You are on page 1of 38

Anatomi dan Fisiologi

Tenggorokan
Penyaji :
Akbar Nugraha, S.ked
Hafidhotussadiah, S.ked
Yuni Kartini, S.ked

Pembimbing :
Dr. Upang Wijayanto, Sp. THT-KL

KEPANITRAAN KLINIK SENIOR RS. PERTAMINA BINTANG


AMIN BANDAR LAMPUNG
2016

ANATOMI FARING

FARING
Faring berjalan dari dasar tengkorak ke
bawah setinggi C6.
Terdiri dari 3 bagian :

1. Nasofaring (Esofaring)
2. Orofaring (Mesofaring)
3. Hipofaring (Laringofaring)

Batas-batas

NASOFARING (EPIFARING)
atas : basis kranii
bawah : palatum mole
belakang : vertebra servikalis
depan : koana(batas dengan cavum nasi)

OROFARING (MESOFARING)

dasar :

radiks lingua

belakang :
depan :

vertebra servikalis

istmus faucium

batas faring dan cavum oris (rongga mulut)


Pada istmus faucium

arkus palatoglosus/anterior ~ m. palatoglosus

arkus palatofaring/posterior ~ m. palatofaring

di antara kedua arkus


palatina

fossa tonsilaris tempat tonsil

Ar
k
m us
pa an
la ter
to
gl ior
os di
su be
nt
s
uk

Tonsila
Tonsila
Palatina
Palatina

ol
eh

Ar
ol k u s
eh
p
m ost
pa er
la ior
to
ph ter
ar be
yn n t
ge uk
us

- HIPOFARING (LARINGOFARING)
atas :

tepi atas epiglotis

bawah

introitus esofagus

belakang

depan

laring

vertebra servikalis

Nasofaring
orofaring : dibatasi oleh
bidang horizontal melalui arkus faring

Orofaring
Hipofaring :dibatasi oleh
bidang horizontal melalui tepi atas
epiglotis

TONSIL

Tonsil termasuk sistema retikulo endotelial


Ada 3 masam tonsil :

Tonsil faring di nasofaring (adenoid)


Tonsil palatina
di kanan dan kiri orofaring
(pada fosa tonsil)
Tonsil lingua
ada 2 biji yang letaknya
berdekatan satu sama lain
dipangkal lidah

Tonsila Palatina (Amandel)

Terletak pada fosa tonsil, yang terletak antara plika anterior


dan plika posterior

Tonsil mempunyai lekukan yang disebut kripta dan trabekula

Pada kripte sering terisi detritus, yang berisi epitil, limfosit,


bakteri dan sisa makanan

Tonsil Faring / Adenoid

Terletak di nasofaring, melekat pada dasar tengkorak.

Dibandingkan tonsil palatina kripte adenois lebih sedikit.


Permukaan adenoid terdiri dari epitel yang mengikat.

Tonsil Lingua

Tonsila
Tonsila
Lingualis
Lingualis

Ketiga macam tonsil ini satu sama lain dihubungkan oleh


jaringan limfe, sehingga membentuk suatu lingkaran
mengelilingi lumen yang disebut
Waldeyers ring
Pertahanan
terhadap kuman
patogen
Penghasil antibodi
spesifik (Ig)
Penghasil limfosit
Berperan terhadap
proses imunologis

FISIOLOGI FARING
Faring merupakan persimpangan jalan proses menelan &
pernafasan. Dimana dilalui udara dari hidung ke laring dan
makanan dari rongga mulut ke esofagus.
Fungsi faring terutama untuk pernafasan, menelan, resonansi
suara dan artikulasi.
Proses menelan :
1.
Fase oral
volunter (sadar / disengaja)
2.
Fase faringeal involunter / reflek
3.
Fase esofageal

FASE ORAL

Pengunyahan dilakukan pada sepertiga tengah lidah

Ujung lidah menekan palatum durum

Gerakan lidah dari anterior ke posterior ~ kontraksi m.


stiloglosus & palatoglosus

Ismus fausium menyempit

Makanan terdorong ke orofaring

FASE FARINGEAL

Bolus makanan menyentuh dinding belakang faring

laring telah diangkat & ditarik ke anterior

laring

tertutup epiglotis

palatum mole bergerak ke atas, hubungan nasofaring


& orofaring tertutup ~ gerakan m. tensor palatini &
m. levator veli palatini

Pusat pernapasan di medula dihambat oleh pusat


menelan (disebut apnea deglutisio).

FASE ESOFAGEAL

Bolus dibawa melalui introitus esofagus ketika m.


konstriktor faringis inferior berkontraksi dan m.
krikofaringeus berelaksasi

Makanan dalam esofagus, mengikuti gerak peristaltik


lambung.

ANATOMI LARING

Laring mempunyai bentuk sebagai piramid segitiga dengan


puncak dibawah yaitu kartilago krikoid

Dibentuk oleh kerangka yang terdiri dari tulang rawan


(kartilago) dan jaringan lunak sebagai pembungkus

Kerangka tulang rawan 9 biji, 4 biji sebagai kerangka pokok


dan 5 biji merupakan kerangka tambahan atau penyokong,
jaringan lunak pembungkus terdiri atas mukosa, otot-otot,
pembuluh darah, saraf dan lain-lain.

Struktur Rangka Laring

Os hioid

Kartilago tiroid

Kartilago krikoid

Kartilago epiglotis

Kartilago aritenoid

Kartilago kornikulata

Kartilago kunaeiformis

Kartilago epiglotis

TR elastis yang berbentuk seperti sendok. Tepi bebas epiglotis mencapai


setinggi pertengahan pangkal lidah.

Kartilago tiroid

2 lembar TR hialin, dibagian depan membentuk sudut (dari luar kelihatan


meninjol) disebut Eminentia laring atau Adams Apple atau Jakun.

Antara os hioid dan kartilago tiroid bagian atas terdapat membran


tirohioid

Sedangkan tepi bawa kartilago tiroid dan kartilago krikoid terdapat


membran krikotiroid atau ligamnetum konikum

Kartilago krikoid

Berbentuk cincin dengan bagian belakang sedikit datar

Kartilago aritenoid

Suatu kartilago kecil yang berbentuk seperti piramid duduk pada kartilago
krikoid sebagai sendi berputar.

OTOT-OTOT LARING
Otot laring dikelompokkan menjadi 2 :
1. Otot Ektrinsik untuk menaik-turunkan laring waktu menelan
2. Otot Intrinsik untuk fonasi atau untuk bersuara

Otot Ektrinsik
Suprahioid
Diatas os hioid, berfungsi menarik laring kebawah
Infrahioid
Dibwh os hioid, berfungsi menarik laring keatas
Otot Intrinsik

Gol. adduktor (5 pasang) menggerakkan KV ke media


Gol. abduktor (sepasang) menggerakkan KV ke lateral

Muskulus ekstrinsik
Suprahioid (diatas os hioid, berfungsi menarik laring
kebawah)
1.

m digastrikus

2.

m geniohioid

3.

m stilohioid

4.

m milohioid

Infrahioid (dibwh os hioid, berfungsi menarik laring


keatas)
1.

m sternohioid

2.

m omohiod

3.

m tirohioid

Muskulus Intrinsik
Berfungsi untuk menggerakkan pita suara :

gol. adduktor (5 pasang) menggerakkan KV ke medial


1. m. krikoaritenoid lateral (d/s)
2. m. tireoaritenoid (d/s) = m. vokalis
3. m. krikotiroid
4. m. interaritenoid obligus (2 bersilang)
5. m. interaritenoid transversus (tunggal)

gol. abduktor (sepasang) menggerakkan KV ke lateral


1. m krikoaritenoid posterior

BAGIAN-BAGIAN LARING

korda vokalis

plika ventrikularis

epiglotis

komisura anterior

komisura posterior

plika ariepiglotika

fosa piriformis

kartilago aritenoid

dinding belakang faring

radiks linguae

sinus Morgagni

konus elastikus

INERVASI LARING
1.

N. Laringis superior
Merupakan cabang N. Vagus (X), mempunyai sifat :

2.

motoris untuk menginervasi m. Krikotiroid

sensibel memelihara mukosa laring bagian atas

N. Laring inferior atau n. Rekuren laring inferior


-

merupakan cabang N. Vagus (X) di leher bag, bawah

kanan kiri dipercabangkan setinggi a. subklavia


-

sebelah kanan terus naik ke atas berjalan dibelakang trakea sebelah

lateral dan di depan esofagus (antara takea dan esofagus)


-

sebelah kiri dari percabangan setinggi a. subklavia berjalan ke bawah

menyilang di sebelah lateral depan arkus aorta, kemudian di lateral kiri


jantung membelok ke atas berjalan antara trakea dan esofagus
-

setinggi kavum lateral masuk ke dalam laring pecah menjadi 2 yaitu

ramus anterior dan ramus posterior

FISIOLOGI LARING

Laring mempunyai 3 fungsi utama :


1. Proteksi jalan nafas
2. Respirasi
3. Fonasi

1.

Proteksi Jalan Nafas


Aditus laringis sendiri tertutup oleh kerja sfingter dari
otot tiroaritenoideus dalam plika ariepiglotika dan korda
vokalis palsu, di samping aduksi korda vokalis sejati dan
aritenoid yang ditimbulkan oleh otot intrinsik laring
lainnya. Elevasi laring di bawah pangkal lidah melindungi
laring lebih lanjut dengan mendorong epiglotis dan plika
ariepiglotika ke bawah aditus. Struktur ini mengalihkan
makanan ke lateral, menjauhi aditus laringis dan masuk
ke sinus piriformiss, selanjutnya ke introitus esofagus.

2.

Alat Fonasi
Membentuk suara, dan untuk mendapatkan suara yang
baik selain udara cukup, perlu juga ketegangan plika
vokalis, fibrasi plika vokalis dan pendekatan plika vokalis
Korda vokalis bergetar akibat udara
yang dipaksa antara korda vokalis
sebagai akibat dari kontraksi otot
ekspirasi. Otot intrinsik laring dan
krikotiroideus berperan dalam
pengaturan nada.

TERIMA KASIH

You might also like