You are on page 1of 26

PROSEDUR

PERHITUNGAN
KEKUATAN
KOLOM

1. Catat Data
- Dimensi struktur (kolom, balok, etc,)
- Beban Pu (PuD, PuL), PuW, PuE
Mu (M1ns, M1s, M2ns, M2s)
- Bahan ; fc, fy
2. Pastikan Sistem Struktur
- BRACED atau UNBRACED
3. Tentukan Panjang Tekuk Kolom
- Hitung A dan B
Note : fc Ec = 4700 Mpa
Es = 200.000 Mpa
jepit = 0 ambil minimal =1
sendiri = 10 (maximum)
Note : Pertama buat asumsi tulangan dipasang
Ast

4. Tentukan Kolom Pendek atau


Kolom Panjang
k Lu
- Kriteria :

5. Perhitungan Kolom Pendek


- Dibedakan 2 :
Mu
* e e min = 0,1 h
e
Pu
* e > e min = 0,05 h ; dengan

a. Bila e e

min

2,5 cm
Dengan Ast di 3 :
Pn max = 0,8 Po
= 0,8 [0,85fc (Ag-Ast) + fy Ast]
Pilih Ast sehingga diperoleh Pu
Pn = Pn max sedikit lebih besardari

b. Bila e > emin


> 2,5 cm
Perhitungan :
- Analitis (makan waktu)
- Pakai Interaction Diagram (cepat)
Cari :
Mn
Pn
m
p ;
Ag.h. fc'
Ag. fc'
Pakai diagram yang cocok dengan
variabel:
fc'
fy

Pn

Ast

h
h

Pn
AG f c '

Pn

Pmax

Ast
Ag

1 <
1

e = eb
m

Mo

M n
k .e
Ag f c ' h

Pn

Ast
B

C
A
A

fc' = 20 Mpa
fy = 400 Mpa
= 0,75
Tulangan Simetris

h
h

Ast = luas tulangan yang diasumsikan sebelumnya

Ast

- (misalnya
Dengan Astlengkungan
yang telah merah)
dipilih
Ag

- Dengan p dan m diperoleh suatu titik di diagram


- Arti titik:
A : Memenuhi kekuatan design tapi masih jauh
dari garis
merah (boros)
C : Lebih baik dari A (lebih hemat). Idial bila titik
jatuh
persis di garis merah
B : Asumsi Ast terlalu kecil kekuatan design
kurang
- Bila titik belum baik ulang perhitungan
- Kontrol secara analitis bila perlu juga penempatan
tulangan
6. Perhitungan Kekuatan Kolom Panjang
Perbedaan dengan kolom pendek terletak pada adanya
momen tambahan (momen sekunder).

Karena itu perlu memperbesar Mu untuk pengemanan


terhadap pengaruh P- effect.
* BRACED FRAME

= ns M2

Mc = b M u

* BRACED FRAME
Mc = b M u
= b M2b + s M2s
Tentukan ns dengan :
ns

Cm
1,0
Pu
1
Pc

Tentukan s dengan :
s

1
Pu
1
k Pc

7. Menentukan Ast Kolom Panjang


Cara cepat
: Pakai interaction diagram
Syarat
: Mu harus dimagnified atau diperbesar
dahulu.
Beban yangPbekerja:

Pn

Mc
Mn

dengan Mc sudah diperbesar/dimagnified.


Selanjutnya lihat pedoman/penjelasan pemakaian
interaction diagram sebelumnya. Baca ringkasan di
tabel 15.20.1 no. 1 s/d 6.
Pengaruh panjang pada kapasitas kolom panjang dapat
dilihat pada gambar berikut.

Cm

M m M m
Mn=P1 e

P1 max
AMPLIFICATION ATAU
MAGNIFICATION

pn
e < eb

Pn Mn KOLOM PENDEK
KOLOM PANJANG (LANGSING)
KOLOM PENDEK
MENEKUK

eb

KOLOM SANGAT
LANGSING

Mn

Lue
h
30

Lue
kLu

r
r

100

15

50

12

46
40

BUTUH SECOND ORDER ANALYSYS

M u .d M u
M

30

u . d M u

Cm
M n
1
BRACED FRAME

34

Cm
1

DEFENISI ACI KOLOM


PENDEK, LANGSING
DAN SANGAT
LANGSING

HANYA UNTUK UNBRACED FRAME

20

10

-1

-0,5

u .d

22

kLu
M1
34 12
r
M2

Mu

0,5

M1

M1
M2

1
M1

M2

Mu.d = Mu design
Pada BRACED FRAMECm 0,6 0,4 M 1
M2

M2

M2

Mc

M u

Mu/

Mu/

Pn

KOLOM PENDEK
e
h

Pn

Pn Mn KOLOM PENDEK
( TERTENTU)
e'
h
KOLOM PANJANG (LANGSING)

e=emin

Mc
h
Mc
e
h
e'

MENEKUK

KOLOM SANGAT
LANGSING

eb

DIAGRAM INTERAKSI

Mn

Pengaruh panjang tekuk pada kolom panjang


NOTE : Interaction diagram boleh dipakai untuk perhitungan kolom
panjang setelah Mu
dimagnified menjadi Mc.

8.a. Menentukan Mpr

2218

Interaction diagram pakai 1.25


fy untuk menentukan Mpr

fs = 0
Pbal

fs = 0.5 fy

Mpr = 654

-600

Contoh diagram interaksi untuk kolom B2 dengan f y = 1.25 (60) = 75 ksi dan = 1.0

Pu

SNI 23.4.2.2 : Kuat Lentur Murni


Kolom

Ve

SNI 23.4.5.1 : Kuat


Geser

> Ve hasil analisa


struktur

Mpr1

Ve

Mpr2
Pu

8.b. Menentukan Mc
Rangkuman gaya Aksial berfaktor dan Momen berfaktor
untuk kolom B2 antara tanah dan muka lantai 1 dapat
dilihat pada tabel berikut.

Load Case

Dead (D)
Live (L)
Earthquake (Eh)
Wind (W)
No
1
2
3
4
5

Load combination
1.4 D + 1.7 L
0.75(1.4 D + 1.7 L +
1.7 W)
0.9 D + 1.3 W
1.52 D + 1.1 L + 1.1
Eh
0.79 D + 1.1 Eh

Axial load
(kips)
241
107
6
1

Bending
moment (ftkips)
0.0
-18.1
232.0
25.0

519
388
391
216
218
477
491
184
197

-30.8
8.8
-55.0
32.5
-32.5
235.3
275.1
255.2
255.2

1469

Mnb =
Mct

Mnr =
Mgr

1177

Mnl
=
Mgl

Mnt =
M
(Mnl+Mcb
nb)>6/5(Mnl+
Mnr)

fs = 0

fs = 0.5 fy

Ambil yang terkecil dari


nomor 6,7,8 dan 9 Mc
= Mcb = 368.9
Mct dicari dengan cara
yang sama

Interaction diagram pakai fy = 60 ksi


untuk menentukan Mpr

435
Mc = 368.9
(lowest)
-432

Interacton diagram kolom B2 untuk fc = 4 ksi, fy = 60 ksi, Ec = 3834 ksi, E s= 29000 k

8.c. Detailing
Detailing kolom

h/4
100

dh

f y db
5.4 f c'

Sambunga
n
lewatan
6 db

h/4
100

Hubungan balok-kolom (HBK)

Detailing sendi plastis balok

Penulangan sengkang pada zona


gempa 3 dan 4

CONTOH SOAL KOLOM


(Salmon Ex.15.20.1)

30x50

360

25x25

Diketahui:
Portal Braced
360
30x30
fy= 400mpa
fc= 20 Mpa
360
Beban Kerja :
PD = 480 KN
720
720
PL = 160 KN
Momen diujung kolom kecil dianggap
tidak ada

30x50

720

720

#8
25
Ditanyakan:
hitung sesuai SNI apakah kolom A cukup
kuat,
bila tidak adakan revisi

15

25

Jawaban
kLu
a. Tentukan rasio kelangsingan

Menurut PB-10.11.2.1 k boleh = 1


Ln = 360 50 = 310 cm
r = 0.3 h = 0.3 x25 = 7.5cm
kL
1x310
=
= 41.33
7,5

b. Tentukan batas rasio kelangsingan.


Karena momen ujung balok = 0
kLu

34 12
batas

M 1b
34 12 x1 22 41,33
M 2b

Termasuk kolom langsing, harus diperhitungkan


bahaya tekuk

c. Perhitungan Momen magnifier ( ns )


Cm

Pu
1
Pc
CM = 1.0
PU= 1.6PL + 1.2PD = 1.6X480+1.2X160 = 960 KN
=2 0.65
EI
Pc
KLu 2
EI

( EcI ) kolom
1

Ec 4700 fc ' 4700 20 21019 MPa


1
Ig
x 25 x 253 32552,08cm 4 32552,08 x10 4 mm 4
12

Es = 200000 Mpa

15
Is 2(2 x5,1 6,45)

1873cm 4 18873 x10 4 mm 4

Besarnya EI dihitung dari :


0.2Ec Ig + Es Is = 0.2 x 21019 x 32552.8 x 10 + 200000 x
1873 x 10
= 5.1144 x 10 KNmm2
Atau
0.4Ec Ig = 0.4 x 21019 x 32552.08 x 10 = 2.74 x 10 KNmm2
Jadi yang menentukan 5.1144 x 10 KNmm 2
M UD
1,2 x160
d

0,2
M UD M UL

1,6 x 480 1,2 x160

5,1144 x10 4
EI
4,262 x109 KNmm 2
1 0,2

Pc

2 EI
KLu

4380,65 KN

Pu
960

0,337
Pc 0,65 x 4380,65

Cm
1

1,508
Pu 1 0,337
1
Pc

untuk soal ini berlaku PB-10.11.5.4 yaitu:


min e = (15 + 0.03h) = (15 + 0.03 x 250) =
22.5 mm
perlu e = (min e) = 1.508 x 22.5 = 33.93mm
d. Penentuan K secara rasional
Icr balok = Ig / 2 = 156250 x 104mm4
EI balok = EcIcr = 21019 x 156250 x 104 = 3.284 x
1013 Nmm2
2
EI kolom = 5.1144 x 1012 Nmm
12
EI / Lkolom 5.1144 x10 / 3600
12
EI
/
L
2
(
32
.
84
x
10
/ 7200)
balok
a =
= 0.156
b = 0.445
Untuk Braced frame pakai fig 15.8.1(a)
Sehingga didapat K = 0.64
Rasio kelangsingan efektif yang betul
adalah :
=
26.45
>
22(perlu

k Lu 0.64 x310 perhitungan tekuk)


r
7.5yang
ns
relevan :

2 EI 2 x 4,262 x109
Pc

10695 KN
KLu 2
(0,64 x3100) 2
Pu
960

0,138
Pc 0,65 x10695
1,0
ns
1,16
1 0,138
Perlu e = 1.16 (emin) = 1.16 ( 22.5 ) = 26.1 mm
e
Pn
e. Kontrol kapasitas kolom A
0,1
Ag
h
Memakai hasil perhitungan point d.
fc = 3 Ksi
0,8Pn
7%
fy = 60 Ksi
Pakai
= 150/250
= 0.6
Nomogram
7.3.2
A
7,37%
e/h = 25.87/ 250 = 0.10
2,23
Pn / Ag = 960000 / 2502 = 15.36Mpa
Pn e
As / Ag = 4(5.41+6.41) / 2502 = 7.37 %
x
Ag h
0,223
Dari hasil perhitungan e/h dan Pn / Ag maka didapat titik
potong di
bawah 7%. Kesimpulannya kolom A cukup kuat.

KOMPATIBILITAS DEFORMASI P
EFFECT

Tujuan : Semua komponen struktur baik sebagai bagian atau


bukan bagian dari SPBL harus didesain terhadap deformasi
inelastis (oleh beban gempa
rencana) berikut ini:
1. Priestley (section 4.4.3)

lc

= ( + 0.5)
y
2. UBC (section
1633.2.4)
H
Pilih yang lebih besar dari :
1. m dengan pertimbangan pengaruh P di section
1630.9.2, atau
2. Story drift 0.0025hi
Note :
kekakuan komponen non SPBL harus
diabaikan pada perhitungan s
3. SNI 1726 (pasal 5.2.2)
Penyimpangan inelastis sebesar R/1.6 x simpangan
akibat beban
gempa nominal. Catatan :
SPBL
: Sistem Pemikul Beban Lateral
s
: Simpangan Lateral akibat V
M
: Maximum Inelastic Response Displacement

You might also like