You are on page 1of 12

INOVASI

PEMBELAJARAN

INOVASI PEMBELAJARAN
Inovasi pembelajaran adalah suatu ide,
barang, metode yang dirasakan atau diamati
sebagai hal yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang atau masyarakat yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
atau untuk memecahkan masalah-masalah dalam
pembelajaran.

1. Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and
Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh
untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan
mereka (Sanjaya 2005).

Dari pengertian pembelajaran kontekstual diatas dapat diperjelas


sebagai berikut:
v Pertama, pembelajaran kontekstual menekankan kepada proses
keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses
belajar berorientasi pada proses pengalaman secara langsung.
Proses belajar dalam konteks pembelajaran kontekstual tidak
mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran akan tetepi
proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.
v Kedua, pembelajaran kontekstual mendorong agar siswa dapat
menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi
kehidupan nyata, artinya peserta didik dituntut untuk dapat
menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan
kehidupan nyata dimasyarakat. Hal ini akan memperkuat dugaan
bahwa materi yang telah dipelajari akan tetap tertanam erat
dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.

Karakteristik Pembelajaran Kontekstual


Terdapat lima karakteristik penting dalam menggunakan proses pembelajaran
kontekstual, yaitu :
1. Dalam CTL pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang
sudah ada, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang
sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah
pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
2. Pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan
menambah pengetahuan baru, yang diperoleh dengan cara deduktif, artinya
pembelajaran dimulai dengan cara mempelajari secara keseluruhan, kemudian
memperhatikan detailnya.
3. Pemahaman pengetahuan, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk
dihafal tapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan
dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan
tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan.
4. Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut,artinya pengetahuan
dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan
siswa, sehingga tampak perubahan perilaku siswa.
5. Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini
dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.


Kelebihan Dan Kelemahan
Kelebihan dari model pembelajaran CTL yakni:

Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai


dengan potensi yang dimiliki siswa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam
PBM.
Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data,
memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih
kreatif.
Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.
Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan
oleh guru.
Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
Membantu siwa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun
kelompok.

Kelemahan dari model pembelajaran CTL :


Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada kebutuhan siswa.
Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM
Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa yang
memiliki
Kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang kemudian
menimbulkan rasa tidak ercaya diri bagi siswa yang kurang kemampuannya
Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus
tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran ini
kesuksesan siswa tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang dengan baik
mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu teman yang
tertinggal dan mengalami kesulitan.
Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan
kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan model CTL ini.
Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan intelektual
tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya.
Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.
Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi.

PEMBELAJARAN KUANTUM (QUANTUM TEACHING)


Pembelajaran kuantum, memberdayakan seluruh potensi dan lingkungan
belajar yang ada, sehingga proses belajar menjadi suatu yang menyenangkan
dan bukan sebagai sesuatu yang memberatkan. Untuk dapat mengarah
kepada yang dimaksud, ada beberapa langkah-langkah yang harus
dilakukan, yaitu: 1) optimalkan minat pada diri, 2) bertanggung jawab
pada diri, sehingga anda akan memulai mengupayakan segalanya
terlaksana, dan 3) hargailah segala tugas yang telah selesai (Howard
Gardner, dalam DePorter, 2002).

Pembelajaran kuantum memiliki lima karakteristik (Bobby DePorter, l992)


sebagai berikut:
1. Segalanya berbicara, maksudnya bahwa seluruh lingkungan kelas
hendaknya dirancang untuk dapat membawa pesan belajar yang dapat
diterima oleh siswa, ini
2. Berbicara membawa pesan-pesan belajar bagi siswa.
3. Pengalaman sebelum pemberian nama, maksudnya sebelum siswa
belajar memberi nama (mendefinisikan, mengkonseptualisasi,
membedakan, mengkatagorikan) hendaknya telah memiliki pengalaman
informasi yang terkait dengan upaya pemberian nama tersebut.
4. Mengakui setiap usaha, maksudnya semua usaha belajar yang telah
dilakukan siswa harus memperoleh pengakuan guru dan siswa lainnya.
Pengakuan ini penting agar iswa selalu berani melangkah ke bagian
berikutnya dalam pembelajaran.
5. Merayakan keberhasilan, maksudnya setiap usaha dan hasil yang
diperoleh dalam pembelajaran pantas dirayakan. Perayaan ini
diharapkan memberi umpan balik dan motivasi untuk kemajuan fan
peningkatan hasil belajar berikutnya.

Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran Quantum

Kelebihan
1) Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam
satu saluran pikiran yang sama.
2) Karena Quantum Teaching lebih melibatkan siswa, maka saat proses
pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang
dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting itu dapat
diamati secara teliti.
3) Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan
keterangan-keterangan yang banyak.
4) Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
5) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan, dan dapat mencoba melakukannya sendiri
6) Karena model pembelajaran Quantum Teaching membutuhkan
kreativitas dari seorang guru untuk merangsang keinginan bawaan
siswa untuk belajar, maka secara tidak langsung guru terbiasa untuk
berfikir kreatif setiap harinya.
7) Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti
oleh siswa.

Kelemahan Model Pembelajaran Quantum :


1) Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping
memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil
waktu atau jam pelajaran lain.
2) Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu
tersedia dengan baik.
3) Karena dalam model ini ada perayaan untuk menghormati usaha seseorang
siswa baik berupa tepuk tangan, jentikan jari, nyanyian dll. Maka dapat
mengganggu kelas lain.
4) Banyak memakan waktu dalam hal persiapan.
5) Model ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa
ditunjang hal itu, proses pembelajaran tidak akan efektif.
6) Agar belajar dengan model pembelajaran ini mendapatkan hal yang baik
diperlukan ketelitian dan kesabaran. Namun kadang-kadang ketelitian dan
kesabaran itu diabaikan. Sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai
sebagaimana mestinya.

You might also like