Professional Documents
Culture Documents
PERISTIWA
G30SPKI
KRONOLOGI
KEJADIAN
Mayat
Jenderal
dibuang
di Lubang
Buaya,
Pondok
Gede,
Jakarta
Ketiga lainya :
Soeprapto, S.Parman
dan Sutoyo ditangkap
Abdul Harris Nasution
(target utama),
berhasil kabur setelah
berusaha melompati
dinding batas kedubes
Irak
Soeharto berhasil
membujuk 2 dari
batalion pasukan
kudeta untuk
menyerah
pasukan
Brawijaya yang
masuk ke dalam
area markas
KOSTRAD
pasukan
Diponegoro yang
kabur menuju
Halim Perdana
Kusuma.
2.000 pasukan
diterjunkan untuk
menduduki tempat
(Lapangan Merdeka,
Monas)
[Bag. timur belum
berhasil diamankan]
merupakan daerah
dari Markas KOSTRAD
pimpinan Soeharto.
Jam 7 pagi,
RRI menyiarkan pesan (dari
Untung Syamsuri, Komandan
Cakrabiwa)
G30 S PKI telah berhasil diambil
alih di beberapa lokasi stratergis
Jakarta beserta anggota militer
lainnya
G 30 S PKI bisa
berakhir pada jam 7
malam
pasukan Soeharto
berhasil mengambil alih
atas semua fasilitas
yang sebelumnya
pernah dikuasai G 30 S
PKI
GAMBAR
21.00
Soeharto-Nasution mengumumkan,
sedang mengambil alih tentara yang
pernah dikuasai oleh PKI dan akan tetap
berusaha untuk menghancurkan
pasukan kontra-revolusioner
demi
melindungi
posisi
Soekarno
Soeharto mengeluarkan
ultimatum ditujukan khusus
kepada pasukan di Halim.
Versi Pemerintah Orde Baru, gerakan ini dimotori oleh PKI. Sebagai pimpinan
partai, Aidit dituduh sebagai dalang peristiwa ini. Tuduhan tersebut belum
sempat dibuktikan karena Aidit tewas dalam pengejaran oleh militer ketika
melarikan diri ke Yogyakarta. Dia dibunuh oleh militer di sana.
Untung Syamsuri
LetkolUntung Sutopo bin Syamsuri, tokoh kunci Gerakan 30 September 1965.
Dia merupakan salah satu biang keladi gerakan itu menurut versi AD.
Dia memimpin pasukan untuk menculik 7 jenderal. Namun, gerakan Komandan
Batalyon I Kawal Kehormatan Resimen Tjakrabirawa Letkol Untung Syamsuri itu
hanya bertahan 24 jam.
Untung mengaku hanya ingin menculik dan menghadapkan 7 jenderal ke
Soekarno. Namun, Soekarno marah dan meminta gerakan tersebut dihentikan.
Pada kondisi itu, Untung tidak memiliki rencana cadangan. Dia justru
membubarkan pasukannya dan lari.
Untung berpindah-pindah selama 10 hari di Jakarta. Lalu dia naik bus, mencoba
lari ke Kebumen, kampung halamannya. Baru sampai Tegal, ada pos
pemeriksaan. Takut, Untung malah turun dari bus. Dia disangka copet dan
dipukuli massa. Setelah itu Untung diserahkan pada polisi militer yang
membawanya ke Jakarta. Untung diadili dan ditembak mati. (Bob/Ron)
Soekarno
Gerakan 30 September (Gestapu) merupakan awal goyahnya kekuasaan
Soekarno hingga akhirnya lengser. Sebab, Bapak Proklamasi tersebut menolak
untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia setelah berhembus kabar6
orang jenderal dan seorang perwira diculik oleh partai tersebut.
Terlebih, Wikipedia menyebut Soekarno belum mampu memberikan sebuah
sistem ekonomi yang layak untuk mengangkat warganya dari kemiskinan,
meski berhasil menyatukan negara Indonesia yang hampir terpecah.
22 Juni 1966, MPRS menolak pidato pertanggung jawaban Soekarno mengenai
sikapnya terhadap peristiwa G30S. Pidato pertanggung jawaban ini ditolak
oleh MPRS hingga akhirnya pada 20 Februari 1967 Soekarno menandatangani
Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka.
Soeharto kemudian resmi ditunjuk sebagai presiden Indonesia setahun
kemudian. Soekarno hidup sebagai tahanan rumah sampai kematiannya pada
1970.
Soeharto
Bertolak belakang dengan nasib Soekarno, Gestapu menjadi pembuka pintu
rezim pria yang berjuluk The Smiling General itu.
Pada peristiwa Gestapu, Soeharto merupakan satu jenderal yang bernasib baik.
Dia gagal menjaditarget pembunuhan, sedangkan 6 orang jenderal dan seorang
perwira lain diculik dan dibunuh. Walaupun, hal ini juga masih diperdebatkan.
Versi resmi sejarah pada masa Orde Baru, sehari setelah Gestapu, Soeharto
segera mengamankan Jakarta.
Saat Soekarno mulai meredup, 11 Maret 1966, keluar Surat Perintah Sebelas
Maret (Supersemar) yang sampai saat ini masih dipertanyakan keasliannya. Surat
itu ditandatangani oleh Soekarno dan berisi perintah agar Soeharto yang masih
berpangkat Letnan Jenderal mengambil tindakan penjagaan keamanan
pemerintahan dan keselamatan pribadi presiden.
Setelah Soekarno lengser, pada 1968, MPRS resmi menunjuk Soeharto sebagai
Presiden Indonesia. Dia terus berkuasa hingga dilengserkan rakyat pada 1998.
D AM PAK
G30SPKI
DAMPAK POLITIK
a. Presiden Soekarno kehilangan kewibawaannya di mata rakyat Indonesia.
b. Kondisi politik Indonesia semakin tidak stabil sebab muncul pertentangan dalam lembaga tinggi
negara.
c. Sikap pemerintah yang belum dapat mengambil keputusan untuk membubarkan PKI sehingga
menimbulkan kemarahan rakyat.
d. Munculnya aksi demonstrasi secara besar-besaran yang dilakukan rakyat beserta mahasiswa yang
tergabung dalam KAMI, KAPPI, dan KAPI menuntut pembubaran terhadap PKI beserta
ormas-ormasnya. Tuntutan mereka dikenal dengan istilah Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat yaitu
1) Pembubaran PKI.
2) Pembersihan Kabinet Dwikora dan unsur-unsur PKI.
3) Penurunan harga-harga barang.
DAMPAK EKONOMI
Di Bidang Ekonomi, Peristiwa G30S/PKI telah menyebabkan akiat yang
berupa infalasi yang tinggi yang diikuti oleh kenaikan harga barang, bahkan
melebihi 600 persen setaun untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah
mengeluarkan dua kebijakan ekonomi yaitu :
a. Mengadakan devaluasi rupiah lama menjadi rupiah baru yaitu Rp. 1000
menjadi Rp.100
b. Menaikkan harga bahan bakar menjadi empat kali ipat tetapi kebijakan
ini menyebabkan kenaikan harga barang yang sulit untuk dikendalikan