You are on page 1of 29

CARA MENULIS RESEP

dr. Julius Anzar, Sp.A(K)


Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik
RSUP Dr. Mohammad Hoesin/FK Unsri
Palembang

Penulisan resep yang


lengkap
Harus terdiri dari:
Inscriptio : nama dokter, alamat, SIP, kota,
tanggal, R/
Prescriptio : nama obat, bentuk obat, jumlah
obat, cara pembuatan (jika berupa racikan), dll
Signatura : cara pemakaian, jumlah obat,
waktu minum
Pro : nama pasien, umur, BB (terutama anak2),
alamat (kalau obat mengandung narkotika)
Subscriptio : paraf atau tanda tangan

SALINAN RESEP atau COPY RESEP


(Kepmenkes no. 280 th 1981)

Salinan resep adalah salinan yang


dibuat apoteker yang
ditandatangani/paraf APA
berdasarkan resep asli.

Bagian-bagian salinan resep:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nama dan alamat apotek


Nama APA (apoteker pengelola apotek) dan nomor SIA
Nama, umur, pasien
Nama dokter penulis resep
Tanggal penulisan resep
Tanggal dan nomor urut pembuatan
Tanda R/
Tanda det atau deteur untuk obat yang sudah
diserahkan ne det atau ne deteur untuk obat yang
belum diserahkan
9. Tuliskan p.c.c (pro copy conform) menandakan bahwa
salinan resep telah ditulis sesuai dengan aslinya.

Resep Pulveres (puyer)


Contoh :
R/ Amoksisilin 100mg
s. lact q.s.
m.f. pulv. dtd. no. XXI
S 3dd pulv I p.c
s. lact q.s. = tambahkan saccarum lactis
secukupnya.
m.f. pulv. dtd. No. XXI = buat dan campurlah dalam
bentuk pulveres (puyer), masing-masing dengan
dosis di atas sebanyak 21 buah.
Kalau obat penyusun puyernya lebih dari 1, masingmasing obat itu ditulis dalam baris yang terpisahpisah, lalu di bawahnya dituliskan cara
peracikannya.

Daya tahan puyer


puyer dalam kemasan kertas hanya
aman dikonsumsi dalam hitungan
hari atau paling lama satu bulan.
Obat antibiotika berbentuk puyer,
misalnya, sebaiknya dikonsumsi
tidak lebih dari 7 hari, sedangkan
obat penurun panas umumnya
memiliki daya tahan hingga satu
bulan.

Cara penyimpanan
Cara penyimpanan juga berpengaruh terhadap
lamanya daya tahan obat.
Puyer sebaiknya disimpan di dalam kotak plastik
berwarna gelap hingga sinar matahari tidak bisa
menembus langsung. Sinar matahari bisa merusak
kandungan obat. Tambahkan juga silica gel (serbuk
pengering) dalam kantung khusus agar kondisi
udara lembab tidak sampai merusak obat.
Simpan obat dalam kondisi sejuk (15-20 derajat
Celcius). Hindarkan pula menyimpan obat puyer di
dalam kulkas.
Selain melihat waktu kedaluwarsa, obat puyer juga
sebaiknya tidak dipakai jika ada perubahan warna,
misalnya, warna putih obat berubah menjadi
kuning.

masalah dalam pembuatan obat


racikan puyer
1. Kesalahan manusia : kesalahan menimbang
obat, membagi puyer dalam porsi-porsi yang
tidak sama besar, sulit mengontrol kualitas.
2. Stabilitas obat tertentu dapat menurun bila
bentuk aslinya digerus.
misalnya: bentuk tablet salut selaput (film
coated), tablet salut selaput (enteric coated),
atau obat yang tidak stabil (misalnya asam
klavulanat) dan obat yang higroskopis
(misalnya preparat yang mengandung enzim
pencernaan).

3. Toksisitas obat dapat meningkat, misalnya


preparat lepas lambat bila digerus akan
kehilangan sifat lepas lambatnya.
4. Waktu penyediaan obat lebih lama.
Rata-rata diperlukan waktu10 menit untuk
membuat satu resep racikan puyer, 20 menit
untuk racikan kapsul, sedangkan untuk
mengambil obat jadi diperlukan waktu hanya
kurang dari 1 menit. Kelambatan ini
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan
pasien.

5. Efektivitas obat dapat berkurang karena


sebagian obat akan menempel pada
blender/mortir dan kertas pembungkus. Hal
ini terutama terjadi pada obat-obat yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil, misalnya
puyer yang mengandung klorpromazin.
6. Pembuatan obat puyer menyebabkan
pencemaran lingkungan yang kronis di
bagian farmasi akibat bubuk obat yang
beterbangan ke sekitarnya. Hal ini dapat
merusak kesehatan petugas setempat.

7. Obat racikan puyer tidak dapat dibuat


dengantingkat higienis yang tinggi
karena kontaminasi yang tak
terhindarkan pada waktu pembuatannya.
8. Membutuhkan biaya lebih mahal karena
menggunakan jam kerja tenaga di
bagian farmasi sehingga asumsi bahwa
harganya akan lebih murah belum tentu
tercapai.

9. Dokter yang menulis resep sering


kurang mengetahui adanya obat sulit
dibuat puyer (difficult-to compound
drugs) misalnya preparat enzim.
10.Peresepan obat racik puyer
meningkatkan kecenderungan
penggunaan obat irasional karena
penggunaan obat polifarmasi tidak
mudah diketahui oleh pasien.

Bagaimana mengatasinya?
1. Sebagian rumah sakit mengupayakan mengurangi
frekuensi penulisan resep dan pembuatan obat
racikan.
2. Komite Farmasi dan Terapi menganjurkan agar
penulisan resep obat racik puyer dan pembuatannya
dibatasi hanya untuk kebutuhan obat yang tidak
tersedia dalam bentuk formulasi untuk anak atau bila
untuk sementara tidak tersedia di pasaran. Obat-obat
untuk anak yang tersedia dalam bentuk obat sirup
atau tetesmisalnya amoksisilin, ibuprofen,
parasetamol, teofilin, bromheksin, dll seyogyanya
tidak lagi diresepkan dalam bentuk racikan puyer.

Puyer memang memungkinkan pencampuran


berbagai obat dalam satu paket. Bentuk
sediaan ini umumnya digunakan untuk anakanak, yang masih sulit untuk menelan tablet
atau kapsul.
Mengapa dijadikan satu?
Ini bertujuan untuk kepraktisan minum. Anak
kecil umumnya susah minum obat, apalagi
kalau obatnya bermacam-macam. Jadi, akan
lebih praktis jika disatukan dalam bentuk
puyer.

bolehkah semua obat dicampur


jadi satu dalam bentuk puyer?
Tidak semua obat dapat dijadikan satu.
Pertama, masalah teknis pencampuran.
Tidak semua obat bisa kompatibel/sesuai jika
dijadikan satu paket serbuk. Ada obat yang
jika dicampurkan bersama membuat
sediaannya jadi lembek karena adanya
interaksi antarbahan (menurunkan titik
eutetis/titik lebur obat). Atau warnanya
berubah, dlsb. Jadi, tentunya tidak sembarang
obat bisa dicampur menjadi satu puyer.

Kedua, masalah rasionalitas


penggunaan. Perlu ada interaksi yang
baik antara dokter sebagai penulis resep
dan apoteker sebagai peracik obatnya
(dispenser). Komposisi resep yang
kurang rasional misalnya adalah
antibiotika dicampur dengan obat turun
panas. Mengapa?
Antibiotika harus diminum sampai habis,
misalnya 5 hari. Sedangkan obat turun
panas cukup diminum bila perlu saja.

Contoh lain:
- ada resep yang meminta apoteker membuat puyer dari
obat-obatan yang mestinya sustain-release atau enteric
coated. Obat sustain-release artinya obat tersebut didesain
oleh pabrik pembuatnya untuk dilepaskan pelan-pelan
dalam tubuh.
Enteric coated adalah sediaan yang disalut dan didesain
supaya ia nanti melepaskan obatnya diusus, bukan di
lambung, karena mungkin obatnya bersifat mengiritasi
lambung. Jika obat seperti ini digerus menjadi puyer maka
tujuan desain obat tadi tidak tercapai. Bisa jadi obat yang
mestinya tidak terurai di lambung, karena digerus malah
jadi mengiritasi lambung.
Atau obat yang mestinya dilepas pelan-pelan jadi terlalu
cepat dan kadarnya melebihi seharusnya. Hal seperti ini
mestinya bisa terbuka untuk didiskusikan bagi dokter
penulis resep dan apoteker peracik obatnya.

Ketiga, masalah kebersihan.


Apoteker tentu sudah diajari untuk
menjaga kebersihan mortar dan stemper
(alat untuk membuat puyer) agar tidak
saling mengkontaminasi. Kalau perlu, satu
apotek harus memiliki jumlah tertentu
mortar dan stamper sesuai kapasitas
apoteknya. Jadi, jika masih ada puyer
yang terkontaminasi, karena mortirnya
tidak dibersihkan sebelum digunakan
untuk meracik obat lain, itu berarti ulah
oknum yang menyiapkan puyer.

Keempat, masalah dosis yang tidak


tepat. Apoteker juga sudah diajari
untuk membagi serbuk dalam
bungkusan-bungkusan supaya
dosisnya seragam. Ada tata caranya.
Jika itu obat keras, harus dibagi
dengan penimbangan, dst.

Obat sediaan Sirup


Sediaaan di dalam kemasan botol atau flask
(fls).
Takaran minumnya biasanya sesuai dengan
ukuran sendok bawaannya.
ada istilah forte : artinya sediaan yang
kadarnya tertinggi.
Contoh:
Amoksisilin sirup ada yang 125mg/5cc dan
ada yang 250mg/5cc yang 250mg/5cc ini
bisa disingkat jadi Amoksisilin sirup forte.

mudah diserap tubuh.


Harga obat cair relatif lebih mahal ketimbang
tablet atau puyer.
Daya simpannya pun relatif lebih pendek. Setelah
segel tutup obat dibuka, maka obat cair paling
lama aman digunakan sampai satu bulan. Bahkan,
khusus obat cair antibiotika daya tahannya hanya
sampai 7 hari karena obat antibiotika mudah
tercemar jamur dan bakteri lain atau rusak jika
obat tidak ditutup rapat.
Hendaknya disimpan di tempat yang sejuk,
seperti di dalam kulkas. Sebab, obat ini umumnya
mengandung gula hingga mudah tercemar jamur
jika disimpan di sembarang tempat.

Masa kedaluwarsa obat cair bisa


diketahui dari perubahan warna dan
bau. Obat batuk hitam, misalnya,
akan mengeluarkan bau pesing
(amoniak) jika sudah terkontaminasi
bakteri dan jamur.

Obat kumur
Contoh kasus:
Resepkan obat kumur berikut untuk
pasien faringitis!
Solusio povidon iodin 1% dikumur 2x
sehari.
Penyelesaian:
R/ Sol Povidon iodin 1% fls No. I
S 2 dd garg

Obat tetes
Telinga = auric , Mata = oculo
Contoh penulisan resep:
R/ Sol H2O2 3% 5cc
S 2dd gtt X auric dex
R/ Sol Ofloxacin fls No.I
S 2dd gtt II auric dex setelah dicuci
R/ Gentamycin eyedrops fls No.I
S omnihora gtt I o.d.s
R/ Gentamycin eye ointment 5g tube No.I
S 1dd applic o.d.s a.n.
R/ Sulfas atropin eyedrops fls No.I
S 3dd gtt I o.d.s

Daftar singkatan

p.c = post coenam = setelah makan


d.c = durante coenam = saat makan
a.c. = ante coenam = sebelum makan
a.n. = ante noctem = sebelum tidur
p.r.n = pro re nata (apabila diperlukan)
da in caps = masukkan ke dalam kapsul
omnihora = tiap jam
o.m. = omni mane = tiap pagi
m.et.v = mane et vespere = pagi dan malam
u.e = usus externum = untuk obat luar
applic part dol = oleskan pada daerah yang sakit
o.d.s = oculo dextra sinistra = mata kanan kiri

KEPUSTAKAAN
Konsultan ahli DR. dr. Ernie H. Purwaningsih, MS, Departemen
Farmasi FKUI, Jakarta (
http://mahasiswiakbid.blogspot.com/p/puyer-and-sirup.html )
Ikawati, Z., 2010, Puyer si Kambing Hitam dalam Cerdas
Mengenali Obat: Kenali Obat-obatan disekitar anda, Awasi
efek samping obat, Hindari penyalahgunaan obat,
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. (
http://hadikurniawanapt.blogspot.com/2012/12/racikan-puyerdan-tradisi-menulis-resep.html
)
file presentasi PowerPoint Menulis Resep oleh Hendra
T.Hartono dan Dwi Diandini, dengan nama file
Tentir+Menulis+Resep+FKUI2007.ppt yang tersedia online. (
https://redboxmedicalplus.wordpress.com/2013/08/12/pandua
n-ringkas-menulis-resep-dokter/
)

TERIMA KASIH

You might also like