You are on page 1of 21

Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug

without Antibiotics for Acute Viral Infection


Increases the Empyema Risk in Children: A
Matched Case-Control Study
JOURNAL READING

PENDAHULUAN
Meskipun jarang terjadi, empyema adalah infeksi bakteri berat pada

rongga pleura sebagai penyebab penting morbiditas, dengan rasio angka


kematian di rumah sakit 0.4% pada anak-anak.
Diagnosa dan onset terapi yang terlambat berkontribusi dalam
meningkatnya morbiditas, selain itu juga karena masalah ekonomi.
Pada tahun 2000, incidence rate empyema pada anak meningkat di dunia,
begitu juga di Perancis tanpa keterangan yang jelas. Program PCV-7 tidak
merubah kejadian ini, namun pneumonia tanpa komplikasi tidak dirawat
di rumah sakit.
Penelitian retrospective sebelumnya menunjukkan penggunaan NSAID
pada pneumonia komunitas berhubungan dengan meningkatnya risiko
empyema, namun bias tidak dapat disingkirkan.

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian case control ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor

risiko terjadinya empyema setelah infeksi viral akut dan


mengklarifikasi hubungan antara empyema dan beberapa virus,
dan/atau dengan penggunaan NSAID

METODE
Penelitian ini dilakukan di Institutional Review Board of University Hospital Necker-

Enfants Malades.
Partisipan adalah anak > 7 tahun dengan wali anak telah diberi informed consent secara
verbal maupun tertulis.
Penelitian ini bersifat studi case-control yang sumber populasinya adalah anak dengan
infeksi virus akut yang terdapat pada 15 departemen klinik respirasi anak di Perancis
sejak September 2006 hinga Juni 2009.
Empyema didefinisikan sebagai adanya efusi pleura pada foto thorax dan minimal satu
dari hasil cairan pleura berikut:

pH <7.2
Lactate dehydrogenase >1000 IU/L
Glucose <2.2 mmol/L
Protein >3000 mg/dL
White blood cell count >50.000 cells/L, dan/atau
Kultur bakteri positive atau gram stain

Subjek Penelitian
Inklusi
Infeksi virus akut saluran
pernafasan atas
Infeksi virus akut saluran
pernafasan bawah
Lainnya
Seluruh infeksi virus akut yang
tidak berat dan tidak
membutuhkan rawat inap.

Eksklusi
Penyakit respirasi kronik
Kelainan imunologik
kongenital dan/atau didapat
Malignancy
Penyakit kolagen vaskular
Penyakit sickle cell
Defek jantung kongenital
Penyakit neuromuskular
Hemofilia
Gagal jantung
Terapi kortikosteroid selama
sebulan identifikasi
Intoleransi NSAID atau
acetaminophen

Control
Anak dengan
infeksi virus akut

Cases
Anak dengan
empyema dan
infeksi virus akut
maksimal 15 hari

Fase analisis dilihat dari pajanan obat selama gejala infeksi

virus akut
Penggunaan obat ditentukan saat pajanan dimulai 72 jam
onset infeksi virus akut dan sebelum apyrexia
Durasi pajanan obat: Antibiotik minimal 3 atau 6 hari
berturut-turut dan NSAID selama 1, 2, atau 3 hari berturutturut

HASIL

DISKUSI
Berdasarkan kemampuan NSAID dalam memodifikasi host jalur

inflamasi dan menginisiasi respon imun, dikatakan NSAID


memiliki peran langsung untuk perkembangan infeksi
Streptococcal.
Hipotesis tersebut berdasarkan dari kemampuan NSAID untuk
meningkatkan produksi sitokin seperti faktor nekrosis tumor,
interleukin 1, dan interleukin 6.
Telah diobservasi bahwa NSAID memiliki inhibitor untuk adhesi
leukosit, fagositosis, dan aktivitas bakterisidal in vitro.
Kemudian telah diobservasi juga bahwa konsentrasi rendah pada
ibuprofen, seperti saat penggunaan antipiretik, akan terjadi aksi
proinflammatory yang mempengaruhi pengangkutan dan
masuknya neutrofil.

Penggunaan NSAID juga akan menyebabkan terlambatnya

efektivitas terapi, karena NSAID menutupi onset dari penyakit


bacterial sebagai menurunnya respon inflamasi terhadap bakteri.
Empyema diduga terkait dengan penggunaan NSAID pada
pasien rawat jalan pada anak maupun dewasa.
Analisis ini terhambat oleh adanya protopathic bias, yaitu
kemungkinan lebih seringnya penggunaan NSAID, dikarenakan
pasien dengan empyema memiliki infeksi dini yang lebih berat
dibandingkan dengan infeksi akut bakteri penumoni tanpa
komplikasi. Tidak mungkin untuk menjelaskan apakah NSAID
mulai diberikan sebelum atau sesudah onset empyema.

Kelebihan
Kelompok kasus dan kontrol
bersumber dari populasi yang
sama
Pada LRTVI, untuk
menghindarkan bias, anak tanpa
demam minimal 24 jam antara
masa penyembuhan LRTVI dan
diagnosis empyema dikecualikan
Waktu antara onset AVI dan
diagnosis empyema adalah <72
jam
Pada analisis, dianggap paparan
obat hanya bila asupan obat
pertama <72 jam setelah onset
AVI

Kekurangan
Jumlah yang kecil pada kelompok
kasus dan kontrol membatasi
kekuatan statistikal untuk
identifikasi hubungan
Dosis harian dari obat yang
dipakai tidak cukup tepat untuk
analisis pada efek obat

Pada penelitian ini, patogen terkait empyema adalah S

pneumoniae, Streptococcus pyogenes, dan Staphylococcus


aureus
Serotipe S pneumoniae beragam (sebagian besar serotipe nonPCV-7) pada pasien tersebut, mirip dengan yang diobservasi
pada empyema dan pada infeksi invasive S pneumoniae di
Perancis.

KESIMPULAN
Hasil penelitian ini mendukung bahwa NSAID

meningkatkan risiko empyema pada anak yang sebelumya


mengalami infeksi virus akut dan menunjukkan adanya
interaksi NSAID dengan antibiotik
Penelitian ini menyarankan NSAID tidak
direkomendasikan sebagai lini pertama terapi antipiretik
selama infeksi virus akut

You might also like