You are on page 1of 74

RENCANAAN PEMBANGUNAN DAERA

PROVINSI RIAU
L A P O R A N

A N T A R A

RENCANA TATA RUANG KAWASAN


STRATEGIS INDUSTRI TENAYAN

TAHUN ANGGARAN 2016

Outline
Laporan
Antara

Rencana Tata
Ruang
Kawasan
Strategis
Industri
Tenayan

Pendahuluan
Tinjauan Kebijakan
Gambaran Kawasan Perencanaan
Analisis

Pendahulua
n

Pendahuluan
Latar Belakang

peran dan fungsi


kawasan Strategis
Industri Tenayan

Isue
Pengembangan
Kawasan

Rencana Tata
Ruang kawasan
Strategis Industri
Tenayan

Maksud, Tujuan dan Sasaran


Menyiapkan Perwujudan Ruang,
Menjaga Konsistensi dan Keserasian Perkembangan Kawasan
Menciptakan Keterkaitan Antar Kegiatan yang Selaras, Serasi
dan Efisien;
Pengendalian Program-program Pembangunan Kawasan;
Mewujudkan Acuan dalam Penyusunan Program Pembangunan;
Menentukan Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang;
Menyusun Rencana Peruntukan, Fasilitas dan Utilitas
Menyusun Pedoman Bagi Instansi dalam Penyusunan Zonasi;
Menyusun Arahan, Strategis dan Skala Prioritas Program
Pembangunan

M
A
K
S
U
D
D
A
N
T
U
J
U
N

Tersajinya Data dan Informasi Ruang Kawasan yang Akurat


dan Aktual;
Teridentifkasinya Potensi dan Permasalahan Kawasan;
Terwujudnya Keterpaduan Program Pembangunan;
Tersusunnya Arahan Pemanfaatan dan Pengendalian
Pemanfaatan Kawasan;
Tersusunnya Pedoman Bagi Pemerintah Daerah dalam
Penyusunan Peraturan Zonasi,
Terciptanya Keselarasan, Keserasian, Keseimbangan Antar
Lingkungan Permukiman dalam Kawasan;
Terkendalinya Pembangunan Kawasan Strategis dan
Fungsional;
Terciptanya Percepatan Investasi Masyarakat dan Swasta
di dalam Kawasan;
Terkoordinasinya Pembangunan Kawasan antara
Pemerintah dan Masyarakat/Swasta,

S
A
S
A
R
A
N

Lingkup Wilayah

T injauan Kebijakan

Gambaran Umum Kebijakan Tata Ruang


Struktur Ruang Provinsi Riau

SISTEM PERKOTAAN (PUSAT-PUSAT PERMUKIMAN)


NAMA PUSAT (LOKASI)
1. Pekanbaru

JENJANG FUNGSI
PKN

FUNGSI UTAMA PERKOTAAN


a.

Kawasan Industri

b.

Pusat Perdagangan & Jasa

c. Pusat Pelayanan Wisata


d. Pusat Pendidikan Tinggi
e.

Pusat Pemerintahan Provinsi dan Kota

Struktur Ruang Kota Pekanbaru

WP II
WP III

WP I

WP V

WP IV

WP

CAKUPAN

III

Rumbai
Pesisir

IV

Bukit Raya,
Tenayan Raya

LUAS WP
(Ha)
15.733

19.332

HIRARKI

ARAHAN FUNGSI

Sub Pusat

Pelayanan Kota
Rumbai Pesisir

Pusat

Pelayanan Kota
Tenayan Raya

Pusat Kegiatan Olahraga;


Kawasan Lindung ;
Kawasan Permukiman;
Pusat Kegiatan Pariwisata;
Kawasan Permukiman;
Pusat Kegiatan Industri;
Pusat Kegiatan
Pergudangan;
Kawasan Perdagangan;
Kawasan Perkantoran
Pemerintahan Kota;
Kawasan Pariwisata;
Kawasan Pendidikan Tinggi
Kawasan Pertanian

WP III

WP IV

Kawasan Strategis Provinsi Riau


KIT
KIT

Kawasan Strategis Kota Pekanbaru

Pola Ruang Kota Pekanbaru

Studi Terkait Master Plan dan DED KIT 306 Ha

Sumber : DINAS KIMPRASWIL KOTA PEKANBARU, SUB DINAS PRASARANA PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN tahun

Berdasarkan Dokumen Masterplan Kawasan Industri Tenayan,


Beberapa Jenis Industri yang dapat dikembangkan pada
Kawasan tersebut meliputi :
Industri Makanan dan Minuman;
Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit;
Industri Kayu dan Barang dari Kayu;
Industri Kima dan Barang-barang dari Kimia;
Industri Bahan Galian Bukan Logam;
Pergudangan;
Fasilitas Penunjang;
Hinterland Kawasan Industri Tenayan;
Mes karyawan/perumahan;

Sumber : DINAS KIMPRASWIL KOTA PEKANBARU, SUB DINAS PRASARANA PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN tahun

Kawasan
Gambaran
Perencanaan

Lokasi Kawasan Strategis Industri Tenayan

Kecamatan Rumbai Pesisir


Kelurahan
Tebing Tinggi Okura

KIT

Kelurahan
Sail

Kecamatan Tenyan Raya

Identifikasi Kawasan Inti Industri Tenayan


Deliniasi Kawasan Inti Industri Tenayan
Proses Pendeliniasian Kawasan Inti Industry Tenayan dilakukan dengan melakukan
Overlay Peta, baik dari Peta Kondisi Eksisting maupun Peta Rencana yang sudah
ada.
Beberapa Pertimbangan dalam Menentukan Deliniasi Kawasan Inti tersebut
meliputi :
1. Peta Rencana Kawasan Strategis dan Rencana Pola Ruang
RTRW Kota Pekanbaru 2013-2033
2. Peta Hasil Pengukuran Koordinat pada Master Plan dan DED KIT
seluas 306 Ha Tahun 2005
3. Peta Citra Satelite dan Hasil Photo Udara Drone
4. Peta Kawasan Hutan Provinsi Riau pada Lokasi KIT sesuai dengan
SK 314/MENLHK/SETJEN/PLA 2/4/2016 Tahun 2016
Berikut merupakan Hasil Pendeliniasian terhadap Kawasan Inti Industry Tenayan
seluas 2.973,42 Ha.

Gambaran Kondisi Batas Deliniasi Kawasan Inti


Industri Tenayan dan sekitarnya
Batas Deliniasi pada Sisi Utara
Kawasan

Batas Deliniasi pada Sisi Selatan


Kawasan

Batas Deliniasi pada Sisi


Barat Kawasan

Batas Deliniasi
pada Sisi Timur
Kawasan

Identifikasi dan Deliniasi


Sub Kawasan Inti Industri Tenayan
SUB KAWASAN YANG
MEMILIKI POTENSI UNTUK
DIPRIORITASKAN
PENANGANANNYA
SEBAGAI PUSAT
PERTUMBUHAN BARU
KAWASAN

IV
II

III

V
SUB KAWASAN YANG
MEMILIKI POTENSI UNTUK
DIPRIORITASKAN
PENANGANANNYA
SEBAGAI PUSAT
PERTUMBUHAN BARU
KAWASAN

VI

Pembagian Sub Kawasan Inti


dilakukan dengan Metode
Superimpose terhadap Peta
Citra, dan Peta Kondisi
Eksisting serta
Kecenderungan
Perkembangan Kawasan.
Sedangkan Batas-batas
Deliniasi ditentukan
berdasarkan Batas-batas
Fisik Kawasan yang sudah
terbentuk maupun Rencana

Identifikasi Kondisi Eksisting Kawasan


Strategis Industri Tenayan
Kondisi Bentang Alam

a. Kondisi Topografi dan Kelerengan


Secara umum, Topografi dan Klerengan pada Kawasan Perencanaan Bervariasi dari
DATAR hingga BERGELOMBANG dengan Kontur Tertinggi pada angka 25 - 37,5 Meter.
Kawasan yang memiliki Topografi Bergelombang tersebut berada pada Sisi SELATAN
Kawasan Perencanaan, sedangkan pada Sisi UTARA dan Tengah Relative Datar.

b. Kondisi Sungai
Sungai Siak yang Melintasi Kawasan Perencanaan merupakan Sungai
yang Memisahkan Kawasan Perencanaan Sisi Utara di Kelurahan Tebing Tunggi
Okura, dan Kelurahan Sail pada Sisi Selatan

Kondisi Penggunaan Lahan


Penggunaan Lahan pada Kawasan Perencanaan saat ini Masih
Didominansi oleh Penggunaan Lahan Tidak Terbangun seperti Kebun,
Lahan Kosong dan Semak.
Beberapa Penggunaan Lahan Terbangun yang Terdapat pada Kawasan
Perencanaan Meliputi PLTU, Menara SUTT, Rumah Warga dan Fasilitas
Umum Lainnya

Lahan terbangun : PLTU, SUTT

Lahan terbangun : Rumah,


Fasilitas Umum

Lahan Non Terbangun : Kebun, Lahan Kosong, Semak

PENGGUNAAN LAHAN

LUAS (Ha)

BANGUNAN

2.54

HUTAN

102.17

JALAN

66.01

KEBUN KARET

336.76

KOLAM

2.09

LADANG

2.66

LAHAN PERTANIAN

14.84

LAHAN TERBUKA

95.45

PEMBIBITAN SAWIT

39.51

PERKANTORAN

16.85

PERMUKIMAN

6.93

PLTU
SAWIT

33.94

SEMAK BELUKAR

293.55

SUNGAI

0.09

1,716.82

TANAMAN CAMPURAN 11.34


TUBUH AIR

51.17

Kondisi Prasarana Kawasan


Kondisi Jaringan Jalan
Secara Umum, Kondisi Jaringan Jalan pada Kawasan Perencanaan
Masih Berupa Jalan Tanah/Kerikil dengan Bukaan Jalan yang Bervariasi

ASAN
AMA KAW
T
U
N
A
L
JA
(ARTERI)

JALAN MENUJU PLTU

JALAN MENUJU SISI BARAT


KAWASAN

ENUJU
JALAN M
NAN
PERKEBU

Kondisi Drainase
Secara Umum Kondisi Drainase pada Kawasan Perencanaan Belum Terbentuk.
Sungai Siak dan beberapa Anak Sungai/Parit Alam Merupakan Drainase Primer yang
Terdapat Pada Kawasan Perencanaan

Kondisi Jaringan Listrik


Secara Umum Kondisi Jaringan Listrik pada Kawasan Perencanaan Ditunjukan adanya
PLTU dan Jaringan SUTT, Maupun Saluran Listrik Tegangan Menengah

Kawasan
Analisis
Perencanaan

Identifikasi Arah Pengembangan


Kawasan Strategis Industri Tenayan
Identifikasi terhadap arah pengembangan Kawasan Inti Industri Tenayan dilakukan dengan
beberapa pertimbangan yaitu :
1. Kebijakan Rencana pola ruang serta struktur ruang RTRW Kota Pekanbaru pada lokasi
kawasan inti Industri Tenayan
a. Dalam kebijakan pola ruang RTRW Kota Pekanbaru dijelaskan bahwa dalam kawasan
inti industry Tenayan terdapat beberapa rencana pemanfaatan lahan seperti kawasan
industry dan pergudangan, perdagangan jasa, kawasan peruntukan lainnya (prasarana
transportasi pelabuhan dan praasarana energy PLTU), kawasan sempadan sungai, dan
sempadan SUTT/SUTET.
b. Dalam kebijakan struktur ruang, khususnya rencana jaringan jalan terdapat rencana
jalan arteri primer (jalan utama pada KIT) serta kolektor sekunder (jalan yang
menghubungkan Jalan utama KIT dengan Jl.Temu Bersama/Karya Bakti)
2. Studi/hasil rencana yang sudah/pernah dilakukan sebelumnya seperti masterplan dan DED
KIT pada area 306 Ha.
. Dalam dokumen masterplan dan DED KIT area 306 Ha, terdapat beberapa pemanfaatan
lahan KIT yaitu : industry karet, kayu, logam, makanan, tekstil, pergudangan, perumahan
karyawan, fasilitas umum, rusunawa, perkantoran dan perdagangan, serta jalur hijau

3. Kondisi eksisting kawasan saat ini, baik kondisi fisik alam maupun kondisi pembangunan
kawasan yang sudah dilakukan
a. Kondisi fisik saat ini sudah terdapat kawasan PLTU, beberapa area lahan yang sudah
terbuka, perkebunan, serta semak dan hutan
b. Kondisi fisik kawasan juga memiliki topografi dan kelerengan yang datar hingga
berbukit dan bergelombang.
4. Kecenderungan perkembangan pada masa yang akan datang yang diidentifikasi melalui
kecenderungan perkembangan fisik kawasan, kecenderungan perkembangan social
kependudukan, kecenderungan perkembangan industry pada masa yang akan datang,
serta kecenderungan perkembangan kawasan di sekitar kawasan inti pada masa yang
akan datang.
a. Kecenderungan perkembangan yang akan terjadi pada masa yang akan datang,
kawasan inti industry tenayan akan menjadi pusat pertumbuhan baru kawasan dan
kawasan di sekitar kawasan inti pada wilayah Kelurahan Sail dan Okura akan menjadi
kawasan penyeimbang (counter magnet)
KAWASAN
INTI
KAWASAN
PENYEIMBA
NG

b. Secara fisik kecenderungan perkembangan kawasan inti dan kawasan penyeimbang


(counter magnet) tersebut akan membentuk struktur monocentris dan pola perkembangan
linier menerus

Pola perkembangan
linier menerus

Struktur monocentris

c. Kecenderungan perkembangan kependudukan juga akan berkembang pada kawasan


penyeimbang
d. Sedangkan kecenderungan perkembangan kawasan industry pada masa yang akan
datang akan lebih banyak mengarah pada industry turunan ,
industry berbasis
perkebunan, serta industry penunjang lainnya
5. Aspirasi stakeholder terhadap tata ruang kawasan inti Industri Tenayan
a. Aspirasi stakeholder berharap bahwa tata ruang kawasan strategis industry Tenayan
mampu menyerap tenaga kerja local, serta mampu menciptakan kawasan industry yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Dengan Mempertimbangkan Hal tersebut Di Atas,


Maka Arah Pengembangan Kawasan Inti Industri Tenayan meliputi:

Analisis Struktur Ruang


Analisis Kependudukan
Pertumbuhan Jumlah Penduduk Masing-masing Desa
Di Kecamatan Tenayan Raya dan Rumbai Pesisir

Kepadatan Penduduk Di Kecamatan Tenayan Raya


tahun 2016-2036 (Jiwa/Km)

250000

Kecamata
n Tenayan
Raya

9000

200000

8000
7000

150000

6000

100000
50000
0

2016

5000

2021

4000

2026

3000

2031

2000

2036

1000

Kecamatan
Rumbai
Pesisir

Daerah di Kecamatan Tenayan


Raya dan Kecamatan Rumbai
Pesisir yang masuk dalam jenis
kepadatan sedang (kepadatan
50-100 jiwa/km) adalah
Kelurahan Tebing Tinggi Okura
dan sisanya masuk dalam
kategori kepadatan tinggi
(kepadatan > 100 jiwa/km)

16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0

2016
2021
2026
2031
2036

Kepadatan Penduduk Di Kecamatan Rumbai Pesisir tahun 20162036 (Jiwa/Km)

2016
2021
2026
2031
2036

Analisis Fungsi Ruang


a. Analisis Perkembangan Pembangunan Kawasan
Kecenderungan
Perkembangan
Pembangunan Berdasarkan
Kondisi Eksisting

Potensi
Pengembangan
Kawasan

Arah Pengembangan Kawasan

Perkembangan kawasan
secara linier berdasarkan
morfologi dan jaringan
jalan utama yang
membentuknya

Kawasan tepi
sungai dapat
berkembang
sebagai industrial
wate rfront city

Pengembangan kawasan
industry turunan, industry
berbasis perkebunan serta
sector lainnya, dan industry
penunjang lainnya

Perkembangan
perdagangan jasa
berkembang sesuai
arahan RTRW Kota
Pekanbaru yaitu pada
rencana jalan kolektor
sekunder (jl temu
bersama/karya bakti)

Kawasan
sepanjang jalan
utama dapat
berkembang
sebagai kawasan
hijau dan buffer
bagi kawasan
SUTT/SUTET

Pengembangan kawasan
pergudangan

Perkembangan
pemanfaatan ruang
cenderung berkelompok
dan memusat
Terdapat kecenderungan
perkembangan
pembangunan pada area
tepi sungai

KAWAS
AN INTI

Pengembangan kawasan
perdagangan dan jasa
Pengembangan kawasan PLTU
Pengembangan kawasan
pelabuhan
Pengembangan kawasan
bufferzone, sempadan sungai,
sempadan SUTET dan RTH
Pengembangan kawasan
permukiman industry dan
fasilitas penunjang lainnya

KAWASAN
PENYEIMBANG
/COUNTER
MAGNET
DENGAN
BERBAGAI
FUNGSI YANG
MENDUKUNG
KAWASAN INTI

b. Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Lahan

KAWASAN
KAWASAN
KENDALA
(SEMPADAN
(SEMPADAN
SUNGAI)
SUNGAI)

KAWASAN
POTENSIAL
POTENSIAL

KAWASAN
KENDALA
KENDALA
(TOPOGRAFI
(TOPOGRAFI
DAN
DAN
KELERENGAN)

KAWASAN
KAWASAN
KENDALA
KENDALA
(TOPOGRAFI
(TOPOGRAFI
DAN
KELERENGAN)
KELERENGAN)

KAWASAN
KENDALA
KENDALA
(SUTET)

c. Analisis Pembagian Fungsi Ruang Pengembangan


Pembagian fungsi ruang pengembangan pada kawasan perencanaan dapat
dijelaskan sebagai berikut
1. Zona pengembangan industry turunan, industry berbasis sector dan industry
penunjang
Zona ini merupakan zona inti pada kawasan industry tenayan. Dalam kurun waktu
20 tahun yang akan datang, zona ini akan berkembang pada kawasan
berdasarkan kelmpok industry yang direncanakan. Beberapa kelompok industry yang
diperkirakan dapat dikembangkan pada fungsi ruang kawasan industry tenayan meliputi :
a. Industri Perkebunan (Agro Industri), merupakan industri yang memanfaatkan bahan baku
perkebunan yang potensial, yaitu kelapa sawit dan turunannya, karet dan turunannya,
kelapa dan turunannya.
b. Industri Makanan, merupakan industri yang memanfaatkan bahan baku tanaman pangan
dan buah-buahan. Tanaman Pangan yang dimaksud adalah Ubi Kayu, Jagung, Ubi Jalar,
Kacang Tanah, Kacang Kedelai, Kacang Hijau, dan Sagu. Buah-buahan yang dimaksud
adalah nenas, pisang, durian, duku, jeruk dll.
c. Industri Perikanan, merupakan industri yang memanfaatkan supply hasil perikanan, yang
memanfaatkan jenis ikan kerapu, tongkol, udang, dan ikan lainnya.
d. Industri Kimia dan Barang-barang Kimia, merupakan industri yang memanfaatkan bahan
baku perkebunan yang potensial yaitu karet, kelapa, kelapa sawit, kopi dan kakao.
e. Industri Pengolahan Kayu, merupakan industri pengolahan kayu yang terdiri dari kayu
gergajian, kayu lapis, Vaneer, Chips, Blockboard, Dowels, Fancywood yang
memanfaatkan supply kayu setempat dan melalui pelabuhan yang akan dikembangkan.

f.

Industri Barang Turunan Kertas, merupakan industri pemanfaatan kertas menjadi


barang-barang dari kertas.
g. Industri Barang dari Logam, Elektronika, dan Perkakas.
h. Industry Penunjang lainnya
Jenis Industri Penunjang yang dimaksudkan disini adalah industri-industri yang bersifat menunjang
kegiatan pengembangan kawasan industri maupun sektor ekonomi lainnya seperti pertanian,
perkebunan, kehutanan, perdagangan, dan jasa-jasa lainnya diantaranya jasa telekomunikasi,
transportasi, pengepakan (packaging) dan sebagainya, serta jenis-jenis industri di luar yang sudah
diidentifikasikan yang tidak memiliki family tree tertentu. Jenis-jenis industri yang potensial untuk
dikembangkan meliputi :
. Industri permesinan/perbengkelan untuk menunjang pemeliharaan (maintenance), maupun
penghasil mesin-mesin peralatan atau sarana produksi yang diperlukan oleh bidang lainnya.
. Industri Penunjang Pariwisata
. Industri Pengolahan Makanan
. Industri Rumah Tangga (Manufacturing)

2. Zona pergudangan
Zona ini merupakan pengelompokan dari fungsi industry dan pelabuhan. Zona ini berkembang di sekitar
zona inti industry dan zona pelabuhan.

3. Zona perdagangan jasa


Zona ini merupakan zona perdagangan dan jasa yang menjadi pelengkap serta penunjang kawasan
strategis industri. Zona ini akan berkembang pada area sepanjang koridor jalan kolektor yang melalui
kawasan perencanaan.

4. Zona PLTU
Merupakan zona khusus yang memiliki fungsi pelayanan terhadap kebutuhan energy listrik. Zona ini
berada di sekitar tepi sungai Siak dan jaringan SUTET nya akan melalui kawasan Industri Tenayan.

5. Zona Pelabuhan
Zona Pelabuhan ini merupakan Zona Khusus yang memberikan pelayanan transportasi/pergerakan
barang khususnya terkait dengan kegiatan perindustrian pada Kawasan Industri Tenayan . Pada kurun
waktu 20 tahun yang akan datang, zona ini dapat berkembang sebagai pelabuhan pengumpul atau
pelabuhan utama .

6. Zona Bufferzone, Sempadan Sungai, Sempadan SUTET, dan RTH


Zona ini merupakan zona kawasan lindung yang terbagi dalam :
. Bufferzone : merupakan kawasan lindung hijau sebagai penyangga bagi kawasan di sekitar
kawasan Industri Tenayan. Zona ini secara umum akan mengelilingi deliniasi kawasan industry
Tenayan
. Kawasan Sempadan Sungai : merupakan kawasan perlindungan terhadap area di sekitar tepi
sungai baik Sungai Siak maupun anak sungai / parit yang berada pada kawasan perencanaan. Zona
sempadan ini berjarak 15 hingga 30 meter. Zona ini pada masa yang akan datang dapat berfungsi
sebagai zona RTH taman, hutan kota maupun tempat rekreasi
. Kawasan Sempadan SUTET : merupakan kawasan perlindungan terhadap kawasan di sekitar
jaringan nergi tegangan tinggi. Zona ini dapat berkembang menjadi jalur hijau yang berfungsi untuk
mereduksi pengaruh radiasi tegangan listrik
. RTH : merupakan kawasan lindung yang direncanakan dengan fungsi tertentu seperti fungsi
rekreasi, fungsi penyerap polusi, pencipta iklim mikro kawasan, fungsi estetika, dan sebagainya.
RTH ini dapat berupa hutan kota, taman, jalur hijau, dan sebagainya

7. Zona permukiman industry dan fasilitas penunjang lainnya


Zona Permukiman Industry merupakan zona yang dialokasikan sebagai penunjang keberadaan
kawasan industry yang ada. Zona ini berkembang secara mengelompok dan terpusat pada area
tertentu. Zona ini juga akan dilengkapi dengan zona fasilitas social/umum lainnya seperti fasilitas
peribadatan, kesehatan, dan fasilitas umum lainnya

d. Analisis Sistem Jaringan Pergerakan


Analisis Pelayanan Jalan Di Kawasan Strategis Industri Tenayan
Kebijakan RTRW Kota Pekanbaru

Kondisi Eksisting

System Jaringan Jalan yang


Kondisi Eksisting Jalan Arteri
terdapat di kawasan strategis
saat ini masih belum terdapat
Industri Tenayan merupakan jalan
perkerasan
arteri primer, kolektor sekunder,
Begitu halnya dengan jalan
lokal primer dan jalan lingkungan
kolektor sekunder masih berupa
rencana dan belum ada bukaan
Jalan Arteri Primer yang dimaksud
merupakan jalan utama yang
jalan.
melalui kawasan dari sisi utara
Terdapat jalan yang sudah
(tebing tinggi okura) ke sisi
terbuka pada area kawasan
selatan (sail) atau sebaliknya
berupa jalan tanah baik pada
area PLTU, area pelabuhan,
Jalan Kolektor Primer yang
dimaksud merupakan jalan yang
maupun area lain di sekutarnya
menghubungkan Jalan utama KIT
dengan Jl.Temu Bersama/Karya
Bakti (sisi barat kawasan)
Sedangkan yang termasuk jalan
lokal primer meliputi jalan-jalan
yang menghubungkan antara
pusat pelayanan kawasan
industry

Pengembangan Sistem
Jaringan
Pengembangan kualitas
jalan arteri primer dan
kolektor sekunder melalui
peningkatan kondisi fisik
jalan termasuk
pengembangan bahu jalan
Pengembangan kualitas
jalan lokal primer melalui
peningkatan kondisi fisik
jalan

Pelayanan Pergerakan
Melayani pergerakan
dari kawasan industry
Tenayan terhadap
kawasan di sekitarnya
Melayani pergerakan
dari luar daerah
menuju pusat
kawasan industri

Melayani pergerakan
internal kawasan
industri
Pengembangan jalan untuk
menghubungkan antar
zona pada kawasan
industri
Pengembangan jalan
lingkungan pada area
permukiman industri
Melengkapi jalan dengan
perabot jalan/street
furniture seperti pedestrian,
lampu, rambu, dan
sebagainya.

1. Pengembangan Sistem Jaringan Jalan Arteri Primer


a. Jalan Arteri Primer menghubungkan secara berdaya guna antar Pusat Kegiatan Nasional atau
antara Pusat Kegiatan Nasional dengan Pusat Kegiatan Wilayah.
b. Jalan Arteri Primer didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 60 (enam puluh)
kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 11 (sebelas) meter.
c. Jalan Arteri Primer mempunyai kapasitas yang lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata.
d. Pada Jalan Arteri Primer lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu
lintas lokal, dan kegiatan lokal.
e. Jumlah Jalan masuk ke Jalan Arteri Primer dibatasi sedemikian rupa
f. Jalan Arteri Primer yang memasuki kawasan perkotaan dan/atau kawasan pengembangan
perkotaan tidak boleh terputus.

2. Pengembangan Sistem Jaringan Jalan Kolektor Sekunder


a. Jalan Kolektor Sekunder menghubungkan Kawasan Sekunder Kedua dengan Kawasan Sekunder
Kedua atau Kawasan Sekunder Kedua dengan Kawasan Sekunder Ketiga
b. Jalan Kolektor Sekunder didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20 (dua puluh)
kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 9 (sembilan) meter.
c. Jalan Kolektor Sekunder mempunyai kapasitas lebih besar dari pada volume lalu lintas rata-rata.
d. Pada Jalan Kolektor Sekunder lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat .

Gambaran Sistem Jaringan Pergerakan

SUNGAI MELAYANI
PERGERAKAN
EKSTERNAL
KAWASAN DARI
AIR

JALAN KOLEKTOR
SEKUNDER
MELAYANI
PERGERAKAN
EKSTERNAL
KAWASAN
JALAN LOKAL
MELAYANI
PERGERAKAN
INTERNAL
KAWASAN

JALAN ARTERI
PRIMER MELAYANI
PERGERAKAN
EKSTERNAL
KAWASAN

PELABUHAN
SEBAGAI SALAH
SATU SARANA
INTERKONEKSI DAN
INTRAKONEKSI
JARINGAN

Analisis Peruntukan Blok


Analisis Pembagian Blok

SUB KAWASAN KODE BLOK BLOK


I

I-000

I-001

328029.02

I-002

199293.55

I-003

659020.20

I-004

982648.58

I-005

82753.55

I-006

215879.72

I-007
I-008

II

II-000

LUAS BLOK
(M)

SUB
BLOK

LUAS
SUB BLOK (M)
III III-000

I-004.a
I-004.b

887347.01
95301.57

III-001

96494.99

III-002

361834

III-003

425805.82

III-004 1054468.49
III-005

211637.16

III-006

760683.53

III-007

169467.13

III-008

79346.85

III-009

67952.63

III-001.a
III-001.b
III-002.a
III-002.b
III-003.a
III-003.b
III-004.a
III-004.b
III-004.c
III-005.a
III-005.b
III-006.a
III-006.b

10288.75
86206.24
41081.24
320752.76
38198.51
387607.31
149929.99
801121.05
103417.45
179579.08
32058.08
659109.93
101573.60

III-010.a

953179.12

III-010.b

46639.22

III-010.c

18284.84

205599.05
358404.02

I-009

283324.25

I-010

275165.85

I-011

74523.43

I-012

82988.53

II-001

49075.55

II-002

294111.75

II-003

378274.47

II-004

264733.09

II-005

164461.34

II-006

199581.56

II-007

139631.60

II-008

136355.87

II-009

77624.55

I-010.a
I-010.b
I-011.a
I-011.b
I-012.a
I-012.b
II-001.a
II-001.b
II-002.a
II-002.b
II-003.a
II-003.b
II-004.a
II-004.b

190612.17
84553.68
24445.04
50078.39
38886.40
44102.13
30545.65
18529.90
40826.52
253285.23
10908.87
367365.60
110668.47
154064.62

III-010

1018103.2

III-011.a 1072837.51
III-011 1176555.59

III-011.b

66435.38

III-011.c

37282.70

IV IV-000

IV-001.a
IV-001.b

89226.20
159975.62

V-000

V-001

442297.41

61039.59

V-002

93535.81

IV-003

75157.60

V-003

154485.85

IV-004

194187.57

V-004

39512.33

IV-005

387282.26

V-005

57302.82

IV-006

144085.83

V-006

187880.27

IV-007

297843.66

IV-008

269253.7

V-007

122465.00

IV-009

98459.24

V-008

203515.13

IV-010

188086.10

V-009

104212.67

IV-011

593204.30

V-010

49106.94

IV-012

119608.83

V-011

49607.43

IV-013

170774.47

V-012

83750.34

IV-014

505874.17

V-013

15181.97

IV-015

129151.02

V-014

55358.66

IV-016

137350.56

V-015

196669.58

IV-017

45003.46

V-016

318601.08

IV-018

139553.04

V-017

173749.79

IV-019

47877.80

V-018

517285.53

IV-020

75141.82

V-019

613942.99

IV-021

91883.79

V-020

807598.64

IV-001

249201.82

IV-002

IV-004.a
IV-004.b
IV-005.a
IV-005.b
IV-005.c
IV-005.d
IV-006.a
IV-006.b
IV-007.a
IV-007.b
IV-008.a
IV-008.b

21784.54
172403.03
59578.13
273105.42
19388.86
35209.85
28091.21
115994.62
107403.34
190440.32
24075.50
245178.20

V-009.a
V-009.b

79467.79
24744.88

Analisis Peruntukan Blok


Kawasan Strategis Industri Tenayan
PERUNTUKAN
BLOK
PERDAGANGA
N DAN JASA

PERUNTUKAN
BLOK
PELABUHAN

PERUNTUKAN
BLOK
INDUSTRI
PERUNTUKAN
BLOK PLTU
PERUNTUKAN
BLOK RTH
SEMPADAN
SUNGAI

PERUNTUKAN
BLOK
PERDAGANGA
N DAN JASA

PERUNTUKAN
BLOK
PERGUDANGA
N

PERUNTUKAN
BLOK
INDUSTRI
PERUNTUKAN
BLOK RTH
PERUNTUKAN
BLOK
INDUSTRI

PERUNTUKAN
BLOK RTH
SEMPADAN
SUTET

PERUNTUKAN
BLOK
FASILITAS
PENUNJANG
INDUSTRI
LAINNYA
PERUNTUKAN
BLOK
PERMUKIMAN
INDUSTRI
PERUNTUKAN
BLOK RTH

Analisis Peruntukan Lahan


di Sekitar Kawasan Strategis Industri Tenayan
Analisis Peruntukan Lahan Perumahan

Kebutuhan Rumah Di Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan


Rumbai Pesisir Tahun 2036
Kebutuhan Rumah

No

Desa/Kelurahan

A.
1
2
3
4
B.
1
2
3
4
5
6

Jumlah
KK
2036

Kecamatan Tenayan Raya


Kulim
23737
Tangkerang Timur
13383
Rejosari
21708
Sail
59397
Jumlah
118226
Kecamatan Rumbai Pesisir
Meranti Pandak
4754
Limbungan
6984
Lembah Sari
5879
Lembah Damai
3033
Limbungan Baru
6995
Tebing Tinggi Okura
2326
Jumlah

29972

Besar

Sedang

Kecil

Jumlah

2374
1338
2171
5940
11823

7121
4015
6513
17819
35468

14242
8030
13025
35638
70936

23737
13383
21708
59397
118226

475
698
588
303
700
233

1426
2095
1764
910
2099
698

2852
4191
3528
1820
4197
1396

4754
6984
5879
3033
6995
2326

2997

8992

17983

29972

Untuk Kawasan Strategis Industri Tenayan,


Perumahan Kawasan Industri dapat direncanakan
pada Blok Kawasan secara terpusat maupun
mengelompok pada masing-masing Fungsi
Peruntukan Industri dengan jumlah menyesuaikan
kebutuhan

Kebutuhan Lahan Perumahan


Di Kecamatan Tenayan Raya dan
Kecamatan Rumbai Pesisir Tahun 2036

Kecamatan Tenayan Raya


Kulim

Tangkerang Timur

Rejosari

Sail
20%

50%

11%
18%

Kecamatan Rumbai Pesisir


Meranti Pandak
Limbungan
Lembah Sari
Lembah Damai
Limbungan Baru
Tebing Tinggi Okura

54%

13%
11%
5%
13%
4%

Analisis Peruntukan Lahan Perdagangan Dan Jasa


Potensi pengembangan peruntukan lahan perdagangan dan jasa berada pada sisi barat
kawasan yang dilalui oleh rencana jalan kolektor primer yaitu pada Kelurahan Sail pada sisi
barat dan Kelurahan Rejosari. Peruntukan lahan perdagangan dan jasa pada kawasan
perencanaan bersifat linier pada jalur jalan kolektor primer. Terdapat kecenderungan bahwa
kegiatan perdagangan dan jasa di kawasan perencanaan akan berkembang sesuai dengan
arahan kebijakan RTRW Kota Pekanbaru dan tercampur dengan fungsi lain di sepanjang jalur
jalan tersebut. Selain berkembang secara linier pada jalur jalan kolektor, diluar kawasan
perencanaan fungsi perdagangan dan jasa juga akan bersifat Multipliereffect terhadap kegiatan
ikutannya, seperti perumahan, fasilitas sosial ekonomi, prasarana transportasi dan lain
sebagainya, sehingga peruntukan lahannya akan menyebar pada beberapa lokasi dengan skala
yang lebih kecil.

Analisis Peruntukan Lahan Perkantoran Pemerintahan


Peruntukan lahan pusat pemerintahan khususnya perkantoran pemerintah Kota Pekanbaru
berkembang diluar kawasan perencanaan sesuai dengan kebijakan RTRW Kota Pekanbaru
yaitu pada sisi selatan kawasan perencanaan. Hal tersebut juga menjadi bagian dari
perkembangan kawasan penyeimbang bagi kawasan inti strategis industry Tenayan

Analisis Peruntukan Lahan RTH


Kebutuhan RTH Di Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan Rumbai Pesisir Tahun 2036

No

Desa/Kelurahan

A.
1
2
3
4
B.
1
2
3
4
5
6

Jumlah
Penduduk
2036

Kecamatan Tenayan Raya


Kulim
Tangkerang Timur
Rejosari
Sail
Jumlah
Kecamatan Rumbai Pesisir
Meranti Pandak
Limbungan
Lembah Sari
Lembah Damai
Limbungan Baru
Tebing Tinggi Okura
Jumlah

Ruang Terbuka
Taman
Bermain

Taman
Lingkungan

Lapangan
Olahraga

Hutan
Kota

94950
53533
86834
237588
472905

95
54
87
238
473

38
21
35
95
189

9
5
9
24
47

5
3
4
12
24

19015
27938
23517
12133
27981
9305
119889

19
28
24
12
28
9
120

8
11
9
5
11
4
48

2
3
2
1
3
1
12

1
1
1
1
1
0
6

Sedangkan pada Kawasan Inti Strategis Industri Tenayan, Luas


RTH direncanakan 10% dari Luas Wilayah Kawasan Inti atau
297,342 Ha. RTH pada Kawasan Inti ini dapat berupa Hutan Kota,
Sempadan Sungai, Sempadan SUTET, Jalur Hijau
Jalan dan
Kawasan Buffer/Penyangga

Analisis Fasilitas Umum di sekitar Kawasan


Strategis Industri Tenayan
Analisis Kebutuhan Fasilitas Pendidikan di sekitar
Kawasan Strategis Industri Tenayan
Prediksi Kebutuhan Fasilitas Pendidikan Di Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan
Rumbai Pesisir TahunFasilitas
2036Pendidikan
TK
No

A.

Desa/Kelurahan

Jumlah
Penduduk
2036

EKS

KEB

SD
SEL

EKS

KEB

SLTP
SEL

EKS

KEB

SMU
SEL

EKS

KEB

SMK
SEL

EKS

KEB

SEL

Kecamatan Tenayan Raya


1 Kulim

94950

95

-90

18

59

-41

59

-58

20

-20

20

-19

2 Tangkerang Timur
3 Rejosari

53533
86834

12
6

54
87

-42
-81

3
7

33
54

-30
-47

2
3

33
54

-31
-51

2
3

11
18

-9
-15

1
2

11
18

-10
-16

237588
472905

3
26

238
473

-235
447

2
30

148
296

-146
266

5
11

148
296

-143
285

1
6

49
99

-48
93

2
6

49
99

-47
93

19015
27938
23517
12133
27981

3
5
2
4
7

19
28
24
12
28

-16
-23
-22
-8
-21

5
3
3
7
5

12
17
15
8
17

-7
-14
-12
-1
-12

0
0
1
5
2

12
17
15
8
17

-12
-17
-14
-3
-15

0
0
0
1
1

4
6
5
3
6

-4
-6
-5
-2
-5

0
0
0
2
1

4
6
5
3
6

-4
-6
-5
-1
-5

9305
119889

0
21

9
120

-9
99

2
25

6
75

-4
50

1
9

6
75

-5
66

0
2

2
25

-2
23

0
3

2
25

-2
22

4 Sail
B.
1
2
3
4
5

Jumlah
Kecamatan Rumbai Pesisir
Meranti Pandak
Limbungan
Lembah Sari
Lembah Damai
Limbungan Baru

6 Tebing Tinggi Okura


Jumlah

Pada Kawasan Inti Strategis Industri Tenayan, Fasilitas Pendidikan yang


diperlukan menyesuaikan kebutuhan dan ruang fasilitas tersebut dapat
dialokasikan secara terpusat

Analisis Kebutuhan Fasilitas Kesehatan di sekitar


Kawasan Strategis Industri Tenayan
Prediksi Kebutuhan Fasilitas Kesehatan Di Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan
Rumbai Pesisir Tahun
2036
Fasilitas
Kesehatan
No

A.

Desa/Kelurahan

RS
EK
S

KE
B

RSB
SEL

EK
S

KE
B

PUSKESMAS
SEL

EK
S

KEB

PRAKTEK
DOKTER

PUSTU

SEL

EK
S

KEB

SEL

EK
S

KE
B

POLIKLINIK

SEL

EK
S

KE
B

APOTEK

SEL

EK
S

KE
B

SEL

Kecamatan Tenayan Raya


1 Kulim

94950

-3

-7

95

-95

95

-94

19

-19

32

-31

-3

2 Tangkerang Timur

53533

-2

-2

54

-54

54

-52

11

-11

18

-16

15

10

3 Rejosari

86834

-3

-4

87

-86

87

-86

17

-17

29

-27

237588

-8

24

-22

238

-237

238

-236

48

-48

79

-77

24

-15

Jumlah
472905
Kecamatan Rumbai Pesisir

16

16

12

47

35

473

471

473

467

95

48

158

151

39

47

4 Sail
B.

Jumlah
Pendudu
k 2036

1 Meranti Pandak

19015

-1

19

-18

19

-18

-1

-3

2 Limbungan

27938

-1

-1

28

-28

28

-27

-4

-7

3 Lembah Sari

23517

-1

24

-24

24

-24

-3

-8

4 Lembah Damai

12133

12

-12

12

-11

-1

-4

5 Limbungan Baru

27981

-1

28

-27

28

-28

-1

-3

9305

-1

-9

-7

-2

-3

-1

119889

13

12

120

118

120

115

13

24

11

11

40

29

29

12

-17

6 Tebing Tinggi Okura


Jumlah

Pada Kawasan Inti Strategis Industri Tenayan, Fasilitas Kesehatan yang


diperlukan menyesuaikan kebutuhan dan Ruang Fasilitas tersebut dapat
dialokasikan secara terpusat

Analisis Kebutuhan Fasilitas Peribadatan di sekitar


Kawasan Strategis Industri Tenayan
Prediksi Kebutuhan Fasilitas Peribadatan Di Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan
Rumbai Pesisir Tahun 2036
Fasilitas Peribadatan
MASJID
No

Desa/Kelurahan

A.
1
2
3
4

Kecamatan Tenayan Raya


Kulim
Tangkerang Timur
Rejosari
Sail

1
2
3
4
5

Jumlah
Kecamatan Rumbai Pesisir
Meranti Pandak
Limbungan
Lembah Sari
Lembah Damai
Limbungan Baru

B.

6 Tebing Tinggi Okura


Jumlah

Jumlah
Penduduk
2036

EKS

KEB

MUSHOLLA
SEL

EKS

KEB

GEREJA

SEL

EKS

KEB

PURA
SEL

EKS

KEB

VIHARA
SEL

EKS

KEB

SEL

94950
53533
86834
237588

24
25
24
30

32
18
29
79

-8
7
-5
-49

14
16
18
27

190
107
174
475

-176
-91
-156
-448

9
1
9
10

3
2
3
8

6
-1
6
2

0
0
0
0

1
0
1
2

-1
0
-1
-2

0
1
2
0

3
2
3
8

-3
-1
-1
-8

472905

103

158

-55

75

946

-871

29

16

13

-4

16

-13

19015
27938
23517
12133
27981

6
6
10
9
10

6
9
8
4
9

0
-3
2
5
1

12
9
8
4
10

38
56
47
24
56

-26
-47
-39
-20
-46

0
0
1
4
1

1
1
1
0
1

-1
-1
0
4
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

1
1
1
0
1

-1
-1
-1
0
-1

9305
119889

7
48

3
40

4
8

10
53

19
240

-9
-187

0
6

0
4

0
2

0
0

0
1

0
-1

0
0

0
4

0
-4

Pada Kawasan Inti Strategis Industri Tenayan, fasilitas Peribadatan yang


diperlukan menyesuaikan Kebutuhan dan Ruang Fasilitas tersebut dapat
dialokasikan secara terpusat maupun menyebar sesuai kebutuhan

Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum Lainnya di sekitar


Kawasan Strategis Industri Tenayan
Prediksi Kebutuhan Fasilitas Umum Lain Di Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan Rumbai Pesisir Tahun 2036
Fasilitas Umum Lainnya
No

Desa/Kelurahan

A.
1
2
3
4
B.
1
2
3
4
5
6

Kecamatan Tenayan Raya


Kulim
Tangkerang Timur
Rejosari
Sail
Jumlah
Kecamatan Rumbai Pesisir
Meranti Pandak
Limbungan
Lembah Sari
Lembah Damai
Limbungan Baru
Tebing Tinggi Okura
Jumlah

Jumlah Penduduk
2036

Pos
Keamanan

Balai
Pertemuan

Pos
Pemadam
Kebakaran

Kantor Pos

WC
umum

94950
53533
86834
237588
472905

38
21
35
95
189

38
21
35
95
189

3
2
3
8
16

3
2
3
8
16

38
21
35
95
189

19015
27938
23517
12133
27981

8
11
9
5
11

8
11
9
5
11

1
1
1
0
1

1
1
1
0
1

8
11
9
5
11

9305
119889

4
48

4
48

0
4

0
4

4
48

Pada Kawasan Inti Strategis Industri Tenayan, Fasilitas Umum yang diperlukan
menyesuaikan Kebutuhan dan Ruang Fasilitas tersebut dapat dialokasikan secara
terpusat maupun menyebar sesuai kebutuhan

Analisis Utilitas Umum di sekitar Kawasan


Strategis Industri Tenayan
Analisis Kebutuhan Air Bersih
di sekitar Kawasan Strategis Industri Tenayan
Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan Rumbai PesisirTahun 2036

No

Desa/Kelurahan

A.
1
2
3
4
B.
1
2
3
4
5
6

Kecamatan Tenayan Raya


Kulim
Tangkerang Timur
Rejosari
Sail
Jumlah
Kecamatan Rumbai Pesisir
Meranti Pandak
Limbungan
Lembah Sari
Lembah Damai
Limbungan Baru
Tebing Tinggi Okura
Jumlah

Jumlah
Penduduk
2036

Kebutuhan Air Bersih


Non Domestik
Kebocoran

Domestik
Ltr/hr

Ltr/dtk

Ltr/hr

Ltr/dtk

Ltr/hr

Jumlah

Ltr/dtk

Ltr/hr

Ltr/dtk

94950
53533
86834
237588
472905

8545496
4817964
7815050
21382924
42561433

98,91
55,76
90,45
247,49
492,61

1709099
963593
1563010
4276585
8512287

19,78
11,15
18,09
49,50
98,52

2563649
1445389
2344515
6414877
12768430

29,67
16,73
27,14
74,25
147,78

12818244
7226946
11722574
32074385
63842149

148,36
83,65
135,68
371,23
738,91

19015
27938
23517
12133
27981
9305
119889

1711368
2514415
2116501
1091998
2518271
837465
10790018

19,81
29,10
24,50
12,64
29,15
9,69
124,88

342274
502883
423300
218400
503654
167493
2158004

3,96
5,82
4,90
2,53
5,83
1,94
24,98

513410
754325
634950
327599
755481
251240
3237005

5,94
8,73
7,35
3,79
8,74
2,91
37,47

2567051
3771623
3174751
1637997
3777406
1256198
16185027

29,71
43,65
36,74
18,96
43,72
14,54
187,33

Untuk Kawasan Strategis Industri Tenyaan, Jika memperhatikan Standar Pelayan


Teknis Kawasan Industri maka Kapasitas Pelayanan Air Bersih sebesar 0,55
0,75 l/dtk/ha.
Sehingga Jika Luas Kawasan Industri yang ada seluas 2.973,42 Ha, maka
Pelayanan Air Bersih Kawasan Industri sebesar kurang lebih 2.230,07 l/dtk

Analisis Kebutuhan Sanitasi di sekitar Kawasan


Strategis Industri Tenayan
Produksi Limbah Domestik Dan Limbah Manusia
Di Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan Rumbai Pesisir Tahun 2036
No
A.

Desa/Kelurahan

Kebutuhan Air Bersih

Produksi Limbah Air Kotor


Domestik

Ltr/hr

Ltr/hr

Ltr/dtk

Ltr/dtk

Produksi Limbah
Manusia
Ltr/thn

Kecamatan Tenayan Raya


1 Kulim

94950

7582949

87,77

6066359,3

70,21

3797998,09

2 Tangkerang Timur

53533

5710990

66,10

4568791,9

52,88

2141317,34

3 Rejosari

86834

8849281

102,42

7079424,4

81,94

3473355,34

237588

10051717

116,34

8041373,4

93,07

9503521,56

472905

32194936

372,63

25755949,0

298,10

18916192,32

1 Meranti Pandak

19015

2567051

33,03

2053641,0

26,42

760607,79

2 Limbungan

27938

3771623

50,21

3017298,4

40,17

1117517,91

3 Lembah Sari

23517

3174751

43,01

2539800,9

34,41

940666,98

4 Lembah Damai

12133

1637997

21,76

1310397,7

17,40

485332,47

5 Limbungan Baru

27981

3777406

44,30

3021925,1

35,44

1119231,52

4 Sail
B.

Jumlah
Penduduk 2036

Jumlah
Kecamatan Rumbai Pesisir

6 Tebing Tinggi Okura


Jumlah

9305

1256198

12,83

1004958,5

10,26

372206,87

119889

16185027

205,13

12948021,5

164,10

4795563,54

Berdasarkan Kondisi Eksisting dan Proyeksi Produksi Limbah di atas, maka beberapa arah
penanganan permasalahan dan pengembangan System Sanitasi di Kecamatan Tenayan Raya
dan Kecamatan Rumbai Pesisir yaitu :
Diharapkan penduduk yang belum memiliki tangki septik atau cubluk dapat
membangunnya untuk melengkapi jamban yang telah ada.
Sistem prasarana air limbah yang dapat diterapkan di kawasan perencanaan adalah
Sistem Setempat (On-site Sanitation) dengan menggunakan cubluk individual, cubluk
komunal (MCK) dan tangki septik yang dilengkapi bidang resapan
Jumlah unit on-site yang diperlukan diperkirakan sesuai dengan jumlah rumah dan
pelayanan terhadap penduduk, dimana setiap rumah harus memiliki fasilitas tersebut.
Penduduk yang tidak mampu mengadakan fasilitas MCK, diatasi dengan menyediakan
fasilitas MCK bersama dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) komunal/bersama
Sedangkan untuk Limbah Industri, diperlukan IPAL dengan ketentuan Standar influent:
BOD : 400 600 mg/l
COD : 600 800 mg/l
TSS : 400 600 mg/l
pH : 4 - 10
Kualitas parameter limbah cair yang berada diatas standar influent yang ditetapkan, wajib
dikelola terlebih dahulu oleh pabrik yang bersangkutan

Analisis Kebutuhan Persampahan


di sekitar Kawasan Strategis Industri Tenayan
Volume Sampah Di Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan
Perkiraan 2036
Volume Sampah (m/hr/orang)
Rumbai
Pesisir Tahun
Jumlah
No

Desa/Kelurahan

A.
1
2
3
4
B.
1
2
3
4
5
6

Penduduk 2036

Kecamatan Tenayan Raya


Kulim
Tangkerang Timur
Rejosari
Sail
Jumlah
Kecamatan Rumbai Pesisir
Meranti Pandak
Limbungan
Lembah Sari
Lembah Damai
Limbungan Baru
Tebing Tinggi Okura
Jumlah

Domestik

Non Domestik

Jumlah

94950
53533
86834
237588
472905

237,37
133,83
217,08
593,97
1182,26

94,95
53,53
86,83
237,59
472,90

332,32
187,37
303,92
831,56
1655,17

19015
27938
23517
12133
27981
9305
119889

47,54
69,84
58,79
30,33
69,95
23,26
299,72

19,02
27,94
23,52
12,13
27,98
9,31
119,89

66,55
97,78
82,31
42,47
97,93
32,57
419,61

Sedangkan pada Kawasan


Industri Tenayan, Kebutuhan
Sarana Persampahan yang
dibutuhkan :
a. 1 bak sampah/kaveling
b. 1 armada sampah (dgn
kapasitas 8m3)/20 Ha
c. 1 unit TPS/20 Ha

Kebutuhan Sarana Prasarana Persampahan Di Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan Rumbai Pesisir Tahun 2036
No

Desa/Kelurahan

A.
1
2
3
4
B.
1
2
3
4
5
6

Kecamatan Tenayan Raya


Kulim
Tangkerang Timur
Rejosari
Sail
Jumlah
Kecamatan Rumbai Pesisir
Meranti Pandak
Limbungan
Lembah Sari
Lembah Damai
Limbungan Baru
Tebing Tinggi Okura
Jumlah

Jumlah
Penduduk 2036

wadah
komunal

Sarana dan Prasarana Persampahan


komposter
alat pengumpul
container
komunal
(gerobak)
armrol/truk

TPS

94950
53533
86834
237588
472905

949
535
868
2376
4729

1899
1071
1737
4752
9458

148
84
136
371
739

30
17
27
74
148

38
21
35
95
189

19015
27938
23517
12133
27981
9305
119889

190
279
235
121
280
93
1199

380
559
470
243
560
186
2398

30
44
37
19
44
15
187

6
9
7
4
9
3
37

8
11
9
5
11
4
48

Analisis Kebutuhan Listrik


di sekitar Kawasan Strategis Industri Tenayan
Kebutuhan Listrik Di Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan Rumbai Pesisir Tahun 2036
No
A.

Desa/Kelurahan

Kebutuhan Listrik(Watt/Rumah Tangga)


Domestik

Non Domestik

Penerangan Jalan

Cadangan

Jumlah

Kecamatan Tenayan Raya


1 Kulim

23737

10681870

2136374

1068187

1388643

15275074

2 Tangkerang Timur

13383

6022455

1204491

602246

782919

8612111

3 Rejosari

21708

9768812

1953762

976881

1269946

13969401

4 Sail

59397

26728654

5345731

2672865

3474725

38221976

118226

53201791

10640358

5320179

6916233

76078561

1 Meranti Pandak

4754

2139209

427842

213921

278097

3059069

2 Limbungan

6984

3143019

628604

314302

408592

4494517

3 Lembah Sari

5879

2645626

529125

264563

343931

3783245

4 Lembah Damai

3033

1364998

273000

136500

177450

1951947

5 Limbungan Baru

6995

3147839

629568

314784

409219

4501409

6 Tebing Tinggi Okura

2326

1046832

209366

104683

136088

1496969

Jumlah

29972

8205294

1641059

820529

1066688

11733570

Jumlah
B.

Jumlah KK
2036

Kecamatan Rumbai Pesisir

Untuk Kawasan Inti Industri Tenayan maka Kebutuhan Listrik Kawasan


tersebut
yaitu 0,15 0,2 MVA/Ha

Analisis Kebutuhan Jaringan Telekomunikasi


di sekitar Kawasan Strategis Industri Tenayan
A. Kriteria Penentuan Lokasi Menara
. Penentuan Lokasi Lokasi Menara :
a. Kesesuaian dengan fungsi kawasan
Dasar kesesuaian : zona bebas menara dan zona menara Memperhatikan :
1. Keberlangsungan fungsi utama kawasan;
2. Kebutuhan pembangunan menara pada suatu kawasan;
3. Daya dukung lahan dan ketentuan lingkungan hidup lainnya; dan
4. Peraturan perundang-undangan terkait
b. Kebutuhan akan kualitas visual ruang
Penetapan zona bebas visual dalam rangka:
5. Memperhatikan kualitas ruang kawasan yang diarahkan dalam rencana
tata ruang wilayah atau rencana rinci tata ruang;
6. Menjaga penguatan citra kawasan; dan
7. Menjamin akses terhadap kawasan
. Penentuan Kebutuhan Menara
a. Lokasi berdirinya menara di atas tanah atau di atas bangunan jika masih dapat
memanfaatkan bangunan yang ada
b.
Jenis struktur menara (mandiri, teregang dan/atau tunggal
c.
Perlu tidaknya kamuflase tehadap menara.

B. Kriteria Pendirian Menara


Kriteria Dasar
Diperuntukkan bagi menara bersama beserta ketentuannya;
Memanfaatkan struktur menara yang sudah ada dan memenuhi kriteria keamanan
serta keselamatan;
Memperhatikan luas minimal untuk pendirian dan akses;
Memperhatikan jarak antar menara;
Memperhatikan tinggi menara; dan
Radius keselamatan disekitar menara dihitung 125 % dari tinggi menara
Kriteria Teknis
Konstruksi
Lansekap
Pagar
Penanda (signage)
Kamuflase
Fasilitas pendukung menara
Ketentuan menara rooftop
Daya dukung lahan

Analisis Amplop Ruang


Analisis Intensitas Pemanfaatan Ruang
Analisis Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Penetapan Kepadatan Bangunan


Didasarkan Beberapa Kriteria :

di

Kawasan

Perencanaan

1. Karateristik kegiatan utama/fungsi lahan dimasing-masing kawasan.


2. Rencana pengaturan blok lingkungan,
Koefisien
Dasaryang
Bangunan
(KDB) (sesuai
untuk kawasan
perencanaan
3. Lokasi persil
bersangkutan
dengan kelas
dan fungsi adalah
jalan
sebagai
berikut
:
yang ada
didepannya.
1. Bangunan industri yang sesuai dengan peruntukannya diatur dengan KDB
40-60%.
2. Bangunan hunian yang sesuai dengan peruntukannya diatur dengan KDB
50-60%.
3. Bangunan kantor di setiap kawasan yang sesuai dengan peruntukannya
diatur dengan
KDB 50-60%.
4. Bangunan untuk kegiatan campuran perdagangan, jasa, dan permukiman di
setiap kawasan yang sesuai peruntukannya diatur dengan KDB 50% - 75%.
5. Bangunan untuk kegiatan perdagangan, jasa, dan komersial lainnya yang
sesuai peruntukannya diatur dengan KDB 75% - 90%
6. Bangunan fasilitas sosial yang terdiri dari fasilitas pendidikan, kesehatan,
peribadatan, pelayanan umum, rekreasi dan olah raga, dan permakaman di
setiap kawasan yang sesuai peruntukannya diatur dengan KDB 40% - 70%.
7. Ruang terbuka hijau di setiap kawasan yang sesuai peruntukannya yaitu
berupa fasilitas penunjang yang berkaitan dengan ruang terbuka hijau diatur
dengan KDB 0% - 5%.

Analisis Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dan Ketinggian Bangunan


Peruntukan Industri : dengan KLB Maksimal 0,6 - 1,2 atau 1 - 2 Lantai
Peruntukan Permukiman untuk Bangunan Hunian :
1. kawasan permukiman kepadatan tinggi di atur dengan KLB maksimal 0,6 1,2 dengan ketinggian
bangunan 1 2 lantai, disesuaikan dengan kelas jalan yang melintasinya.
2. kawasan permukiman kepadatan sedang diatur dengan KLB maksimal 0,50 1,2 dengan ketinggian
bangunan 1 2 lantai;
3. kawasan permukiman kepadatan rendah diatur dengan KLB maksimal 0,50 1 dengan ketinggian
bangunan 1 2 lantai.
. Peruntukan Perkantoran Diatur dengan KLB Maksimal 0,6 1,8 atau 1 3 Lantai selama memenuhi
Kriteria dan Persyaratan Teknis.
. Peruntukan Perdagangan, Jasa, dan Komersial :
Kawasan Perdagangan, Jasa dan Komersial lainnya diatur dengan KLB maksimal 0.7 2,1 atau 1 3
lantai selama memenuhi kriteria dan persyaratan teknis;
. Peruntukkan campuran perdagangan jasa dengan hunian atau campuran lainnya dengan KLB
maksimal 0,7 2,1 atau 1 3 lantai.
. Peruntukkan fasilitas sosial yang terdiri dari fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, pelayanan
umum dengan KLB maksimal 0,7 2,1 atau 1 3 lantai, disesuaikan dengan jenis fasilitas
bersangkutan.
. Peruntukan ruang terbuka hijau dengan kriteria KLB maksimal 0,05.

Analisis Garis Sempadan Bangunan (GSB)


Garis sempadan muka dan samping bangunan yang menghadap jalan dihitung dengan
rumus dasar :
1. Untuk Ruang Milik Jalan (rumija) < 8m, GSB minimum = 1/2 rumija;
2. Untuk Ruang Milik Jalan >= 8m, GSB minimum = 1/2 rumija + 1 m;
No

Klasifikasi Jalan

ROW

GSB

Arteri Primer

50 m

26m

Kolektor Sekunder

30 m

16m

Lokal

28 m

15m

Analisis Garis Sempadan Sungai (GSS)

Untuk kawasan perencanaan, garis sempadan sungai yang merupakan salah


satu sungai besar yang melintas pada kawasan tersebut diarahkan dengan
jarak 30 meter dari tepi sungai.

Analisis Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum SUTT/SUTET


Kawasan Perencanaan Dilalui oleh Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)150 KV,
maka perlu diperhatikan Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum terhadap saluran
tersebut. Dengan mengacu pada Permen ESDM No 18 tahun 2015 maka Ruang Bebas dan
Jarak Bebas Minimum SUTT pada Kawasan Perencanaan sebagai berikut :

Sekian dan
Terimakasih

You might also like