
lingkungan (ambient air), lama paparan dan ventilasi paru korban
...farmakokinetik
FARMAKODINAMIK
CO bereaksi dengan Fe dari porfirin dan karena itu CO bersaing dgn
O2 dalam mengikat protein heme yaitu hemoglobin, mioglobin,
sitokrom oksidase dan sitokrom peroksidase&katalase.
Yang terpenting adalah reaksi CO dengan Hb dan sitokrom oksidase,
dengan di ikatnya Hb menjadi COHb mengakibatkan Hb menjadi
INaktif sehingga darah berkurang kemampuan nya untuk mengangkut
O2, selain itu adanya COHb dalam darah akan menghambat disosiasi
Oxi-Hb. dengan demikian jaringan akan mengalami hipoksia.
Reaksi sitokrom oksidase yang merupakan link yang penting dalam
sistem enzim pernafasan sel yang terdapat dalam mitokondria akan
menghambat pernafasan sel dan mengakibatkan hipoksia jaringan.
...FARMAKODINAMIK
Konsentrasi CO dalam udara lingkungan dan lamanya
inhalasi menentukan timbulnya gejala dan kematian pada
korban.
50ppm (0,005%) adalah TLV (Threshold Limit Value / Nilai
Ambang Batas) yaitu: Konsentrasi CO dalam udara
lingkungan yang di anggap masih aman bila dihirup selama
8 jam setiap hari dan setiap minggu untuk jumlah tahun yg
tidak terbatas.
220ppm (0,02%): inhalasi 1-3 jam akan mengakibatkan
kadar COHb mencapai 15-20% saturasi dan gejala
keracunan mulai timbul.
1000ppm (0,1%): inhalasi 3 jam dapat menyebabkan
kematian,
3000ppm(0,3%): inhalasi selama 2 jam saja sudah dapat
...FARMAKODINAMIK
...gejala
pasien bertahan
70% dan mati sekitar 80%
Jika
seorang
pasien
hidup
dengan
Hb
Keracunan akut
(tanda dan gejala)
1. Hal ini terjadi pada konsentrasi darah lebih
dari 30%. Gejala yang dihirup dari CO
menyebabkan pusing, kelemahan, koma dan
kematian
mendadak
karena
kegagalan
pernafasan.
2. Koma berlangsung selama 3-8 hari
3. Amnesia dan disorientasi juga terjadi jika
berada dalam konsentrasi tinggi
4. Degenerasi Basal Ganglia karena otak Anoksia
dan dapat menyebabkan Parkinsonemia.
...Keracunan akut
(tanda dan gejala)
...Keracunan akut
(tanda dan gejala)
Keracunan kronik
(gejala)
1. Gejala menyerupai dengan gejala
Psychometer Epilepsi.
2. Pasien tersebut memiliki sekitar
20% CO
3. Tingkat akan turun dengan cepat
pada keracunan akut, sedangkan
pada kasus kronis menurunkan tidak
mudah
4. CO
adalah
jaringan
seperti
Mioglobin dan sangat lambat dirilis.
Mekanisme aksi
CO adalah gas yang paling beracun. Ketika
dihirup, diserap dan menggabungkan dengan HB
untuk membentuk Carboxy-Hb (Berwarna merah
cherry) yang merupakan senyawa yang sangat
stabil. Dengan demikian tidak ada Hb tersisa
untuk membawa O2 karena afinitas CO adalah
200-300 kali lebih dari O2.
...Mekanisme aksi
Pemeriksaan otopsi
Pada korban mati yang tidak lama setelah
keracunan CO ditemukan lebam mayat
berwarna merah muda yang terang
(cheryy pink colours). Tampak jelas bila
kadar COHb mencapai 30% atau lebih.
Warna lebam mayat seperti ini juga
ditemukan pada mayat yg di dingin kan ,
pada korban keracunan sianida, dan pada
orang yang mati akibat infeksi oleh jasad
renik yang mampu membentuk nitrit,
sehinggga dalam darahnya terbentuk
nitroksi-hemoglobin
(nitric-oxide
Hb),
meskipun
demikian
masih
dapat
dibedakan
dengan
pemerikasaan
sederhana.
...Pemeriksaan otopsi
Penemuan otopsi
EKSTRENAL
Bibir dan kuku berwarna merah terang
atau berwarna merag cerry.
Area eritema pada aspek anterior tubuh
Visum lividity juga berwarna merah cerry
INTERNAL
Karena pembentukan karboksi-Hb, darah
dalam cairan berwarna merah terang
Organ internal yang hiperemis merah
karena warna dari darah
Selaput lendir air berwarna merah dan
ditutupi dengan buih
...Penemuan otopsi
OTAK :
pada substansia alba dan korteks kedua
belah otak, globus palidus ditemukan
petekia khas utk keracunan CO.
Ensefalomalasia simetris juga ditemukan
pada
globus
palidus,
arteroskelosis
pembuluh darah korpus striatum tidak
khas untuk keracunan CO.
...Penemuan otopsi
OTOT JANTUNG
Perdarahan dan nekrosis jaringan,
paling sering di otot papilaris bilik
kiri.
Bercak-bercak
perdarahan
atau
garis-garis perdarahan tampak pada
bagian ujung otot papilaris, seperti
kipas
Pemeriksaan
mikroskopik
pada
...Penemuan otopsi
Paru,
mudah
terjadi
pneumonia hipostatik karena
gangguan peredaran darah,
dapat terjadi trombosis arteri
pulmonalis.
Ginjal,
terjadi
nekrosis
tubulus ginjal yang secara
...Penemuan otopsi
...Penemuan otopsi
...Penemuan otopsi
GAMBARAN
OTAK
MIKROSKOPIS
PADA
terlihat
gambaran-gambaran
pembuluh
darah
yang
mengandung trombohialin
nekrosis jaringan halus dengan
bagian
tengahnya
terdapat
pembuluh darah mengandung
trombo hialin dengan perdarahan
sekitarnya (ring hemorrhage)
nekrosis jaringan halus yang
Pemeriksaan
laboratorium
UJI ALKALI DELUSI
...Pemeriksaan
laboratorium
...Pemeriksaan
laboratorium
UJI FORMALIN
COHb 25% + foramalin
40%
koagulat warna
merah
mengendap
di
dasar tabung
Semakin
tinggi
kadar
COHb
semakin
merah
...Pemeriksaan
laboratorium
METODE GETTLER-FREIMUTH
(SEMI-KWANTITATIF):
Darah + kalsium ferisianida --->
CO dibebaskan dari COhb
CO + PdCl2 +H2O ---> Pd + CO2
+ HCl
Paldium (Pd) ion akan di
endapkan pada kertas saring
berupa endapan hitam, dengan
membandingkan
intensitas
warna hitam tersebut dengan
...Pemeriksaan
laboratorium
SPEKTROFOTOMETRI:
adalah cara terbaik untuk melakukan
analisa CO atas darah segar korban
keracunan CO yang masih hidup,
karena hanya dengan cara ini dapat
ditentukan rasio COHb : OxiHb
darah mayat adalah darah yg tidak
segar sehingga memberikan hasil
yang tidak dapat dipercaya
pengobatan
Gejala sisa
Keracunan
ringan
CO
dapat
meninggalkan sisa nyeri kepala pada
korban yg telah disembuhkan, untuk
sementara waktu yg kemudian dapat
hilang dengan sendiri nya dan tidak
perlu
mendapatkan
pengobatan
khusus.
Keracunan
CO
yang
sampai
menyebabkan koma bila kemudian
sembuh mungkin akan menderita
gejala sisa berupa gejala disorientasi,
kesimpulan
Karbon monoksida merupakan suatu gas yang
tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa yang
berbahaya bagi manusia. Karbon monoksida
merupakan hasil pembakaran yang tidak
sempurna dari senyawa karbon dan oksigen.
Pada TKP korban yang dicurigai keracunan CO
harus diperhatikan sumber dari gas CO. Pada
korban yang mati tidak lama setelah keracunan
CO, ditemukan lebam mayat berwarna merah
terang (cherry pink color) yang tampak jelas bila
kadar COHb menempati 30% atau lebih. Pada
mayat yang didinginkan dan pada keracunan CN,
penampang ototnya berwarna biasa, tidak merah
terang.
Daftar pustaka
1. Tomaszewksi Christian. Carbon Monoxide
Poisoning, Earl Awareness and Intervention
can save live. Postgraduate Medicine online
Vol. 105 No. 1 (online) January 1999 [cited
Nov 2016] available from: URL.
2. Harper Adam, Baker Croft James, Carbon
Monoxide poisoning: Undected by both
patients and their doctors, British Geriatrics
Society Vol. 33:105-109 (online) 2004 (Cited
Nov
2016]
available
from
URL:
http://www.nejm.org
3. Chubyo.
Keracunan
Karbon
Monoksida.
www.GrameenFoundation.org
4. Guy N. Shochat, MD. Toxicity, Carbon
TERIMA KASIH