Anggota ILO selalu mengandung 3 unsur/tripartit yaitu pemerintah, pengusaha dan pekerja Tujuan : Meningkatkan perlindungan pekerja, kondisi kerja dan kesejahteraan dalam rangka menciptakan keadilan, kemanusian dan menjamin perdamaian dunia.
Merumuskan kebijaksanaan dan program
internasional untuk memperbaiki lapangan pekerjaan dan kehidupan para pekerja; Menyusun standar ketenagakerjaan internasional untuk dijadikan pedoman bagi Negara anggota dalam membuat dan melaksanakan kebijakan ketenagakerjaan khususnya dalam membuat peraturan perundangan ketenagakerjaan.
Landasan ILO tercantum dalam Mukadimah
Konstitusi ILO dan Deklarasi Philadelphia. Dengan Deklarasi Philadelphia 1944 organisasi ini menetapkan tujuannya, Sekretariat organisasi ini dikenal sebagai Kantor Buruh Internasional dan ketuanya sekarang adalah Guy Rider. ILO menerima Penghargaan Perdamaian Nobel pada 1969. Sampai dengan tahun 2001, anggota ILO berjumlah 174 negara.
Indonesia menjadi anggota ILO pada tgl 11 Juni 1950.
Perwakilan ILO di Ind. dibagi kedalam 3 jenis yaitu : kementrian tenaga kerja dan transmigrasi sebagai perwakilan pemerintah, asosiasi pengusaha Indonesia/APINDO) sbg perwakilan pengusaha, serta konfederasi serikat pekerja seluruh Indonesia KSPSI. Tujuan utama program dan aktivitas ILO di Indonesia : Mendorong terciptanya peluang kerja yang layak, Mempertimbangkan prioritas pemerintah, menghentikan eksploitasi di tempat kerja, Menciptakan lapangan kerja dalam hal mengurangi kemiskinan, memulihkan mata pencaharian, dan Melakukan dialog sosial untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pekerja bukan barang dagangan
Kebebasan mengeluarkan pendapat dan berserikat untuk menjamin kemajuan Kemiskinan merupakan bahaya bagi semua pihak Upaya memenuhi kebutuhan dilaksanakan secara sungguh2 Semua manusia mempunyai kesempatan yang sama
Kerja penuh dan peningkatan standar hidup
Penempatan pekerja sesuai pada jabatan, Penyediaan fasilitas bagi pekerja migrasi, Kebijakan upah jam kerja dan kondisi kerja Pengakuan hak berunding, kerjasama manajemen dan pekerja dalam meningkatkan produktifitas Perluasan program jaminan sosial Perlindungan hidup dan kesehatan Program kesejahteraan anak, hamil dan melahirkan Pernyediaan nutrisi, perumahan serta fasilitas rekreasi Jaminan kesamaan kesempatan u pendidikan dan latihan
ILO mengorganisir Konferensi Perburuhan
Internasional di Jenewa setiap tahun pada bulan Juni, di mana konvensi dan rekomendasi yang dibuat dan diadopsi. Konferensi ini juga membuat keputusan mengenai kebijakan umum ILO, program kerja dan anggaran.
Setiap negara anggota diwakili pada
konferensi oleh empat orang: dua delegasi pemerintah, majikan/ pengusaha dan pekerja/ tenaga kerja mendelegasikan delegasi. Semua dari mereka memiliki hak suara individu, dan semua suara adalah sama,.
SIDANG UMUM/INTERNATIONAL LABOUR
CONFERENCE BADAN PEKERJA/GOVERNING BODY KANTOR ILO SIDANG SEKTORAL ATAU AD-HOC
Dilaksanakan 1 x dalam setahun setiap bulan
Juni di Jenewa Fungsi SU : 1. Menetapkan standar ketenagakerjaan berupa Konvensi dan rekomendasi, 2. Memilih dan mengangkat anggota badan pekerja ILO 3. Membahas kasus pelanggaran atas aplikasi standar ILO 4. Menetapka anggaran dan biaya pengeluaran ILO 5. Membahas topik tertentu
Konvensi memuat pengaturan atau syarat
kerja dibidang ketenagakerjaan Rekomendasi memuat ketentuan pedoman atau kebijakan dalam menerapkan Konvensi Setiap anggota ILO dianjurkan meratifikasi dan menerapkan secara utuh sebagi hukum positif di masing-masing negara Rekomendasi tidak perlu secara formal diratifikasi tetapi dianjurkan dimasukkan dalam produk hukum yang terkait di masing-masing negara.
28 anggota tituler dan 28 anggota deputi
untuk pemerintahan dari 56 negara termasuk 10 negara anggota tetap. 14 anggota tituler dan 19 anggota deputi untuk pengusaha dari 33 negara 14 anggota tituler dan 19 anggota deputi unsur serikat pekerja dari 33 negara
Dipilih untuk masa kerja 3 tahun
Ketua Badan Pekerja dipilih setiap bulan Juni setiap tahun secara bergilir dari 4 benau ( Afrika, Amerika, Asia dan Eropa ) GB bersidang 3 x dalam setahun : Juni, November dan Maret
Waktu 1-2 hari
Memilih Ketua Mengesyahkan hasil Sidang Komite Kebebasan Berserikat Menentukan agenda sidang GB bulan November
Waktu 2-3 hari
Tindak lanjut sidang ILC bulan Juni Mempersiapkan Rancangan Konvensi atau Diskusi untuk 2-3 tahun mendatang Menentukan agenda ILC bulan Juni
Kantor pusat ILO : Jenewa
Dibentuk juga Kantor Perwakilan ILO menurut kawasan benua dan dibeberapa negara Dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal, dipilih oleh GB ILO sekali dalam 5 tahun Dirjen ILO dibantu oleh 6 Direktur Eksekutif dan beberapa Direktur dan kepala Biro
I. II.
III.
Penyusunan standar ILO
Kantor ILO melakukan survay dan hasilnya diserahkan untuk menjadi bahan pada sidang GB berikutnya Sidang GB berikutnya membhas, memilih dan menetapkan satu rancangan konvensi untuk diproses
IV. Tim Teknis ILO menyusun daftar untuk
diisisetiap negara anggota ILO mengenai peraturan dan penerapan hukum di masing-masing negara V. Setiap negara mengisi daftar pertanyaan sesuai dengan peraturan yang telah ada VI.Tenaga teknis Kantor ILO menghimpun jawaban dari masing-masing negara
VII. VIII.
IX.
X.
Pembahasan tahap pertama di ILC, untuk itu
dibentuk komite khusus Tim Teknis menyusus konsep atau rancangan konvensi dan/rekomendasi berdasarkan hasil pembahasan Unsur pemerintah, asosiasi pengusaha dan serikat pekerja disetiap negara secara bersama-sama atau secara terpisah mempelajari dan menanggapi naskah rancangan konvensi dan atau rekomendasi dalam 3 bulan Setiap anggota berhak mengusulkan perubahan atau amandemen atas naskah yang telah disiapkan sekretariat Kantor ILO
Untuk pembahasan rancangan Konvensi
perlu di bentuk Komite Khusus Diharapkan semua Negara ada dalam komite tersebut. Dari hasil sidang Komi
mengadopsi Deklarasi Prinsip-prinsip dan Hak-hak
Mendasar di Tempat Kerja. negara-negara anggota ILO berdasarkan kewajiban yang ada sebagai anggota di Organisasi memiliki kewajiban untuk bekerja,menghormati sepenuhnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam relevan Konvensi ILO. Hak-hak dasar kebebasan berserikat dan perundingan bersama, diskriminasi, kerja paksa, dan pekerja anak, yang telah diratifikasi oleh mayoritas negara-negara anggota ILO.