Professional Documents
Culture Documents
GINEKOMATIA
Pembimbing :
dr. Martanta Tarigan Sp. B
Vaskularisasi
Payudara
A. Mammaria interna, A.
Thoracalis Internus, A.
Thoracalis Lateralis, A.
Acromiothoracic. Selain
itu terdapat pasokan
darah juga dari cabang
A. Intercostalis dan A.
Subscapilaris.
Drainase vena melalui
pembuluh darah sesuai
pasokan arteri.
Etiologi Ginekomastia
Patogenesis Ginekomastia
Estradiol adalah hormon pertumbuhan pada payudara yang
dapat meningkatkan proliferasi jaringan payudara.
Sebagian estradiol pada pria didapat dari konversi
testosteron dan adrenal estron. Mekanisme dasar
ginekomastia adalahpenurunan produksi androgen,
peningkatan produksi estrogen dan peningkatan
availabilitas prekursor estrogen untuk konversi estradiol.
Diagnosis
Pastikan Ginekomastia.
Bedakan dengan pembesaran jaringan lemak
subareolar payudara tanpa proliferasi
kelenjar(psuedoginekomastia).
Diagnosis
Pemeriksaan fisik dalam mendiagnosis
ginekomastia
Pada pasien ginekomastia akan didapatkan
benjolan yang kenyal dan berbatas tegas dan
berada ditengah dan puting susu serta
mudah dipalpasi. Sedangkan pada
pseudoginekomastia tidak ada hambatan
saat kedua jari dipertemukan.
Diagnosis
Setelah diagnosis ditegakkan Etiologi.....
Riwayat penggunaan obat-obatan dan juga riwayat kelainan hati dan ginjal?
palpasi pada payudara untuk membedakan dengan pembesaran akibat
jaringan lemak ?
Riwayat penurunan berat badan, takikardi, gemetar, diaporesis dan
hiperdefekasi? dapat membantu ke arah hipertiroid
Pemeriksaan palpasi pada testis juga perlu dilakukan untuk menilai apakah
ada rasa sakit atau tidak?
Gejala-gejala dan hipogonadisme juga perlu di periksa, seperti penurunan
libido, impotensi, penurunan kekuatan dan juga atrofi testis?
. Pemeriksaan yang teliti terutama untuk massa di abdomen, dapat
membantu dalam menemukan kanker adrenocortical
Diagnosis.....Penunjang
Mammografi atau FNA kanker atau ginekomastia,
meskipun biopsy bedah harus dilakukan jika kedua
prosedur sebelumnya tidak menunjukkan adanya proses
keganasan.
Pada pasien dengan kemungkinan neoplasma testikular
dapat dilakukan USG testis.
Pada pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan
pemeriksaan kadar serum hormon-hormon tertentu
untuk dapat menentukan etiologi, seperti pemeriksaan
gonadotropin korionik serum (hCG), testosterone,
estradiol dan LH.
Penatalaksanaan
Penanganan ginekomastia dilakukan berdasarkan
penyebabnya. Secara umum tidak ada pengobatan bagi
ginekomastia fisiologis. Tujuan utama pengobatan
adalah untuk mengurangi kesakitan dan menghindari
komplikasi. Penanganan ginekomastia meliputi tiga hal
yaitu observasi, medikamentosa dan operasi.
Penatalaksanaan....Observasi
Observasi, Pada pasien konsumsi obat Ginekomastia.
Obat stop, evaluasi 1 bulan, jika memang obat itu
penyebabnya maka diganti dengan obat lain.
Observasi juga dapat dilakukan pada keadaan
fisiologis, termasuk pasien usia pubertas dan memiliki
pemeriksaan fisik dan testis yang normal. Pasien
tersebut dievaluasi selam 6 bulan
Penatalaksanaan....
Medikamentosa
Penatalaksanaan....Operatif
Surgical Resection (Subkutaneus Mastektomi)
Penatalaksanaan....Operatif
Liposuctio-assisted mastectomy
Liposuctio-assisted
mastectomy
merupakan salah satu jenis operasi untuk
pseudognikomastia.
Insisi dibuat sekitar 1 cm diatas areola, lalu
jaringan kelenjar dan parenkim disedot keluar.
Diperkenalkan pertama kali pada tahun
1980an. Sekarang digunakan ultrasonic
liposuction yang meningkatkan hasil koreksi
payudara. Komplikasi pascaoperasi ini lebih
kecil dibandingkan dengan operasi open
mastektomi.
Prognosis
Prognosis dari ginekomastia baik untuk semua etiologi.
Suatu studi menunjukkan 90% pasien ginekomastia
fisiologis membaik dalam 2 tahun. Pasien ginekomastia
akibat keadaan patologik dapat membaik dengan terapi
obat dan pembedahan.
Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan
mastektomi subkutan adalah perdarahan post operasi,
infeksi, asimetris dada, jaringan parut dan
pembentukan hematom atau seroma.12,19,21 Penyebab
ketidakpuasan pasien termasuk tampilan jaringan parut
ketidakrataan dari kulit, puting dan ketidak pekaan kulit
dan nyeri kronis21. Pada pasien ini dilakukan
pemasangan drain, didapatkan produk yang minimal
sampai hari ke 3 (tiga) pasca operasi. Setelah follow up
bulan ke 3 (tiga), tidak terdapat tanda-tanda residif dan
bekas luka operasi yang minimal, tidak adanya nekrosis
dari nipple, dan sensasi pada daerah nipple masih
dirasakan normal..